Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 32 ayat untuk sama-sama mereka AND book:[1 TO 39] AND book:21 (0.004 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Pkh 3:12) (jerusalem: untuk mereka) Ini barangkali perlu diperbaiki menjadi: bagi manusia.
(0.98) (Pkh 5:1) (jerusalem) Bdk 1Sa 15:22+; Ams 21:3+
(0.98) (Pkh 8:17) (ende: orang jang bidjak)

ialah guru2 kebidjaksanaan, jang menjangka mereka sanggup memetjahkan soal hidup manusia.

(0.96) (Pkh 7:7) (ende)

Si Pengchotbah mentjela guru2 kebidjaksanaan, jang sering berkorupsi sadja, hingga berbitjara menurut kesukaan umum. Lebih baik mereka berhenti sadja dengan mengadjar (achir bitjara). Si Pengchotbah menasihatkan kesabaran, jang lebih berguna untuk menanggung semuanja, daripada keangkuhan guru2 kebidjaksanaan jang menjangka mereka sanggup memetjahkan soal hidup mereka.

(0.95) (Pkh 5:1) (ende)

Pepatah2 ini memutuskan djalan pikiran.

(0.95) (Pkh 1:5) (full: MATAHARI TERBIT. )

Nas : Pengkh 1:5-11

Dunia tampaknya berjalan terus sesuai dengan pola tertentu tanpa ada yang berubah. Umat manusia tidak bisa berharap bahwa alam akan memberi tahu makna untuk hidup mereka di dunia, mereka juga tidak dapat menemukan kepuasan total di dalamnya.

(0.95) (Pkh 3:18) (jerusalem: dan memperlihatkan kepada mereka) Ini menurut terjemahan Yunani dan Siria. Dalam naskah Ibrani tertulis: dan agar mereka melihat
(0.95) (Pkh 9:1) (jerusalem: Perbuatan-perbuatan mereka, baik kasih maupun...) Bagian terakhir ayat ini juga dapat diterjemahkan sbb: perbuatan-perbuatan mereka ada di tangan Allah. Manusia tidak mengetahui kasih atau kebencian, meskipun dua-duanya ada di depannya. Artinya: manusia tidak memahami kasih maupun kebencian, meskipun hatinya sendiri mengalaminya.
(0.94) (Pkh 7:27) (ende)

Bahwa laki2 lebih baik daripada perempuan seperti katanja pepatah kuno (Pengk sama-sama%20mereka%20AND%20book%3A%5B1%20TO%2039%5D%20AND%20book%3A21&tab=notes" ver="ende">7:28), tiada berdasarkan pengalaman. Semua manusia baik dalam asalnja, tetapi mereka busuk pada kenjataannja (Pengk sama-sama%20mereka%20AND%20book%3A%5B1%20TO%2039%5D%20AND%20book%3A21&tab=notes" ver="ende">7:29).

(0.93) (Pkh 4:1) (full: TAK ADA YANG MENGHIBUR MEREKA. )

Nas : Pengkh 4:1

Ketika memandang sekeliling kepada dunia yang menolak jalan-jalan Allah, Salomo melihat penindasan di mana-mana, dan mereka yang tertindas tidak memiliki penghibur. Di dunia saat ini masih banyak penindasan -- tetapi penghiburan telah tersedia, karena Allah kita adalah Allah "sumber segala penghiburan" (2Kor 1:3). Allah Bapa menghibur umat-Nya pada zaman PL manakala mereka berharap kepada-Nya (Mazm 86:17; Yes 51:3,12). Yesus membawa hiburan dan kesembuhan ketika di bumi (Mat 9:22) dan Roh Kudus dijanjikan sebagai Penghibur lain yang akan mendampingi kita untuk menghibur (Yoh 14:16). Orang percaya juga diperintahkan untuk saling menghibur (2Kor 1:4).

(0.93) (Pkh 7:2) (full: BERSEDIH LEBIH BAIK DARI PADA TERTAWA. )

Nas : Pengkh 7:2-6

Salomo membandingkan dampak-dampak serius dari kesusahan dan dukacita yang disebabkan oleh teguran bijaksana dengan tawa yang bodoh dan gurauan sembrono orang bebal. Orang yang ditegur mungkin merasa sedih, tetapi kesedihan semacam itu sering kali mengakibatkan pertobatan mereka. Karena mereka kini diperhadapkan dengan masalah kehidupan yang sesungguhnya, kesedihan seperti ini lebih baik daripada tertawa dan "bersenang-senang".

(0.93) (Pkh 1:18) (ende)

Kebidjaksanaan djuga sia2, oleh karena tak memberi keterangan jang memuaskan. Inilah tjelaan pertama atas kebidjaksanaan, sebagaimana berlaku pada guru2 kebidjaksanaan, jang menjangka mereka dapat memberi keterangan perihal apapun djua. Sebaliknja: kebidjaksanaan benar memberatkan orang sadja, oleh karena orang lebih baik melihat soalnja, sedang ia tidak sanggup memetjahkannja.

(0.93) (Pkh 2:12) (ende)

Maknanja: menjelidiki apatah ia berbuat bidjak, bodoh atau bebal (kebodohan lebih besar) dengan apa jang telah dikerdjakannja (Pengk sama-sama%20mereka%20AND%20book%3A%5B1%20TO%2039%5D%20AND%20book%3A21&tab=notes" ver="ende">2:1-11).

"memang apa jang dahulu ... dst". Tidak dikatakan apa jang akan diperbuat mereka. Tapi dalam pikiran Pengchotbah bukanlah sesuatu jang baik!

(0.93) (Pkh 8:10) (jerusalem: yang akan dikuburkan) Naskah Ibrani di perbaiki (tertulis: kubur-kubur dan pergi). Dengan memperbaiki naskah Ibrani secara lain Pengk 8:10 dapat diterjemahkan: orang-orang fasik akan diatur ke kuburnya dan orang pergi dari tempat kudus dan di kota lupa bagaimana mereka berlaku.
(0.93) (Pkh 9:6) (jerusalem: Baik kasih mereka...) Kepastian tentang kematian yang tidak terhindar memperlemah ajakan untuk menikmati kehidupan, Pengk 9:7-8; bdk Pengk 2:24+. Ajakan itu berakhir dengan nasehat agar orang seumur hidup setia pada kasih sampai orang diceraikan dengan tidak ada pemulihan.
(0.92) (Pkh 3:11) (full: MEMBERIKAN KEKEKALAN DALAM HATI MEREKA. )

Nas : Pengkh 3:11

Allah telah menempatkan dalam hati manusia suatu keinginan mendalam akan sesuatu yang lebih daripada hal duniawi. Umat manusia ingin hidup selama-lamanya dan menemukan nilai kekal di dalam dunia dan kegiatan-kegiatan hidup ini. Oleh karena itu, hal-hal materiel, kegiatan-kegiatan sekular, dan semua kesenangan dunia ini tidak akan pernah memuaskan sepenuhnya.

(0.92) (Pkh 8:13) (full: ORANG YANG FASIK TIDAK AKAN BEROLEH KEBAHAGIAAN. )

Nas : Pengkh 8:13

Di dalam dunia sering kali kelihatan seakan-akan kejahatan menang dan orang berdosa lolos dari hukuman (bd. pasal Mazm 73:1-28). Namun Allah memastikan kita bahwa pada akhirnya Dia akan menghukum pembuat kejahatan sesuai dengan perbuatan mereka.

(0.92) (Pkh 3:15) (jerusalem: mencari yang sudah lalu) Maksud ungkapan ini kurang jelas. Dapat diartikan: apa yang sudah hilang lenyap oleh Allah "dicari" dan diciptakan kembali. Mungkin juga bahwa kata Ibrani yang di sini diterjemahkan dengan: yang sudah lalu, mesti diterjemahkan dengan: orang yang dikejar. Kalau demikian, maka ungkapan itu berarti: Allah mencari orang yang dikejar, yang tertimpa ketidakadilan; mereka tidak terluput dari tangan Allah, bahkan "dicari" diutamakan oleh Allah.
(0.92) (Pkh 8:2) (sh: Terhadap pemimpin dan masa depan (Kamis, 7 Oktober 2004))
Terhadap pemimpin dan masa depan

Hikmat diperlukan khususnya menyangkut penentuan sikap terhadap pemimpin dan sikap terhadap masa depan. Kepatuhan kepada pemimpin akan membuat seseorang disukai oleh pemimpinnya. Untuk orang beriman kepatuhan itu tidak didorong oleh sikap "menjilat" atasan demi mencari keuntungan diri sendiri, tetapi oleh dorongan takluk kepada Tuhan (ayat sama-sama%20mereka%20AND%20book%3A%5B1%20TO%2039%5D%20AND%20book%3A21&tab=notes" ver="">2). Ingatlah juga bahwa perbedaan pendapat adalah wajar sejauh prinsip kebenaran tidak dilanggar. Pemimpin seharusnya memiliki wawasan lebih luas dan pertimbangan lebih jauh daripada orang yang dipimpinnya. Inilah alasan untuk menaati pemimpin.

Tuhan menetapkan manusia hanya dapat mengetahui apa yang terjadi hari ini, mengingat apa yang dialami pada hari kemarin dan tidak berkuasa "membuka" masa depan (ayat sama-sama%20mereka%20AND%20book%3A%5B1%20TO%2039%5D%20AND%20book%3A21&tab=notes" ver="">8). Penyebab manusia ingin mencari tahu tentang masa depannya bermacam-macam, a.l.: khawatir anaknya mengalami nasib sial/kecelakaan, takut pasangannya berselingkuh, tidak berani mengalami kemiskinan, dll. Selain itu, tidak sedikit orang-orang yang berkecukupan materinya dan memiliki segalanya juga melakukan hal yang sama. Sikap seperti ini menunjukkan ketidakpercayaannya pada Tuhan yang berkuasa "memegang masa depan". Sebaliknya mereka menciptakan "tuhan" mereka sendiri dan menggantikan-Nya dengan takhayul, ajaran sesat, ilah lain, dsb. Sebenarnya, jika hal ini yang dilakukan, tanpa disadari mereka justru mendatangkan pengadilan Tuhan terhadap dirinya (ayat sama-sama%20mereka%20AND%20book%3A%5B1%20TO%2039%5D%20AND%20book%3A21&tab=notes" ver="">6).

Bagaimana dengan masa depan anak-anak Tuhan? Masa depan anak-anak Tuhan adalah ibarat berjalan bersama gembala yang baik yang mengasihi kita sampai Ia rela menyerahkan nyawa-Nya bagi kita dan memberikan perlindungan dari bahaya (Mzm. 23:1-6). Kita tidak perlu mencari-cari sumber tertentu untuk memberitahukan bagaimana masa depan kita. Kesetiaan Tuhan menjaga anak-anak-Nya adalah jaminan tepercaya dalam menghadapi masa depan.

Renungkan: Tuhan ingin kita memercayakan masa depan kita kepada-Nya.



TIP #25: Tekan Tombol pada halaman Studi Kamus untuk melihat bahan lain berbahasa inggris. [SEMUA]
dibuat dalam 0.08 detik
dipersembahkan oleh YLSA