(1.00) | (Ob 1:7) |
(endetn: mereka jang makan) diperbaiki. Tertulis: "rotimu". |
(0.67) | (Im 26:26) | (jerusalem: memusnahkan persediaan makananmu) Harafiah: memusnahkan tongkat rotimu. Mengenai kiasan itu bdk Maz 105:16+. |
(0.29) | (Pkh 11:1) | (jerusalem: Lemparkanlah rotimu...) Maksud ayat (peribahasa?) ini kurang jelas. Ada yang mengartikannya sehubungan dengan penangkapan ikan: melemparkan umpan ke dalam air, yang kembali berupa ikan yang ditangkap. Lain ahli menghubungkan dengan pelayanan: modal yang ditanam dalam perusahaan semacam itu kembali berupa untung. Nasehat untuk mengambil risiko itu menyatakan bahwa Pengkhotbah tidak bermaksud mematahkan semangat murid-muridnya. Tetapi ia mau memberi peringatan jangan-jangan murid-murid mengharapkan terlalu banyak; nanti akan kecewa saja. |
(0.25) | (Pkh 9:7) |
(full: ROTIMU DENGAN SUKARIA ... ANGGURMU DENGAN HATI YANG SENANG.
) Nas : Pengkh 9:7 Walaupun kematian datang kepada semua orang serta waktu dan nasib dialami semua orang (ayat Pengkh 9:11), kita yang berkenan kepada Allah (bd. Rom 12:2) tidak boleh berhenti menikmati apapun yang telah diberikan-Nya kepada kita. "Anggur" di sini (Ibr. _yayin_) pasti mengacu kepada sari buah anggur segar yang baru diperas (lihat art. ANGGUR PADA ZAMAN PERJANJIAN LAMA). |
(0.21) | (Pkh 11:1) |
(full: LEMPARKANLAH ROTIMU KE AIR.
) Nas : Pengkh 11:1 Salah satu arti dari kata Ibrani untuk "roti" adalah "butir-butir gandum" yang dapat dipakai untuk membuat roti. Gambaran yang dimaksudkan mungkin adalah orang Mesir yang menaburkan butir-butir gandum atas air yang menggenangi ladang-ladang mereka ketika sungai Nil banjir setiap tahun. Kelihatannya butir-butir itu tenggelam dan dilupakan, tetapi pada saatnya akan ada panen. Kita dapat menerapkan ini pada kesediaan kita untuk bersikap murah hati dan menolong orang lain (ayat Pengkh 11:2); kita harus memberi dengan dermawan karena pada suatu hari mungkin kita sendiri sangat memerlukan pertolongan (bd. 2Kor 8:10-15). |