Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 489 ayat untuk saudara suaminya (0.001 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Kis 5:10) (jerusalem: menguburnya di samping suaminya) Kesalahan Ananias dan Safira ialah: karena terlalu suka akan uang mereka berusaha menipu para rasul dan dengan jalan itu tengah saudara-saudara.
(0.79) (1Tim 5:9) (bis: hanya satu kali kawin)

hanya satu kali kawin: atau setia kepada suaminya.

(0.76) (Rut 1:11) (bis: Bukankah ... suamimu?)

Bukankah ... suamimu?: Menurut adat orang Yahudi, jika seorang laki-laki meninggal tanpa mempunyai anak laki-laki, jandanya harus menikah dengan saudara mendiang suaminya. Lihat Ula 25:5-6

(0.63) (Hak 1:14) (jerusalem: dibujuknya suaminya) Dalam terjemahan Yunani dan latin terbaca: ia (yakin Otniel) membujuk dia (yakni Akhsa)
(0.55) (Im 21:3) (jerusalem: yang masih perawan) Melalui perkawinan perempuan menjadi "daging" suaminya, Kej 2:23, sehingga putuslah hubungan dengan kaum kerabatnya.
(0.47) (Kis 24:24) (jerusalem: Drusila) Anak bungsu Herodes Agripa Kis 24:12. Ia telah meninggalkan suaminya yang pertama, yakni raja Emesus, untuk kawin dengan Feliks.
(0.40) (2Sam 15:12) (jerusalem: Ahitofel) Orang kepercayaan Daud ini adalah nenek Batsyeba, 2Sa 23:34; 11:3. Mungkin Ahitofel menaruh dendam terhadap Daud karena berzinah dengan puterinya dan membunuh suaminya, Uria.
(0.40) (1Kor 11:10) (jerusalem: tanda wibawa) Harafiah: wibawa. Tetapi yang dimaksudkan ialah sebuah tanda (barangkali selubung) wibawa suaminya
(0.38) (Mat 14:3) (jerusalem: Filipus) nama ini (yang tidak terdapat dalam terjemahan Latin Vlg) menimbulkan kesulitan. Tokoh ini bukan raja wilayah Iturea dan Trakhonitis, Luk 3:1; bdk Mat 16:13, tetapi seorang putera Herodes Agung dan Mariamme II yang lain: jadi saudara seayah dari Antipas yang oleh Josefus disebut Herodes. Kejahatan Antipas bukanlah bahwa memperistri kemenakannya, melainkan bahwa ia mengambil isteri saudaranya selagi hidup, setelah ia sendiri menceraikan isterinya yang pertama. Oleh karena Filipus tidak mempunyai jabatan maka isterinya Herodias yang gila kekuasaan merasa kurang puas dengan suaminya itu. Herodias melalui ayahnya Aristobolus adalah cucu Herodes Agung, sehingga juga kemenakan Herodes Antipas. Herodias lebih suka akan pamannya yang menjadi raja wilayah Galilea, yaitu Herodes Antipas, dari pada akan pamannya, Filipus, yang tidak menjadi apa-apa.
(0.34) (1Ptr 3:1) (full: SUAMI ... DIMENANGKAN. )

Nas : 1Pet 3:1

Petrus memberi tahu bagaimana seorang istri harus bertindak supaya menuntun suaminya yang belum selamat kepada Kristus.

  1. 1) Dia harus tunduk kepada suaminya dan mengakui kepemimpinannya dalam keluarga

    (lihat cat. --> Ef 5:22).

    [atau ref. Ef 5:22]

  2. 2) Dia harus berkelakuan murni dan saleh, disertai sikap lembut dan tenang (ayat 1Pet 3:2-4;

    lihat cat. --> 1Tim 2:13).

    lihat cat. --> 1Tim 2:15).

    [atau ref. 1Tim 2:13,15]

  3. 3) Dia harus berusaha untuk menyenangkan suaminya lebih dengan kelakuan dari dengan kata-kata.
(0.34) (Yeh 16:1) (full: YERUSALEM. )

Nas : Yeh 16:1-63

Pasal ini melukiskan Yerusalem sebagai istri dan Allah sebagai suaminya

(lihat cat. --> Hos 1:2).

[atau ref. Hos 1:2]

Pada mulanya Yerusalem tidak memiliki keistimewaan yang dapat menjadikannya kota pilihan Allah. Tetapi Allah dalam kasih-Nya mengangkatnya, memeliharanya dan menjadikannya kota yang indah dan megah; namun dia tidak berterima kasih kepada suaminya, menjadi tidak setia dan mulai berzina dengan siapa pun yang lewat. Karena pelacurannya ini ia akan dibunuh.

(0.32) (Kej 16:2) (jerusalem: oleh dialah) Menurut hukum Mesopotamia seorang isteri yang mandul berhak memberi kepada suaminya seorang hamba perempuan sebagai isteri muda. Anak-anak yang lahir dari hubungan itu dianggap anak isteri pertama. Hal yang sama terjadi dengan Rahel, Kej 30:1-6, dan Lea, Kej 30:9-13.
(0.32) (Kej 38:14) (jerusalem: ia bertelekung ...) Artinya: Tamar menyamar sebagai pelacur, lalu menunggu Yehuda di jalan. Tamar bertindak demikian terdorong oleh keinginan mendapat anak yang dapat dianggap anak suaminya yang sudah meninggal. Tindakannya itu oleh Yehuda dikatakan "benar", Kej 38:26, dan dipuji oleh keturunannya, Rut 4:12.
(0.32) (Ul 25:10) (jerusalem: yang kasutnya ditanggalkan orang) Upacara menolak kewajiban (pencopotan kasut) disertai isyarat menghina (meludah) dan orang yang bersangkutan dinyatakan kehilangan nama baiknya. Tidak jelas manakah menurut hukum akibat tindakan itu. Tetapi kemungkinan perempuan (janda) yang tidak mau diperisteri, tetap memiliki harta milik suaminya yang sudah meninggal. Upacara yang digambarkan di sini tidak mempunyai arti sama dengan yang terdapat dalam Rut 4:8.
(0.32) (Rut 3:10) (jerusalem: yang pertama kali itu) Rut melakukan dua perbuatan kasih kepada keluarga; yang pertama ialah menemani ibu mertuanya ke tanah Israel, Rut 2:11, dan yang kedua ialah menjamin keturunan bagi suaminya yang meninggal, yaitu dengan mengajak Boas supaya ia memperisteri Rut.
(0.32) (Yer 2:2) (jerusalem: kasihmu pada masa mudamu) Bdk Hos 2:13-14. Kata "kasih" (Ibraninya hesed, bdk Hos 2:18+) di sini bernada afektip dan berarti: kesetiaan dalam hubungan umat Israel dengan Allah sebagai suaminya dalam rangka perjanjian
(0.32) (Yer 30:17) (jerusalem: orang buangan) Dalam naskah Ibrani jelas bahwa yang dibuang ialah seorang perempuan, yakni isteri Tuhan, umat Israel, yang dibuang suaminya, bdk Yes 62:4+
(0.32) (Ef 5:27) (jerusalem) Menurut adat di bagian Timur dahulu calon isteri dimandikan dan dihiasi; lalu "anak-anak pernikahan" mengantarnya menghadap bakal suaminya. Sehubungan dengan Gereja, Kristus sendiri membersihkan calon isteriNya dari segala noda dalam baptisan (Efe 5:26, di mana disebutkan sebuah rumus permandian: firman) untuk mengantarnya menghadap diriNya sendiri, bdk 1Te 5:8.
(0.29) (Ul 25:5) (sh: Menjaga nama dan kehormatan keluarga (Senin, 5 Juli 2004))
Menjaga nama dan kehormatan keluarga

Menjaga nama dan kehormatan keluarga. Rencana Allah menjadikan Israel suatu umat yang besar dan terhormat, tampak dalam aturan ini. Kematian tidak perlu membuat garis keturunan seseorang terhenti, tidak juga membuat seorang janda terlantar. Rencana Allah di dalam umat-Nya tidak dapat dihentikan oleh kematian.

Perikop ini mengatur bagaimana nama dan kehormatan keluarga dijaga melalui pernikahan levirat (=pernikahan ipar). Bila suami meninggal sebelum memiliki keturunan untuk meneruskan namanya, maka saudara pria yang tinggal bersamanya berkewajiban menikahi janda saudaranya itu untuk memberi keturunan. Anak sulung hasil pernikahan diakui sebagai keturunan suami yang sudah meninggal itu (ayat 5-6). Adakalanya, saudara pria yang meninggal itu tidak mau melakukan pernikahan levirat tersebut. Hukum Taurat memperhitungkan kemungkinan itu, walaupun tidak merekomendasikannya bahkan mencelanya (ayat 7-10).

Mengapa pernikahan levirat pada masa itu dianggap penting? Pertama, agar nama dan kehormatan keluarga dipelihara. Hal ini dianggap penting karena pada masa itu ikatan kekeluargaan dalam suatu komunitas lebih kuat dibandingkan hak individu. Betapa beda dengan masa kini, orang cenderung peduli diri sendiri, dan ikatan kekeluargaan dianggap penghalang bagi kebebasan pribadi. Kedua, melalui pernikahan levirat si janda terpelihara hidupnya. Pada masa itu penghargaan kepada kaum wanita masih rendah. Jika ia tidak memiliki anak laki-laki, ia dianggap tidak berguna. Terlebih bila suaminya meninggal, ia dianggap sudah mati, atau bukan tanggung jawab siapapun. Ini tidak boleh terjadi di antara umat Allah.

Orang Kristen harus menjadi teladan dalam menjaga nama keutuhan dan kehormatan keluarga. Keindahan hubungan keluarga Kristen adalah kesaksian tentang kebenaran iman kita.

Camkanlah: Taurat mengajarkan kepedulian terhadap sesama dimulai dengan kepedulian dalam keluarga. Orang yang tidak peduli terhadap anggota keluarganya sendiri, tidak mungkin peduli kepada orang lain!

(0.29) (Ams 31:10) (sh: Istri yang cakap, keagungan suaminya (Jumat, 10 November 2000))
Istri yang cakap, keagungan suaminya

Istri yang cakap, keagungan suaminya. Nilai-nilai seorang istri yang cakap dari zaman ke zaman tidak berubah. Ribuan tahun lampau ketika Amsal ini ditulis hingga sekarang, nilai-nilai tersebut tetap harus dipertahankan. Bila nilai-nilai ini tidak lagi dianggap penting, maka rapuhlah kehidupan keluarga dan rusaklah nama suami sebagai kepala keluarga, karena peran istri dalam keluarga dan peran kaum wanita dalam masyarakat telah mengalami pergeseran.

Peran istri tidak sederhana, bila ia dapat menempatkan dirinya sebagai istri yang cakap, pengaruhnya sangat besar, baik bagi keluarganya maupun masyarakat. Di dalam keluarga ia adalah seorang istri yang berperan aktif di balik nama besar suaminya (23). Ia dipercaya suaminya karena tidak sekalipun ia berbuat yang jahat terhadap suaminya (11-12). Ia bangun lebih pagi dari suami dan anak- anaknya dan pandai menata semua pekerjaannya, sehingga ketika semua bangun, segala makanan telah tersedia (13-15, 27). Ia memelihara lingkungan rumahnya dengan keindahan agar keluarganya merasakan bahwa rumah mereka adalah tempat tinggal yang paling menyenangkan (16). Ia penuh perhatian kepada seluruh isi rumahnya, ia menyediakan dan memperlengkapi semuanya dengan apa yang mereka butuhkan, sehingga mereka tidak pernah terabaikan (21). Ia tidak pernah berpangku tangan, tetapi bekerja keras membantu kebutuhan keluarga dengan ketrampilan yang dimilikinya (17-19, 24). Ia berkata-kata dengan hikmat dan pengajaran yang lemah lembut, sehingga suami dan anak-anaknya tidak pernah menganggapnya remeh (26). Ia pun senantiasa menjaga penampilan dirinya agar selalu tampil menarik dan indah (22) sehingga hati suaminya tidak beralih kepada wanita lain dan keharmonisan keluarga terpelihara. Di tengah masyarakat, ia adalah seorang wanita yang bersosialisasi, memperhatikan kebutuhan masyarakat dan tidak segan-segan mengulurkan tangannya memberikan bantuan kepada mereka (20). Demikianlah ia merencanakan masa depan dengan begitu mantap, sehingga ia tidak kuatir akan apa yang terjadi pada masa mendatang (25). nilai-nilai luhur ini Masih perlu dipertahankan.

Renungkan: Istri yang cakap adalah ia menyadari bahwa ia merupakan permata bagi keluarganya, yang ikut mendukung keberhasilan suami dan anak- anaknya. Istri yang demikian tidak akan dianggap remeh oleh suami dan anak-anaknya.

Pengantar Kitab Nehemia

Kitab Nehemia memuat kelanjutan dari kisah kembalinya bangsa Yehuda dari pembuangan di Babel. Nama kitab ini memakai nama tokoh utamanya yaitu gubernur yang memerintah di Yerusalem, Nehemia. Sebagai seorang pejabat tinggi dalam kerajaan Persia pada zaman raja Artahsasta, Nehemia meminta kuasa atas daerah Yehuda sehingga ia dapat membangun kembali tembok Yerusalem. Ia tiba di Yehuda pada tahun 446 sM., sekitar 100 tahun setelah rombongan yang pertama pulang dari Babel. Nehemia membangkitkan semangat bangsa Yehuda untuk ikut bekerja dalam proyek yang ia kerjakan. Ia juga secara teguh bertahan melawan oposisi dari masyarakat sekitar Yehuda; akhirnya ia melihat bahwa kota suci Yerusalem kembali dikelilingi oleh tembok yang kokoh. Pada zaman purba, tembok kota melambangkan kekuatan dan keamanan suatu bangsa. Dengan bantuan Ezra, Nehemia juga berhasil mengembalikan peran hukum Taurat yang sudah dilupakan oleh bangsa itu. Beberapa saat kemudian, Nehemia kembali ke Persia untuk melaporkan kepada raja tentang proyek yang ia pimpin. Pasal terakhir kitab ini menceritakan bahwa Nehemia kembali ke Yerusalem untuk menjadi gubernur yang kedua kali sekitar tahun 433 sM. dan mengoreksi perbuatan-perbuatan dosa bangsa Yehuda. Kitab Nehemia sudah membuktikan sebagai salah satu buku favorit dalam Alkitab karena kitab ini mengingatkan kita bahwa seorang individu yang berkomitmen kepada Tuhan dapat memberikan dampak yang besar bagi masyarakat.

Karakteristik dan tema utama. Tema utama kitab ini adalah kedaulatan Allah di dalam karya-Nya melalui manusia yang bertanggungjawab menyelesaikan apa yang sudah Ia rencanakan, yaitu keselamatan umat-Nya. Penulis kitab mengembangkan tema ini dengan mengkhususkan pada masalah pembangunan dan pendedikasian ulang tembok Yerusalem (1:1-7:3; 12:27-43) serta mengem-balikan seluruh umat Allah - Israel - ke dalam perjanjian dengan Allah (saudara+suaminya&tab=notes" ver="">7:4-13:31).

Penulis. Ezra dan Nehemia dulunya merupakan satu kitab yang ditulis berdasarkan berbagai sumber sejarah, termasuk di dalamnya ingatan pribadi Ezra dan Nehemia. Menurut tradisi Yahudi, Ezra yang bertanggungjawab menyusun bahan-bahan sejarah itu menjadi satu kitab seperti yang kita miliki saat ini.



TIP #14: Gunakan Boks Temuan untuk melakukan penyelidikan lebih jauh terhadap kata dan ayat yang Anda cari. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA