Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 3447 ayat untuk perempuan ini AND book:[40 TO 66] (0.002 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Mat 26:6) (jerusalem: seorang perempuan) Perempuan ini bernama Maria, seperti ditegaskan Yohanes. Cerita ini berbeda dengan cerita yang disajikan Luk 7:36-50.
(0.95) (Yoh 11:2) (jerusalem) Maria ini kiranya tidak sama dengan perempuan berdosa yang disebutkan oleh Lukas, Yoh 7:37.
(0.84) (Mrk 15:40) (jerusalem: Salome) Perempuan ini kiranya sama dengan yang oleh Mat 27:56 disebut "ibu anak-anak Zebedeus".
(0.78) (Luk 7:37) (jerusalem: seorang perempuan) Perempuan ini bukan Maria Magdalena, Luk 8:2, apa lagi Maria saudari Marta, Luk 10:39; Yoh 11:1,2,5; Luk 12:2-3.
(0.74) (Luk 10:38) (jerusalem) Kedua perempuan bersaudara ini dengan ciri dan watak yang sama tampil juga dalam cerita tentang Lazarus yang dihidupkan kembali, Yoh 11:1-44.
(0.71) (1Kor 14:34) (jerusalem) Larangan ini sesuai dengan kedudukan perempuan dalam masyarakat di zaman itu. Dalam 1Ko 11:5 Paulus mengambil sikap lebih terbuka, sehingga larangan 1Ko 14:34 ini sangat dilemahkan.
(0.69) (Yoh 8:1) (sh: Upaya menjebak Yesus gagal (Rabu, 16 Januari 2002))
Upaya menjebak Yesus gagal

Pemimpin-pemimpin agama tetap menolak untuk percaya kepada Yesus. Tetapi, mereka tidak punya alasan yang kuat untuk menyingkirkan Yesus. Ketika mereka menangkap basah pasangan yang berzinah, mereka segera membawa perempuannya. Tidak dapat dipastikan apakah perempuan ini sudah bersuami atau belum. Kita juga tidak diberi tahu mengapa mereka tidak membawa laki-lakinya. Tetapi, dari ayat 6, jelas sekali bahwa tujuan pemimpin-pemimpin agama bukanlah untuk menghukum pasangan yang berzinah ini, melainkan untuk menjebak Tuhan Yesus.

Mengapa? Jika Yesus menolak untuk melempari perempuan ini dengan batu, maka pemimpin agama dapat menuduh Yesus menentang hukum Musa. Dengan demikian, mereka dapat membawa Yesus ke pengadilan agama Yahudi. Sebaliknya jika Yesus setuju agar perempuan ini dilempari dengan batu hingga mati, maka mereka akan membawanya ke hadapan pemerintah Romawi. Bangsa Yahudi sebagai jajahan Romawi tidak berhak menghukum mati manusia. Hak ini hanya ada pada pemerintah Romawi. Jebakan seperti ini mirip dengan yang dicatat dalam Markus perempuan+ini+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">12:13-17. Bagaimana Tuhan Yesus harus menjawab mereka? Ia mengatakan perempuan ini boleh dilempari batu oleh orang-orang yang tidak berdosa (ayat perempuan+ini+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">7). Tuhan Yesus tidak bermaksud bahwa hakim-hakim yang mengadili di pengadilan harus tanpa dosa. Bila prinsip ini diterapkan maka tidak ada yang dapat menjadi hakim. Tuhan Yesus mengatakan pernyataan yang keras ini karena Ia menuntut agar mereka yang hendak melempari perempuan ini dengan batu jangan pernah terlibat dalam dosa seksual. Mendengar tuntutan ini, mereka yang menuduh perempuan itu pulang meninggalkan perempuan tersebut sebagai tertuduh.

Dalam narasi ini kita mendapatkan dua pelajaran penting. Pertama, semua manusia berdosa, tidak terkecuali bangsa Yahudi yang menganggap diri sebagai umat pilihan Allah. Kedua, Yesus sama sekali tidak berdosa. Ia tidak meremehkan dosa perempuan itu, melainkan Ia memberikan kesempatan kedua kepada perempuan itu. Yesus yang tanpa dosa menampakkan diri sebagai orang yang penuh rahmat dan anugerah.

Renungkan: Jangan sia-siakan jika Tuhan Yesus memberikan kesempatan kedua bagi kita. Segeralah bertobat.

(0.68) (Yoh 4:1) (sh: Yesus mengangkat harkat perempuan (Selasa, 1 Januari 2002))
Yesus mengangkat harkat perempuan

Dalam berbagai masyarakat, kaum perempuan sering tidak mendapatkan perhatian atau perlakuan yang baik. Tidak jarang mereka direndahkan bahkan dilecehkan. Mereka kerap kali tidak diperlakukan sebagai manusia, melainkan dianggap sebagai benda yang tidak memiliki hak dan martabat. Bagaimana perlakuan Tuhan Yesus terhadap perempuan?

Pada narasi sebelumnya rasul Yohanes memperhatikan secara khusus kaum laki-laki. Namun, ia tidak mengabaikan kaum perempuan. Sekarang secara khusus Yohanes menceritakan tentang seorang perempuan. Siapakah dia? Mari kita berkenalan dengannya. Tidak diberitahu kepada kita siapa namanya. Daerah asalnya kelihatan lebih penting ketimbang nama pribadinya. Ia adalah seorang perempuan dari Samaria (ayat perempuan+ini+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">7,9). Kombinasi perempuan dengan Samaria merupakan dua hal yang paling tidak disukai orang Yahudi (ayat perempuan+ini+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">9). Masyarakat di mana ia tinggal juga terlihat tidak menyukainya. Biasanya kaum perempuan mengambil air pada pagi hari atau sore hari secara bersama-sama. Perempuan ini mengambil air sendirian untuk menghindari orang lain (ayat perempuan+ini+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">6). Mengapa? Kehidupan moralnya, tidak seperti Nikodemus, rendah sekali. Ia sekarang hidup bersama dengan seorang laki-laki tanpa nikah (ayat perempuan+ini+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">18). Sebagai perempuan yang berasal dari Samaria ia tidak disukai orang Yahudi. Sebagai perempuan dengan moral yang rendah ia tidak disukai masyarakatnya sendiri. Jika demikian siapa yang menerimanya? Tuhan Yesus!

Tuhan Yesus dengan sengaja melintasi daerah Samaria untuk menemui perempuan yang sesungguhnya membutuhkan air hidup lebih dari air untuk kelangsungan hidup jasmaninya (ayat perempuan+ini+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">4,7). Tuhan Yesus mengambil inisiatif membuka pembicaraan (ayat perempuan+ini+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">8). Meski awalnya perempuan itu tidak memahami arti air hidup yang Yesus tawarkan kepadanya (ayat perempuan+ini+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">10), dengan sabar Tuhan Yesus membimbingnya tiba pada pengertian seperti yang Tuhan maksudkan (ayat perempuan+ini+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">14).

Renungkan: Tuhan Yesus memperlakukan perempuan dengan baik dan mengangkat derajat dan martabatnya. Ia tidak memberikan perlakuan yang berbeda antara laki-laki dan perempuan. Mengapa kita masih memperlakukan perempuan seperti sebuah benda?

(0.65) (Mrk 14:3) (jerusalem: minyak narwastu) Sama seperti Yoh 12:3 Markus mengatakan macam apa minyak itu. Narwastu adalah getah sebuah tumbuhan di India. Hanya Markus mengatakan bahwa perempuan itu memecahkan buli-buli itu untuk mencurahkan minyak dengan lebih mudah dan lebih melimpah-limpah. Ini tanda kemurahan hati perempuan itu.
(0.64) (1Kor 14:34) (full: PEREMPUAN-PEREMPUAN HARUS BERDIAM DIRI. )

Nas : 1Kor 14:34

Ayat ini barangkali diterangkan oleh ayat 1Kor 14:35, dalam arti bahwa para perempuan itu dilarang mengganggu kebaktian dengan mengajukan pertanyaan yang dapat ditanyakan di rumah. Dalam 1Kor 11:5 Paulus menganggap bahwa perempuan berdoa dan bernubuat dalam perhimpunan jemaat umum (bd. perkataan "tiap-tiap orang" dalam 1Kor 14:23-24,31).

(0.64) (Mat 15:22) (jerusalem: dari daerah itu) Perempuan itu keluar dari daerah kafir dan masuk tanah Israel. Maka kalau Yesus akhirnya memberi apa yang diminta, ini terjadi di tanah Israel dan tidak di daerah kafir.
(0.63) (1Tes 4:4) (jerusalem: mengambil seorang perempuan menjadi isterimu sendiri) Terjemahan ini menuruti tafsir tertentu dari ayat ini, yang secara harafiah berbunyi sbb: supaya kamu masing-masing tahu memiliki bejananya sendiri. Boleh jadi "bejana" itu tidak lain kecuali tubuh; tetapi mungkin juga: isteri; dengan arti ini, kata "bejana" kerap terdapat dalam karangan-karangan Yahudi dan juga dalam 1Pe 3:7.
(0.63) (Mat 26:10) (jerusalem: perbuatan yang baik) Orang Yahudi membedakan dua macam "perbuatan yang baik", ialah; "sedekah" dan "jasa amal". Jasa amal ini dianggap lebih bernilai sedekah; termasuk ke dalam jasa amal antara lain penguburan orang mati. Jadi perempuan ini melakukan "jasa amal" yang lebih berharga dari sedekah (Mat 26:11), sebab menyiapkan penguburan Yesus. Rupanya Yesus berpendapat bahwa perempuan itu dalam lubuk hatinya menyadari makna perbuatannya, Mat 26:12.
(0.62) (Mrk 5:21) (sh: Tidak ada masyarakat kelas dua (Kamis, 6 Maret 2003))
Tidak ada masyarakat kelas dua

Masyarakat Yahudi menganggap perempuan adalah masyarakat kelas dua. Bagi perempuan normal (=sehat) keadaan ini sudah merupakan siksaan, apalagi bagi perempuan yang menderita sakit pendarahan selama dua belas tahun. Direndahkan, dianggap najis dan dikucilkan dari masyarakat karena setiap orang yang menyentuhnya juga menjadi najis.

Markus mengisahkan kepada jemaat saat itu, juga kita saat ini, bagaimana Yesus mendobrak tradisi itu. Yesus membiarkan diri-Nya disentuh oleh perempuan yang dianggap najis dan dikucilkan setelah perempuan itu berhasil menerobos kerumunan orang banyak hanya untuk menyentuh jubah-Nya. Ajaibnya, perempuan itu menjadi sembuh. Tidak ada seorang pun yang menyadari peristiwa ajaib tersebut -- selain Yesus dan perempuan itu -- kalau Yesus tidak mengklarifikasinya. Dalam klarifikasi itu Yesus menyatakan sekaligus menegaskan bahwa perempuan yang mereka anggap "najis" itu telah menjadi tahir, suci sehingga harus diterima di ingkungan sosialnya; dan bahwa kesembuhan itu terjadi karena ia beriman kepada Yesus. Dengan imannya perempuan itu tidak menyerah pada kendala yang dihadapinya untuk memperoleh jamahan kuasa Allah.

Melalui peristiwa ini Markus mengajak jemaat, juga kita untuk melihat tiga hal: pertama, bahwa perempuan bukan masyarakat kelas dua, yang dapat diperlakukan seenaknya. Yesus melakukan ini sebagai upaya mendobrak tradisi waktu itu. Kedua, bahwa diri-Nya adalah Mesias. Dialah yang berkuasa atas segala penyakit. Ketiga, kesembuhan dan keselamatan dikerjakan oleh Firman dan iman kepada Yesus Kristus, Sang Juruselamat.

Renungkan: Yesus bisa memakai berbagai cara untuk menolong kita mengatasi berbagai pergumulan hidup, selama kita percaya dan berkeyakinan sungguh pada kuasa-Nya.

(0.61) (1Kor 11:2) (sh: Kebebasan (Sabtu, 20 September 2003))
Kebebasan

"Wanita dijajah pria sejak dulu ...." Syair lagu ini menggambarkan bahwa perempuan hidup dalam bayang-bayang kekuasaan laki-laki. Baik budaya yang berlaku dalam masyarakat Yahudi maupun masyarakat di Korintus, status perempuan sangat direndahkan. Dalam masyarakat Yahudi, hanya laki-laki yang diperkenankan memimpin doa dalam sinagoge, sedangkan di Korintus, khususnya dalam penyembahan kepada dewi kesuburan di kuil-kuil penyembahan, para perempuan dijadikan pelacur bakti untuk menarik orang kepada penyembahan berhala. Dalam tradisi orang Yahudi pun, perempuan tidak memiliki hak dan kebebasan yang sama dengan laki- laki.

Namun, dalam perikop ini, Paulus memberikan kebebasan kepada perempuan di dalam gereja. Hal ini tampak dari diperbolehkannya mereka melayani -- berdoa dan bernubuat -- dalam gereja. Namun, di samping kebebasan itu, Paulus memberikan persyaratan yaitu bahwa dalam kebebasan untuk melayani, perempuan harus mengenakan tudung (ayat perempuan+ini+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">7). Mengapa? Pertama, rambut perempuan menjadi pusat dari nafsu laki-laki pada dunia kuno Mediterania. Bagi mereka yang sudah menikah, jika tidak menudungi kepalanya itu menandakan ketidaksetiaannya kepada suaminya, dan sedang mencari laki-laki lain. Mereka akan menjadi sama para perempuan tunasusila yang memang sedang mencari laki-laki. Kedua, dalam dunia Yunani dan Yahudi suami adalah kepala dari isteri (ayat perempuan+ini+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">3,8). Sehingga ketika istri tidak menudungi kepalanya, ia menghina suaminya. Itulah sebabnya Paulus menginginkan suatu perbedaan yang sangat hakiki bagi perempuan yang melayani, yaitu bahwa dia adalah perempuan yang setia terhadap suami, dan menghormati suaminya.

Renungkan: Pengajaran Paulus mengingatkan kita bahwa kebebasan yang Allah berikan kepada kita untuk melayani, haruslah digunakan untuk menyinarkan kemuliaan kepala kita, yaitu Allah.

(0.60) (Luk 23:56) (sh: Yesus bangkit! (Minggu, 11 April 2004))
Yesus bangkit!

Pagi-pagi benar pada hari Minggu perempuan-perempuan dengan rempah-rempah bergegas ke kuburan (ayat perempuan+ini+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">1). Siapa mereka? Nama-nama mereka: Maria dari Magdala, Yohana dan Maria ibu Yakobus dan beberapa perempuan lain (ayat perempuan+ini+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">10). Perempuan-perempuan itu ingin memberi rempah-rempah pada mayat Yesus. Ketika tiba di kuburan, ternyata mayat Yesus sudah tidak ada. Apakah mayat Yesus sudah dicuri? Adakah orang yang sudah mengambil mayat Yesus. Tentu ini pikiran-pikiran yang muncul dalam benak mereka. Mereka sama sekali tidak mengharapkan Yesus bangkit.

Ketika sedang bingung, tiba-tiba malaikat muncul. Malaikat-malaikat tersebut menyatakan bahwa Yesus telah bangkit. Dua malaikat memberi kesaksian Yesus bangkit agar tuntutan kesaksian dalam Ulangan 19:15 terpenuhi.

Dengan perkataan lain, kebangkitan Yesus bukanlah peristiwa yang mendadak dan mengejutkan. Kebangkitan-Nya telah dinyatakan sebelumnya. Teringat pada perkataan Yesus, perempuan-perempuan sadar bahwa Yesus bangkit (ayat perempuan+ini+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">8). Berita kebangkitan Yesus mereka saksikan kepada murid-murid Yesus (ayat perempuan+ini+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">9). Apa reaksi murid-murid? Percaya? Ternyata tidak!. Justru mereka menganggap bahwa kesaksian perempuan-perempuan tersebut adalah omong kosong (ayat perempuan+ini+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">11). Memang sulit menerima fakta bahwa Yesus telah bangkit, kecuali dengan iman.

Renungkan: Hanya dalam iman kita dimampukan untuk menerima dan percaya kepada pemberitaan kebangkitan Yesus.

(0.59) (Luk 1:39) (sh: Perspektif dua perempuan pilihan Allah (Kamis, 25 Desember 2003))
Perspektif dua perempuan pilihan Allah

Dua atau lebih perempuan berkumpul, gosip, atau kabar burung pasti menjadi topik hangat dalam kumpulan itu. Demikian penilaian sinis sebagian orang. Seharusnya penilaian ini tidak tercetus ketika perempuan-perempuan Kristen berkumpul. Justru mereka harus menepis anggapan tersebut dengan menunjukkan bahwa di mana mereka berkumpul, kemuliaan Allah terpancar dalam percakapan mereka.

Maria mengunjungi Elisabet kemungkinan untuk dua hal: (ayat perempuan+ini+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">1). Maria ingin mengungkapkan kebahagiaan dan rasa kasihnya karena sepupunya Elisabet juga mengalami kasih karunia Allah, mengandung anak yang Allah persiapkan untuk mempersiapkan jalan bagi Mesias; (ayat perempuan+ini+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">2). Untuk berbagi pergumulan, karena anugerah Allah atas dirinya. Dua perempuan itu bukan bertemu untuk memperbincangkan hal-hal negatif. Mereka berbagi sukacita dan pergumulan. Seharusnyalah perempuan-perempuan Kristen masa kini, belajar tentang perspektif dari Elisabet dan Maria, dua perempuan pilihan Allah.

Elisabet dan Maria adalah dua perempuan Allah yang bersyukur karena dipilih dan dipercayakan Allah untuk mengandung utusan-utusan Allah: Yohanes sebagai yang mempersiapkan jalan bagi Mesias, dan Yesus adalah Mesias yang akan menyelamatkan seluruh umat manusia. Tidak ada perasaan saling iri, dengki di antara mereka, justru mereka berbahagia karena menerima anugerah yang luar biasa yaitu dipakai Allah untuk melaksanakan rencana-Nya.

Hal menarik yang kita dipelajari dari Maria adalah bahwa kemuliaan yang ia peroleh adalah bentuk perhatian Allah kepada kaum yang lemah dan miskin. Bahkan perhatian-Nya juga meluas kepada seluruh umat Israel yang selama ini hidup dalam penindasan. Dari Maria kita belajar meluaskan wawasan, dan melihat berkat Tuhan bukan hanya untuk diri sendiri.

Renungkan: Apakah sikap yang tepat terhadap orang yang diberkati Tuhan dan juga terhadap diri sendiri yang juga diberkati?

(0.58) (Luk 8:3) (full: MELAYANI ROMBONGAN ITU DENGAN KEKAYAAN. )

Nas : Luk 8:3

Perempuan-perempuan ini yang telah menerima kesembuhan dan perlindungan khusus dari Yesus, menghormati Dia dengan cara memberi sumbangan secara tetap untuk membantu Yesus dan murid-Nya. Pelayanan dan pengabdian mereka masih terus menjadi teladan bagi setiap perempuan yang percaya kepada-Nya. Sejauh saudara melayani Dia, sejauh itu pulalah kata-kata dalam Mat 25:34-40 berlaku untuk saudara.

(0.58) (Why 12:13) (full: MEMBURU PEREMPUAN. )

Nas : Wahy 12:13

Iblis berusaha untuk membinasakan perempuan itu

(lihat cat. --> Wahy 12:6).

[atau ref. Wahy 12:6]

Orang Israel yang menerima Kristus akan dikejar dan dianiaya oleh Iblis dan pengikut-pengikut antikristus (bd. Mat 24:15-21). Allah akan memberikan perlindungan adikodrati kepada orang kudus Israel selama masa ini (ayat Wahy 12:14-16).

(0.57) (Kis 15:14) (full: BANGSA-BANGSA LAIN ... MEMILIH SUATU UMAT DARI ANTARA MEREKA. )

Nas : Kis 15:14

Rencana Allah bagi zaman ini ialah mengangkat dari semua bangsa suatu umat yang dipisahkan bagi nama-Nya. Tubuh Kristus ini, yang diambil dari sistem dunia dewasa ini, mempersiapkan diri selaku pengantin perempuan Kristus (Wahy 19:7-8).



TIP #13: Klik ikon untuk membuka halaman teks alkitab dalam format PDF. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA