(1.00) | (Am 5:10) |
(ende: jang menegur dipintugerbang) jaitu: sebab seorang (hakim?) jang membela tata hukum dalam pengadilan (jang biasa diadakan dalam pintugerbang kota). |
(0.98) | (Am 7:12) |
(ende) Amas-ja memandang Amos sebagai salah seorang nabi jang dengan pekerdjaan itu mentjari nafkahnja sadja. Nabi2 sedjenis itu djuga terdapat di Israil. |
(0.95) | (Am 1:2) | (jerusalem: dari Sion) Entahlah ayat ini berasal dari Amos sendiri atau dari seorang penyadur berbangsa Yehuda, bdk Hos 1:7+. Ayat ini menegaskan bahwa kendati perpecahan, Yerusalem tetap tempat kediaman Tuhan dan unsur pemersatu segenap umat Israel. |
(0.95) | (Am 5:2) | (jerusalem: anak dara Israel) Bangsa Israel dibandingkan dengan seorang gadis yang masih muda meninggal dan yang karenanya tidak berhasil mewujudkan panggilan kewanitaannya, yaitu menjadi isteri dan ibu, bdk Hak 11:39. |
(0.93) | (Am 2:1) | (jerusalem: Moab) Bdk Bil 22:36+ |
(0.93) | (Am 9:1) | (jerusalem) Amos menubuatkan runtuhnya sebuah kuil. Ia khususnya berpikir kepada kuil di Betel. Tetapi ia tidak menyebut nama atau tempat, oleh karena ia sekaligus berpikir kepada semua kuil di kerajaan Israel. |
(0.90) | (Am 4:6) | (jerusalem) Ayat-ayat ini merupakan sajak yang memakai ayat ulangan. Diuraikan mengenai pendidikan yang diberikan Tuhan. Sama seperti seorang ayah menyiksa anaknya, bdk Ula 8:1+, begitu Allah berusaha mengembalikan umat kepada diriNya. Dengan maksud itu Ia menimpakan serangkaian: tulah (tujuh) yang semakin berat, Ams 4:6-11; Ima 26:14-39; Ula 28:15-68. Tetapi usaha Tuhan itu sia-sia saja, Yes 9:12; 42:25; Yer 2:30; 5:3; Hos 7:10; Zef 3:2,7; Hag 2:18. Umat Israel ternyata tegar hati dan keranjingan dosanya. Maka itu Allah akan membinasakannya. |
(0.89) | (Am 1:1) |
(full:
) Penulis : Amos Tema : Keadilan, Kebenaran dan Hukuman Ilahi Karena Dosa Tanggal Penulisan: + 760 - 755 SM Latar Belakang Amos adalah seorang nabi abad ke-8 SM, rekan sezaman Yesaya dan Mikha di Yehuda, dan Yunus serta Hosea di Israel. Ia menyatakan empat fakta penting tentang dirinya dalam Am 1:1.
Para ahli purbakala telah menemukan bukti terjadinya sebuah gempa bumi besar yang merusak dari waktu ini di beberapa tempat di Israel, termasuk ibukotanya Samaria. Zakharia juga menyebutkan gempa bumi yang sama (Za 14:5) lebih dari 200 tahun kemudian, serta menyatakan bahwa gempa itu sangat besar. Acuan oleh Amos menyinggung bahwa ia memandangnya sebagai pengesahan dari berita dan pelayanannya sebagai nabi kepada Israel (bd. Am 9:1). Ketika Amos bernubuat kepada kerajaan utara pada pertengahan abad ke-8 SM, bangsa itu secara lahiriah berada di puncak perluasan wilayah, stabilitas politik dan kemakmuran nasional, tetapi secara batiniah sudah bobrok. Kemunafikan dan penyembahan berhala sudah merata, masyarakat hidup mewah secara berlebihan, kebejatan merajalela, sistem peradilan rusak dan penindasan orang miskin merupakan kebiasaan umum. Dalam rangka mengikuti panggilan Allah, Amos pergi ke Betel, tempat tinggal raja Yerobeam II dan pusat agama yang dibanjiri para penyembah. Di sanalah Amos dengan berani memberitakan berita keadilan, kebenaran dan hukuman ilahi karena dosa kepada umat yang tidak mau mendengarkan apa yang dikatakan Tuhan kepada mereka. Tujuan Kemakmuran Israel hanyalah memperdalam kebobrokan mereka. Ketika Allah dalam kemurahan-Nya mengutus Amos ke Betel untuk memberitakan amanat "bertobat atau mati", sang nabi diusir dari kota itu dan diperintahkan jangan bernubuat di situ lagi (bd. tanggapan Niniwe kepada berita Yunus). Pada waktu itu atau tidak lama sesudah itu, rupanya Amos pulang ke rumahnya di Yehuda dan menulis beritanya. Maksudnya melakukan itu adalah
Survai Kitab ini dengan sendirinya terbagi ke dalam tiga bagian utama.
Ciri-ciri Khas Enam ciri utama menandai kitab Amos.
Penggenapan Dalam Perjanjian Baru Berita Amos adalah tampak dengan jelas sekali dalam ajaran Yesus dan kitab Yakobus. Yesus dan Yakobus keduanya menerapkan berita Amos bahwa ibadah yang sejati kepada Allah bukanlah pelaksanaan formal dari tatacara agama, tetapi "mendengar" dan "melaksanakan" kehendak Allah, yang ditunjukkan dengan perlakuan yang adil dan benar terhadap sesama manusia (mis. Mat 7:15-27; Mat 23:1-39; Yak 2:1-26). Juga, Amos dan Yakobus menekankan prinsip bahwa "agama yang sejati menuntut perilaku yang benar". Akhirnya, Yakobus mengutip Am 9:11-12 pada Sidang di Yerusalem (lih. Kis 15:16-18) dalam hubungan dengan penerimaan orang bukan Yahudi di dalam gereja. |
(0.89) | (Am 2:7) | (jerusalem) Larik pertama ayat ini dalam naskah Ibrani kurang jelas. Ungkapan "ke dalam debu" tidak ada dalam terjemahan Yunani. Oleh sementara ahli dianggap sisipan. Pada umumnya ayat ini mengecam keserakahan orang berkuasa yang memeras orang lemah. Kecaman semacam itu banyak terdapat pada nabi, Ams 8:5-6; Yes 1:17,23; 3:4; Mik 2:1-2,8-11; 3:9-11; 6:9-12; Zef 1:9; Yer 2:34; Yeh 22:29 |
(0.89) | (Am 5:4) | (jerusalem: Carilah Aku) Berziarah ke tempat-tempat kudus dapat dikatakan "mencari Allah", bdk Ams 5:5; Ula 12:5; 2Ta 1:5. tetapi nabi Amos menegaskan bahwa "mencari Allah" yang sebenarnya berarti: mengusahakan yang baik dan menjauhkan yang jahat, Ams 5:14. Itulah yang membawa orang ke hidup sejati, Ams 5:4,6. Dalam nas-nas lain dari Perjanjian Lama ungkapan "mencari Allah" berarti: meminta petunjuk Tuhan (Ibraninya: darasy) dengan mengajukan pertanyaan 1Sa 14:41+, melalui seorang "abdi Allah", Kej 25:22; Kel 18:15; 1Sa 9:9; 1Ra 22:8, ataupun dengan "mencari firman", 1Ra 22:5; bdk Ams 14:5, baik dalam sebuah kitab, Yes 34:16, maupun dengan perantaraan seorang nabi, 1Ra 22:7. Ada sebuah ungkapan lain (yang biasanya memakai kata kerja Ibrani biqqesy) yang berkata tentang: "mencari wajah Tuhan", artinya: kehadiranNya, Hos 5:15; 2Sa 21:1 (Ibrani): 1Ta 16:11(=Maz 105:4); Maz 24:6; 27:8+. Agaknya dengan arti yang sama ungkapan itu dipakai dalam Zef 1:6; Hos 3:5; 5:6; Kel 33:7+, dll. Tetapi kedua ungkapan tsb hampir sama artinya: Orang mencari wajah Tuhan untuk mengetahui apa yang dikehendaki Tuhan dan kehadiran Allah kerap kali menjadi nyata melalui petunjuk yang diberiNya. Adapun "mencari Allah" itu dalam Perjanjian Lama merupakan perbuatan keagamaan yang dasari. Dalam Perjanjian Baru terdapat ungkapan yang sama artinya, yaitu: mencari Kerajaan Allah, Mat 6:33. |
(0.87) | (Am 7:1) |
(sh: Indikator kesungguhan kenabian (Rabu, 23 Juli 2003)) Indikator kesungguhan kenabianNabi Amos memperoleh inspirasi ilahi lewat berbagai penglihatan (ayat seorang+demi+seorang+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A30&tab=notes" ver="">1:2,4,7,8). Berulang kali Amos beroleh penglihatan akan datangnya hukuman Allah yang dahsyat. Berulangkali pula Amos menempatkan diri di tempat umat-Nya. Ia mengajukan permohonan agar Allah mengasihani dan tidak menjatuhkan hukuman sedahsyat itu. Inilah indikator pertama kesungguhan kenabian. Seorang nabi sejati tidak mencari keuntungan bagi dirinya sendiri. Nabi sejati peka terhadap suara dan kehendak Tuhan tetapi juga prihatin akan keadaan umat. Sesudah dua kali berturut-turut Amos bersyafaat di hadapan Allah, pada penglihatan ketiga dan selanjutnya (ps. 8), Allah tidak lagi memberi kesempatan kepada umat-Nya untuk luput dari hukuman. Kesabaran Allah ada batasnya. Masa penghukuman itu pasti akan datang. Tidak ada waktu berbalik. Amos pun tidak lagi memohon kepada Allah untuk mengubah rencana-Nya. Amos adalah hamba Allah, maka ia tidak boleh membela umat yang berdosa lebih dari ia "membela" kebenaran Allah. Penghukuman akan terjadi, tragedi peperangan akan menghancurkan: [1] ibadah Israel yang penuh dengan kemunafikan (ayat seorang+demi+seorang+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A30&tab=notes" ver="">9; bdk. seorang+demi+seorang+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A30&tab=notes" ver="">4:4,5); [2] para penguasa dan keluarga mereka yang berlaku lalim terhadap rakyat (ayat seorang+demi+seorang+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A30&tab=notes" ver="">9,11). Lain halnya dari Amos adalah Amazia, imam palsu yang melayani Yerobeam. Yang imam ini lakukan adalah ciri nabi palsu. Untuknya kenabian atau keimaman adalah soal "cari makan" (ayat seorang+demi+seorang+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A30&tab=notes" ver="">12). Urusannya bukanlah membela umat dan menaati Tuhan tetapi memberi keyakinan-keyakinan palsu kepada raja (ayat seorang+demi+seorang+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A30&tab=notes" ver="">12). Kepalsuan membuatnya siap mengusir Amos sebab pemberitaan Amos tentang kematian Raja Yerobeam dan pembuangan Israel membahayakan (ayat seorang+demi+seorang+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A30&tab=notes" ver="">11). Semua nabi profesional hanya menubuatkan hal-hal yang menyenangkan. Renungkan: Kita pun dipanggil untuk menyatakan dan mempraktikkan kebenaran kepada keluarga dan orang-orang sekitar kita. |