Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 33 ayat untuk penentu waktu AND book:[1 TO 39] AND book:5 (0.004 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Ul 10:8) (bis: Di gunung itu)

Di gunung itu, atau pada waktu itu.

(0.95) (Ul 33:21) (bis: waktu para ... bersama)

waktu para ... bersama diambil dari sebuah terjemahan kuno.

(0.88) (Ul 13:1) (bis: tukang mimpi)

tukang mimpi: Pada waktu itu di Timur Tengah ada anggapan umum bahwa TUHAN dapat menyatakan diri dalam mimpi.

(0.85) (Ul 6:4) (endetn)

Jun. mulai dengan: "Maka itulah ketetapan-ketetapan dan keputusan-keputusan jang diperintahkan Jahwe kepada anak-anak Israel di gurun, waktu mereka keluar dari Mesir."

(0.85) (Ul 31:9) (ende)

Pemberitahuan tentang penetapan hukum setjara tertulis dan penempatan naskahnja ditempat sutji disertai dengan kewadjiban untuk membatjakannja pada waktu-waktu tertentu kepada umat. Semua ini merupakan bagian jang penting dalam upatjara ikatan perdjandjian. Setjara historis dikemukan alasan penetapan hukum setjara tertulis: jakni kematian Musa jang sudah mendekat.

(0.83) (Ul 1:35) (ende)

Lamanja waktu sebelum mentjapai negeri jang telah didjandjikan: dipandang sebagai hukuman terhadap sikap rakjat jang kurang pertjaja. Kurangnja iman itu merupakan faktor jang utama sebagai penghalang bagi rentjana penjelamatan Allah.

(0.83) (Ul 1:1) (jerusalem) Bagian ini disusun oleh beberapa orang dan menyajikan judul kitab, Ula 1:1 dan menentukan tempat dan waktu terjadinya peristiwa. Bagian ini ditambahkan pada kitab asli dengan maksud menghubungkan Ulangan dengan Bilangan.
(0.81) (Ul 8:12) (ende)

Hal itu melukiskan keadaan bangsa Israel pada masa monarki. Orang tjenderung mempunjai anggapan bahwa djandji-djandji Allah telah terpenuhi untuk selama-lamanja, dan orang lupa bahwa segala-galanja itu terdjadi berkat pimpinan jang mentakdjubkan dari Jahwe serta tjobaan iman dalam waktu jang tjukup lama.

(0.81) (Ul 26:14) (ende: Waktu berkabung)

menurut sementara orang menundjukkan kultus Baal: jang menjelenggarakan upatjara berkabung atas kematian dewa kesuburan. Ini merupakan gambaran tentang kematian tumbuh-tumbuhan. Pada musim penghudjan segala-galanja bangkit dalam kehidupan baru. Maka pengakuan jang dinjatakan oleh orang Israel disini maksudnja ialah bahwa ia tidak turut ambil bagian dalam kultus kafir itu.

(0.79) (Ul 14:1) (jerusalem: kematian seseorang) Harafiah: yang mati. Biasanya ayat ini diartikan sebagai larangan berbakti kepada orang mati, bdk Ima 19:27. Tetapi mungkin juga bahwa "yang mati" itu ialah dewa Baal, yang kematiannya dirayakan pada awal musim panas, bdk Ula 26:14; 1Ra 18:28, yaitu di waktu semua tumbuh-tumbuhan di Palestina melayu dan mengering, mati; bdk juga Yeh 8:14.
(0.79) (Ul 20:10) (jerusalem) Peraturan (hukum perang) ini tidak sempat ditepati waktu raja Yosia meresmikan Kitab Hukum Ulangan. Sebab di zaman itu orang Kanaan, Ula 20:17, tidak ada lagi untuk ditumpas, "diharamkan", Yos 6:17+, dan orang Israelpun tidak lagi mengepung kota-kota asing, Ula 20:15. Perhatian yang tidak diberikan kepada perang suci dalam nas ini, barangkali bersangkutan dengan pembaharuan rasa kebangsaan dan ketentaraan yang dilontarkan di zaman raja Yosia.
(0.78) (Ul 20:10) (ende)

Peraturan-peraturan ini lebih bersesuian dengan peperangan-peperangan pada djaman para radja dikelak kemudian hari. Pada waktu itu karena pertimbangan-pertimbangan politik kadang-kadang orang terpaksa mempermaklumkan perang melawan bangsa-bangsa djauh diluar Palestina (aj:15)(Ula 20:15). Mula-mula diusahakan adanja persetudjuan perdamaan. Sikap terhadap bangsa di Palestina ditentukan oleh bahaja penularan agama. Perbedaan dalam menghadapi bangsa-bangsa jang dekat dan jang djauh itu barangkali lebih merupakan suatu hal jang disusun setjara teoretis sesudah terdjadi: daripada berakar pada prinsip-prinsip jang ditentukan sebelumnja.

Peringatan terhadap vandalisme (ajat 19(Ula 20:19) sld) barangkali djuga baru merupakan gagasan dari djaman Deuteronomium.

(0.78) (Ul 5:15) (jerusalem: hari Sabat) Alasan untuk merayakan hari Sabat yang dikemukakan di sini berbeda dengan yang diketengahkan dalam Kel 20:11. Di sini Sabat dihubungkan dengan pembebasan Israel dari perbudakan di negeri Mesir dahulu. Dilihat demikian maka hari Sabat mendapat dua ciri khas: Ia adalah hari sukacita (bdk pertimbangan yang sama berhubungan hari raya Tujuh Minggu, Ula 16:11-12) dan pada hari Sabat hamba dan budak yang berbangsa asing bebas dari kerja berat (pertimbangan yang sama dikemukakan bagi penetapan guna kaum miskin, Ula 24:18,22). Ini pertimbangan yang ditambahkan waktu hukum Sabat sudah menjadi lebih penting.
(0.78) (Ul 18:18) (jerusalem: seorang nabi akan Kubangkitkan) Dengan demikian lembaga kenabian didirikan di samping lembaga kerajaan, Ula 17:14-20. Menurut Musa lembaga kenabian itu didirikan oleh Tuhan sendiri di waktu Ia menampakkan diri di gunung Horeb, bdk Kel 20:19-21 dan Ula 5:23-28. Nas ini disinggung dalam Perjanjian Baru oleh Petrus, Kis 3:22-26, dan oleh Stefanus, Kis 7:37. Berdasarkan nas Ulangan ini orang Yahudi mengharapkan Mesias yang berupa Musa baru, Yoh 1:21+. Injil Yohanes memang menonjolkan kesejalanan Yesus dengan Musa, bdk Yos 1:17+.
(0.78) (Ul 1:5) (jerusalem: katanya) Wejangan Musa yang pertama, Ula 1:6-4:40, ini meringkaskan sejarah umat Israel mulai dengan waktu tinggal pada gunung Sinai sampai tibanya di gunung Pisga di tepi sungai Yordan. Ringkasan itu disusul sebuah seruan supaya umat menepati perjanjian serta seluruh syaratnya. Bagian terakhir itupun memberitahukan pembuangan umat kelak sebagai hukuman atas ketidaksetiaan umat pada perjanjian. Tetapi ia juga berkata tentang kembalinya umat dari pembuangan. Jelaslah bagian ini ditambahkan waktu kitab Ulangan untuk kedua kalinya diterbitkan di masa pembuangan. Wejangan Musa ini mengambil sebagian bahannya dari tradisi Yahwista dan terutama dari tradisi Elohista, sebagaimana termaktub dalam Keluaran dan Bilangan. Tetapi Ulangan memilih bagian-bagian yang dianggap sesuai lalu menyadurnya dengan titik pandangan yang berbeda. Khususnya wejangan Musa ini menekankan penyelenggaraan Allah dan kepilihan Israel. Pikiran pokok ialah: Pemberian Tanah Suci yang dijanjikan Tuhan. Bab 1-3 berupa semacam pendahuluan dan mempunyai ciri historis, khususnya Ula 1:19 dst, dan pikiran pokok tsb terutama dalam bagian historis ini menonjol. Bab 1-3 itupun boleh dianggap pengantar untuk "Kitab Sejarah Ulangan" yang merangkap juga kitab Yosua, Hakim-hakim, Samuel dan Raja-raja. Sejarah itu berakhir dengan berita bahwa umat Israel kehilangan Tanah Suci yang dianugerahkan kepadanya.
(0.77) (Ul 11:10) (ende)

Di Mesir pengairan tanah harus dikerdjakan dengan banjak susah pajah, dengan membuat saluran-saluran irigasi dan memompa air. Hal itu berlainan sekali dengan Kanaan, sebab disitu Jahwe sendiri telah menjediakan air dengan mentjurahkan air hudjan tepat pada waktunja (aj. 14)(Ula 11:14). Peladjaran ini sesungguhnja ditudjukan kepada orang-orang jang telah bertempat tinggal di Kanaan dan hidup pada waktu Deut. disusun.

Oleh karena itu disini dikemukakan adanja antjaman ketidak-suburan dan mala-petaka.

Disini dengan djelas Jahwe dilukiskan sebagai Allah jang tidak hanja memimpin umatNja dalam perdjalanan menudju kenegeri itu dan dalam peperangan-peperangan melawan bangsa-bangsa asing, melainkan sebagai Allah jang djuga mempunjai kekuasaan terhadap alam kodrat serta menganugerahkan kesuburan. Karenanja maka tidaklah perlu orang menjembah kepada dewa-dewa bangsa Kanaan.

(0.77) (Ul 4:44) (jerusalem) Bagian panjang ini memuat wejangan Musa yang kedua, Ula 5:1-11:32, yang didahului sebuah pembukaan pendek, Ula 4:44-48, yang menguraikan tentang waktu dan tempat wejangan itu dibawakan. Wejangan itu sendiri menyiapkan bagian Ulangan yang berikut. Ula 12:1-26:15, yang memuat Kitab Hukum Ulangan; lalu wejangan itu diteruskan dalam Ula 26:16-28:68. Sama seperti wejangan pertama, Ula 1:1-4:40, demikianpun wejangan kedua meringkaskan masa lampau bangsa Israel, tetapi kali ini dimulai dengan peristiwa penampakan Tuhan di gunung Horeb dan Dekalog. Agaknya wejangan itu dahulu beredar tersendiri dengan berbagai-bagai bentuk. Dalam bagian Ulangan ini wejangan yang berbeda-beda bentuknya itu dipersatukan. Dahulu wejangan itu kiranya dimanfaatkan untuk keperluan ibadat dan pengajaran agama, sebelum menjadi pembukaan bagi Kitab Hukum Ulangan.
(0.77) (Ul 2:1) (jerusalem) Sama seperti dalam sumber yang lebih tua, Bil 14:25, demikianpun dalam Ulangan Israel dahulu berangkat ke arah Laut Teberau. Tetapi menurut Ulangan Israel kemudian menempuh jalan melalui padang gurun ke wilayah bangsa Moab dan Amon. di zaman Ulangan disusun bangsa Edom menetap di sebelah barat Araba dan di pantai Teluk Akaba (Laut Teberau). Karena itu Ulangan tidak berkata apa-apa tentang Edom yang tidak mengizinkan Israel melalui wilayahnya, Bil 20:14-21. Menurut Ulangan Israel hanya melalui daerah itu dengan tidak mengambil apa-apa. Begitu pula Israel tidak merebut apa-apa dari wilayah Moab dan Amon (yang sama sekali tidak disebut-sebut dalam sumber lebih tua tsb). Bangsa Israel memang menghindari daerah bangsa Moab dengan berputar-putar di padang gurun, tetapi mereka tidak sampai di wilayah Amon, Ula 2:19+. Dalam bagian Ulangan ini pikiran pokok tentang tanah yang dijanjikan, Ula 1:6-8; 1:5+, dihubungkan dengan gagasan lain: Allah memberikan kepada masing-masing bangsa wilayahnya sendiri. Maka Edom Moab dan Amon, yaitu bangsa-bangsa yang bersaudara dengan Israel, tetap memiliki wilayah mereka, bdk Ula 2:5+, tetapi Sihon adalah orang Amori dan daerahnya oleh Allah diberikan kepada Israel.
(0.77) (Ul 1:1) (sh: Belajar dari sejarah (Selasa, 22 April 2003))
Belajar dari sejarah

Bangsa Israel telah berkeliling-keliling padang gurun selama empat puluh tahun. Banyak kesalahan yang telah mereka lakukan, banyak hukuman yang telah mereka tanggung. Akhirnya kini mereka sampai di sebelah timur Sungai Yordan dan siap memasuki Tanah Kanaan. Musa pun berbicara dengan emosi yang kuat kepada bangsa Israel. Ia menginginkan agar mereka tidak mengulangi kesalahan yang sama dengan memberontak kepada Tuhan. Musa menyampaikan pidatonya dengan mengingatkan bangsa Israel akan sejarah, bukan hanya sejarah mereka, tetapi sejarah mereka di tangan Tuhan. Dengan mengingat masa lalu, Musa memberikan fondasi yang kuat bagi mereka untuk melangkah menapaki waktu.

Hanya 11 hari sebenarnya perjalanan dari Gunung Sinai menuju Kadesy. Sayang, kebebalan bangsa Israel membuat mereka harus balik arah dan menunda tiga puluh delapan tahun untuk masuk ke Tanah Kanaan. Namun demikian, Tuhan telah berjanji, bahkan bersumpah kepada nenek moyang mereka (ayat 8) bahwa mereka akan mendapatkan tanah perjanjian itu. Tidak ada sumpah yang lebih dapat dipercaya daripada sumpah Tuhan.

Dalam perjalanan waktu, hari demi hari telah mereka lalui bersama Tuhan, dalam pergumulan, dalam sukacita, dalam kemarahan, dalam kebergantungan. Apa yang perlu mereka pelajari dari sejarah? Tuhan tidak pernah meninggalkan mereka. Kenyataan bahwa Musa kemudian membentuk pasukan-pasukan sesuai usul Yitro menunjukkan bahwa ada organisasi yang kuat dalam masyarakat Israel, bukan hanya sipil, tetapi juga militer. Sebenarnya Tuhan telah mempersiapkan bangsa Israel sedemikian rupa. Segalanya telah tersedia -- hanya hati mereka yang masih tertinggal di Mesir.

Renungkan: Biarkanlah sejarah membaca kehidupan Anda -- biarkanlah sejarah menunjukkan bahwa kehidupan Anda ada di dalam tangan Tuhan yang baik!

(0.77) (Ul 11:16) (sh: Menjejakkan kaki (Senin, 12 Mei 2003))
Menjejakkan kaki

Hidup adalah sebuah pilihan dan segala sesuatu di dalamnya juga merupakan pengambilan keputusan. Sebagaimana kita melangkah dengan kaki kita, setiap detik kita melangkah dengan hidup kita, dengan diri kita seutuhnya. Kita menjejakkan kaki tidak hanya dalam pemahaman ruang dan waktu, tetapi juga di dalam dimensi situasi. Apakah kita akan menguasai situasi itu atau akankah kita kehilangan kekuatan kita untuk memilih?

Musa memperingatkan bangsa Israel bahwa mereka tidak boleh tergoda mengikuti allah-allah Kanaan ketika mereka nanti berada di sana. Jika mereka jatuh ke dalam penyembahan berhala, maka secara spiritual mereka telah dikalahkan. Mereka menduduki Kanaan secara fisikal, tetapi faktanya budaya dan agama Kanaan menduduki hati dan kepala mereka. Karena itu, Musa menginginkan agar bangsa Israel memperhatikan hukum-hukum Tuhan dengan lekat dan saksama. Ini adalah syarat agar bangsa Israel bisa bertahan di tanah yang dijanjikan Tuhan. Kita melihat bahwa Tuhan menginginkan agar bangsa Israel menjejakkan kaki mereka, baik dalam dimensi ruang, waktu, dan situasi berdasarkan firman Allah. Bangsa Israel harus memenangkan kehidupan ini dengan pemilihan berdasarkan ketaatan kepada Allah.

Allah berjanji akan memberikan kekuatan kepada bangsa Israel, melebihi kapasitas dan kelayakan mereka. Mereka adalah bangsa yang kecil, namun Tuhan akan membuat mereka besar di hadapan bangsa-bangsa. Mereka akan membuat semua orang takut ketika kaki mereka menyentuh bumi (ayat 25). Pilihannya adalah berkat dan kutuk -- untuk apa mereka memilih allah-allah yang kekuatannya belum terbukti (ayat 28)?

Renungkan: Dalam setiap saat dan situasi kehidupan Anda, Anda bisa memilih untuk taat kepada Allah atau menaati nafsu dan kebodohan Anda sendiri.



TIP #10: Klik ikon untuk merubah tampilan teks alkitab menjadi per baris atau paragraf. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA