(0.33) | (Kis 22:20) | (jerusalem: saksiMu) Yunaninya: martirmu. Kata ini belum berupa istilah yang berarti saksi iman sampai mati, namun sudah mendekati arti kata khusus itu: kesaksian yang paling unggul ialah kesaksian darah. Bdk Wah 2:13; 6:9; 17:6. |
(0.33) | (1Kor 6:4) | (jerusalem: yang tidak berarti dalam jemaat) Ialah orang beriman yang paling sederhana. Orang itu tentu saja cukup untuk mengurus "perkara yang tidak berarti" (suatu sindiran dan ejekan halus). Terjemahan lain: yang dipandang hina (tidak berarti) oleh jemaat. Kalau demikian maka yang dimaksudkan ialah hakim-hakim kafir, bdk Mat 5:25; 18:17. |
(0.33) | (1Kor 15:19) | (jerusalem: Jikalau...pada Kristus) Terjemahan lain: jikalau dalam hidup ini kita hanya menaruh pengharapan pada Kristus saja |
(0.33) | (Flp 4:10) | (jerusalem) Sambil mengucapkan terima kasihnya atas bantuan yang diterimanya, Fili 4:18; 2:25-30, Paulus tidak lupa mengemukakan bahwa dalam karyanya tidak mau bergantung pada siapapun. Apa yang paling utama ialah keuntungan rohani bagi semua. Fili 4:17,19; 1:5 bdk 1Ko 9:11. |
(0.33) | (Why 3:4) | (jerusalem: putih) Warna putih melambangkan baik kemurnian maupun sukacita dan kekuasaan, Wah 2:17. Pakaian lazimnya melambangkan apa yang paling dalam pada manusia, Yes 51:9; 52:1; dll; Rom 13:14; 1Ko 15:53-54; Kol 3:9-12; dll. |
(0.33) | (2Raj 19:1) |
(sh: Harta dan kemuliaan Allah (Selasa, 11 Juli 2000)) Harta dan kemuliaan AllahIngatkah Anda akan salah satu ucapan Yesus: di mana hartamu berada di situ hatimu berada? Harta adalah segala sesuatu yang dianggap paling bernilai bagi manusia sedangkan hati adalah pusat dari segala pikiran, kehendak, dan tindakan manusia. Manusia akan mencurahkan segenap pikiran, perhatian, dan tindakan hanya kepada apa yang dianggap paling bernilai. Inilah yang ditampakkan oleh raja Yehuda yang dihargai oleh Allah sehingga walaupun kondisi ekonomi, sosial, dan politik negaranya sedang terpuruk karena serangan Asyur, namanya disebutkan secara lengkap tidak seperti raja Asyur (1, 6). Itulah tanda bahwa ia dihargai. Bagi Hizkia harta yang paling bernilai di dalam kehidupannya adalah nama Allah yang dimuliakan dan ditinggikan. Karena itu, ia berkabung bukan karena emas dan peraknya habis sementara Asyur terus menekan, melainkan karena nama Allah dicela oleh bangsa kafir (4). Hatinya berada pada Allah, bukan pada harta. Ia pun tidak dapat duduk berpangku tangan ketika harta yang paling indah itu dirusak oleh manusia lain. Ia bertindak. Namun tindakan apa yang paling tepat agar nama Allah tidak diinjak-injak oleh manusia? Sebab di satu sisi, ia tidak mempunyai kekuatan yang memadai untuk memerangi musuh yang menghujat nama Allah. Di sisi lain, ia tidak rela jika nama Allah diinjak-injak. Karena itulah ia berdoa. Ia menyampaikan tantangan dan hujatan raja Asyur kepada Allah dan mohon supaya Allah bertindak demi nama-Nya (3-5). Inilah tindakan yang paling tepat. Di samping itu, ia juga meminta pertolongan Yesaya sang nabi Allah untuk berdoa. Ia sungguh-sungguh rindu agar Allah segera bertindak. Apa yang terjadi selanjutnya? Allah bertindak segera setelah Ia memberikan penghiburan dan jaminan bahwa doa Hizkia didengar dan Ia akan bertindak (6-9). Peristiwa ini bukan semata-mata pelajaran tentang fondasi doa yang kokoh dan doa yang dijawab, namun lebih kepada pelajaran tentang sebuah kehidupan yang menempatkan dan menghargai Allah di atas segala sesuatu yang dianggap bernilai oleh manusia, serta menempatkan dirinya di bawah kemuliaan-Nya. Renungkan: Ketika sebuah gedung gereja yang megah dibakar habis, ketika yayasan kristen yang besar dibumihanguskan, apa yang membuat Anda bersedih? Apa yang Anda lakukan sebagai respons yang paling tepat karena Anda rindu nama-Nya semakin dipermuliakan? |
(0.31) | (Luk 11:1) |
(sh: Yang terutama dalam hidup Kristen. (Rabu, 22 Maret 2000)) Yang terutama dalam hidup Kristen.Hal yang utama dan yang pertama dalam kehidupan Kristen adalah memberikan Allah kesempatan untuk berbicara kepada kita. Hal yang utama dan yang kedua adalah Kristen harus berbicara kepada-Nya. Kita harus berdoa, karena tujuan terpenting dalam hidup kita tidak dapat dicapai tanpa doa. Apa saja yang terpenting dan yang paling perlu dalam hidup kita? Seperti sebuah perjalanan panjang, kita senantiasa berjalan ke depan. Apakah tujuan hidup kita? Apa yang seharusnya menjadi ambisi utama kita? Dalam Doa Bapa Kami kita menemukan jawabannya, yaitu bahwa kepentingan Allah harus diutamakan (ayat 2). Kita berdoa agar nama- Nya dikuduskan, yaitu dikhususkan sebagai yang paling suci, paling bernilai, dan paling mulia. Nilai kehidupan manusia tidak akan dihargai secara pantas kecuali jika manusia memandang Nama- Nya sebagai yang paling berharga dan merupakan sumber dari seluruh nilai yang benar. Kepentingan pribadi merupakan hal utama yang kedua yang dipintakan dalam doa yaitu dengan urutan kebutuhan fisik, moralitas dan rohani (ayat 3-4). Yesus tidak menyangkal bahwa kebutuhan fisik merupakan kebutuhan dasar manusia. Setelah kebutuhan fisik, kita perlu pengampunan untuk masa lalu kita dan terlepas dari pencobaan di masa yang akan datang. Kita perlu pengampunan dan bimbingan-Nya setiap hari seperti kita perlu berkat jasmani-Nya tiap hari juga. Inilah prioritas yang benar dalam doa kita. Namun Yesus tidak berhenti sampai di sini, Ia menambahkan permintaan lain dalam doa yang akan menyatakan secara lebih nyata lagi apa prioritas utama kita dan perhitungan kita tentang apa yang paling penting dalam hidup ini, yaitu Roh Kudus. Yesus memahami bahwa murid- murid-Nya selama hidup di dunia ini akan mengalami segala macam pencobaan, masalah, dan marabahaya, yang selain membahayakan hidupnya juga dapat menggoyahkan imannya. Itulah sebabnya Ia mengajarkan bahwa Allah Bapa sudah siap memberikan yang terbaik bagi anak-anak-Nya yaitu Roh Kudus jika mereka memintanya dengan sungguh. Meminta karunia Roh Kudus bukanlah suatu peristiwa yang terjadi sekali dalam hidup. Renungkan: Dalam kehidupan di negara kita sekarang ini yang segala sesuatunya sangat tidak pasti, di mana Kekristenan terus- menerus di bawah ancaman, hal apakah yang senantiasa Anda minta kepada Allah? |
(0.29) | (Kel 26:1) |
(ende) Uraian jang pandjang-lebar dan sangat terperintji ini menundjukkan perhatian Israel jang sangat besar serta sikap chidmatnja terhadap upatjara ibadat kepada Tuhan. Sekaligus djuga mendjadi peladjaran bagi keturunan Israel selandjutnja. Milik umat jang paling indah dan berharga disumbangkan, dan ini diolah dengan seni bermutu tinggi. Fasal-fasal ini seakan-akan menghantarkan kita berkeliling menindjau Tempat Sutji, sehingga kita terpesona menghadapi keagungan dan kesutjian Tuhan. |
(0.29) | (Ul 20:5) |
(ende) Disini ada beberapa pembebasan perang bersadarkan alasan-alasan peri-kemanusiaan. Namun boleh djadi dahulu golongan manusia-manusia itu dipandang tidak tjotjok untuk berperang: entah berdasarkan alasan-alasan keagamaan atau ketahjulan: entah karena mereka itu mempunjai kemuakan jang besar terhadap ekspedisi perang: sehingga tak dapat berperang dengan sepenuh hati. Kalau demikian halnja maka ajat 8(Ula 20:8) dapat dipahami sebagai dasar jang paling dalam bagi pembebasan itu: jakni ketakutan pribadi dan tidak adanja keberanian. |
(0.29) | (1Raj 1:50) |
(ende) Tempat2 sutji dahulu dan pada banjak bangsa mempunjai hak suaka, hingga seorang jang lari kesana tidak boleh dibunuh, selama berada ditempat seorang jang lari kesana tidak boleh dibunuh, selama berada di tempat itu. Disinipun tempat sutji Jahwe mempunjai hak djuga. Karena itu Adonia mentjari perlindungan pada mesbah itu. Tanduk2 mesbah ialah djorokan2 pada keempat pendjurunja. Djorokan2 ini dianggap bagian jang paling sutji. |
(0.29) | (1Taw 5:2) |
(ende) Dengan ajat ini si penjusun bagian ini mau mendjelaskan mengapa suku Ruben, anak sulung Jakub, sebenarnja tidak berarti apa2, sedangkan suku Jusuf (Efraim) mendjadi suku Israil jang paling penting dibidang kenegaraan: hak anak sulung dipindahkan dari Ruben ke Jusuf. tetapi dibidang keinginan suku Juda (dengan Jerusjalem) mendjadi jang ulung. Sebabnja ialah: djandji Allah (mengenai Dawud dan Al-Masih), sehingga suku ini mendjadi suku terpilih oleh Jahwe. |
(0.29) | (1Taw 8:1) |
(ende) Disini disadjikan sekali lagi suku Binjamin (dan tempat tinggalnja), oleh sebab si penjusun mau membitjarakan Jerusjalem, jang dianggap sebagai kota suku Binjamin, dan lagi pula oleh sebab Sjaul, pendahulu Dawud, termasuk kedalam suku ini. Demikianlah si penjusun sampai kepangkalan untuk kisahnja, jakni kisah mengenai pahlawannja jang paling besar ialah Dawud. Dalam daftar ini banjak hubungan antara suku (djuga suku2 asing) digambarkan dengan istilah keturunan dan kekerabatan. |
(0.29) | (Bil 16:41) |
(full: KAMU TELAH MEMBUNUH UMAT TUHAN.
) Nas : Bil 16:41-50 Ketika hukuman Allah menimpa Korah dan kawan-kawannya, bangsa Israel mengeluh kepada Musa seakan-akan dialah yang menghukum mereka. Bangsa itu demikian tertipu sehingga menganggap para pemberontak itu adalah orang yang paling rohani. Umat Allah memerlukan kebijaksanaan untuk memastikan bahwa mereka tidak mengikut pemimpin yang bukan dari Allah (lihat art. GURU-GURU PALSU. |
(0.29) | (Ayb 3:25) |
(full: YANG KUTAKUTKAN, ITULAH YANG MENIMPA AKU.
) Nas : Ayub 3:25 Kerinduan terbesar Ayub ialah mengalami kehadiran dan perkenan Allah; kini hal yang paling ditakutinya terjadi. Allah tampaknya telah meninggalkan dia dan ia sama sekali tidak mengetahui alasannya. Namun, Ayub tidak mengutuki Allah; ia masih berdoa kepada-Nya memohon kemurahan dan pembebasan (Ayub 6:8-9). |
(0.29) | (Kid 1:1) |
(full:
) Penulis : Salomo Tema : Kasih dalam Pernikahan Tanggal Penulisan: + 960 SM Latar Belakang Secara harfiah, nama Ibrani kitab ini diterjemahkan Nyanyian Atas Segala Nyanyian suatu ungkapan yang berarti "Nyanyian yang Terbaik" (sama seperti "Raja atas segala raja" berarti "Raja yang Maha Besar"); karena itu kitab ini dianggap sebagai nyanyian pernikahan yang terbaik yang pernah digubah. Salomo dianggap sebagai penggubah Kidung Agung ini (Kid 1:1). Salomo menjadi penggubah sekitar 1005 nyanyian (1Raj 4:32). Di dalam ayat judul namanya disebutkan (Kid 1:1), dan sebanyak enam kali di dalam kitab ini (Kid 1:5; Kid 3:7,9,11; Kid 8:11-12). Ia juga dikenal sebagai mempelai laki-laki ("kekasih"); pada mulanya kitab ini mungkin merupakan rangkaian syair di antara Salomo dengan mempelai perempuannya. Kedelapan pasal kitab ini menyebut paling sedikit 15 jenis binatang dan 21 jenis tanaman; kedua kelompok ini diteliti dan disebutkan oleh Salomo dalam banyak lagu gubahannya (1Raj 4:33). Akhirnya, berbagai acuan ilmu bumi di dalam kitab ini menunjuk kepada tempat-tempat di seluruh Israel, yang menunjukkan bahwa kitab ini digubah sebelum negeri itu terbelah dua menjadi kerajaan utara dan selatan. Rupanya Salomo sudah menggubah kitab ini pada usia muda sebagai raja Israel, jauh sebelum ia memiliki 300 istri dan 700 gundik (1Raj 11:3); namun timbul pertanyaan: bagaimana Salomo bisa memakai bahasa yang menunjukkan monogami jikalau dia sudah mempunyai 140 istri dan gundik (Kid 6:8)? Mungkin jawabannya ialah bahwa gadis Sulam itu (Kid 6:13) adalah istri pertama Salomo pada masa muda sebelum ia naik takhta (Kid 3:11; Kid 6:8) mungkin mencerminkan keadaan ketika kitab ini digubah secara resmi untuk diterbitkan. Gadis Sulam dilukiskan sebagai gadis biasa dari pedesaan, menarik dan jelita. Perasan Salomo terpikat secara mendalam dengan gadis ini sebagaimana biasanya orang terpikat kepada kekasih dan pengantin pertamanya. Secara liturgis, Kidung Agung menjadi salah satu di antara lima gulungan dari bagian ketiga Alkitab Ibrani, yaitu _Hagiographa_ ("Tulisan-Tulisan Kudus"). Masing-masing tulisan ini dibacakan di hadapan umum pada hari raya Yahudi tertentu; kitab ini dibacakan pada hari raya Paskah. Tujuan Kitab ini diilhamkan oleh Roh Kudus dan dimasukkan ke dalam Alkitab untuk menggarisbawahi asal-usul ilahi dari sukacita dan martabat kasih manusia di dalam pernikahan. Kitab Kejadian menyatakan bahwa seksualitas manusia dan pernikahan mendahului kejatuhan manusia ke dalam dosa (Kej 2:18-25). Walaupun dosa telah menodai bidang pengalaman manusia yang paling penting ini, Allah ingin kita tahu bahwa pernikahan itu bisa murni, sehat, dan indah. Karena itu Kidung Agung, memberikan model yang bersifat memperbaiki di antara dua ekstrem dalam sejarah:
Survai Isi kitab ini tidak dapat dianalisis dengan mudah. Isinya tidak bergerak secara metodis dan logis dari pasal pertama hingga terakhir, melainkan melingkar-lingkar sekitar tema inti yaitu kasih. Sebagai kidung, kitab ini terdiri atas enam stanza atau syair, masing-masing membahas suatu aspek dari perilaku pacaran dan kasih pernikahan antara Salomo dengan pengantinnya (Kid 1:2--2:7; Kid 2:8--3:5; Kid 3:6--5:1; Kid 5:2--6:3; Kid 6:4--8:4; Kid 8:5-14). Keperawanan mempelai wanita dilukiskan sebagai "kebun tertutup" (Kid 4:12) dan penyempurnaan pernikahan sebagai memasuki kebun untuk menikmati buah-buah pilihan (Kid 4:16; Kid 5:1). Sebagian besar percakapan adalah di antara mempelai wanita (gadis Sulam), Salomo sang raja, dan sekelompok teman dari mempelai laki-laki dan wanita yang disebut "gadis-gadis Yerusalem". Ketika kedua mempelai sedang berdua, mereka terpuaskan; ketika mereka terpisah, mereka mengalami kerinduan satu sama lain. Puncak sastra kidung ini adalah Kid 8:6-7. Ciri-ciri Khas Empat ciri utama menandai kitab ini.
Penggenapan Dalam Perjanjian Baru
Karena PB tidak pernah memandang Kidung Agung dengan cara demikian, bahkan sama sekali tidak mengutipnya, maka penafsiran ini sangat diragukan. Alkitab tidak pernah menunjukkan bahwa aspek apa pun dalam pernikahan Salomo dimaksudkan oleh Tuhan sebagai "lambang" Kristus. Akan tetapi, karena beberapa nas penting PB melukiskan kasih Kristus bagi gereja dengan memakai hubungan pernikahan (mis. 2Kor 11:2; Ef 5:22-33; Wahy 19:7-9; Wahy 21:1-2,9), kitab ini dapat dipandang sebagai melukiskan kualitas kasih yang ada di antara Kristus dan mempelai-Nya, yaitu gereja. Kasih itu merupakan kasih yang ekslusif, penuh pengabdian dan sangat pribadi sehingga tidak memberi peluang untuk bercumbu dengan pihak yang lain. |
(0.29) | (Yer 1:18) |
(full: KOTA YANG BERKUBU ... TIANG BESI.
) Nas : Yer 1:18 Walaupun Yeremia itu seorang pemuda yang peka, Allah memberi dia kekuatan rohani sehingga memungkinkan dia menjadi yang paling kuat, tegas, dan berani dari semua nabi. Allah dapat memakai kita dengan cara-cara yang jauh melampaui kecenderungan dan kemampuan alami kita. |
(0.29) | (Yer 15:4) |
(full: KARENA ... MANASYE.
) Nas : Yer 15:4 Manasye adalah raja Yehuda yang paling jahat, yang membawa bangsa itu ke dalam kemurtadan yang parah (2Raj 21:10-15; 23:26; 24:3). Kini dia sudah wafat, tetapi dampak dosa-dosanya masih ada; hukuman akan datang karena kesediaan bangsa itu untuk bersikeras dalam ketidaksetiaan dan pemberontakan yang diawali Manasye. |
(0.29) | (Yeh 32:18) |
(full: BUMI YANG PALING BAWAH.
) Nas : Yeh 32:18-31 Mesir dilukiskan sebagai turut bersama-sama dalam kuburan bangsa-bangsa lain yang telah dihukum karena kekejaman dan ketidakadilan mereka (ayat Yeh 32:27); para pemimpin perkasa lain yang telah mati akan berbicara tentang Mesir di tempat itu (ayat Yeh 32:21). |
(0.29) | (Dan 4:9) |
(full: KEPALA ORANG-ORANG BERILMU.
) Nas : Dan 4:9 Orang berilmu (Aram -- hartumaya) sebenarnya mengacu kepada para juru tulis terpelajar yang menyalin dan memahami tulisan berbentuk baji yang paling kuno; beberapa di antara mereka memakai kalimat bertuah. Akan tetapi, raja mengakui bahwa pengetahuan dan kemampuan Daniel diberikan kepadanya secara adikodrati dan tidak diperolehnya dari hal-hal yang mungkin telah dibacanya dalam dongeng-dongeng kafir kuno. |