Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 7 dari 7 ayat untuk pengaduan (0.000 detik)
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Mi 6:1) (full: DENGAR FIRMAN YANG DIUCAPKAN TUHAN. )

Nas : Mi 6:1-5

Tuhan mempunyai tuduhan terhadap umat-Nya, karena itu Ia memanggil mereka untuk mendengarkan keluhan-Nya dan membenarkan tindakan-tindakan jahat mereka jikalau mereka dapat. Hak apakah yang mereka miliki untuk menolak Allah perjanjian mereka dan tidak menaati hukum-hukum-Nya? Tuduhan-tuduhan terhadap umat itu diberikan dalam ayat Mi 6:9-16.

(0.67) (Mzm 102:1) (sh: Doa seorang sengsara (Rabu, 24 Maret 1999))
Doa seorang sengsara

Seseorang yang sedang mengalami kesengsaraan dan penderitaan yang teramat sangat, akan kehilangan nafsu makan, tiada semangat, lemah lesu, sulit tidur, hatinya terpukul dan layu, dst. Di saat yang seperti itu, siapakah yang mampu menolong dan memulihkannya? Pemazmur datang pada jawaban yang tepat, yakni Tuhan, satu-satunya jawaban yang pasti. Ia mencurahkan pengaduannya kepada Tuhan, yang berkuasa menolong dan memulihkan. Ia berteriak, meminta agar Tuhan mendengar doanya dan segera menjawabnya. Bagaimana dengan Anda? Ketika mengalami penderitaan, kepada siapakah Anda berteriak minta tolong dan mencurahkan pengaduan?

Jangan menolak pertolongan. Melepaskan diri dari penderitaan dengan melakukan seperti yang telah dilakukan pemazmur, tidak mudah. Sering kita membandingkan kadar penderitaan kita dengan orang lain. Sebenarnya, apa pun bentuk penderitaan yang kita alami, tidak dapat dibanding-bandingkan. Hal ini hanya akan membuat kita semakin tertekan dan tidak dapat berpikir jernih. Tidak ada cara lain yang dapat membebaskan dari tekanan dan penderitaan, selain mengikuti langkah pemazmur. Allahlah yang memiliki berbagai cara untuk membebaskan kita dari tekanan dan penderitaan. Bukalah diri terhadap dukungan dan pertolongan Allah, melalui siapa pun dan bentuk apa pun!

(0.67) (Mzm 123:1) (sh: Pengharapan di tengah hinaan (Jumat, 3 September 1999))
Pengharapan di tengah hinaan

Olokan dan hinaan dapat merupakan ujian berat bagi orang beriman yang menyebabkan iman dan kesetiaan orang kepada Tuhan luntur atau goyah. Namun penghinaan yang dilontarkan orang-orang sombong kepada pemazmur tidak mampu menggoyahkan pengharapannya kepada Tuhan. Ia tahu tempat pengaduan yang tepat, yang sanggup menyatakan belas kasihan kepadanya. Meneladani pemazmur, Kristen seharusnya tidak dikendalikan oleh situasi atau perlakuan orang yang tidak menyukainya, tetapi belajar tegar dalam menampik segala olokan dan hinaan, sehingga pada akhirnya Kristen akan nyata kebenarannya. Memiliki keyakinan bahwa ada pengharapan yang pasti di dalam Tuhan akan meneguhkan kita dalam mempertahankan iman di tengah penghinaan.

Penghinaan bagian hidup Kristen. Inilah "risiko" menjadi murid Kristus yang mendapatkan perlakukan yang sama dari dunia yang membenci-Nya. Kesadaran ini mempersiapkan kita dalam menghadapi penghinaan dan sambutan kurang ramah dari orang-orang yang kita layani atau lingkungan kita. Anugerah-Nya cukup bagi kita, sehingga kita memiliki hikmat untuk menyelami pikiran dan kebutuhan mereka. Kerinduan untuk memenangkan mereka bagi Kristus akan menumbuhkan kerelaan menerima penghinaan yang layak bagi kita.

(0.58) (Mzm 7:1) (sh: Kedaulatan Allah, Hakim yang adil. Banyak hal terjadi dalam (Sabtu, 18 Maret 2000))
Kedaulatan Allah, Hakim yang adil. Banyak hal terjadi dalam

kehidupan kita yang seringkali membuat kita bertanya: "Mengapa semuanya ini terjadi dalam hidupku, padahal aku telah mempertahankan hidup benar di hadapan-Nya?" Daud pun mengalami pergumulan yang sama. Dalam perjalanan hidup iman dan kesalehan hidupnya di hadapan Tuhan, ia mempertanyakan berbagai tragedi yang dialaminya. Daud tahu kepada siapa ia mengadukan semuanya ini.

Di tengah segala tantangan, ancaman, dan penderitaan yang disebabkan para lawannya, Daud berseru kepada Tuhan yang setia mendengarkan doanya. Ia berani mengadu dan menyatakan ketidakbersalahannya, karena keyakinannya akan hidupnya yang benar. Melalui pergumulan dan jawaban doa, pengenalannya akan Tuhan semakin bertumbuh. Ia menyadari adanya kedaulatan Tuhan yang melampaui tindakan, kebenaran, pengertian, dan standar manusia. Orang benar diizinkan mengalami berbagai tekanan, ancaman, tantangan, dan pergumulan agar semakin mengerti arti hidup benar di hadapan-Nya. Justru melalui pergumulan inilah, ada sesuatu yang begitu istimewa yang dibukakan oleh Tuhan tentang misteri pergumulan. Orang benar tidak seharusnya meragukan kehidupan benarnya atau kesetiaan Tuhan kepadanya, ketika dalam pergumulan.

Daud kenal Tuhan sebagai Hakim yang adil, yang akan murka kepada orang fasik dan meneguhkan orang benar. Pada akhirnya Daud menyaksikan bagaimana Tuhan bertindak menyelamatkannya dengan cara-Nya sendiri. Tuhan memakai berbagai rencana dan tindakan kejahatan justru untuk menunjukkan keadilan-Nya dan menyempurnakan pembentukan anak-anak-Nya. Daud dapat bersyukur ketika ia mengerti dan mengalami bagaimana keadilan-Nya berlaku dalam kehidupannya. Betapa leganya ketika dia menyaksikan bagaimana orang yang merencanakan segala kejahatan itu ternyata "kena batunya".

Renungkan: Pengalaman dalam kehidupan silih berganti antara suka dan duka. Kristen hampir tidak pernah lepas dari pergumulan karena hidup dalam dunia yang berlawanan arus. Teladanilah sikap pengaduan Daud dengan motivasi mencari jawab dan kepastian keadilan Tuhan bagi orang benar seperti dirinya. Dan bersyukurlah bila kita tetap memiliki pengharapan akan keadilan Tuhan. Ia pasti menyatakan keadilan-Nya.

(0.50) (Est 7:1) (sh: Tuhan di balik tragedi orang fasik (Rabu, 27 Juni 2001))
Tuhan di balik tragedi orang fasik

Inilah suatu kisah tragis berawal dari "datanglah raja dan Haman untuk dijamu oleh Ester" (1) dan diakhiri dengan "Haman disulakan pada tiang yang didirikannya bagi Mordekhai. Maka surutlah panas hati raja" (8). Kisah ini berangkat dari permohonan dan pengaduan Ester kepada raja (2-6a) menuju percakapan raja dan Harbona tentang penyulaan Haman (8c-9b), memanas pada saat raja keluar ke taman istana dan menjadi semakin panas pada saat raja kembali ke dalam ruangan minum anggur (7a, 8a). Puncak kisah ini adalah: Haman yang sangat ketakutan berlutut pada katil tempat Ester berbaring untuk mengemis nyawanya (6b, 8b, 7b).

Inilah suatu ironi yang tak mudah dipahami oleh Haman orang Amalek musuh orang Yahudi. Sama seperti rencana terselubungnya berbalik menimpa dirinya, demikian pula permohonan nyawa Ester berbalik menjadi permohonan nyawanya (3-4; 7-8). Berbeda dengan Ester yang mendapat kasih dan pembelaan Raja, dia mendapat tuduhan melecehkan ratu di hadapan raja (5, 8). Sama seperti kegeraman murka raja yang bernyala-nyala terhadap Wasti (1:12; 2:1), demikian pula panas hati Raja terhadap diri Haman. Ia yang ingin membinasakan semua orang Yahudi karena satu diantaranya tidak mau berlutut di hadapannya (3:5-7), kini harus berlutut di hadapan seorang wanita Yahudi (8). Semula ia mendongakkan kepalanya (3:1-2), tak lama kemudian ia harus menyelubungi mukanya karena malu (6:12), dan kini terpaksa diselubungi mukanya karena menanti hukuman mati (7:8). Ia ingin menyulakan Mordekhai (5:14) tapi raja menyulakan dirinya (7:8). Tuhan, Raja segala raja dengan cara yang tak terlihat membuka selubung rencana jahat Haman dan menjatuhkan kejahatan ke atas kepalanya sendiri. Inilah penggenapan nubuat Bileam bin Beor "Yang pertama di antara bangsa-bangsa ialah Amalek, tetapi akhirnya ia akan sampai kepada kebinasaan" (Bil. 24:20). Inilah suatu kisah tentang "siapa menggali lobang akan jatuh kedalamnya, dan siapa menggelindingkan batu, batu itu akan kembali menimpa dia" (Ams. 26:27). Inilah suatu pengharapan bagi kita orang percaya untuk menantikan saat dimana Tuhan menyatakan pembelaan-Nya melalui kemenangan orang benar atas orang fasik.

Renungkan: Bagaimana kesadaran tentang keadilan Allah menolong Anda melewati hari-hari ini?

(0.50) (Mi 6:1) (sh: Apa yang Allah tuntut? (Selasa, 19 Desember 2000))
Apa yang Allah tuntut?

Mikha menggambarkan gunung-gunung Israel, saksi-saksi abadi sejarah penebusan umat Allah, sebagai hakim-hakim yang akan mendengarkan pengaduan Allah melawan Israel. Pertanyaan Allah kepada umat-Nya (3) dapat diungkapkan ulang sebagai berikut: `apa yang telah Kulakukan kepadamu sehingga membuat engkau lelah dan bosan untuk taat kepada-Ku?' Apakah berhubungan dengan Allah membuahkan beban berat bagi umat-Nya? Bukankah berhubungan dengan Allah akan mengangkat seluruh beban umat-Nya sebab Ia yang membebaskan, membimbing, melindungi, dan mengajar umat-Nya? Itulah yang dilakukan Allah terhadap Israel. Allah telah menebus Israel dari tanah perbudakan. Ia telah memberikan kepada mereka pemimpin besar seperti Musa, Harun, dan Miryam. Ia juga telah melindungi mereka dari serangan musuh-musuhnya dan menuntun mereka melewati padang belantara menuju tanah perjanjian (4-5).

Apa yang Allah tuntut dari umat-Nya? Mikha, berperan sebagai Israel, menggunakan sebuah sindiran untuk menyimpulkan apa yang Israel rela lakukan bagi-Nya yaitu korban bakaran, ribuan domba jantan, bahkan seperti pengikut agama-agama kafir mereka rela mempersembahkan anak-anak sulung mereka (6-7). Israel meresponi kasih Allah dengan melakukan agama lahiriah dan ritual agama yang kosong. Allah sudah memberitahukan kepada umat-Nya apa yang baik yang Ia kehendaki, yaitu berlaku adil, mencintai kemurahan, dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allah (8). Tiga kebajikan Illahi ini bukan suatu spekulasi atau filosofis belaka namun merupakan nilai-nilai moral yang praktis.

Tuntutan Allah bagi Kristen masih sama. Dia menginginkan kita meresponi kesetiaan-Nya dengan melakukan 3 kebajikan Illahi tadi. Berlaku adil meliputi keadilan dalam berhubungan dengan sesama. Mencintai kemurahan adalah kebajikan yang memotivasi seseorang untuk memperhatikan kebutuhan orang lain dan menolongnya. Kerendahan hati di hadapan-Nya berarti senantiasa responsif terhadap Allah, menyerahkan kehendaknya dengan sukacita di bawah kehendak Allah. Kebajikan Illahi ini menetapkan batas-batas kehidupan Kristen.

Renungkan: Kita tidak dapat bersimpati terhadap orang lain hingga mengorbankan keadilan ataupun kehendak-Nya. Kita tidak dapat menuntut keadilan hingga tidak ada ruang bagi kemurahan dan perhatian.



TIP #10: Klik ikon untuk merubah tampilan teks alkitab menjadi per baris atau paragraf. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA