Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 14 dari 14 ayat untuk penangkap burung AND book:[1 TO 39] AND book:18 (0.002 detik)
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Ayb 5:7) (bis: percikan ... sendiri)

percikan ... sendiri; atau burung terbang ke langit.

(1.00) (Ayb 39:14) (ende)

Demikianlah sifat burung unta dalam anggapan populer.

(1.00) (Ayb 38:41) (jerusalem: burung gagak) Bdk Maz 147:9.
(0.97) (Ayb 38:36) (bis: ibis)

ibis: Burung di Mesir kuno. Menurut kepercayaan kuno, burung itu dapat meramalkan saat Sungai Nil banjir.

(0.97) (Ayb 39:26) (jerusalem: menuju ke selatan) Pindahnya burung-burung bermusim-musim menyatakan "hikmat" nalurinya yang diberikan Allah.
(0.91) (Ayb 39:16) (endetn: Ia)

diperbaiki bentuk kata kerdja, sesuai dengan djenis burung unta.

(0.82) (Ayb 27:18) (bis: sarang laba-laba)

Beberapa terjemahan kuno: sarang laba-laba, Ibrani: ngengat atau sarang burung.

(0.72) (Ayb 5:7) (ende: anak2 Resjef)

Rupa2nja Resjef itu ialah dewa halilintar, hingga anak2nja adalah matapetir, jang karena sifatnja sendiri terbang tinggi. Demikian manusialah jang, karena sifatnja sendiri, menjebabkan derita dan susah-pajah, bukanlah Allah. Menurut penafsir2 lainnja "anak2 Resjef" ialah burung chususnja burung radjawali.

(0.69) (Ayb 39:13) (jerusalem) Bagian mengenai burung unta ini tidak terdapat dalam terjemahan Yunani dan oleh sementara ahli Kitab dianggap sebuah sisipan.
(0.65) (Ayb 39:1) (jerusalem: kambing gunung) kambing gunung dan ruas dipilih oleh karena orang tidak tahu apa-apa mengenai caranya binatang-binatang itu berbiak, sedangkan burung unta, Ayu 39:16 dst, dipilih oleh karena caranya berbiak nampaknya bodoh, tidak masuk akal. Namun Allah mengurus pembiakan binatang-binatang itu juga.
(0.58) (Ayb 38:1) (sh: Hikmat dan misteri (Sabtu, 17 Agustus 2002))
Hikmat dan misteri

Setelah Elihu menegaskan bahwa Allah tak dapat ditemui (ayat penangkap+burung+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A18&tab=notes" ver="">37:23), kita dikejutkan dengan kehadiran Yahweh. Kehadiran Allah seakan merupakan pembenaran diri-Nya. Namun, kita melihat bahwa Allah tidak menjawab tuduhan Ayub, melainkan bertanya, menyudutkannya lagi sama seperti yang dilakukan Elihu dalam penangkap+burung+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A18&tab=notes" ver="">37:15-18. Argumen Allah adalah bahwa Ayub ternyata tidak memahami desain yang diciptakan-Nya (ayat penangkap+burung+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A18&tab=notes" ver="">38:2). Kebesaran Allah ini menunjukkan bahwa Ia tidak terkungkung atau dikotak-kotakan dalam pikiran sempit Ayub dan teman-temannya.

Pertemuan ini mengubah konsep Ayub. Yahweh datang dalam badai, suatu tanda kemurkaan. Ayub mungkin berpikir bahwa ia akan dihancurkan Allah. Tetapi, ternyata Allah hanya menusuk dengan kata-kata. Jika Ayub ada waktu penciptaan, ia pasti memiliki hikmat Allah. Perkataan Yahweh selebihnya terdiri dari 2 bagian. Pertama, tentang keteraturan dunia (ayat penangkap+burung+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A18&tab=notes" ver="">38:12-38) dan kedua, tentang dunia binatang (ayat penangkap+burung+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A18&tab=notes" vsf="TB" ver="">38:39-39:30). Di bagian pertama, Allah berbicara tentang embun dan pagi (ayat penangkap+burung+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A18&tab=notes" ver="">38:12-15), tentang dunia bawah tanah (ayat penangkap+burung+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A18&tab=notes" ver="">38:16-18), tentang terang dan kegelapan (ayat penangkap+burung+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A18&tab=notes" ver="">38:19-21), tentang salju, hujan batu, dan guruh (ayat penangkap+burung+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A18&tab=notes" ver="">38:22-24), tentang hujan (ayat penangkap+burung+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A18&tab=notes" ver="">38:25-28), tentang es dan embun beku (ayat penangkap+burung+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A18&tab=notes" ver="">38:29-30), tentang langit dan gugusannya (ayat penangkap+burung+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A18&tab=notes" ver="">38:31-33), dan tentang guntur dan awan (ayat penangkap+burung+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A18&tab=notes" ver="">38:34-38). Ayub terpojok. Ia tidak memiliki hikmat penciptaan. Ia tidak memiliki hikmat Allah.

Di bagian kedua, serentetan binatang liar yang asing bagi Ayub didaftarkan: singa (ayat penangkap+burung+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A18&tab=notes" vsf="TB" ver="">39:1-2), burung gagak, kambing gunung, dan rusa (ayat penangkap+burung+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A18&tab=notes" vsf="TB" ver="">39:3-7), keledai liar (ayat penangkap+burung+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A18&tab=notes" vsf="TB" ver="">39:8-11), lembu hutan (ayat penangkap+burung+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A18&tab=notes" vsf="TB" ver="">39:12-15), burung unta (ayat penangkap+burung+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A18&tab=notes" vsf="TB" ver="">39:16-21), burung elang dan rajawali (ayat penangkap+burung+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A18&tab=notes" vsf="TB" ver="">39:29-33), kecuali kuda perang yang tidak liar (ayat penangkap+burung+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A18&tab=notes" vsf="TB" ver="">39:22-28). Binatang-binatang liar ini disebutkan untuk menunjukkan ada hal-hal yang berada di luar jangkauan berpikir dan hikmat Ayub. Hal ini ditegaskan kembali dengan penyebutan kuda perang yang ideal yang menunjukkan bahwa Ayub memang tak memiliki hikmat seperti Yahweh.

Renungkan: Jawaban Allah di dalam penderitaan kadang bisa berbentuk pertanyaan yang menyadarkan batas-batas pengertian.

(0.55) (Ayb 28:1) (sh: Hikmat sejati hanya ada pada Allah (Kamis, 23 Desember 2004))
Hikmat sejati hanya ada pada Allah

Masih ingat pernyataan manusia kecil dan terbatas di ps. 25? Pada ps. 28 ini, Ayub menyatakan sebaliknya. Syair Ayub tersebut dibagi menjadi dua bagian. Bagian pertama, Ayub melukiskan bahwa manusia itu berharga di hadapan Allah sebab Allah mengaruniakan kepintaran mencari lokasi sumber alam seperti: emas, perak, besi, dan tembaga (ayat penangkap+burung+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A18&tab=notes" ver="">1-11). Bahkan Ayub memperlihatkan kepiawaian manusia yang jauh melampaui kehebatan burung dan binatang terkuat sekalipun. Ayub menegaskan bahwa keahlian manusia nyata dan patut dihormati karena manusia memiliki hikmat. Akan tetapi, tidak seperti sumber alam yang diketahui tempatnya, manusia tidak dapat menemukan lokasi hikmat (ayat penangkap+burung+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A18&tab=notes" ver="">12-13; 20-21). Itulah sebabnya, Ayub bertanya: "Di mana hikmat dapat diperoleh, di mana tempat akal budi?" (ayat penangkap+burung+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A18&tab=notes" ver="">12). Jelaslah bahwa cara memperoleh hikmat berbeda dengan upaya menggali kepintaran. Allah memberikan kepintaran kepada manusia untuk dipergunakan mencukupi diri sendiri dan mengolah alam. Namun, hikmat tidak bisa didapatkan melalui berbagai keahlian tersebut. Hikmat tidak dapat dibeli atau diperoleh di sembarang tempat. Bagian kedua, Ayub mengungkapkan bahwa dirinya memperoleh hikmat yang dicari-cari itu. Bagi Ayub, hikmat diperolehnya justru melalui penderitaan yang dialaminya. Mengapa? Ayub meyakini hikmat hanya diberikan Allah melalui perkenan-Nya (ayat penangkap+burung+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A18&tab=notes" ver="">25-28).

Di zaman berteknologi mutakhir ini, kita bisa menjumpai banyak orang yang memiliki kepintaran. Namun, mereka belum tentu berhikmat. Perlu kita bedakan dua jenis hikmat yaitu hikmat yang bersumber dari dunia dan hikmat sejati yang berasal dari Allah. Anda ingin menemukan hikmat sejati? Anda harus bertemu dengan Allah. Ia datang menjumpai kita dengan kasih-Nya melalui Yesus Kristus. Memperoleh hikmat sejati dimulai dengan bertemu Yesus sebagai jalan masuk menuju hikmat sejati. Kehadiran-Nya dalam hati akan menerangi hidup Anda.

Renungkan: Hikmat sejati berbeda dengan kepintaran. Milikilah hikmat yang sejati itu.

(0.55) (Ayb 29:1) (sh: Mengingat: Antara Syukur dan Kesesakan (Kamis, 8 Agustus 2002))
Mengingat: Antara Syukur dan Kesesakan

Debat telah berakhir. Ayub kini berbicara sendirian (ps. 29-31), seakan-akan tak berharap didengar lagi oleh siapa pun (kecuali dalam penangkap+burung+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A18&tab=notes" ver="">30:20-23, Ayub ingin didengar Allah). Dalam ps. 29, Ayub meratapi kehilangan statusnya yang mula-mula ketika ia hidup seperti "seorang raja di antara rakyatnya" (ayat penangkap+burung+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A18&tab=notes" ver="">25).

Pertama-tama, Ayub berusaha menarik simpati Allah dengan melontarkan ucapan-ucapan tentang bagaimana Allah telah menjadi sahabatnya yang memelihara dan memberinya berkat Ilahi yang berkelimpahan (disimbolkan dengan "terang" dalam ayat penangkap+burung+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A18&tab=notes" ver="">3). Kebahagiaannya sempurna dengan keluarga dan kekayaan yang melimpah. Lebih dari itu, Ayub adalah orang yang bergaul akrab dengan Allah. Selain kemakmuran, Ayub juga memiliki kehormatan (ayat penangkap+burung+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A18&tab=notes" ver="">7-11). Ayub kaya baik secara materiil maupun secara sosial. Ia memiliki status tinggi bangsawan.

Ayub dihormati bukan hanya karena rakyat takut, tetapi karena kebijakan-kebijakannya yang dikagumi (ayat penangkap+burung+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A18&tab=notes" ver="">11-17). Ayub menampilkan ciri penguasa yang benar, yang membela kaum tertindas dan tak berdaya. Ini adalah gambaran pemimpin yang ideal dalam konteks Timur Dekat purba.

Kembali Ayub berbicara tentang kemakmuran (ayat penangkap+burung+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A18&tab=notes" ver="">18-20). Ia berharap dengan modal kehidupannya yang begitu bersih, ia akan kembali mendapatkan kemuliaannya. "Bersama dengan sarangku … binasa" mungkin menunjukkan "kematian yang baik", kematian yang dikelilingi oleh keluarga tercinta. Ia juga berharap menjadi seperti burung feniks, yang zaman itu dianggap mampu memperbaharui hidupnya setelah mengalami kematian.

Menutup pasal ini, Ayub kembali berbicara tentang kehormatan (ayat penangkap+burung+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A18&tab=notes" ver="">21-25). Ayub memiliki hikmat dan katakatanya bagaikan kesegaran yang menyirami tanah kering-kerontang. Ayub juga menunjukkan kualitasnya sebagai pemimpin kala ia tersenyum kepada orang-orang yang tidak mau mempercayai katakatanya. Mereka hanya mau menerima berkat dari Ayub.

Renungkan: Mengingat masa lalu bisa membahagiakan, bisa menyesakkan. Lihatlah kehilangan Anda dalam kacamata Ilahi.



TIP #03: Coba gunakan operator (AND, OR, NOT, ALL, ANY) untuk menyaring pencarian Anda. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA