Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 15 dari 15 ayat untuk sesuatu yang buas AND book:19 (0.002 detik)
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Mzm 10:8) (jerusalem: menghadang) Orang jahat dalam Maz 8:1-10:18 dibandingkan dengan binatang buas yang memburu dan menyergap mangsanya.
(0.92) (Mzm 27:2) (jerusalem: memakan dagingku) Bahasa kiasan yang menyindir binatang buas ini adalah lazim, Ayu 19:22; Maz 14:4+, dan di sini berarti: memfitnah.
(0.92) (Mzm 63:10) (jerusalem: makanan anjing hutan) Tidak dikubur semestinya dan dimakan binatang buas dianggap hukuman yang paling berat, Yes 18:6; Yer 7:33.
(0.87) (Mzm 17:11) (ende)

Musuh itu dibajangkan sebagai binatang buas.

(0.72) (Mzm 57:5) (jerusalem) Ayat ini berperan sebagai ulangan, Maz 57:11
(0.67) (Mzm 10:8) (ende)

Si djahat, jang menganiaja si djudjur, dibajangkan sebagai binatang buas jang menjergap mangsanja.

(0.67) (Mzm 35:15) (jerusalem: menista) Terjemahan lain: mencabik-cabik. Musuh dibandingkan dengan bintang buas, bdk Maz 34:11+.
(0.67) (Mzm 124:3) (jerusalem: menelan) Musuh dibandingkan dengan binatang buas, bdk Maz 124:6; Maz 57:5+
(0.62) (Mzm 3:7) (ende: Sebab engkau....dst)

Allah merendahkan musuh2 itu dengan hina (menampar) dan memperlakukannja dengan keras laksana binatang2 buas.

(0.58) (Mzm 23:1) (sh: Indahnya kehidupan Kristen (Sabtu, 17 Maret 2001))
Indahnya kehidupan Kristen

Menggunakan gambaran domba yang dipelihara oleh gembala (1-4) dan tamu di hadapan tuan rumah yang sangat baik hati (5-6), Daud menggambarkan betapa indahnya hidup dalam pemeliharaan Allah. Mengapa?

Domba adalah binatang yang tidak dapat hidup lepas dari sang gembala sebab ia tidak dapat mencari makan dan minum sendiri atau pun melindungi dirinya sendiri dari serangan binatang buas. Demikian pula Daud sebagai domba dalam menjalani hidup di dunia, ia senantiasa membutuhkan pertolongan Allah. Ia bukan hanya tidak akan kekurangan namun materi yang ia dapatkan akan menyehatkan dan menyegarkan dirinya, bukannya membuatnya sakit (2), sebab gembalanya akan membimbingnya untuk mendapatkan materi secara benar dan sehat (3). Gambaran ini mengandung kebenaran yang dalam yaitu materi untuk memenuhi kebutuhan fisik yang kita dapatkan tanpa bimbingan Tuhan justru akan menghancurkan kita sebab materi itu mungkin rumput yang beracun atau air yang di dasarnya terdapat pusaran arus yang deras sehingga akan menenggelamkan kita. Daud juga menyadari bahwa ia bukan hidup di surga namun di dunia yang telah jatuh ke dalam kuasa dosa. Karena itu ia tidak heran jika suatu saat harus mengalami penindasan dan ketidakadilan yang akan membawanya kepada kematian. Ia tidak takut sebab ia tahu bahwa Allah yang menyertai adalah Allah yang berkuasa menjaga dan melindunginya (4).

Mampukah Anda menikmati makanan lezat di sebuah perjamuan jika Anda tahu musuh-musuh sedang menanti untuk menghancurkan Anda? Daud mampu. Ia yakin bahwa dirinya adalah tamu Allah. Di zaman Timur Tengah purba, tamu adalah raja dan kebutuhannya harus dipenuhi sang tuan rumah. Selain itu seorang tuan rumah bertanggungjawab atas keselamatan tamunya. Ini membuat dirinya tetap tenang dalam segala situasi dan tetap dapat menikmati setiap berkat yang disediakan Allah walaupun sedang menembus badai krisis (5-6).

Renungkan: Selidikilah kehidupan Anda! Apakah segala berkat materi yang Anda miliki sekarang merupakan rumput hijau dan air yang tenang? Apakah Anda dapat tetap tenang menikmati kehidupan ini walaupun gejolak sosial dan politik semakin memanas? Ingat, Anda adalah domba sekaligus tamu dari Gembala dan Tuan Rumah Agung yaitu Allah.

(0.57) (Mzm 57:1) (sh: Dalam naungan sayap-Mu aku akan berlindung (Rabu, 3 Oktober 2001))
Dalam naungan sayap-Mu aku akan berlindung

Mazmur ini disusun sekitar tahun 1060 s.M setelah Daud lolos dari kota Gat dan selanjutnya mencari pertahanan diri di gua Adulam (ayat 1Sam. 22:1-5; 2Sam. 23:13-14). Baik tema maupun gaya penulisan syair ini mirip dengan mazmur sebelumnya. Keduanya dimulai dengan kata-kata serupa, terbagi dalam dua bagian, masing- masing disusul dengan refrein (ayat sesuatu+yang+buas+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">6, 12), berbicara tentang penindasan yang sama (ayat 56:2, 3; 57:4) serta mengungkapkan kepercayaan yang dalam terhadap Allah.

Pemazmur di dalam doanya menyamakan citra dirinya seperti seekor anak burung muda yang secara naluri mencari perlindungan di bawah naungan sayap induknya (ayat sesuatu+yang+buas+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">2). Isi doanya dipanjatkan kepada Allah yang Maha Tinggi. Ia yakin Allah akan segera mengirim kasih setia dan kebenaran-Nya (ayat sesuatu+yang+buas+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">11) dan menolong dia dari pengejaran musuh yang akan menginjak-injak dirinya (ayat sesuatu+yang+buas+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">3-4). Bahaya yang mengincarnya begitu dekat sampai pemazmur harus tidur di tempat yang sangat tersembunyi, sementara para musuh yang hujatannya setajam senjata sedang mencari dirinya di sekitar persembunyiannya (ayat sesuatu+yang+buas+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">5). Usai mengumpamakan dirinya dikejar-kejar oleh binatang buas, kini ia mengubah gambaran tentang orang-orang yang memasang jaring terhadap binatang yang diburu. Keyakinannya akan Allah membuat mata rohaninya dapat melihat bahwa rancangan sindikat kejahatan itu akan menimpa para musuh itu sendiri (ayat sesuatu+yang+buas+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">7).

Setelah menuntaskan doanya, kini hati pemazmur kembali meluap dengan sukacita surgawi (ayat sesuatu+yang+buas+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">8). Dalam ucapan syukurnya ia mengajak dirinya sendiri diiringi musik untuk bangkit mengatasi pergumulannya (ayat sesuatu+yang+buas+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">9). Ketika merenungkan mazmur ini, Calvin berkomentar bahwa ada musim tertentu ketika kita diizinkan untuk menikmati lembutnya fajar kemakmuran, namun ada kalanya di dalam kehidupan kita mungkin juga tiba-tiba disusul oleh badai kemalangan yang seringkali datang secara beruntun, dan kita harus yakin bahwa Allah akan melindungi kita dengan kekuatan sayap-Nya.

Renungkan: Kristen yang sejati boleh menangis di dalam kesedihan, boleh juga ketakutan di dalam penganiayaan, namun semua itu hanyalah warnasari untuk memperindah dan memberi pertumbuhan bagi kepercayaan kita bila kita tetap bergayut aman di dalam keperkasaan kepak sayap-Nya.

(0.52) (Mzm 23:4) (jerusalem: lembah kekelaman) Ini melambangkan bahaya dan kesesakan


TIP #07: Klik ikon untuk mendengarkan pasal yang sedang Anda tampilkan. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA