Nabi-nabi palsu ini mentjari untung bagi dirinja sendiri. Mereka serakah sebagai Balaam.

Baik dalam masa Perdjandjian Lama, maupun dalam zaman Perdjandjian Baru, ada banjak nabi palsu dikalangan orang Israel. Mereka itu memberi interpretas salah terhadap Kitab Kudus. Tidak njata disini entah kesesatan apa mereka lakukan.

Siksa Tuhan terutama akan djatuh keatas mereka jang hidup tak susila, malah menghina Kristus dan GeredjaNja. Mereka ini ialah para nabi palsu.

Kemerdekaan, dalam pengertian kristen, berarti penjerahan mutlak pada kehendak ilahi. Nabi-nabi palsu memberi interpretasi lain. Menurut mereka, kemerdekaan, berarti bebas menjerahkan pada hawanapsu. Dan hawanapsu itu kelak memperbudak mereka.

Indjil jang benar menjadjikan pengetahuan jang dalam tentang Jesus. Djika para pentobat menolak Indjil ini, mereka kembali mendjadi hamba dosa pula. Mereka malahan akan djadi lebih djahat lagi daripada orang-orang kafir.

Nabi-nabi itu mentjari kesenangan apabila mereka turut makan bersama dalam perdjamuan tjinta-kasih dikalangan orang kristen.

Mata mereka penuh dengan maksud-maksud djahat,jang bisa menjeret banjak orang dari iman jang benar.

Mereka jang mungkir dari iman itu sama halnja dengan andjing jang sendiri makan lagi muntahannja; ini adalah lambang kemerosotan moril

Tertundanja hari kedatangan Kristus jang kedua itu, dimaksudkan Tuhan supaja umat masih sempat menjelamatkan djiwa mereka sendiri.

Nas : 2Pet 2:3

Guru-guru palsu akan mengomersialkan Injil, karena mereka adalah pakar keserakahan dan ahli dalam memeras uang dari orang percaya untuk meningkatkan pelayanan dan gaya hidup mereka yang serba mewah.

1. 1) Orang percaya harus mengetahui bahwa salah satu cara utama yang dipakai oleh para guru palsu itu ialah memakai "cerita-cerita isapan jempol", yaitu cerita-cerita yang hebat, tetapi palsu, atau statistik berlebih-lebihan untuk mendorong orang agar mempersembahkan uang. Mereka memuliakan diri mereka sendiri dan meningkatkan pelayanan mereka dengan cerita-cerita isapan jempol tersebut (bd. 2Kor 2:17). Dengan demikian, anak Tuhan yang sungguh-sungguh tetapi tidak hati-hati kini menjadi obyek pemerasan.
2. 2) Karena mereka ini mencemarkan kebenaran dan umat Allah dengan penipuan dan keserakahan, mereka akan menerima hukuman dan kebinasaan.

Ramalan-ramalan itu bukan terbit dari setiap nabi sebagai manusia perseorangan, tetapi Roh Kuduslah jang mengilhami mereka sampai bernubuat demikian

Nabi-nabi palsu ini serupa sumber jang tak menjegarkan djiwa jang haus. Adjaran mereka tak berakar, sehingga akan lenjap sebagai kabut.

Orang kristen diadjak untuk sungguh-sungguh merenungkan adjaran-adjaran jang benar sebagaimana diadjarkan Kristus, dan disampaikan kepada mereka oleh para rasul.

Salah satu tudjuan tersebut ialah menasehati orang kristen supaja berhati-hati terhadap adjaran-adjaran sesat jang terdapat dikalangan mereka sendiri.

Tanda-tanda itu adalah suatu djandjian kepada para beriman, bahwa mereka semua ambil bagian dalam kodrat ilahi Tuhan. Disini penulis melengkapi adjaran Tubuh Mistik Kristus dari St. Paulus dan Joanes tentang pokok anggur serta tjarang-tjarangnja.

Kalau umat beriman ingin ambil bagian dalam kehidupan ilahi, mereka hendaknja mendjauhkan hawa napsu dan hasrat-hasrat duniawi, dan menjiapkan diri untuk lajak menerima djandjian ilahi jang sebesar itu.

Adjaran mereka jang akan lenjap seperti kabut, dan sebagai sumber jang tak punja daja penjedjuk itu, bisa mendjebak banjak orang serani jang baru sadja bertobat dari kekafirannja, dan belum mempunjai pengalaman banjak dalam seluk-beluk agama kristen.