Lalu Yeremia memanggil Yohanan dan semua perwira tentara dan segenap rakyat, besar kecil,

TUHAN semesta alam berfirman, "Panggillah perempuan-perempuan peratap! Lekas! Mulailah menangis! Biarlah air mata mengalir dari matamu.

Yeremia memanggil Barukh putra Neria untuk menuliskan secara langsung semua nubuat dari TUHAN yang akan dikatakannya.

Dan sekarang, Aku akan mengambil tindakan yang sama di sini karena segala kejahatan yang telah kamu lakukan. Berkali-kali Aku berbicara kepadamu mengenai hal ini. Pagi-pagi sekali Aku sudah memanggil-manggil, tetapi kamu tidak mau mendengar atau menjawab. Ya, Aku akan menghancurkan Bait ini, seperti yang Kulakukan di Silo -- Bait yang disebut dengan nama-Ku, yang kamu andalkan untuk mendapat pertolongan, tempat yang telah Kuberikan kepadamu dan kepada nenek moyangmu." Demikianlah firman TUHAN.

"Tetapi sekarang Aku akan memanggil banyak penangkap ikan untuk menangkap kamu dari air yang dalam, dari tempat kamu menyembunyikan diri. Aku akan memanggil banyak pemburu untuk mengejar kamu seperti mengejar rusa di hutan atau kambing liar di gunung-gunung batu. (Ke mana pun kamu melarikan diri untuk menghindari murka-Ku, Aku akan menemukan kamu dan menghukum kamu.)

"Lihatlah! Bala tentara yang besar datang dari utara, disertai banyak raja yang telah dipanggil Allah dari berbagai negara.

Kepala pasukan pengawal itu memanggil Yeremia dan berkata, "TUHAN Allahmu telah mendatangkan bencana ini ke atas negeri ini, tepat sebagaimana yang telah difirmankan-Nya. Semua itu terjadi karena bangsa ini telah berdosa terhadap TUHAN.

Pada suatu hari Raja Zedekia memanggil Yeremia untuk menemui dia di pintu samping Bait Allah. "Aku ingin bertanya kepadamu," kata raja, "katakanlah keadaan yang sebenarnya kepadaku!"

Aku telah mendengar firman dari TUHAN yang mengatakan bahwa Ia telah menyuruh seorang utusan untuk memanggil bangsa-bangsa supaya membentuk suatu persekutuan melawan Edom, dan menghancurkannya.

"Katakan kepada mereka segala sesuatu yang akan Kulakukan terhadap mereka, tetapi jangan harap mereka akan mendengarkan. Serukanlah peringatan-peringatanmu, tetapi jangan harap mereka akan memperhatikan.

Aku akan mendatangkan bala tentara kerajaan-kerajaan utara ke Yerusalem dan menetapkan takhta-takhta mereka di pintu-pintu gerbang kota dan di sepanjang tembok-temboknya, dan di semua kota lain di Yehuda.

Aku telah mulai menghukum umat-Ku sendiri, masa kamu akan dibebaskan? Tidak, kamu tidak akan dapat menghindarkan diri dari hukuman. Aku akan mendatangkan peperangan ke atas semua bangsa di dunia.' Demikianlah firman TUHAN semesta alam.

Tadinya Aku pikir alangkah baiknya kalau kamu berada di sini di antara anak-anak-Ku. Aku bermaksud memberikan kepadamu sebagian dari tanah yang indah ini, yang terbaik di seluruh dunia, sebagai milik pusaka. Aku mengharapkan kamu akan memanggil Aku 'Bapa' dan mengira bahwa kamu tidak akan berpaling lagi dari Aku.

Aku akan memanggil kembali bala tentara itu dan mereka akan menyerbu kota ini dan menaklukkannya serta membakarnya. Aku akan membuat kota-kota Yehuda menjadi reruntuhan, dan gersang, tidak didiami orang."

Merataplah, karena sekutu-sekutumu sudah tidak ada. Carilah mereka di Libanon dan berteriaklah untuk memanggil mereka di Basan! Berserulah dari Abarim! Carilah mereka di tempat-tempat penyeberangan di Sungai Yordan! Lihat, mereka semua sudah dibinasakan. Tidak ada seorang pun yang tertinggal untuk menolong engkau.

Memang benar, tidak lama kemudian para pejabat kota datang kepada Yeremia dan menanyakan apa sebabnya raja telah memanggil dia. Yeremia mengatakan apa yang telah diperintahkan raja kepadanya. Maka pergilah mereka tanpa mengetahui keadaan yang sebenarnya karena pembicaraan Yeremia dan raja tidak terdengar oleh seorang pun.

Pada masa itu Yehuda dan Yerusalem akan hidup aman dan motto mereka ialah, 'TUHAN Adalah Kebenaran Kita!'

Aku menandatangani dan memeteraikan surat pembelian itu di depan para saksi, lalu menimbang perak dan membayarkannya kepadanya.

Tiang kayu yang berukir disebut mereka sebagai bapak mereka; dan berhala dari batu pahatan disebut mereka sebagai ibu mereka. Tetapi pada masa kesulitan mereka berseru kepada-Ku, 'Bangkitlah dan tolonglah kami!'

Walaupun begitu, engkau berkata kepada-Ku, 'Ya Bapa, selama ini Engkau Sahabatku; tentunya Engkau tidak akan marah karena hal yang sepele itu! Pasti Engkau akan melupakan semua itu, bukan?' Begitulah engkau berbicara, dan engkau terus juga melakukan segala kejahatanmu."