Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 624 ayat untuk sesudah berunding (0.000 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (1Kor 5:4) (ende: Bersama rohku)

Umat harus berunding dan bertindak seolah-olah Paulus hadir, jaitu menurut asas-asas dan pendirian Paulus jang mereka kenal.

(0.83) (Rut 3:11) (ende)

Dalam pintugerbang kota berkumpul semua orang penting untuk berunding tentang pemerintahan kota. Orang2 lain pergi pula kesana untuk mendengar. Rupanja Rut telah mendjadi buah mulut dalam salah satu sidang, hingga seluruh kota sudah tahu akan dia.

(0.50) (Kej 47:6) (ende)

Disini mulai suatu tjerita paralel dari tradisi P. Parao berunding dengan Jakub, dan dengan sukarela menjediakan salah-satu dari daerah jang tersubur.

Dalam teks Hibrani seperti kita ketahui sekarang tradisi ini ditambahkan pada ajat sesudah+berunding&tab=notes" ver="ende">1-5(Kej 47:1-5) mendjadi suatu tjerita, suatu rentetan peristiwa-peristiwa berturut-turut.

Terdjemahan Junani Septuaginta masih membawakannja sebagai dua tjerita jang terlepas. Kata Parao seperti disebutkan dalam ajat sesudah+berunding&tab=notes" ver="ende">5(Kej 47:5) dan bagian pertama ajat sesudah+berunding&tab=notes" ver="ende">6(Kej 47:6) termasuk tjerita kedua. Djadi turutannja: ajat sesudah+berunding&tab=notes" ver="ende">5a - 6b - 5b - 6a. (lihat djuga tjatatan-tjatatan dalam lampiran).

(0.42) (1Taw 13:1) (jerusalem: Daud berunding) Setelah direbut, 1Ta 11:4-9, tindakan Daud yang pertama ialah menemui tabut perjanjian di Kiryat-Yearim, 1Ta 13:1-14. Menurut di Muwarikh peristiwa itu terjadi sebelum orang Filistin dikalahkan, 1Ta 14:8-16. Sedangkan menurut 2Samuel tabut perjanjian baru diangkut setelah orang Filistin kalah. Pada kenyataannya orang Filistin kiranya dikalahkan sebelum Yerusalem direbut. Apa yang oleh si Muwarikh terutama diceritakan mengenai pemerintahan Daud ialah apa yang menyangkut Bait Suci. Dalam ceriteranya, 1Ta 13:4-14, 1Tawarikh bergantung pada 2Samuel, tetapi ia memberi suatu kata pendahuluan, 1Ta 13:1-3 di mana kembali ditandaskan bahwa seluruh Israel turut serta.
(0.33) (Kej 1:26) (jerusalem: Kita) Bentuk jamak (Kita) ini dapat berarti bahwa tentang penciptaan manusia Allah berunding dahulu dengan seisi sorga (malaikat). bdk Kej 3:5,22. Terjemahan Yunani dalam, Maz 8:6 yang dikutip dalam Ibr 2:7 memang mengartikan Kej 1:26 ini dengan cara demikian. Tetapi bentuk jamak itu juga dapat mengungkapkan kemuliaan dan kebesaran Allah, yang dalam bahasa Ibrani diberi nama jenis yang umum, yaitu Elohim. Kata ini adalah bentuk jamak dari kata El dan ini bersangkutan dengan kata Ibrani yang berarti: kekuatan. Nama (Arab-Indonesia) Allah juga bersangkutan dengan kata El itu, Kalau bentuk jamak (Kita) diartikan demikian maka disarankan tafsiran para pujangga Gereja yang dalam Kej 1:26 ini melihat tersingkap rahasia Allah Tritunggal
(0.33) (Kid 8:8) (jerusalem) Bagian ini berupa tambahan pada Kidung Agung dan langsung tidak bersangkutan dengannya.
(0.29) (Mat 26:1) (sh: Kebencian vs kasih (Selasa, 15 Maret 2005))
Kebencian vs kasih


Paskah adalah perayaan Yahudi paling besar. Orang Yahudi melihat Paskah penting bagi jatidiri mereka sebagai umat sebab saat itulah nenek moyang mereka mengalami pembebasan dari perbudakan di Mesir. Paskah membuat mereka kembali mereguk penggenapan janji-janji Allah kepada Abraham yang melaluinya ingin mendatangkan berkat bagi semua bangsa di dunia.

Dua hari menjelang Paskah, tiga kejadian penting terjadi. Pertama, Yesus mengaitkan perayaan itu dengan penyaliban yang akan ditanggung-Nya (ayat sesudah+berunding&tab=notes" ver="">2). Ucapan demikian menjadi dasar bagi umat Kristen kelak yang mengartikan kematian dan kebangkitan-Nya sebagai dasar terbentuknya umat tebusan Perjanjian Baru. Yesus sedia menanggung harga tebusan dosa sedemikian mahal sebab kasih-Nya kepada manusia. Kedua, pada waktu hampir bersamaan berkumpul juga orang-orang yang selama ini menentang Dia. Kini terbukti bahwa peringatan dan teguran Yesus tentang mereka benar adanya. Tujuan puncak mereka berunding itu adalah untuk melenyapkan Yesus (ayat sesudah+berunding&tab=notes" ver="">4). Kemunafikan mereka tetap saja nyata. Mereka tidak mau melakukan itu pada hari perayaan Paskah yang sedemikian dipentingkan rakyat banyak (ayat sesudah+berunding&tab=notes" ver="">5).

Ketiga, betapa mengharukan bahwa di saat-saat segenting itu seorang perempuan di Betania mengungkapkan kasihnya dengan mengorbankan minyak yang mahal harganya untuk mengurapi kaki Yesus. Bahkan untuk para murid pun tindakan itu dianggap pemborosan yang tak perlu. Sebenarnya bagi Dia yang melimpah kasih tidak ada ungkapan dan perbuatan kasih kita yang terlalu boros atau berlebihan (ayat sesudah+berunding&tab=notes" ver="">10-13). Tindakan ini secara tidak langsung mengungkapkan hakikat perbuatan-perbuatan kasih yang dibenarkan Tuhan dalam pengadilan akhir kelak (ayat sesudah+berunding&tab=notes" ver="">25:35-39). Di zaman akhir ini, apakah perbuatan-perbuatan kasih kita akan semakin surut dan gersang atau justru sebaliknya?

Renungkan: Kita sedang berlutut melayani Yesus dengan curahan kasihkah dalam sepanjang hidup kita?

(0.25) (1Taw 13:1) (sh: Sentralitas Allah (Kamis, 7 Februari 2002))
Sentralitas Allah

Bagian ini berfungsi ganda menunjukkan sentralitas hadirat Allah dalam kehidupan umatNya. Dalam zaman ketika Israel menuju tanah perjanjian, tabut perjanjian selalu diusung di depan umat, baik saat mereka berjalan maupun ketika mereka maju berperang (Kel. 25:10-22). Ketika mereka berkemah, tabut itu ditempatkan di tengah-tengah perkemahan Israel (Bil. 11:33-36). Hal ini melambangkan bahwa Allah perjanjian tidak saja menyertai mereka, tetapi juga selalu membuka jalan menggenapi janji-janji baik-Nya bagi umat-Nya. Kegagalan Israel yang membuat mereka dibuang adalah karena mereka tidak mengedepankan hukum-hukum Allah. Kegagalan menjadi-jadi karena para raja mereka menyalahgunakan kekuasaan politis dan mencemarkan kehidupan ibadah. Dalam bagian ini, semua penyebab kegagalan itu dirombak dan ditata ulang dengan mengacu pada contoh Daud.

Untuk umat yang kembali dari pembuangan dan sedang menata kembali kehidupan mereka, prinsip yang benar perlu ditegakkan kembali. Itu sebabnya dalam kisah ini kita melihat beberapa unsur penting ditekankan. Pertama, catatan tentang keputusan tentang pemindahan tabut itu beda dari yang dicatat dalam 2Sam. 6:1-11. Dalam bagian ini Daud tidak bertindak sendiri, tetapi berunding dengan para pemimpin pasukan dan seluruh jemaah. Pemimpin umat pascapembuangan harus belajar untuk tidak bertindak sendiri dan tidak memiliki wewenang tanpa batas. Kedua, selama zaman kepemimpinan Saul, tabut perjanjian itu sempat terlupakan. Kini sentralitas Allah dalam kehidupan umat ditegaskan ulang dengan menempatkan tabut perjanjian itu di pusat kehidupan mereka. Ketiga, pengakuan kembali umat akan sentralitas Allah tidak merupakan beban, melainkan menciptakan kesukaan yang besar. Ketika Allah di pusat kehidupan, kehidupan pasti mengalami kesukaan yang besar. Keempat, di dalam latar belakang inilah perlu kita melihat mengapa Uza dihukum mati. Allah bukan Allah yang kejam atau yang tidak tahu menghargai niat baik orang. Allah sedang mengajar umat-Nya agar tahu menempatkan Dia dengan segala hormat dan kemuliaan karena Dia kudus adanya (bdk. 10 dan 14).

Renungkan: Jika ingin menempatkan Tuhan sentral dalam hidup, lakukanlah dengan sikap dan cara yang benar, dengan sepenuh hati.

(0.20) (Dan 11:16) (ende)

Sesudah kemenangannja Antiochos menduduki Jerusjalem.

(0.17) (Neh 11:20) (ende)

Ajat ini dipindahkan sesudah aj.24.

(0.17) (Ayb 14:21) (ende: tak diketahuinja)

jakni didalam pratala, sesudah mati.

(0.17) (Ayb 24:18) (ende)

dipindahkan ke sesudah Ayu 27:23.

(0.17) (Kis 23:25) (ende: Pukul ketiga)

tiga djam sesudah matahari terbenam.

(0.14) (Neh 11:7) (bis: sanak saudara dekat)

Sebuah terjemahan kuno: sanak saudara dekat, Ibrani: sesudah dia.

(0.14) (Yes 38:20) (bis)

Ayat sesudah+berunding&tab=notes" ver="bis">21 dan 22 ditempatkan sesudah ayat sesudah+berunding&tab=notes" ver="bis">6.

(0.14) (Neh 10:34) (ende)

Ajat ini dipindahkan sesudah ajat 40(Neh 10:39).

(0.14) (Yer 46:13) (ende)

Nubuat ini diutjap sesudah jang pertama, kiranja dalam tahun 586.

(0.14) (1Kor 15:48) (ende)

Tubuh manusia sesudah bangkitnja akan menjerupai tubuh Kristus.

(0.14) (Neh 11:20) (jerusalem) Ayat ini sebaik-baiknya ditempatkan sesudah ayat sesudah+berunding&tab=notes" ver="">24.
(0.14) (Luk 2:46) (jerusalem: Sesudah tiga hari) Yesus yang "sesudah tiga hari" "ditemukan" dalam "Rumah BapaNya" melambangkan peristiwa Paskah.


TIP #31: Tutup popup dengan arahkan mouse keluar dari popup. Tutup sticky dengan menekan ikon . [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA