Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 81 - 100 dari 7116 ayat untuk pasti akan mengalahkannya (0.004 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.21) (Ayb 19:1) (sh: Iman yang tidak goyah (Selasa, 14 Desember 2004))
Iman yang tidak goyah

Ketika semua orang memusuhi kita, bahkan Tuhan pun tidak mendukung kita, bagaimana kita harus bersikap? Jika salah bersikap, jangan-jangan kita menjadi ateis atau menyerah kepada nasib.

Ayub mengalami tekanan yang dirasakannya sangat berat (ayat 3) (band. keluhan Ayub pada ps. 3). Namun, sekarang bertambah dahsyat karena para sahabatnya tidak menunjukkan perhatian dan tidak menerima dirinya (ayat 19:2-6, 7). Mereka seakan-akan bertindak menjadi Allah bagi Ayub (ayat 21-22). Meski demikian, Ayub sekali lagi, menyatakan bahwa penderitaan yang ia alami tidak berkaitan dengan dosanya. Melainkan disebabkan perbuatan Allah dalam kedaulatan-Nya atas dirinya (ayat 6, 8-12). Sebagai akibat keyakinannya, semua orang menjauhkan diri dari Ayub, termasuk teman, keluarga yang paling dekat, bahkan anak-anak (ayat 13-19). Ayub tidak mempersalahkan mereka yang telah menghindari dirinya. Ayub sendiri merasakan keadaan fisiknya begitu menjijikkan, sehingga wajar kalau manusia normal tidak akan mau berdekatan dengan dirinya (ayat 20). Satu hal yang luar biasa dari Ayub adalah imannya yang tidak kehilangan fokus, tetapi tetap tertuju kepada Allah. Meskipun, pada ay. 7 Ayub telah menuduh Allah bertindak tidak adil kepadanya dengan sengaja menyengsarakan dia. Akan tetapi, pada akhir pasal 19 ini, Ayub meyakini bahwa Allah yang sama akan tampil membela dia (ayat 25-29). Seakan-akan Ayub berkata "Oleh karena Engkau yang mengizinkan aku menderita, maka Engkau pasti yang akan memulihkan aku"!

Apakah yang Anda harapkan dari Allah saat menderita? Beragam jawaban pasti timbul. Banyak orang Kristen mengharapkan Allah akan datang dan membukakan jalan secara instan dan menakjubkan, seperti mukjizat. Akan tetapi, jika harapan Anda tidak terwujud, apakah iman Anda akan goyah dan kehilangan gairah menjalani hidup?

Renungkan: Iman Ayub adalah iman kristiani. Ayub percaya penuh bahwa Allahlah perisainya. Penderitaan boleh menggerogoti sekujur tubuhnya, bahkan menekan jiwanya. Rohnya tetap berharap pada-Nya.

(0.21) (Yes 7:10) (sh: Menolak tanda (Selasa, 14 Oktober 2003))
Menolak tanda

Apakah yang dipikirkan Ahas ketika ia memutuskan untuk meminta tolong kepada Asyur? Ketika itu Ahas dalam keadaan panik dan takut, sebab Aram dan Israel akan menyerang Yehuda. Karena ketakutannya itulah maka Ahas melakukan tindakan yang "rasional". Sebagai seorang kepala negara, ia harus memikirkan keselamatan bangsanya dan dirinya sendiri. Ia tidak bisa menunggu lagi karena Aram dan Israel akan segera menghancurkan Yerusalam dan Yehuda. Ia harus bertindak cepat, berpikir logis dan minta bantuan kepada Asyur. Harus, harus, harus! Kelihatannya Ahas sudah terjebak dengan situasi. Pada waktu itu, memang tidak gampang -- Ahas diminta Allah untuk beriman. Dalam situasi krisis, bukankah beriman merupakan pilihan paling akhir yang akan diambil oleh seorang yang berpikir logis?

Ahas diminta untuk memohon sebuah tanda. Sayang sekali, Ahas sudah menutup hatinya. Ia tidak akan mengubah keputusannya untuk meminta tolong kepada Asyur. Karena itu, Tuhan memberikan tanda meskipun Ahas tidak memintanya. Pemberian tanda ini merupakan sebuah demonstrasi yang dilakukan Allah untuk menentang Ahas. Allah ingin menunjukkan bahwa janji-Nya pasti terlaksana namun Ahas tetap buta. Tanda yang diberikan adalah akan lahirnya seorang anak sebagai simbol Imanuel, simbol bahwa "Allah beserta dengan kita [umat-Nya]." Namun, Ahas tetap keras hati. Maka, Allah menunjukkan bahwa Asyur akan memusnahkan Yehuda.

Mulai ayat 18, dikatakan bahwa Asyur akan menyerang Yehuda. Asyur akan "mencukur" Yehuda, mempermalukan mereka karena jenggot mereka, bahkan rambut kemaluan mereka, akan dicukur. Meskipun akan ada sisa-sisa yang akan kembali, tanah Yehuda akan ditinggalkan manusia -- hanya binatang dan rumput yang hidup.

Renungkan: Anda boleh merasa takut. Namun, ingat bahwa mendengarkan dan menaati Allah adalah tindakan paling logis yang dapat ditempuh!

(0.21) (Yes 65:17) (sh: Tersedia surga untuk umat-Nya (Sabtu, 3 September 2005))
Tersedia surga untuk umat-Nya

Mendengar berita tentang kejahatan yang terus meningkat, bencana gempa bumi dan tsunami, kemis-kinan yang tak kunjung habis, pengangguran yang makin meningkat, dll. dapat membuat kita enggan hidup. Akar terdalam dari semua penderitaan manusia adalah dosa. Israel yang menerima nubuat ini sedang mengalami banyak sekali kesengsaraan karena dosa-dosa selalu menimbulkan akibat buruk dan Allah murka terhadap dosa.

Allah menghajar karena kasih-Nya dan kini Ia menjanjikan pemulihan. Pemulihan tersebut akan bersifat radikal dan total. Segala kejahatan dan akibat-akibat buruknya akan ditiadakan, bahkan ingatan tentangnya pun akan dihapuskan dari dalam hati umat Allah (ayat 17). Allah tidak hanya mengampuni, tetapi menciptakan segala sesuatu menjadi baru. Karena dosa manusia sudah merusak semua ciptaan, Allah akan menciptakan langit dan bumi baru (ayat 18). Akibat dosa yang terdahsyat, maut akan dibinasakan (bdk. 1Kor. 15:26). Di dalam langit dan bumi baru kelak tidak akan ada lagi maut. Hidup akan menjadi abadi (ayat 20), tepat seperti yang Allah ingin berikan kepada manusia. Hidup akan menjadi bermakna, tidak akan ada lagi usaha dan perbuatan yang menjadi sia-sia (ayat 21-23). Ketika Allah sepenuhnya Raja, bumi akan menjadi sejahtera (ayat 24-25).

Jika kini kerap kita harus meratap dan tertindih ketakutan, kelak orang-orang milik Tuhan akan hidup dalam semarak sukacita. Ketika Allah tersenyum jika melihat umat-Nya, umat pun pasti meluap dengan sukacita. Ini bukan hanya pengharapan eskatologis yang hanya akan kita alami di akhir zaman kelak. Di dalam Kristus yang telah menghapuskan dosa dan mengalahkan maut (1Kor. 15:54b-58) kita yang hidup taat kepada-Nya sudah menyongsong suasana langit dan bumi baru itu dalam pengalaman kita sehari-hari.

Renungkan: Meski fakta dunia masih dirusak dosa dan daya merusaknya, orang yang hidup dalam Tuhan tengah mengisi suasana suka surgawi tiap saat.

(0.21) (Luk 18:1) (sh: Ketekunan berdoa! (Minggu, 14 Maret 2004))
Ketekunan berdoa!

Apa yang menyebabkan janda itu akhirnya mendapatkan apa yang dituntutnya dari hakim yang tidak peduli kepadanya? Pasti bukan karena hakim itu adil atau berbelas kasih. Bukan pula karena hakim itu takut reputasinya jelek karena menolak janda tersebut. Janda itu mendapatkan pembelaan hakim itu karena hakim itu merasa terganggu dengan sikap merongrong janda tersebut (ayat 4-5).

Perumpamaan ini dipakai Tuhan Yesus agar murid-murid Tuhan di dalam berdoa memiliki ketekunan seperti yang dimiliki janda tersebut. Tentunya ketekunan berdoa itu dialaskan pada hal-hal yang jauh lebih mulia. Allah bukan hakim yang masa bodoh. Allah adalah Bapa dan Hakim yang adil, yang akan membela perkara anak-anak-Nya terhadap kelaliman dunia ini (ayat 7).

Lebih jauh lagi, Allah bukan hanya akan membela perkara anak-anak-Nya, Dia akan bersegera menolong mereka (ayat 8a). Ungkapan 'segera' menolong merupakan ungkapan eskatologis. Di sini Tuhan Yesus mengajarkan kepada para murid-Nya bahwa hari Tuhan sudah dekat, yaitu akhir zaman sudah dekat dan pasti akan datang. Yang ditekankan di sini adalah kepastian pertolongan Tuhan bagi anak-anak-Nya. Namun Tuhan Yesus menyisakan pertanyaan buat kita. Apakah kita beriman untuk menantikan pertolongan Tuhan datang (ayat 8b)?

Renungkan: Doa yang tidak putus-putusnya adalah perwujudan iman sejati kepada Allah yang pasti menolong.

(0.20) (Yer 31:35) (sh: Hanya Yesus dan hanya Gereja-Nya (Jumat, 27 April 2001))
Hanya Yesus dan hanya Gereja-Nya

Jika matahari terbit dari barat, maka aku akan memberikan apa pun yang engkau minta. Bagaimana respons Anda jika ada orang yang mengatakan ini kepada Anda? Pasti Anda akan berpendapat bahwa orang itu memang tidak pernah berniat untuk memberi Anda apa pun. Mengapa? Sebab tidak mungkin matahari terbit dari barat.

Bagaimana jika seseorang berjanji sepasti hukum alam? Kita yakin bahwa orang itu pasti akan menepati. Demikianlah janji Allah kepada Israel dan keturunannya. Mereka tidak akan pernah habis atau berhenti menjadi umat Allah. Kasih setia Allah yang seluas langit tak berbatas memberikan kepastian bahwa Israel tidak akan pernah ditolak sebagai umat-Nya. Tidak hanya itu Israel akan membangun kembali kota-kotanya dan wilayahnya akan semakin luas.

Janji yang diucapkan Allah ini masih merupakan bagian dari perjanjian baru yang ditetapkan oleh Allah. Karena itu penggenapannya tetap merujuk kepada karya Kristus. Ini berarti Israel di sini menunjuk kepada Israel rohani yaitu Gereja Tuhan. Yesus sendiri pernah menegaskan hal ini (Mat. 16:18). Artinya Gereja Tuhan di dunia ini tidak dapat dikalahkan oleh siapa pun. Sejarah sudah membuktikan bahwa usaha apa pun untuk melenyapkan Gereja Tuhan tidak akan terlaksana. Bahkan gereja terus berkembang dalam arti penjangkauan berdasarkan wilayah. Banyak daerah yang dulunya belum terjangkau oleh Injil sekarang mulai dijangkau. Banyak gereja didirikan di tempat terpencil untuk menjangkau siapa pun yang belum mendengar Injil.

Penggenapan yang lebih utama dan yang sangat menguatkan iman kristen adalah hanya orang yang percaya kepada Yesus yang Allah akui sebagai umat-Nya. Artinya manusia dapat menjadi umat Allah jika ia percaya kepada Yesus. Janji Allah ini pasti dan tidak akan berubah sampai kapan pun seperti hukum alam.

Renungkan: Pembakaran dan pengeboman gedung-gedung gereja yang terjadi di negara kita tidak akan dapat memusnahkan Gereja Tuhan. Keturunan 'Israel rohani' tidak akan berhenti. Insiden ini justru semakin mengokohkan identitas kita sebagai umat Allah dan identitas mereka yang melakukan pembakaran dan pengeboman sebagai musuh Allah.

(0.20) (Kej 44:5) (full: DIPAKAINYA UNTUK MENELAAH )

Nas : Kej 44:5

(versi Inggris NIV -- dipakai untuk meramal). Pastilah Yusuf tidak mempraktikkan ramalan karena dilarang oleh Allah. Ada dua penjelasan yang mungkin bagi penyebutannya di sini.

  1. 1) Istilah Ibrani untuk "meramal" juga dapat diterjemahkan "pasti memperhatikan." Jadi ayat ini bisa berarti bahwa Yusuf pasti akan memperhatikan bahwa cawan itu telah hilang.
  2. 2) Juga bisa berarti bahwa Yusuf sekedar menyesuaikan diri dengan citra seorang pemimpin di Mesir yang kira-kira dibayangkan oleh kakak-kakaknya (bd. ayat Kej 44:15).
(0.20) (Ayb 20:17) (bis)

Kemungkinan besar artinya: Tak akan ... yang berlimpah.

(0.20) (Hab 2:4) (bis: tidak akan selamat)

Kemungkinan besar artinya: tidak akan selamat.

(0.20) (Za 14:5) (bis)

Kemungkinan besar artinya: Kamu akan lari ... dua.

(0.20) (Ibr 9:11) (bis: sudah ada)

sudah ada: beberapa naskah kuno: akan datang.

(0.20) (Kel 17:9) (ende)

Josjua kemudian akan mendjadi pengganti Musa.

(0.20) (Ayb 39:19) (ende)

Disini pengarang berpikir akan kuda perang.

(0.20) (Mzm 34:20) (ende)

Maknanja: Jahwe akan melindungi terhadap malapetaka

(0.20) (Mzm 73:20) (ende: bangkitMu)

jakni akan pengadilan.

(0.20) (Ams 11:27) (ende: perkenanan)

ialah perkenanan Allah, jang akan membalas.

(0.20) (Rat 3:64) (ende)

Musuh akan dihukum Jahwe, demikian dipohonkan.

(0.20) (Hag 2:22) (ende: pedang saudaranja)

Akan ada perang saudara.

(0.20) (Neh 4:9) (endetn: maka mereka akan mundur)

diperbaiki menurut kiraan.

(0.20) (Ayb 42:8) (endetn: Pada ... akan)

diperbaiki. Tertulis: "Djika (aku) ...".



TIP #08: Klik ikon untuk memisahkan teks alkitab dan catatan secara horisontal atau vertikal. [SEMUA]
dibuat dalam 0.07 detik
dipersembahkan oleh YLSA