Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 33 ayat untuk sangat hebat AND book:19 (0.001 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Mzm 118:12) (ende: memanasi....dst.)

Duri sangat ber-njala2, tetapi lekas padam djuga. Demikian kesesakan hebat lekas hilang.

(0.86) (Mzm 18:15) (ende: hembusan angin hidungNja)

ialah taufan jang hebat.

(0.86) (Mzm 77:16) (ende)

Pengungsian dari Mesir digambarkan sebagai taufan dan gemuruh jang hebat.

(0.85) (Mzm 120:4) (jerusalem: Panah-panah) Bahasa kiasan ini berarti: Hukuman, kematian yang tiba-tiba secara mendadak mendatangi orang. Demikianpun arti bahasa kiasan: bara kayu arar. Kayu arar adalah sejenis kayu yang sangat hebat bakarnya.
(0.76) (Mzm 42:10) (ende: sampai petjahnja....dst)

bahasa kiasan jang berarti: derita jang hebat sekali.

(0.71) (Mzm 69:14) (ende: lumpur....dst)

(lihat Maz 69:2-3) adalah bahasa kiasan jang berarti: kesesakan jang hebat sekali.

(0.69) (Mzm 18:2) (full: BUKIT BATUKU, KUBU PERTAHANANKU, DAN PENYELAMATKU. )

Nas : Mazm 18:3

Metafora yang terdapat dalam ayat ini dapat dikenakan pada pergumulan terus-menerus dari orang percaya melawan kekuatan-kekuatan fisik dan rohani masa ini. Pemeliharaan Allah terhadap kita dilukiskan oleh enam lambang.

  1. (1) "bukit batuku" -- keamanan dan jaminan di dalam kekuatan Allah yang kokoh (bd. Mazm 31:3-4; 42:10; 62:8);
  2. (2) "kubu pertahananku" -- tempat perlindungan dan keselamatan yang tidak dapat dimasuki musuh;
  3. (3) "penyelamatku" -- pelindung yang hidup;
  4. (4) "perisaiku" -- Allah yang berdiri di antara kita dan bahaya (bd. Kej 15:1);
  5. (5) "tanduk keselamatanku" -- kekuatan dan kuasa kemenangan untuk membebaskan dan menyelamatkan kita;
  6. (6) "kota bentengku" -- sebuah tempat aman untuk mengangkat di atas bahaya-bahaya kehidupan.
(0.67) (Mzm 109:1) (ende)

Dengan sangat hebat seorang (mungkin sakit Maz 109:22-24), jang dianiaja musuh2 jang tjedera (Maz 109:2-5), mengutuk mereka, meminta Jahwe, agar Ia menghukumnja (Maz 109:6-20). Hukuman ini dilukiskan dengan bahasa penghebat dan berdasarkan hukum pembalasan Perdjandjian Lama. Si pemohon tahu,bahwasanja se-mata2 Allah sanggup melaksanakannja (Maz 109:21,26-29) dan bila demikian djadinja, maka ia akan bersjukur dan memudji Jahwe (Maz 109:30-31). Lagu ini merupakan "mazmur pengutuk" jang paling hebat, paling kedjam dan jang paling pandjang dalam seluruh Kitab Mazmur (lih. Maz 95; 38:7-11; 69:23-29). Memang sikap sedemikian tiadalah sesuai dengan hukum tjinta Perdjandjian Baru. Tetapi pada masa sebelum Kristus mengadjar, kutuk2 sematjam ini dapat dimengerti. Dan lagu inipun menjatakan kepertjajaan orang kepada Allah dan keadilanNja, hingga toh penuh dengan rasa keigamaan jang sedjati. patut diperhatikan lagi, bahwa kutuk2 ini merupakan suatu kesusasteraan tertentu, jang pakai bahasa penghebat dan rumus2 jang kurang biasa.

(0.66) (Mzm 118:12) (jerusalem: api duri) Nyala duri yang dibakar hebat sekali dan amat panas. Kata "menyalakan" di ambil dari terjemahan Yunani. Dalam naskah Ibrani tertulis: padam.
(0.64) (Mzm 117:1) (sh: Kasih setia Allah kekal (Senin, 6 Mei 2002))
Kasih setia Allah kekal

Mazmur yang paling pendek dari keseluruhan Mazmur ini mengajak seluruh bangsa untuk memegahkan Tuhan dalam gema sorak: “bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.” “Segala bangsa” di sini adalah seluruh bangsa, termasuk orang-orang dari bangsa bukan Yahudi. Segala bangsa diajak karena pujian ini merupakan jawaban atas keyakinan bahwa Tuhan memerintah seluruh dunia. Ajakan pemazmur ini dapat disejajarkan dengan gema pemberitaan nabi Yesaya, yaitu bahwa sebelum kedatangan orang Israel, Allah telah dipuji di Yerusalem sebagai Allah yang Mahatinggi, Pencipta langit dan bumi (Yes. 11). Pada pemberitaan Yesaya selanjutnya, orang-orang dari seluruh bangsa diundang untuk datang kepada Tuhan, Allah Israel (Yes. 55). Mazmur ini mempunyai tempatnya dalam kebaktian di Yerusalem sesudah masa pembuangan.

Susunan mazmur pujian ini dapat dilihat dengan sangat jelas. Bagian pembukaan, bukan umat Israel saja yang diundang memuji Tuhan, melainkan segala bangsa dan segala suku bangsa. Ini memperlihatkan adanya unsur universal, seperti yang terdapat dalam mazmur lain: demikian bangsa-bangsa, bahkan semua yang bernafas diajak memuji Tuhan (Mzm. 47:2; 66:8). Di seluruh bumi, keselamatan yang dikerjakan Allah akan dikenal (Mzm. 22:28-30; 66:4) karena Dialah yang menghakimi bumi dengan menolong orang yang lemah, sengsara, dan miskin (Mzm. 82:8).

Bagian pokok, yang dibuka dengan kata penghubung “sebab”, mengungkapkan mengapa Tuhan harus dipuji, yaitu karena keagungan, kehebatan kasih-Nya kepada umat-Nya, yang menjadi nyata dalam segala tindakan dan karya-Nya, serta kesetiaan Tuhan yang tidak pernah berkurang kualitasnya. Di bagian lainnya, pemazmur menekankan tentang kasih setia Tuhan yang hebat atas kita. Ini mengungkapkan bahwa perbuatan-perbuatan Allah terhadap Israel sungguh hebat dan dapat diandalkan.

Renungkan: Kasih Allah kepada umat-Nya lebih dari sekadar perasaan saja, karena kasih yang bernilai kekal itu juga telah diwujudkan-Nya dalam diri Anak-Nya, Yesus Kristus.

(0.61) (Mzm 75:1) (sh: Berdialog dengan Allah dalam pergumulan. (Senin, 10 Agustus 1998))
Berdialog dengan Allah dalam pergumulan.

Mazmur ini unik, isinya semacam dialog antara Asaf yang berdoa syukur; dan di tengah syukurnya Tuhan berfirman kepadanya. Israel yang luput dari pembinasaan musuh mensyukuri pemeliharaan Tuhan meski ancaman musuh itu masih ada. Menghadapi musuh yang sombong itu, Israel mengingat sabda Tuhan. Dengan demikian mereka yang bertahan ini terus menerus merendahkan diri dan bersyukur kepada Tuhan. Bagaimana kita harus bersikap di tengah masyarakat yang makin melawan Tuhan? Sama: merendahkan diri, bersandar dan berpaut kepada Tuhan, serta senantiasa mengucap syukur kepada Tuhan.

Yang merendahkan diri akan ditinggikan. Menghadapi musuh, Asaf dan orang Israel belajar merendahkan diri, mencari wajah Tuhan. Mereka menyerahkan ancaman dan penghinaan musuh kepada Tuhan. Semua musuh Israel yang hebat, kuat dan sangat terkenal seperti Asyur dan Mesir akhirnya dapat mereka taklukkan. Tuhan berperang bagi umat-Nya, dan menguatkan umat-Nya (ayat sangat+hebat+AND+book%3A19&tab=notes" vsf="TB" ver="">75:10" context="true" vsf="TB">11b). Kita tidak perlu meniru cara-cara dunia, mencari kedudukan dan nama dengan mengorbankan orang lain. Hal demikian tidak akan bertahan lama. Allah sendiri pada waktunya akan meruntuhkan kemegahan itu. Kebesaran sejati ada pada pihak yang merendahkan diri dan memuliakan Allah saja.

(0.61) (Mzm 18:7) (ende)

Tjampur tangan Jahwe untuk menolong dilukiskan laksana taufan hebat, gempa bumi dan guntur. Semuanja bahasa kiasan jang menitikberatkan keadjaiban pertolongan Jahwe. gambar sematjam ini adalah biasa dalam Kitab Sutji untuk mengambarkan penampakan Allah, bagaimana terdjadi pada kenjataannja.

(0.61) (Mzm 36:1) (sh: Lanjutkanlah kasih setia-Mu (Sabtu, 31 Mei 2003))
Lanjutkanlah kasih setia-Mu

Orang Fasik adalah jawara dari tentara kerajaan kegelapan. Catatan tentang kejahatannya sangat menggetarkan: rasa takut kepada Allah tidak ada dalam hatinya (ayat sangat+hebat+AND+book%3A19&tab=notes" vsf="TB" ver="">2). Ia meninggikan dirinya sedemikian rupa sehingga, jangankan membenci kesalahannya, mengenalinya pun ia tidak lagi mampu (ayat sangat+hebat+AND+book%3A19&tab=notes" vsf="TB" ver="">3). Perkataan dan perbuatannya sepenuhnya jahat (ayat sangat+hebat+AND+book%3A19&tab=notes" vsf="TB" ver="">4,5a bdk. Ul. 6:5, Mat. 22:37).

Pendekar yang lainnya adalah Yahweh -- TUHAN! Kasih-Nya sampai ke langit, setia-Nya sampai ke awan (ayat sangat+hebat+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">6). Keadilan-Nya seperti gunung-gunung yang gagah perkasa. Hukum-Nya seperti samudera raya yang hebat. Penjagaan-Nya menjangkau manusia dan hewan (ayat sangat+hebat+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">7). Sayap-Nya adalah perlindungan bagi anak manusia (ayat 8b). Rumah-Nya adalah sumber makanan dan sungai kesenangan-Nya sumber minuman bagi mereka (ayat sangat+hebat+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">9). Dari dalam diri-Nya terpancar kehidupan dan terang yang menjadi sumber hidup bagi mereka yang bernaung pada-Nya (ayat sangat+hebat+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">10).

Namun, ketika tentara kerajaan terang menjadi sangat cemas dan ketakutan melihat 'kesaktian' pendekar dari kerajaan kegelapan, pemazmur justru tidak menampilkan sosok Allah sebagai pendekar gagah perkasa yang bersenjata lengkap dan siap untuk membinasakan orang fasik. Pemazmur justru menampilkan sosok Allah yang melindungi umat-Nya dengan "kasih setia" -- hesed (ayat sangat+hebat+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">6, 8) -- dan "keadilan" -- tsedaqah (ayat sangat+hebat+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">6).

Dua kata ini jugalah yang dipakai oleh pemazmur ketika ia memohon perlindungan Allah atas orang benar dari kejahatan orang fasik. Kasih setia dan keadilan Allah inilah yang pada akhirnya membinasakan orang fasik. Mereka "jatuh", "dibanting" dan "tidak dapat bangun lagi".

Renungkan: Selama di dunia ini kita masih harus hidup di antara dua suara berpengaruh: kejahatan atau kebenaran. Suara manakah yang dengannya kita berdialog?

(0.59) (Mzm 22:1) (jerusalem: Allahku, mengapa Kautinggalkan aku) Ratapan pribadi yang agak serupa dengan lagu Hamba Tuhan yang bersengsara, Yes 52:12-53:12, rupanya dipakai sebagai iringan korban syukuran, bdk kepala mazmur dan Maz 22:26-27. doa pribadi itu kemudian disesuaikan dengan ibadat umat dengan ditambahkannya Maz 22:24 dan kata penutup, Maz 22:28-31, yang berbicara tentang ditegakkannya pemerintahan Allah sebagai raja dunia semesta habis penderitaan hamba Tuhan yang setia itu, bdk Yes 45:22; 52:10; Zak 14:9; Oba 21. Mazmur sendiri berupa doa seseorang yang tidak bersalah namun secara rohani dan badani sangat dianiaya musuh, Maz 22:2-22. Namun ia tetapi menaruh kepercayaannya pada Tuhan dan ia yakin bahwa akan dapat membayar nazar yang diikrarkannya dalam penderitaan yang hebat itu; banyak orang benar akan ikut serta dalam (perjamuan) korban syukur nanti, Maz 22:23-30. Keturunan pendoa akan terus-menerus memberitakan apa yang secara ajaib dikerjakan Tuhan dengan menyelamatkan hambaNya yang percaya, Maz 22:31. Mazmur ini khususnya mempengaruhi para penginjil (dan tradisi jemaat Kristen) dalam menggambarkan penderitaan Yesus. Maz 22:2 diucapkan oleh Yesus di salib, Mat 27:46, dan penginjil kerap kali menyinggung ayat-ayat dari mazmur ini, Mat 27:35,43,46; Mar 15:34; Yoh 19:24; bdk Ibr 2:12. Maka menurut penginjil Maz 22 dengan satu atau lain cara mengenal Yesus sebagai Mesias.
(0.59) (Mzm 118:1) (sh: Allah sumber kekuatan (Selasa, 7 Mei 2002))
Allah sumber kekuatan

Mazmur pujian ini merupakan nyanyian kemenangan yang sarat dengan keriangan rohani berkualitas tinggi. Saat itu raja keturunan Daud berada dalam keadaan bahaya, lalu dilepaskan oleh Allah untuk kemudian dipulihkan kedudukannya sebagai raja. Menurut sumber-sumber Yahudi, mazmur ini diucapkan bersahutan pada hari raya Pondok Daun.

Dalam nyanyian ini, pemazmur mengisahkan tentang penyelamatan yang dialaminya (ayat sangat+hebat+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">5-21). Ia mengakui bahwa Tuhanlah yang membawa dia pada kelegaan. Pengakuan ini tidak hanya makin mengentalkan keyakinannya bahwa Tuhan ada di pihaknya, tetapi juga makin memperteguh iman dan pengharapannya. Ia juga mengajak umat untuk hanya mengandalkan Tuhan dan bukan manusia, betapa pun kuatnya (ayat sangat+hebat+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">8-9). Meski akibat dari keyakinan ini ia harus berhadapan dengan sejumlah lawan dari “segala bangsa” (ayat sangat+hebat+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">10) dan ditolak dengan hebat sampai jatuh (ayat sangat+hebat+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">13), namun ia tidak jatuh, apalagi sampai mengalami kematian. Allah memberinya kekuatan sehingga ia dapat mengalahkan musuh-musuhnya.

Dari peristiwa ini, pemazmur melihat beberapa unsur yang sangat penting: Pertama, Tuhanlah pelaku utama dalam setiap pertempuran umat. Kedua, pengalaman ditolong dan mengalami kasih Allah mendorong dia untuk menyaksikan keajaiban perbuatan Allah itu kepada orang lain. Ketiga, hidup yang masih dimilikinya semata-mata adalah anugerah Tuhan (ayat sangat+hebat+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">18). Keyakinan pemazmur ini merupakan ungkapan terlengkap yang menyatakan bahwa segala sesuatu yang menyangkut kehidupan umat, dan seluruh ciptaan-Nya, mulai dari awal hingga akhirnya, ada pada-Nya.

Kristen di zaman ini pun tidak terluput dari berbagai ancaman kekerasan. Tak jarang Kristen menjadi pihak yang dirugikan atau ingin dijatuhkan. Tetapi, itu tidak berarti bahwa Kristen tidak mampu menghadapinya. Pakailah pola penyelesaian pemazmur, yaitu mengikutsertakan Allah setiap saat dalam gerak langkah kehidupan kita.

Renungkan: Karena Allah beserta kita maka akhir dari segala kekerasan bukanlah bencana bagi kita, tetapi turut serta dalam pemuliaan-Nya.

(0.59) (Mzm 22:1) (sh: Persiapan hati untuk Paskah (1) (Kamis, 15 Maret 2001))
Persiapan hati untuk Paskah (1)

Pernahkah Anda mendengar lagu Nobody's Child? Lagu itu mengisahkan kesedihan seorang anak yatim piatu yang tinggal di sebuah panti asuhan. Teman-teman lainnya sudah banyak yang meninggalkan panti asuhan karena diadopsi. Namun tidak satu keluarga pun yang mau mengadopsi dirinya karena ia buta. Penderitaan batin hebat yang dialami anak itu bukan disebabkan ia buta dan yatim piatu, namun karena tidak seorang pun menginginkan kehadirannya. Ia telah ditolak oleh setiap orang yang melihatnya, kareana kekurangan yang fatal dar fisiknya.

Namun penderitaan anak itu masih terlalu ringan bila dibandingkan dengan penderitaan yang dialami oleh seorang manusia yang digambarkan oleh pemazmur. Benarkah demikian? Sesungguhnya seseorang dalam mazmur ini tidak mempunyai kekurangan yang fatal di hadapan Allah. Ia bahkan mempunyai hubungan yang sangat dekat dan khusus dengan Allah sebab ia memanggil Allah dengan sebutan 'Allahku' bahkan Allahnya sudah mengenal dan dikenal oleh nenek moyangnya (4-6). Namun tanpa alasan yang diketahui, Allahnya meninggalkan dirinya ketika ia sangat membutuhkan. Ia telah ditolak oleh Allahnya yang selama ini dipujanya. Allahnya tidak seperti yang pernah ia kenal sebelumnya (4-6). Oleh sesamanya ia dipandang sebagai manusia yang rendah dan menjijikan. Ia dicemooh karena Allah yang selama ini dipujanya ternyata tidak memperdulikannya, bahkan meninggalkannya. Masih adakah pengharapan baginya? Setiap pintu pengharapan sudah tertutup. Ia sendirian menanggung semua itu. Adakah manusia yang pernah mengalami penderitaan yang mengerikan seperti itu? Tidak ada kecuali manusia Yesus Kristus. Mazmur ini merupakan nubuat yang sudah menjadi catatan sejarah karena sudah digenapi oleh Yesus Kristus di kayu salib.

Renungkan: Hari ini tepat satu bulan sebelum Paskah. Marilah kita mempersiapkan hati dalam Minggu Sengsara ini dengan mulai mengenang kembali penderitaan Kristus. Penderitaan Kristus merupakan bentuk solidaritas-Nya terhadap penderitaan manusia sebagai tanda kasih-Nya, sehingga tidak ada penderitaan manusia yang tidak dapat Yesus rasakan. Bentuk solidaritas apakah yang dapat Anda lakukan selama satu bulan ini sebagai wujud kasih Anda kepada umat manusia yang menderita?

(0.59) (Mzm 27:1) (sh: Optimisme Kristen (Rabu, 21 Maret 2001))
Optimisme Kristen

Ketakutan yang dirasakan oleh manusia bersumber dari rasa ketidakmampuan dan ketidakberdayaannya untuk mengatasi suatu konflik atau krisis yang terjadi dalam hidupnya.Ketika menghadapi tantangan dan serangan yang begitu hebat dari musuh-musuhnya (2-3), Daud tidak hancur, tidak gentar, dan tidak meragukan Allah sedikit pun. Ia pasti mempunyai kunci hidup tegar dan kokoh menghadapi krisis, yang sangat diperlukan oleh Kristen di Indonesia supaya Kristen dapat melewati setiap badai yang saat ini melanda negara kita dengan tetap teguh berpegang pada kebenaran iman kristen. Apa saja kunci itu?

Daud tidak membiarkan pikiran dan hatinya dikuasai oleh krisis yang dihadapi sehingga hanya terpaku kepada krisis saja. Sebaliknya ia tetap memfokuskan pikirannya kepada kebesaran dan siapakah Allah bagi dirinya (1). Kristen yang terpaku kepada permasalahan hidupnya cenderung membesar-besarkan masalah itu. Jika ia terfokus kepada Allah maka masalah apa pun akan terlihat kecil sehingga ia tidak akan gentar. Namun yang harus diingat adalah apa yang dilakukan Daud bukanlah seperti yang diajarkan oleh kekuatan berpikir positif dari gerakan zaman baru. Ketika Daud berhasil menghadapi dan mengatasi krisis yang terjadi, hal itu dikarenakan Allah secara pribadi yang bertindak (6). Tindakan Allah ini bukan didorong karena kekuatan pikiran Daud namun karena hubungan pribadi yang indah antara Daud dan Allah (4). Orang yang mempunyai hubungan yang indah dengan Allah adalah orang yang tinggal di Rumah Allah (5). Akankah Allah diam saja ketika tamunya diganggu kenyamanan dan keamanannya (bdk. Renungan tanggal 17)? Kedekatan Daud dengan Allah tidak dicapai melalui aktivitas agama maupun aktivitas rohani yang bernuansa magis. Kedekatan itu dibina melalui kehidupan doa yang sehat dimana ketergantungannya kepada Allah sangat diutamakan (7- 12).

Renungkan: Pikiran yang terfokus kepada Allah dan membina hubungan yang dekat dengan-Nya melalui doa, membuat Daud optimis menjalani kehidupannya walaupun situasi dan kondisi tidak mendukung (13-14). Ketakutan apa yang membayangi hidup Anda saat ini? Masa depan? Karier? Usaha? Kondisi politik, sosial, dan ekonomi yang tidak stabil? Lakukan 2 hal seperti yang dilakukan oleh Daud!

(0.56) (Mzm 29:1) (ende)

Mazmur ini memuliakan Jahwe jang menampakkan kekuasaanNja dalam taufan jang hebat. taufan itu dengan pandjang lebar dilukiskan. ia adalah djuga lambang hukuman jang didjatuhkan allah pada musuh2Nja.

(0.56) (Mzm 77:17) (jerusalem: anak-anak panahMu) Ialah halilintar, bdk Maz 18:15; 64:8; 144:6; Hab 3:11.
(0.54) (Mzm 97:1) (ende)

Mazmur inipun, seperti Maz 96, melukiskan kedatangan keradjaan Allah dalam pengadilan. Maka Allah akan nampak dalam taufan jang hebat dan gempa bumi, bahasa kiasan jang biasa untuk penampakan Jahwe (Maz 97:2-6).

Para pemudja dewa (bangsa2 kafir) bersama dewatanja akan menghormati Jahwe (Maz 97:7). tetapi bagi umat Israil pengadilan itu mendjadi alasan sukatjita dan kebahagiaan (Maz 97:8-12).



TIP #06: Pada Tampilan Alkitab, Tampilan Daftar Ayat dan Bacaan Ayat Harian, seret panel kuning untuk menyesuaikan layar Anda. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA