Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 2 dari 2 ayat untuk seperlima dari hasilnya AND book:[1 TO 39] AND book:18 (0.003 detik)
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Ayb 23:10) (full: SEANDAINYA IA MENGUJI AKU )

Nas : Ayub 23:10-12

(versi Inggris NIV -- apabila Ia telah menguji aku). Ayub yakin bahwa Allah masih memperdulikan hidupnya dan tahu bahwa tidak ada kesengsaraan yang dapat membuat Ayub berbalik dari kesetiaan kepada-Nya.

  1. 1) Ayub melihat penderitaannya sebagai ujian iman dan kasihnya kepada Tuhan. Ujiannya mirip dengan ujian Abraham ketika ia diminta mempersembahkan putranya Ishak (Kej 22:1-24).
  2. 2) Yesus sendiri diuji oleh semua penderitaan yang dialami-Nya (Ibr 5:8), dan hasilnya ialah bahwa Dia kini menjadi pola dan teladan kita (1Pet 2:21); selaku pengikutnya kita diminta mengikuti jejak-Nya (Ibr 13:12-13).
  3. 3) Keyakinan Ayub yang kokoh bahwa dia akan lulus ujian dan tidak akan meninggalkan Tuhannya berlandaskan
    1. (a) ketaatannya yang setia pada masa lalu (ayat Ayub 23:11-12),
    2. (b) kasihnya akan firman Allah (ayat Ayub 23:12), dan
    3. (c) hormat dan takutnya akan Allah (ayat Ayub 23:13-15). Demikian juga, orang percaya PB harus menetapkan untuk tidak pernah menyimpang dari ketaatannya kepada Allah, tetapi sebaliknya takut akan berbagai akibat ketidakbenaran dan untuk lebih mengasihi firman Allah daripada makanan sehari-hari (bd. Mazm 40:9; 119:11;

      lihat cat. --> Yak 1:21).

      [atau ref. Yak 1:21]

(0.69) (Ayb 15:1) (sh: Nasihat atau tuduhan? (Jumat, 10 Desember 2004))
Nasihat atau tuduhan?

Acapkali orang memaksakan pandangannya tentang kebenaran pada orang lain tanpa mempertimbangkan perasaan orang tersebut. Padahal, belum tentu pandangan si penasihat itu yang paling benar. Tidak jarang nasihat kebenaran menjadi sindiran yang kasar serta membabi buta yang jelas-jelas berlawanan dengan kebenaran sesungguhnya.

Seperti itulah nasihat Elifas. Ia mengajukan pertanyaan retoris (ayat seperlima+dari+hasilnya+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A18&tab=notes" ver="">2-3, 7-9, 11-14) dan kata-kata kasar serta tajam (ayat seperlima+dari+hasilnya+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A18&tab=notes" ver="">4-6, 16). Rupanya Elifas tersinggung dengan pernyataan Ayub (ayat seperlima+dari+hasilnya+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A18&tab=notes" ver="">12:3; 13:2). Itu sebabnya Elifas membalas Ayub dengan menggunakan kata-kata Ayub sendiri (ayat seperlima+dari+hasilnya+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A18&tab=notes" ver="">9). Pertanyaan-pertanyaan retoris Elifas sebenarnya bermaksud menyindir Ayub yang mengaku diri berhikmat (ayat seperlima+dari+hasilnya+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A18&tab=notes" ver="">2), memiliki pengetahuan ilahi (ayat seperlima+dari+hasilnya+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A18&tab=notes" ver="">7-8) dan merasa diri benar (ayat seperlima+dari+hasilnya+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A18&tab=notes" ver="">14-16) padahal bodoh dan berdosa. Sedangkan kata-kata kasar serta tajam Ayub, hanya menyamakannya dengan orang fasik. Perhatikan, misalnya "kesalahanmulah yang menghajar mulutmu, dan bahasa yang licik yang kaupilih" (ayat seperlima+dari+hasilnya+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A18&tab=notes" ver="">5), juga "lebih-lebih lagi orang yang keji dan bejat, yang menghirup kecurangan seperti air" (ayat seperlima+dari+hasilnya+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A18&tab=notes" ver="">16).

Mulai ayat 20-35 Elifas kemudian menguraikan panjang lebar tentang nasib orang fasik. Orang fasik sepanjang hidupnya akan menderita, ketakutan (ayat seperlima+dari+hasilnya+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A18&tab=notes" ver="">20-24, 28-30), dan akhirnya binasa (ayat 31-35) oleh karena hidup mereka yang menentang Allah (ayat seperlima+dari+hasilnya+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A18&tab=notes" ver="">25-27). Ucapan Elifas ini menciptakan `tembok pemisah' antara Ayub dengan ketiga temannya (ayat seperlima+dari+hasilnya+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A18&tab=notes" ver="">10). Perkataan Elifas ini mempertajam suasana yang tidak enak menjadi konflik terbuka. Yang ada bukan nasihat lemah lembut, tetapi tuduhan yang penuh kemarahan. Sikap menghukum menggantikan kasih.

Memang kita harus berhati-hati dalam menasihati orang lain. Jangan gegabah memutlakkan pandangan kebenaran kita. Jangan pula menuduh tanpa bukti-bukti yang jelas, apalagi dengan kata-kata keras dan kasar. Bila nasihat disampaikan dengan kesombongan, hasilnya adalah pertengkaran, kemarahan, dan sakit hati. Kebenaran harus disampaikan dalam kasih.

Camkan: Nasihat yang baik membawa kebangunan dan transformasi. Tuduhan hanya menjatuhkan dan menghancurkan.



TIP #31: Tutup popup dengan arahkan mouse keluar dari popup. Tutup sticky dengan menekan ikon . [SEMUA]
dibuat dalam 0.07 detik
dipersembahkan oleh YLSA