(sh: Komitmen karena penebusan (Jumat, 15 September 2000)) Komitmen karena penebusan
Firman Tuhan ini disampaikan oleh Yeremia tepat setelah hukum
Taurat ditemukan di bait Allah (2Raj. 22). Walaupun raja Yosia
sedang berusaha keras mengadakan pembaharuan bagi bangsanya, Allah
tetap mengutus nabi Yeremia untuk mengingatkan bangsa Yehuda
tentang peristiwa sejarah di gunung Sinai ketika nenek moyang
mereka membuat perjanjian dengan Allah, setelah dibebaskan dari
perbudakan tanah Mesir (3-5). Di dalam perjanjian itu terdapat
jalan kehidupan bagi umat pilihan. Jika mereka mentaati dan
menyembah Allah dengan segenap hati, maka Allah akan memberkati
mereka secara materi dan rohani dengan berkelimpahan.
Setelah mengingatkan, Yeremia juga diutus Allah untuk menegur bangsa
Yehuda secara keras sebab mereka telah mengingkari perjanjian yang
dibuat-Nya dengan nenek moyang mereka. Mereka tidak taat kepada
Allah dan telah memenuhi Yerusalem dengan berhala-berhala
(6-10,13). Maka mereka akan ditimpa malapetaka yang didatangkan
Allah atas mereka dan mereka tidak dapat menghindar atau membela
diri lagi sebab Allah bertindak berdasarkan perjanjian (11-12,
17). Oleh sebab itu Yeremia dilarang untuk berdoa bagi bangsanya
sebab semuanya sudah terlambat (14). Ketidaktaatan adalah jalan
menuju kehancuran bagi umat pilihan Allah. Nazar-nazar dan daging-
daging suci tidak akan pernah dapat menyelamatkan mereka (15).
Sebab itu semua hanyalah lambang ritual keagamaan saja. Allah
menuntut komitmen moral dan rohani secara total dalam perjanjian
itu.
Betapa bersyukurnya kita yang hidup di dalam anugerah Allah.
Sebab jalan kehidupan kita adalah Yesus Kristus sendiri. Jalan
menuju kematian telah tertutup bagi mereka yang berada di
dalam-Nya. Namun Kristen tidak boleh menjalani kehidupan sesuai
kehendaknya sendiri. Sebab jika bangsa Yehuda yang hanya ditebus
dari perbudakan Mesir, dituntut untuk mempunyai kehidupan
spiritual dan moral yang sesuai dengan kehendak-Nya, tentunya
Kristen yang sudah ditebus dari dosa maut dengan darah Anak
Tunggal-Nya harus hidup berpadanan dengan pengorbanan-Nya tanpa
perlu dituntut.
Renungkan:
Seperti bangsa Yehuda yang harus diingatkan dan ditegur, hendaklah
kita saling mengingatkan dan menegur agar hidup kita semakin
serupa dengan Dia.
|