Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 114 ayat untuk pelayan [Pencarian Tepat] (0.000 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 3 4 5 6 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Rat 5:8) (jerusalem: Pelayan-pelayan) Ialah pegawai-pegawai negeri Babel, pelayan raja mereka. Nada kata "pelayan" (atau: budak) kurang enak.
(0.81) (Ul 15:18) (bis: separuh upah seorang pelayan)

separuh upah seorang pelayan: atau telah bekerja dua kali lebih berat daripada seorang pelayan.

(0.61) (Est 1:8) (bis: Para tamu ... masing-masing)

Para tamu ... masing-masing, atau Tetapi tak ada yang dipaksa minum. Raja telah memerintahkan kepada pelayan-pelayan istana supaya semua tamu ... masing-masing.

(0.57) (Ibr 1:14) (jerusalem) Berbeda dengan Anak, para malaikat hanyalah pelayan yang dipergunakan guna keselamatan manusia.
(0.50) (1Tes 3:2) (jerusalem: yang bekerja dengan kami untuk Allah) Harafiah: orang sekerja Allah. Sejumlah naskah tidak memuat kata ini. Var: pelayan Allah.
(0.43) (Mat 12:5) (jerusalem: imam-imam melanggar hukum Sabat) Ibadat pada hari Sabat tidak menghentikan, melainkan lebih-lebih memberatkan pekerjaan para pelayan ibadat dalam Bait Allah.
(0.36) (Neh 2:10) (jerusalem: Sanbalat) Diketahui bahwa Sanbalat pernah menjabat gubernur di Samaria. Tobia adalah seorang Yahudi yang atas nama Sanbalat menjadi gubernur di Amon. Karena itu Tobia disebut "pelayan", Neh 2:19.
(0.32) (Bil 35:1) (sh: Peran orang Lewi (Sabtu, 27 November 1999))
Peran orang Lewi

Peran Lewi dalam masyarakat Israel sangat penting, yakni: mengajarkan hukum Taurat, memberi perlindungan bagi orang-orang yang membunuh tanpa sengaja, dan menjadi berkat bagi masyarakat di sekitarnya, khususnya bagi kehidupan masyarakat Israel. Orang Lewi juga mengingatkan mengenai panggilan orang Israel, mendorong, mempertahankan penerapan hukum Taurat, dan membangkitkan rasa takut akan Tuhan di kalangan umat Tuhan. Itulah peran orang Lewi dalam kehidupan spiritualitas umat.

Perhatian terhadap pelayan Tuhan. Peran orang Lewi sebagai pelayan Tuhan sungguh mendatangkan berkat dalam kehidupan umat, khususnya dorongan dan semangat yang diberikan kepada umat untuk mempertahankan Taurat Tuhan. Di pihak umat pun, mereka sungguh menghargai peran orang Lewi. Di masa kehidupan Kristen kini, Tuhan pun telah menentukan orang-orang yang berperan sebagai pelayan Tuhan. Peran yang tidak berbeda dengan peran orang Lewi. Sebagai jemaat, bagaimanakah sikap dan perlakuan kita terhadap pelayan Tuhan?

Renungkan: Dukungan dan dorongan semangat dari jemaat Tuhan sangat dibutuhkan oleh para pelayan Tuhan di dalam mengemban misi Allah, karena tanggung jawab sebagai gembala tidak mungkin dipikulnya sendirian.

(0.31) (1Tim 4:1) (sh: Mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan (Jumat, 14 Juni 2002))
Mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan

Kata "sesat" biasanya dihubungkan dengan tingkah laku dan ajaran yang aneh, mengerikan, penuh hawa nafsu, dll. Tetapi, di sini Paulus menunjuk pada suatu pengajaran sesat yang menekankan hidup melajang dan peraturan-peraturan tentang makanan (ayat 4:3); hal-hal yang justru tampak mulia dan bersih. Ajaran "setan-setan" ternyata (ayat 1) juga dapat mengenakan jubah yang kelihatannya putih bersih.

Semuanya ini sangat menyedihkan. Paulus menyatakan bahwa makanan, bahkan juga seksualitas adalah ciptaan Tuhan. Semua yang Tuhan ciptakan adalah baik jika diterima dengan ucapan syukur (ayat 4) karena "semuanya itu dikuduskan oleh firman Allah dan oleh doa" (ayat 5). Tetapi, para pengajar itu memutarbalikkannya dengan menyatakan bahwa apa yang baik yang berasal dari Tuhan itu justru jahat. Ini sama sesatnya dengan menyatakan bahwa apa yang jahat adalah baik. Keduanya sama-sama mengabaikan, bahkan melawan dan melecehkan apa yang telah Allah buat dan nyatakan bagi umat-Nya.

Ada beberapa hal yang perlu Timotius perhatikan agar ia dapat menjadi seorang pelayan Kristus Yesus yang baik. Pertama, kata "terdidik" di sini artinya tidak hanya telah menerima pengajaran, tetapi juga dalam arti memiliki hidup yang berakar dalam "soal-soal pokok iman … dan … ajaran sehat" (ayat 6). Kondisi hidup seperti inilah yang selayaknya dimiliki oleh seorang pelayan Kristus. Kedua, seorang pelayan Kristus melatih dirinya beribadah. Makna dari kata "ibadah" di sini lebih menunjuk pada arti cara hidup yang mencirikan kehidupan Kristen sejati; tidak sekadar apa yang dilakukan di dalam tempat ibadah (ayat 7-8). Ibadah ini mengandung janji (ayat 8) dari Tuhan. Ketiga, pengharapan pada janji itulah yang menjadi dasar bagi seorang pelayan untuk berjerih-payah dan berjuang. Semua ini adalah bagian dari disiplin seorang pelayan Kristus.

Renungkan: Menjadi Kristen berarti menjadi pelayan Kristus. Renungkan seberapa jauh Anda telah melatih kehidupan Anda dalam hal-hal di atas.

(0.30) (Bil 17:3) (full: PADA TONGKAT LEWI HARUS KAUTULISKAN NAMA HARUN. )

Nas : Bil 17:3

Pasal Bil 17:1-13 membela pemilihan suku Lewi sebagai pelayan-pelayan dan Harun sebagai imam besar oleh Allah. Tuhan mengadakan sebuah mukjizat untuk menunjukkan pemimpin pilihan-Nya (ayat Bil 17:8). Di bawah perjanjian yang baru, para pemimpin saleh yang dengan setia memberitakan firman Allah harus diakui dan ditaati (Ibr 13:17; bd. Rom 13:1-4; 1Tim 2:1-3).

(0.30) (Luk 6:26) (full: CELAKALAH KAMU, JIKA SEMUA ORANG MEMUJI KAMU. )

Nas : Luk 6:26

Ketika sebagian besar dari orang dunia yang tidak percaya memuji orang percaya atau seorang yang menyatakan dirinya hamba Tuhan, maka mungkin itu menjadi tanda bahwa ia bukanlah seorang pengikut Kristus yang benar, sebab nabi palsu sering disukai oleh orang yang tidak setia kepada Kristus. Nabi-nabi dan pelayan-pelayan Injil yang melayani Allah akan mengalami hal yang sama yang terjadi pada diri Kristus; kehidupan dan berita mereka akan bertentangan dengan dosa orang yang tidak benar dan sebagai akibatnya akan ditolak oleh mereka yang tidak percaya.

(0.29) (Bil 18:1) (jerusalem: seluruh sukumu) Ialah suku Lewi. bagian ini, Bil 18:1-8, menjalin hubungan antara kaum Lewi (bdk Bil 3:5-10) dengan pelayanan pendamaian yang dipegang keturunan Harun bagi jemaat, bdk Ima 16:16. Kaum Lewi diikutsertakan sebagai pelayan bagi keturunan Harun.
(0.29) (Bil 18:7) (jerusalem: mezbah dan dengan segala sesuatu yang ada di belakang tabir) Ialah mezbah tempat korban bakaran dipersembahkan, dan bagian "Yang maka kudus" yang hanya boleh dimasuki imam besar melulu. Imam-imam Perjanjian Lama terutama pelayan mezbah, dan demikianpun halnya dengan imam-imam Perjanjian Baru.
(0.25) (Yl 2:17) (full: PELAYAN-PELAYAN TUHAN. )

Nas : Yoel 2:17

Apabila para gembala dan pemimpin gereja melihat kelemahan dan perusakan di antara umat Allah, merekalah yang harus menuntun umat untuk kembali kepada Allah dengan hati yang hancur, dengan tangisan dan doa yang kuat. Allah mengharapkan agar mereka memohon syafaat dengan sungguh-sungguh kepada-Nya agar menyelamatkan umat-Nya dari malapetaka jasmani dan rohani; Ia ingin mereka memohon siang dan malam agar Ia mencurahkan kemurahan dan Roh-Nya atas mereka (ayat Yoel 2:18-29). Hanya pada waktu itu umat itu akan dipulihkan dan dibaharui dalam kasih serta pengabdian mereka kepada Allah.

(0.25) (Yes 61:4) (full: MEMBANGUN RERUNTUHAN ... BERABAD-ABAD. )

Nas : Yes 61:4-9

Setelah kedatangan Kristus yang kedua pada akhir zaman, Israel akan dibangun kembali dan bangsa-bangsa lain akan bekerja di antara mereka dan menyembah Tuhan bersama mereka (ayat Yes 61:5-6). Orang Israel akan berfungsi sebagai imam dan pelayan Allah, serta mengajarkan dan menyampaikan Firman Allah kepada orang lain (ayat Yes 61:6).

(0.25) (Yos 9:23) (jerusalem: untuk rumah Allahku) Orang Gibeon menjadi pelayan sebuah tempat kudus, barangkali tempat pengorbanan di Gibeon, 1Ra 3:4. Mereka tidak sama dengan budak-budak bait Allah yang disebut dalam Ezr 2:43 dan Ezr 2:55. Menurut Ezra budak-budak itu diperbantukan oleh Daud. Orang Gibeon dijadikan kalangan rendahan, bdk Ula 29:11, sesuai dengan permintaan mereka sendiri, Yos 10:11. Tindakan itu aslinya bukan sebuah hukuman.
(0.25) (Ul 10:1) (sh: Takut akan Tuhan (Sabtu, 10 Mei 2003))
Takut akan Tuhan

Bagian Alkitab yang kita baca pada hari ini dimulai dengan pemberian dua loh batu yang baru dari Tuhan kepada Musa. Dua loh batu ini adalah buatan manusia. Sebelumnya Musa begitu marah sampai menghancurkan kedua loh batu pertama. Namun, ia meminta Tuhan memperbarui perjanjian-Nya dengan Israel. Tuhan mengabulkan permintaan itu sebuah perjanjian Sinai kembali ditegaskan dan dipelihara dalam sebuah tabut perjanjian.

Kita kemudian dihadapkan pada kisah kematian Harun. Harun memang selamat dari hukuman Tuhan waktu peristiwa anak lembu emas. Namun, sama seperti Musa, ia tidak dapat masuk ke Tanah Kanaan. Ia mati di padang gurun! Penunjukan kaum Lewi sebagai pelayan- pelayan sangatlah tepat. Mereka melawan para penyembah anak lembu emas (Kel. 32:26-29). Maka, patutlah mereka dijadikan pelayan-pelayan untuk ibadah yang sejati.

Kini Allah memberikan perintah lagi kepada bangsa Israel untuk pergi ke Tanah Kanaan dan menaklukkannya. Mereka harus mencintai dan menaati Tuhan dengan sepenuh hati (ayat 12-13). Ketaatan ini diserukan paling tidak karena dua alasan. Pertama, karena Allah adalah Allah yang mahakuasa, namun Israel mendapatkan hak istimewa untuk menjadi umat pilihan-Nya (ayat 14-15). Ini harus menimbulkan ucapan syukur sampai ke langit, dan diwujudkan dalam ketaatan yang membumi! Mereka harus mengalami "sunat hati", membuang bungkusan kekeraskepalaan dan kebebalan (ayat 16). Alasan kedua adalah karena Allah merupakan otoritas tertinggi, kuasa terdahsyat, dan hakim yang adil (ayat 17-18). Umat Israel tidak akan mendapatkan kelepasan begitu saja jika mereka berdosa. Mereka harus sungguh-sungguh taat kepada Allah mereka.

Renungkan: Ketaatan yang benar dan berlanjut tidak lahir dari paksaan atau rasa takut, tetapi dari hati yang penuh syukur dan cinta kepada Allah.

(0.25) (Yoh 13:1) (sh: Praktek pembasuhan kaki (Minggu, 28 Februari 1999))
Praktek pembasuhan kaki

Pada masa itu, tindakan pembasuhan kaki merupakan tindakan penyambutan terhadap tamu yang datang. Tuan rumah menyediakan air dan mempersilahkan tamu untuk membasuh sendiri kaki mereka. Sesekali kegiatan pembasuhan kaki para tamu itu dilakukan oleh para pelayan. Namun keadaan ini tidak berlaku bagi Yesus. Artinya, Yesus adalah tamu, Dia juga berlaku sebagai Pelayan, dan sekaligus sebagai tuan rumah. Ia mengambil air, membasuh dan mengeringkan kaki murid-murid-Nya satu demi satu. Para pemimpin gereja selayaknyalah meneladani perbuatan Yesus. Peran kepemimpinan-Nya tidak menghalangi Dia untuk bertindak sebagai pelayan.

Pola dasar pelayanan Kristen. Mengapa Yesus harus membasuh kaki murid-murid-Nya? Bukankah itu melanggar aturan dan tradisi? Yesus telah mempertontonkan suatu sikap yang seharusnya dilakukan oleh para pemimpin gereja. Inilah pola dasar pelayanan Kristen. Melayani bukan karena tuntutan jabatan, melainkan karena kerelaan mengutamakan orang lain, merendahkan diri sendiri dan membangun orang yang dilayani dalam kasih dan persekutuan. Saling memulihkan, itulah tujuan pelayanan kita. Dari kerendahan, pengosongan dan penghambaan diri itu, mengalir pemulihan, pemersatuan dan pembangunan tubuh Kristus.

Teladan Kristus. Kristus telah memberikan pengajaran yang memiliki kekuatan atau pengaruh untuk mengubah hidup orang lain. Kristus memberikan teladan nyata. Pengajaran-Nya itu mendorong, menuntut dan merombak pola hidup pelayanan kita. Karena itu kita wajib memperhamba diri satu kepada yang lain. Bila para pelayan Kristus, pemimpin gereja, sedia meniru teladan Tuhan Yesus, barulah mereka sepenuhnya layak menjadi utusan atau wakil Kristus dalam dunia ini.

Renungkan: Dasar dari pelayanan adalah kasih. Karena itu, atas dasar kasih pulalah kita dipanggil untuk melayani Tuhan dan sesama.

(0.25) (1Tim 4:11) (sh: Bertekun (Sabtu, 15 Juni 2002))
Bertekun

Seorang pelayan seperti Timotius harus dapat mengatasi segala sesuatu yang berpotensi untuk menyulitkan, mencemarkan, menghalangi, bahkan menggagalkan pelayanan yang dilakukannya. Untuk itu, ketekunan menjadi kata kunci yang harus Timotius cermati dan perhatikan. Ia tidak boleh membiarkan umurnya menjadi perintang bagi dirinya atau batu sandungan bagi orang lain. Karena itu, ia perlu menjadi teladan dalam perkataan, tingkah laku, kasih, dan kesuciannya (ayat 12). Timotius juga diminta untuk tetap bertekun dalam pembacaan dan pengajaran nas-nas Kitab Suci di antara jemaatnya (ayat 13), tidak lalai dalam mempergunakan karunia yang Tuhan berikan padanya (ayat 14), dan sungguh-sungguh membiarkan hidupnya dikuasai oleh hal-hal yang baik tersebut, sehingga kemajuannya nyata bagi orang-orang di sekitarnya (ayat 15). Timotius juga harus mengawasi dirinya sendiri dan ajarannya (ayat 1 6). K esemuanya itu harus dilakukannya dalam ketekunan (ayat 16). Singkatnya, Timotius harus memperhatikan semua aspek di dalam kehidupannya.

Akibat yang ditimbulkan dari semua ini adalah "engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau" (ayat 16). Melalui karya pelayanan Timotius dan melalui ketekunan Timotius di dalam melakukan hal-hal di atas tadi, Allah bekerja untuk menyelamatkan orang-orang yang mendengarkannya, dan juga diri Timotius sendiri.

Sebagai pelayan Tuhan, Timotius harus sungguh-sungguh memperhatikan hidupnya, mengusahakan hal-hal yang sempurna bagi Allah dalam ketekunan. Semua ini bertujuan tidak hanya agar orang tidak menganggap rendah diri Timotius karena umurnya, tetapi terutama demi terlaksananya panggilan Allah bagi Timotius (lih. 14).

Renungkan: Melayani Tuhan bukan hanya berarti menyisihkan sebagian waktu yang dikhususkan untuk Tuhan, tetapi, seperti yang pernah diajarkan rasul Paulus, mempersembahkan seluruh tubuh atau hidup kita (Rm. 12:1). Ketekunan kita sangat diperlukan di dalam mewujudkan semua hal tadi kehidupan kita sebagai pelayan-pelayan-Nya.

(0.25) (Mat 7:23) (full: AKU TIDAK PERNAH MENGENAL KAMU. )

Nas : Mat 7:23

Kata-kata Kristus ini dengan jelas menyatakan bahwa seorang pendeta mungkin saja memberitakan Injil di dalam nama Kristus, mengusir setan dan mengadakan mukjizat sedangkan mereka sendiri tidak mempunyai iman yang menyelamatkan di dalam Kristus.

  1. 1) Alkitab mengajarkan bahwa pemberitaan Injil yang berapi-api, semangat demi kebenaran serta mukjizat dewasa ini dapat diadakan di bawah pengaruh dan kuasa Iblis. Paulus mengingatkan bahwa "Iblispun menyamar sebagai malaikat Terang. Jadi bukanlah suatu hal yang ganjil, jika pelayan-pelayannya menyamar sebagai pelayan-pelayan kebenaran" (2Kor 11:14-15; bd. Mat 24:24). Paulus menerangkan bahwa urapan yang tampaknya penuh kuasa dapat merupakan "pekerjaan Iblis" (lih. 2Tes 2:9-10; Wahy 13:3,12;

    lihat art. GURU-GURU PALSU).

  2. 2) Sering kali Allah meniadakan kegiatan Iblis dalam guru palsu ini untuk menyelamatkan atau menyembuhkan mereka yang dengan sungguh-sungguh menanggapi Firman Allah (lih. Fili 1:15-19). Allah senantiasa menginginkan bahwa mereka yang memberitakan Injil hidup benar (lih. 1Tim 3:1-7); namun apabila ada seseorang yang jahat atau tidak bermoral memberitakan Firman Allah, Allah tetap dapat bekerja di dalam hati orang yang menerima Firman-Nya dengan penyerahan kepada Kristus. Allah tidak mendukung seorang pengkhotbah yang tidak benar, namun Dia tetap akan mendukung kebenaran alkitabiah dan mereka yang menerima kebenaran itu dengan iman.


TIP #27: Arahkan mouse pada tautan ayat untuk menampilkan teks ayat dalam popup. [SEMUA]
dibuat dalam 0.04 detik
dipersembahkan oleh YLSA