(1.00) | (1Kor 6:1) |
(full: ORANG-ORANG YANG TIDAK BENAR.
) Nas : 1Kor 6:1 Ketika perselisihan sepele (ayat 1Kor 6:2) terjadi di antara dua orang Kristen, hal itu harus dibereskan di dalam gereja dan tidak dibawa ke pengadilan. Gereja harus menghakimi kebenaran dan kesalahan yang terlibat dalam hal itu, menjatuhkan keputusan dan menjalankan disiplin apabila diperlukan (lihat cat. --> Mat 18:15). [atau ref. Mat 18:15]
|
(0.77) | (1Kor 11:21) | (jerusalem: makanannya sendiri) Ini diperlawankan dengan "perjamuan Tuhan" (Kis 11:20) yang menuntut perayaan bersama dan tidak mengizinkan orang mengadakan perjamuan sendiri-sendiri berdasarkan egoisme belaka. |
(0.74) | (1Kor 16:4) |
(ende) Memang Paulus sendiri pergi, djadi hasil pemungutan di Korintus sangat lumajan. |
(0.74) | (1Kor 6:18) | (jerusalem: terhadap dirinya sendiri) Harafiah: terhadap tubuhnya sendiri. Dengan memperlawankan "di luar dirinya sendiri" (Harafiah: di luar tubuhnya sendiri) dengan "terhadap tubuhnya sendiri" Paulus menggunakan suatu pemikiran yang cukup lazim dalam kesusasteraan Semit (bdk Mat 12:31; Luk 14:26; Rom 9:13). Orang cabul lebih berdosa kepada tubuhnya sendiri dari pada orang yang berbuat dosa lain, yang lebih "rohani". Sebab orang cabul menyalahgunakan tubuhnya melawan apa yang merupakan tugasnya yang wajar, yaitu menjalin hubungan dengan suatu hidup lain dari hidupnya sendiri. |
(0.73) | (1Kor 2:8) |
(ende: Tuhan kemuliaan) jang sendiri mempunjai seluruh kemuliaan Allah dengan sesempurna-sempurnanja dan memberi sekalian manusia jang pertjaja bagian didalamnja. |
(0.73) | (1Kor 16:21) |
(ende) Sebagai membubuh tandatangan, Paulus menulis salamnja dengan tangannja sendiri, dan ditambahnja lagi beberapa kalimat jang penuh berisi dan terasa penting. |
(0.72) | (1Kor 9:1) |
(ende: Telah melihat Jesus) Maksudnja: akupun rasul sedjati, sebab diberi wahju dan dilantik mendjadi rasul, langsung oleh Kristus sendiri. Batjalah Gal 1:12,16 dan tjatatan disitu. |
(0.71) | (1Kor 2:15) |
(ende: Sendiri tidak dimengerti) jaitu oleh orang-orang jang hanja mempunjai kebidjaksanaan duniawi, dan dengan itu tidak mungkin mengerti dan menghargai sikap hidup dan tjita-tjita orang-orang jang dihidupi Roh Kudus. |
(0.71) | (1Kor 3:19) |
(ende) Kutipan pertama terambil dari Ayu 5:13, maksudnja: Allah membuat atau membiarkan orang-orang bidjaksana setjara keduniaan terdjerat dalam pemikiran mereka sendiri, sampai tidak menemukan djalan keluar; jang kedua diambil dari Maz 94:11. |
(0.71) | (1Kor 9:2) |
(ende: Meterai) Tjap resmi dari Allah jang mengsahkan, bahwa Paulus rasul sedjati. Sebab pekerdjaan Paulus sebagai "penanam" dengan begitu suburnja "ditumbuhkan" oleh Allah dan Allah sendiri membuktikan, bahwa Paulus bekerdja atas nama Allah, dan pekerdjaannja dibenarkan olehNja. |
(0.71) | (1Kor 10:20) |
(ende: Kepada roh-roh djahat) Itu dalam arti bahwa para setan membudjuk dan mendorong orang untuk memudja berhala, guna kepentingan para setan sendiri. Sebab itu dapat dikatakan, bahwa pemudjaan itu dilakukan kepada mereka. |
(0.71) | (1Kor 15:9) |
(ende) Perasaan jang mendjelmakan ungkapan "anakgugur" tersebut, dilandjutkan. Dengan itu Paulus menjimpang dari djalan pikiran lurus. Dimana sadja timbul suatu kesempatan, Paulus gemar menggunakannja untuk mengakui dengan sjukur hati kebesaran kerahiman Allah kepadanja dan ketakmampuan dirinja sendiri. |
(0.71) | (1Kor 9:1) | (jerusalem) Dalam soal daging yang dipersembahkan kepada berhala itu kasih kepada sesama harus diutamakan dari kebebasan hati nurani sendiri. Paulus dalam bab ini memperlihatkan bagaimana karena kasihnya kepada sesama, manusia meninggalkan banyak hak yang diberikan kepadanya berkat tugasnya sebagai rasul. |
(0.70) | (1Kor 13:1) |
(sh: Yang terutama adalah kasih. (Minggu, 7 September 1997)) Yang terutama adalah kasih.Yang terutama adalah kasih. Aneka ragam kasih. Kasih akan berkaitan erat dan terwujud dalam beberapa sifat yang mencerminkan sifat Kristus sendiri. Sabar, murah hati, tidak cemburu, tidak melakukan yang tidak sopan, tidak mencari keuntungan bagi diri sendiri. Orang yang hanya mementingkan diri sendiri, tidak memiliki kasih. Orang yang dihidupkan Kristus dan hidup bagi Kristus, itulah yang akan memiliki kasih. Orang demikian tidak mencemburui kemajuan atau kemampuan orang lain, melainkan sambil memuji Tuhan justru mendorong kemajuan orang lain. Yang abadi adalah kasih. Seperti orang Kristen di Korintus, kita pun cenderung menganggap penting hanya hal-hal yang berdampak langsung. Yang utama dan karena itu yang terpenting sebenarnya ialah yang dampaknya lama bahkan abadi. Jauh melebihi nubuat, kesembuhan ilahi, hikmat, bahasa roh, adalah dampak kasih. Bahkan bila dibandingkan dengan iman dan pengharapan sekali pun, ternyata kasihlah yang abadi. Itu sebabnya kasih harus kita kejar, agar selalu menjiwai sikap dan tindakan kita dalam hidup dan pelayanan. Renungkan: Bukan kasih manusiawi yang harus jadi ciri hidup Kristen, tetapi kasih Kristus sendiri. Doa: Sungguh aku kekurangan kasih. Penuhi aku dengan kasihMu, ya Tuhan Yesus. |
(0.70) | (1Kor 8:12) |
(full: ENGKAU PADA HAKEKATNYA BERDOSA TERHADAP KRISTUS.
) Nas : 1Kor 8:12 Mereka yang dengan teladannya memimpin orang percaya lain ke dalam dosa dan kehancuran rohani (ayat 1Kor 8:11) tidak hanya berdosa terhadap orang itu, melainkan juga berdosa terhadap Kristus sendiri. Suatu dosa yang besar telah dilakukan; maksud kematian Kristus dianggap bernilai kecil dalam perbandingan dengan hasrat diri seorang yang berpusat pada dirinya sendiri (lihat cat. --> Mat 18:7). [atau ref. Mat 18:7] |
(0.70) | (1Kor 1:6) |
(ende: Kesaksian Kristus) Dapat diartikan sebagai kesaksian tentang Kristus, jaitu pemakluman Indjil, ataupun, dan barangkali lebih baik, sebagai kesaksian oleh Kristus sendiri, dalam arti bahwa Ia membenarkan dan memperteguh pengadjaran Paulus beserta pembantu-pembantunja, dengan mukdjizat-mukdjizat dan tanda-tanda adjaib lainnja. |
(0.70) | (1Kor 1:19) |
(ende) Nubuat Isajas (Yes 29:14) ini pada aslinja ditudjukan kepada orang Jahudi jang dalam perang lebih pertjaja kepada siasat dan kekuatan mereka sendiri dan orang "kafir" (Mesir) jang diminta bantuannja, daripada kepada kebidjaksanaan dan kekuatan pimpinan Allah. Akibatnja kekalahan mereka. Demikianpun nasib mereka jang mendasarkan djalan penjelamatannja pada kebidjaksanaan manusiawi. |
(0.70) | (1Kor 1:29) |
(ende) Umat hendaklah insjaf, bahwa segala keunggulan mereka, seperti pengetahuan, pengertian, kurnia-kurnia Roh Kudus dan kebidjaksanaan sedjati, adalah anugerah Allah belaka, sebab itu djangan menjombong dan berlagak seolah-olah segalanja itu djasa mereka sendiri. Segala hormat harus diberikan kepada Allah. |
(0.70) | (1Kor 3:5) |
(ende) Apa jang disini dikatakan Paulus tentang dirinja dan Apolos, dimaksudkan mengenai sekalian rasul dan pengadjar Indjil. Umat harus insjaf, bahwa hasil dan mutu pekerdjaan pengadjar-pengadjar sebenarnja dikerdjakan oleh Allah dan mereka pada hakekatnja berkedudukan sama. Sebab itu djangan mereka dibeda-bedakan sehingga terdjadi perselisihan dan perpetjahan. Dan diantara pengadjar-pengadjar sendiri djangan ada persaingan. |
(0.70) | (1Kor 5:12) |
(ende: Urusanku) Dengan "ku" Paulus bukan hanja memaksudkan dirinja sendiri, melainkan tiap-tiap "aku" didalam umat, seperti terang dari pemakaian "kamu" dalam kalimat berikut. Umat harus sependirian dengan Paulus. Mereka tidak bertanggung-djawab atas perbuatan-perbuatan orang-orang luaran, tetapi bertanggung-djawab atas kedjahatan jang berlaku didalam lingkungan umat. |