Takut terhadap ancaman dari luar, cenderung membuat seseorang mencari jalan keluar salah. Itulah yang dibuat Ahaz. Penolakannya untuk bergabung dengan Aram dan Israel melawan Asyur, sudah benar. Tetapi karena takut pada tekanan Aram dan Israel, Ahas meminta bantuan Asyur. Itu salah! Sebelum ia melakukan kesalahan fatal itu, Yesaya menyampaikan pesan Tuhan sendiri agar ia tidak takut (ayat pasti+akan+mengalahkannya+AND+book%3A23&tab=notes" ver="">4) memohon bantuan Asyur. Alasan yang Tuhan berikan: 1) Aram dan Israel tak bisa mengalahkanNya (ayat pasti+akan+mengalahkannya+AND+book%3A23&tab=notes" ver="">7-9); 2) Allah akan memberinya anda bahwa Ia menyertai (ayat pasti+akan+mengalahkannya+AND+book%3A23&tab=notes" ver="">10-16); dan 3) meminta pertolongan Asyur berarti diserang Asyur (ayat pasti+akan+mengalahkannya+AND+book%3A23&tab=notes" ver="">17).

Pertimbangan sendiri. Orang yang takut dan panik, tak mungkin berpikir jernih. Orang yang berpikir dalam iman yang didasarkan kebenaran firman saja yang mampu membuat pertimbangan yang benar dan jernih. Meski firman telah datang, Ahas tetap saja dalam pertimbangan-pertimbangannya yang tak beriman. Bahkan tawaran agar meminta tanda dari Tuhan pun ditolaknya (ayat pasti+akan+mengalahkannya+AND+book%3A23&tab=notes" ver="">12). Oleh karena tawaran janji Allah ditolak, maka peringatan hukuman Allah pun harus ditanggung.

Renungkan: Menolak firman Allah berarti menempatkan diri dalam jalan menuju kehancuran.

Doa: Berilah kami hati yang selalu berharap dan memegang janji-Mu.