Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 6 dari 6 ayat untuk sejumlah tentara AND book:44 (0.001 detik)
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Kis 21:31) (ende: Panglima pasukan)

Ialah kepala tentara Romawi jang berdjumlah seribu orang kalau lengkap, dan berasrama dalam benteng "Antonia" jang terletak berdampingan dengan kenisah. Panglima ini bernama Klaudius Lisias, seperti tertjantum dalam Kis 23:26.

(1.00) (Kis 7:42) (jerusalem: bala tentara langit) Ialah perbintangan yang kerap didewakan, bdk Ula 4:19; 17:3; 2Ra 21:3-5; Yer 8:2; 19:13; Zef 1:5.
(0.85) (Kis 3:21) (full: WAKTU PEMULIHAN SEGALA SESUATU. )

Nas : Kis 3:21

Kristus akan datang dari sorga untuk memberantas kejahatan dan mendirikan kerajaan Allah di atas muka bumi yang bebas dari segala dosa. Pada akhirnya semua hal yang dinubuatkan PL untuk dipulihkan (bd. pasal Za 12:1-14:21; Luk 1:32-33) akan dipulihkan. Kristus akan menebus atau membaharui seluruh alam semesta (Rom 8:18-23) dan akan memerintah atas bumi (lih. pasal Wahy 20:1-21:27). Perhatikan bahwa yang mendatangkan kemenangan Allah dan kerajaan-Nya bukanlah umat manusia yang ada di atas bumi, melainkan Kristus dan bala tentara dari sorga (Wahy 19:11-20:9).

(0.80) (Kis 22:23) (sh: Aku warga negara Rum (Minggu, 2 Juli 2000))
Aku warga negara Rum

Tindakan orang-orang Yahudi tidak sekadar mengekspresikan kemarahan besar atau bahkan kebuasan, namun lebih merupakan reaksi kengerian terhadap penghujatan yang `dilakukan' Paulus. Kepala pasukan Rum berhasil menyelamatkan Paulus dan membawanya ke markas. Ketika tentara Rum tidak dapat menjelaskan sebab-musabab huru-hara itu, kepala pasukan memerintahkan tentaranya untuk memeriksa Paulus dengan siksaan. Ini merupakan prosedur yang lazim untuk mendapatkan informasi dari seorang pesakitan. Ia akan disesah dengan sebuah cambuk kulit yang ujungnya berlogam tajam. Seseorang yang disesah dengan cambuk demikian jika tidak mati, maka akan mengalami kelumpuhan seumur hidupnya.

Ketika Paulus menyatakan bahwa ia warga negara Rum, maka kepala pasukan itu membatalkan penyesahan atasnya dan menjadi ketakutan, karena menyesah seorang warga negara Rum adalah tindakan melanggar hukum. Dalam kasus ini terlihat jelas bahwa Paulus tidak ragu-ragu menuntut haknya sebagai seorang warga negara Rum. risten di Indonesia seharusnya juga bangga terhadap status kewarganegaraannya dan harus secara aktif menuntut haknya sesuai hukum yang berlaku, untuk mengekpresikan iman kepercayaannya dan beribadah dengan bebas dan rasa aman yang penuh. Harus diakui bahwa zaman sekarang hak-hak warga negara Kristen di berbagai bidang banyak yang dikebiri. Saatnya akan tiba dengan segera dimana tantangan yang legal terhadap hak-hak konstitusional kita akan memuncak dan setiap Kristen akan dipanggil dan dituntut untuk membuat suatu keputusan apakah tetap setia atau menyangkali Dia.

Renungkan: Paulus yang telah setia mengikuti pimpinan Allah dan Allah bertindak melindungi hamba-Nya. Demikian pula Kristen, Allah akan melindungi Kristen pada saat kita mengikuti pimpinan-Nya dan setia pada-Nya.

Bacaan untuk Minggu ke-3 sesudah Pentakosta

Hosea 6:1-6 Roma 4:13-25 Matius 9:9-13 Mazmur 50:1-15

Lagu: Kidung Jemaat 337

Pemahaman Alkitab 1 -- Kisah 22:1-22

Kecerdasan dan ketajaman Paulus dalam berstrategi tidak diragukan lagi. Sebagai penganut jalan Tuhan, Paulus tidak kurang akal untuk membinasakan para pengikut Kristus, dengan meminta surat kuasa dari Imam Besar. Kemahiran berstrategi yang melekat dalam pikirannya ini pun nampak ketika ia harus mempertanggungjawabkan misinya di hadapan orang Yahudi. Berbagai cara pengungkapan kebenaran dipakainya sebagai metode pendekatan kepada orang Yahudi yang memusuhi dan berniat membunuhnya. Dengan demikian misi pemberitaan injil keselamatan dapat tetap disebarluaskan, walaupun saat itu ia hanyalah seorang tawanan.

Pertanyaan-pertanyaan pengarah:

1. Sebutan apakah yang dipakai Paulus sebagai sapaan awal kepada orang-orang Yahudi (1)? Mengapa ia menyebut mereka demikian? Dalam menyampaikan pembelaannya, mengapa ia memakai bahasa Ibrani? Langkah-langkah awal inikah yang membuat mereka menjadi agak tenang? Jelaskan!

2. Apakah maksud Paulus menceritakan identitas dirinyadengan lengkap? Ketika mengidentifikasikan dirinya, Paulus sangat berhati-hati memilih istilah, misalnya: 'jalan Tuhan' sebagai pengganti kata `pengikut Yesus' (5), mengapa demikian? Peristiwa penting dalam hidupnya pun tak lupa diceritakan (6-9), apa yang ingin ditekankan Paulus dalam pengalaman ini? Mengapa kesaksian ini perlu disahkan dengan kehadiran Ananias, orang Yahudi yang taat Taurat (12)?

3. Paulus tak lupa menjelaskan misi yang dipercayakan kepadanya, yakni kepada bangsa-bangsa non-Yahudi. Bagaimana reaksi mereka ketika mendengar bahwa bangsa-bangsa non-Yahudi ini dapat terhitung sebagai bangsa Yahudi karena Kristus? Mengapa mereka menjadi marah dan langsung berteriak, adakah yang salah dari misi Paulus ini?

4. Dari semua penjelasan Paulus, nampak jelas bahwa ia tidak bersalah, baik secara politik maupun agama. Lalu dengan alasan apakah mereka menangkap Paulus? Apa yang dapat kita teladani sebagai Kristen di tengah masyarakat pluralis? Bagaimana masyarakat menilai Anda sebagai Kristen, apakah Anda dibenci karena tingkah laku atau karena kebenaran Injil yang harus dipertahankan?

(0.80) (Kis 22:30) (sh: Kebangkitan Kristus membuat Kristen berbeda (Senin, 3 Juli 2000))
Kebangkitan Kristus membuat Kristen berbeda

Paulus yang telah melalui saat-saat yang sulit dan genting, mengalami kemerosotan fisik dan psikis. Karena itulah ia sempat kehilangan kontrol emosi setelah mendapat tamparan pada mulutnya, sehingga ia membalas tamparan itu dengan kutukan. Pernyataan Paulus (1) adalah hujatan kepada Allah, karena menurut Yudaisme, jika seorang yang mengaku Yahudi namun mengikuti ajaran Yesus, ia adalah seorang pendosa besar di hadapan Allah.

Hanya sesaat Paulus kehilangan kontrol. Begitu menyadari bahwa ia berhadapan dengan Imam Besar, ia pun mengakui kesalahannya. Tindakan ini mempunyai dua implikasi sebab-akibat yang dalam. Pertama, Paulus masih mentaati tradisi Yahudi yang begitu menghormati seorang pemimpin bangsanya. Kedua, ini merupakan penegasan tidak langsung dari Paulus bahwa persengketaan yang terjadi antara dia dan orang-orang Yahudi bukanlah permasalahan tradisi, kebudayaan, ataupun etnis. Ada persoalan yang lebih hakiki. Karena itulah, tanpa membuang waktu, Paulus segera mengungkapkan alasan utama penangkapan dirinya. Paulus hanya melihat bahwa hadirnya 2 partai besar (Farisi dan Saduki) ditambah dengan wakil pemerintah Romawi dalam satu sidang merupakan kesempatan berharga bagi Paulus untuk menyatakan kebenaran fundamental Kekristenan yaitu kebangkitan Kristus yang menjadi dasar bagi kebangkitan orang mati. Sebab Saduki mempunyai pengaruh yang cukup dominan di dalam Mahkamah Agama. Sedangkan Farisi mempunyai suara yang lebih dominan di masyarakat.

Bahkan bagi Paulus kebangkitan Kristus bukan sekadar kebenaran yang ia yakini namun kebenaran yang ia alami sebab kuasa kebangkitan Kristus senantiasa hadir dan menguatkannya. Setelah diselamatkan untuk yang kedua kalinya oleh tentara Romawi, adalah wajar jika dia cemas dan bertanya-tanya tentang masa depannya. Harapan untuk meninggalkan Yerusalem hidup-hidup apalagi kesempatan untuk pergi ke Roma sangat kecil.

Renungkan: Kristen berbeda dengan orang lain bukan karena perbedaan etnis, ras, ataupun latar belakang budaya. Kristen beda karena Yesus dan kuasa kebangkitan-Nya yang senantiasa hadir di dalam kita, apa yang perlu kita takutkan?

(0.78) (Kis 18:1) (sh: Pelayanan Kosmopolitan (Selasa, 20 Juni 2000))
Pelayanan Kosmopolitan

Alkitab mencatat hanya ada satu kota yang membuat Paulus begitu takut dan gentar untuk memberitakan Injil yakni Korintus (1Kor. 2:3). Mengapa? Karena Korintus adalah sebuah kota kosmopolitan pada abad pertama berpenduduk 200.000 jiwa, yang terdiri dari orang Yunani, Itali, veteran tentara Roma, pengusaha, pejabat-pejabat tinggi, dan orang-orang Asia termasuk di dalamnya orang Yahudi. Di samping sebagai ibu kota propinsi Akhaya, Korintus juga merupakan pusat bisnis yang sangat kaya. Namun seks bebas dan berbagai kejahatan pun sangat mewarnai kehidupan kota ini.

Beberapa faktor pendukung bagi pelayanan di kota kosmopolitan adalah: tempat yang strategis dan tidak kaku merupakan faktor pendukung pertama. Walaupun Paulus mula-mula memberitakan firman di rumah ibadat, ketika diusir oleh orang-orang Yahudi ia memilih rumah pribadi sebagai tempat memberitakan firman (6-8), agar dapat dilakukan pembicaraan dan pengajaran secara lebih intensif. Konsentrasi penuh dari pelayan Tuhan merupakan faktor pendukung yang kedua. Artinya seorang pelayan Tuhan jangan sampai dipusingkan dengan kondisi ekonominya. Memang dikatakan bahwa Paulus pun bekerja membuat tenda, namun setelah Timotius dan Silas datang membawa bantuan dari orang-orang Makedonia, Paulus berhenti bekerja dan memberitakan firman penuh waktu, tidak hanya pada hari Sabat (4-5). Untuk mengadakan faktor ini maka perlu dibangun jaringan-jaringan kerja kristen yang memperhatikan, mengusahakan, dan mendistribusikan dana-dana kepada mereka (5). Faktor pendukung ketiga adalah metode yang tepat bagi penduduk kosmopolitan. Paulus membicarakan (dalam NIV: reasoned) dan meyakinkan orang-orang Korintus (4, 13), kedua kegiatan itu disebut sebagai apologetika. Selain itu Paulus juga memberikan kesaksian (5). Faktor pendukung terakhir adalah peran pemerintah. Paulus tidak melakukan aktifitas pelayanannya secara ilegal. Galio mengakui hal itu dan ini sangat membantu pelayanannya (14). Jika pemerintah lepas tangan dalam masalah agama, maka ada kemungkinan pintu penyiksaan bagi Kristen terbuka lebar seperti yang dialami Sostenes (1Kor. 1:1).

Renungkan: Sebagai Kristen, manakah diantara faktor pendukung di atas yang dapat Anda sediakan bagi pelayan Tuhan di kota kosmopolitan? Langkah apa yang dapat Anda ambil?



TIP #05: Coba klik dua kali sembarang kata untuk melakukan pencarian instan. [SEMUA]
dibuat dalam 0.04 detik
dipersembahkan oleh YLSA