Sahabat-sahabatku mencemooh aku; mataku menangis kepada Allah,

Demi saudara-saudaraku dan sahabat-sahabatku, aku akan berkata, “Kiranya damai ada dalammu.”

Kasihanilah aku, sahabat-sahabatku, kasihanilah aku, karena tangan Allah telah menyentuhku.

Apabila ada orang yang bertanya kepadanya, ‘Luka apakah yang ada di badanmu itu?’ Dia akan menjawab: Itulah luka yang aku dapat di rumah sahabat-sahabatku!”

<t />Aku sudah masuk ke kebunku, dindaku, pengantin perempuanku. Aku sudah mengumpulkan mur dan rempah-rempahku. Aku sudah makan sarang maduku dan maduku. Aku sudah minum anggurku dan susuku. Makanlah, hai sahabat-sahabatku, dan minumlah. Mabuklah dengan cinta!

(38-12) Orang-orang yang kukasihi dan sahabat-sahabatku berdiri menyendiri dari penyakitku, dan orang-orang terdekatku berdiri jauh-jauh.

Kamu adalah sahabat-sahabat-Ku jika kamu melakukan apa yang Kuperintahkan kepadamu.

<t />Aku mengatakan kepadamu, hai sahabat-sahabat-Ku, janganlah takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi sesudah itu tidak dapat berbuat lebih jauh lagi.

Engkau mencintai kebenaran dan membenci kejahatan. Karena itu, Allah, yaitu Allah-Mu, telah mengurapi Engkau dengan minyak sukacita melebihi sahabat-sahabat-Mu.”

Ya, aku meminta kepadamu, Sahabat-sahabat sejatiku, tolonglah perempuan-perempuan ini karena mereka telah bekerja keras bersamaku demi pelayanan Injil, juga bersama Klemens dan rekan-rekan sekerjaku yang lain, yang nama-namanya tertulis dalam buku kehidupan.

Aku berjalan seolah-olah bagi sahabatku atau saudaraku yang sakit. Aku menunduk dalam dukacita seperti berkabung karena ibuku.

(55-14) Akan tetapi, kamulah orang yang seperti aku, sahabatku, seseorang yang kukenal.

Mulutnya manis, segala sesuatu darinya diidamkan. Inilah kekasihku! Inilah sahabatku, hai putri-putri Yerusalem.

Aku akan menjawabmu, dan sahabat-sahabatmu yang ada bersamamu.

Semua sahabat dekatku membenciku, dan mereka yang aku kasihi berbalik melawan aku.

Sebab, Aku telah mendengar bisikan banyak orang, “Kengerian ada di mana-mana! Adukanlah dia! Mari kita adukan dia!” Semua sahabatku berkata, sambil melihat kejatuhanku, “Mungkin dia akan tertipu, sehingga kita dapat mengalahkannya dan membalaskan dendam kita kepadanya.”

Lalu, Husai, sahabat Daud, datang ke kota ketika Absalom sampai di Yerusalem.

(88-19) Engkau membuat sahabat dan temanku menjauh dariku; kenalan-kenalanku adalah kegelapan.

Orang yang tidak jujur menyebarkan pertengkaran, dan penggunjing memisahkan sahabat karib.

Kekayaan menambah banyak sahabat, tetapi orang miskin dipisahkan dari sahabatnya.