Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 21 - 28 dari 28 ayat untuk padamu (0.001 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.20) (1Ptr 4:12) (full: NYALA API SIKSAAN. )

Nas : 1Pet 4:12

PB menekankan bahwa pencobaan merupakan pengalaman yang tidak bisa dihindarkan oleh orang percaya yang setia di dalam dunia fasik yang dikuasai oleh Iblis dan yang menentang Injil

(lihat art. PENDERITAAN ORANG BENAR).

Mereka yang sungguh-sungguh berserah kepada Kristus dengan iman yang kokoh dan setia, yang hidup oleh Roh dan mengasihi kebenaran Injil, akan mengalami kesulitan dan penderitaan. Sebenarnya, penderitaan karena kebenaran adalah bukti kesungguhan pengabdian kepada Kristus (bd. Mat 5:10-12; Kis 14:22; Rom 8:17-18; 2Tim 2:12). Karena alasan ini, persoalan dalam hidup saudara mungkin menjadi tanda bahwa saudara menyenangkan Allah dan setia kepada-Nya. Penderitaan sering kali menyertai peperangan iman saudara melawan dosa, dunia yang fasik dan Iblis (1Pet 1:6-9; Ef 6:12). Melalui pencobaan yang menyakitkan, Allah mengizinkan saudara mengambil bagian dalam penderitaan-Nya dan membentuk dalam diri saudara mutu tabiat yang diinginkan-Nya (Rom 5:3-5; 2Kor 1:3-7; Yak 1:2-4). Sekalipun demikian ketika saudara menderita dan tetap setia kepada Kristus, saudara akan dipandang berbahagia karena "Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu"

(lihat cat. --> 1Pet 4:14;

lihat cat. --> 1Pet 2:21).

[atau ref. 1Pet 4:14; 2:21]

(0.20) (Mzm 119:113) (sh: Taurat Tuhan adalah perisai (Minggu, 2 Juni 2002))
Taurat Tuhan adalah perisai

Pengalaman hidup pemazmur menunjukkan bahwa Taurat adalah perisai yang telah membela dan mempertahankan kesetiaannya kepada Tuhan dan janji-Nya (ayat 116). Ia juga menyadari bahwa usahanya untuk setia dan taat terhadap Taurat Tuhan bukanlah jalan untuk memperoleh keselamatan (ayat 117), "Sokonglah aku, supaya aku selamat." Bahkan ketika pemeras-pemeras menindas pemazmur (ayat 121,122), ia mengatakan, "Mataku sangat merindukan keselamatan ... dari pada-Mu dan ... " (ayat 123,124).

Dengan demikian, walaupun pemazmur sudah sekuat tenaga berusaha setia dan menjalankan Taurat Tuhan, ia tetap sadar bahwa jaminan keselamatan itu ada pada Allah (ayat 122). Keselamatan yang dimaksudkan di sini juga berarti selamat dari godaan untuk berbuat jahat; selamat dalam menjalankan firman Tuhan agar tidak terjerumus ke dalam perbuatan jahat. Hal ini tampak dari kata-kata pemazmur, "menjauhlah dariku, hai penjahat-penjahat; aku hendak memegang perintah-perintah Allahku "(ayat 115).

Beberapa ayat dari pemazmur ini menggambarkan bahwa ia berada dalam keadaan tertindas. Tertindas bukan secara materiil, tetapi moril. Ia digoda untuk meninggalkan Taurat dan Allah. Saat itu, masa pembuangan, adalah masa pencobaan berat bagi mereka yang setia kepada Allah dan Taurat-Nya. Mereka dipaksa untuk hidup menurut kepercayaan bangsa Babel yang politeistis. Banyak orang percaya yang merasa kehilangan kesempatan untuk meraih keuntungan dari jalan-jalan yang jahat.

Renungkan: Pernahkah Anda berdoa, "Ya Tuhan lepaskan aku dari godaan yang menggiurkan ini," ketika berhadapan dengan godaan yang jahat, tetapi menawarkan kesukaan dunia?

(0.20) (Yes 42:18) (sh: Buta dan tuli (Kamis, 04 Februari 1999))
Buta dan tuli

Sekalipun bangsa Israel adalah umat Allah, namun banyak di antara mereka yang menutup mata dan telinga mereka terhadap firman Tuhan. Ketidakpercayaan dan kekerasan hati telah mengaburkan iman mereka. "Siapakah yang buta seperti suruhan-Ku dan tuli seperti hamba Tuhan?" (19c, d). Sungguh sangat menyedihkan bila hamba-hamba Tuhan yang dipakai Tuhan namun mereka sendiri tidak melihat perbuatan Tuhan.

Awal penolakan terhadap Tuhan. Buta dan tuli rohani merupakan awal penolakan terhadap Tuhan. Akibatnya sangat fatal. Hukuman yang dialami Israel merupakan tindakan Tuhan agar mereka mau menyadari kesalahannya. Mereka harus mengakui bahwa mereka telah berdosa, tidak mengikuti jalan yang ditunjukkan-Nya dan tidak mendengarkan pengajaran-Nya. Bagaimana keadaan mata dan telinga rohani kita? Perhatikanlah bahwa Tuhan marah karena ketidaktaatan. Adakah perbuatan kita yang akan membuat Tuhan murka? Seberapa jauh kita mengindahkan atau menyepelekan tindakan Tuhan dalam hidup kita? Bukalah mata dan telinga, agar nyata penyelamatan Tuhan dalam hidup Anda.

Doa: Tuhan, ampunilah aku bila selama ini kurang memperhatikan Engkau. Tolonglah agar telinga, mata serta hatiku selalu terbuka pada-Mu.

(0.20) (1Kor 10:14) (sh: Tidak bisa ikut menyembah berhala. (Selasa, 2 September 1997))
Tidak bisa ikut menyembah berhala.

Salah satu masalah yang dihadapi Gereja di Korintus ialah penyembahan berhala. Waktu itu kota Korintus terkenal dengan kuil-kuil penyembahan berhala. Untuk orang bukan Kristen, menyembah berhala adalah lumrah. Tetapi tidak untuk pengikut Kristus. Allah yang hidup itu dulu telah menyatakan "Jangan ada padamu ilah lain di hadapan-Ku" (Kel. 20:3). Allah yang hidup itu kini telah sepenuhnya nyata dalam Kristus. Orang Kristen bukan saja percaya tentang Kristus, tetapi dalam Kristus. Bagaimana mungkin yang telah satu dengan Kristus, ikut lagi menyembah hal yang bukan Allah?

Sikap Kristen dalam masyarakat kafir. Dengan melarang Kristen menyembah berhala, Paulus bukan sedang mengakui bahwa berhala sungguh hidup. Percaya kepada berhala adalah sia-sia dan mengundang murka Allah sebab berhala hanya patung yang mati yang diperalat roh-roh jahat untuk mengalihkan iman manusia yang seharusnya ditujukan kepada Allah. Itu sebabnya, Kristen boleh membeli daging bekas persembahan yang dijual di pasar. Hal itu lain dari ikut serta menyembah berhala. Tetapi bila orang lain terganggu nuraninya, lebih baik tidak.

Renungkan: Lakukan apa saja asal membangun iman.

(0.17) (Kel 20:3) (full: JANGAN ADA PADAMU ALLAH LAIN DI HADAPAN-KU. )

Nas : Kel 20:3

Hukum ini mencegah politeisme yang merupakan ciri agama-agama Timur Dekat zaman kuno. Israel tidak boleh menyembah atau memohon kepada salah satu dewa bangsa lain, melainkan diperintahkan untuk takut akan Tuhan dan hanya melayani Dia saja (bd. Ul 32:39; Yos 24:14-15).

Apabila dikenakan kepada orang percaya PB, perintah ini berarti setidak-tidaknya tiga hal:

  1. 1) Ibadah orang percaya harus ditujukan kepada Allah saja. Tidak boleh ada penyembahan, doa yang dipanjatkan kepada, atau usaha memperoleh bimbingan dan pertolongan dari "allah lain," roh manapun, atau orang mati (bd. Im 17:7; Ul 6:4; 32:17; Mazm 106:37; 1Kor 10:19-20). Hukum pertama ini secara khusus ditujukan terhadap penyembahan roh-roh (yaitu, setan-setan) melalui spiritisme, ilmu nujum atau bentuk penyembahan berhala lainnya (bd. Ul 18:9-22).
  2. 2) Orang percaya harus mengabdikan diri sepenuhnya kepada Allah. Hanya Allah melalui kehendak-Nya yang dinyatakan dan Firman-Nya yang diilhamkan boleh menuntun kehidupan mereka (Mat 4:4;

    lihat art. PENGILHAMAN DAN KEKUASAAN ALKITAB).

  3. 3) Tujuan hidup orang percaya haruslah mencari dan mengasihi Allah dengan sepenuh hati, jiwa, dan kekuatannya, sambil bersandar pada-Nya untuk menyediakan apa yang baik bagi kehidupan mereka (Ul 6:5; Mazm 119:2; Mat 6:33; Fili 3:8;

    lihat cat. --> Mat 22:37;

    lihat cat. --> Kol 3:5).

    [atau ref. Mat 22:37; Kol 3:5]

(0.17) (2Raj 10:18) (sh: Ketaatan total (Kamis, 23 Juni 2005))
Ketaatan total


Tidak mudah membasmi dosa korupsi yang telah membudaya. Sama seperti sulitnya menghancurkan kebiasaan korupsi, dosa penyembahan berhala pun tidak dapat dihapuskan dengan memusnahkan para perintisnya saja. Harus ada tindakan "pembersihan" total, yaitu memusnahkan para pelaku penyembah berhala.

Tinggal satu langkah terakhir yang harus dilakukan Yehu, yakni menghabisi semua orang Israel yang pernah menyembah Baal mulai dari para pelayannya sampai dengan para simpatisannya. Cara Yehu memusnahkan para penyembah Baal itu sungguh taktis. Yehu berpura-pura ingin menyembah Baal yang juga diagungkan Ahab. Akibatnya sungguh dahsyat, tidak seorang pun penyembah Baal yang tidak hadir (ayat 18-22). Setelah mereka datang, Yehu menjebak mereka di rumah Baal saat mereka sedang menyembah Baal, dan memusnahkan mereka semua (ayat 23,25-28).

Tepat sebagaimana nubuat Elisa terhadapnya, demikianlah Yehu melenyapkan semua hal tentang Ahab (ayat 24). Ketaatan Yehu mendatangkan berkat Tuhan baginya dan bagi keturunannya (ayat 30). Sayangnya, hati Yehu tidak sepenuhnya berpaut pada Allah, ia masih melakukan dosa-dosa seperti yang dilakukan Yerobeam bin Nebat (ayat 29,31; Lihat 1Raj. 12:28-30). Oleh karena itu, pemerintahan Yehu akan berakhir pada keturunannya yang keempat. Dan daerah kekuasaannya pun berkurang (ayat 30,32-33).

Allah menghendaki ketaatan total dari umat-Nya ketika kita memutuskan untuk mengikut Dia. Salah satu bentuknya adalah tidak boleh ada hal apa pun yang lebih penting dari pada Tuhan. Sikap Tuhan Yesus yang taat kepada Bapa sampai akhirlah yang menjadi teladan nyata bagi kita. Mari kita memeriksa kehidupan kita, supaya jangan ada berhala-berhala yang menjauhkan kita dari ibadah sejati kepada-Nya dan yang akhirnya membuat kita menuai murka-Nya.

Doaku: Tuhan ajarku setia pada-Mu dan jadikan aku umat-Mu yang taat sepanjang hidupku.

(0.17) (Mat 19:13) (sh: Bagaimana masuk sorga? (Minggu, 22 Maret 1998))
Bagaimana masuk sorga?

Masuk sorga itu berat syaratnya. Hanya seorang yang menjadi seperti anak kecil yang memiliki Kerajaan Sorga. Apa artinya? Seperti seorang anak kecil yang tidak punya apa-apa untuk diandalkan melainkan sepenuhnya bergantung pada kasih sayang orangtua atau orang dewasa lain, demikianlah orang yang ingin masuk sorga harus sepenuhnya bergantung pada kemurahan Allah saja. Perbuatan baik dan kekayaan bisa membuat orang memiliki keyakinan diri yang kuat, rasa terhormat. Sampai di situ tidak salah. Tetapi bila kebaikan dan kekayaan dijadikan modal untuk menuntut hak masuk sorga, jelas salah besar!

Melepas segala sesuatu. Di dalam dunia ini banyak hal dapat diatur atau diperoleh dengan uang. Bahkan kebenaran dan keadilan pun dapat diputarbalikkan hanya karena uang. Kenyataan seperti itu bisa menggoda orang berpikir bahwa keselamatan dan Kerajaan Sorga pun dapat diperoleh dengan uang, atau Tuhan dapat disogok dengan uang. Ketika Tuhan menuntut orang muda yang kaya itu untuk memberikan semua hartanya kepada orang miskin, tidak berarti bahwa sorga dapat dibeli dengan perbuatan baik. Tidak juga berarti bahwa sorga hanya untuk orang miskin. Perintah itu bertujuan menyadarkan dan melepaskan orang itu dati keterikatannya akan harta.

Bukan memperoleh isi dunia. Tiga kali para murid Yesus dikejutkan, dicengangkan Yesus. Masuk sorga adalah mustahil bagi manusia, tetapi tidak bagi karunia Allah. Jika untuk mengikut Yesus dan masuk sorga orang harus kehilangan segala sesuatu, bukankah itu berarti rugi besar? Tidak! Sebaliknya, orang yang menerima karunia hidup kekal dari Tuhan Yesus akan mengalami berkat-berkat dunia ini dalam perspektif dan nilai yang kekal.

Renungkan: Tuntutan Injil sedemikian berat karena Tuhan ingin memberi kita harta dan kebahagiaan sejati di dalam Dia saja.

Doa: Aku ingin beserah penuh padaMu, Tuhan. Ajarku rela melepas segala hal demi Kau menjadi segalanya bagiku.

(0.15) (Ibr 13:1) (sh: Hidup yang mulia (Kamis, 11 Mei 2000))
Hidup yang mulia

Penulis Ibrani mengakhiri suratnya dengan nasihat-nasihat yang berisi dorongan-dorongan agar pembaca surat Ibrani mempunyai kehidupan yang berpadanan dengan doktrin tersebut. Hal pertama dan yang utama yang harus ada dalam kehidupan kristen adalah kasih. Namun di sini, Kristen tidak sekadar dinasihati untuk saling mengasihi, melainkan menekankan pemeliharaan kasih. Penekanan ini sangat penting, karena ketika seseorang semakin mengenal diri orang lain, maka semakin banyak kekurangan orang tersebut akan terlihat. Sehingga ia akan kecewa dan akhirnya kasihnya akan luntur. Namun Kristen harus kebal terhadap kekecewaan seperti itu. Semakin mengenal pribadi orang lain dengan segala kekurangannya, Kristen harus tetap mengasihinya.

Memberi tumpangan merupakan bentuk kebaikan yang wajar bagi setiap orang termasuk Kristen karena pada zaman itu belum ada hotel maupun losmen. Orang yang lelah dan lapar banyak ditemui di kota-kota ataupun di pintu rumah seseorang yang berharap diizinkan tinggal. Kristen tidak hanya harus mendemonstrasikan kebaikan itu, namun kebaikan yang didemonstrasikan itu harus melebihi kebaikan yang dilakukan oleh orang non Kristen, itulah hal yang kedua. Karena itu, kristen harus memberi tumpangan kepada orang, yang berarti tidak hanya orang kristen namun semua orang yang pantas menerima kebaikan itu. Lebih dari itu, Kristen pun harus menunjukkan kasihnya kepada orang-orang hukuman karena mereka tidak mempunyai kebebasan untuk datang meminta belas kasihan. Kristen harus berinisiatif dan mendatangi orang-orang yang membutuhkan.

Yang ketiga, Kristen harus menjaga kekudusan pernikahannya. Manusia tidak pernah berubah sejak era para rasul hingga era globalisasi kini, kekudusan pernikahan dapat dikatakan sebagai barang langka. Kristen harus menunjukkan kehidupan yang mulia melalui pernikahan yang kudus. Kemuliaan kehidupan Kristen juga harus nyata dalam kesederhanaan hidup. Hal ini diungkapkan dengan perkataan 'janganlah menjadi hamba uang dan cukupkan dirimu dengan apa yang ada padamu' (5).

Renungkan: Ingatlah bahwa di dalam Allah kita memiliki segala sesuatu. Allah adalah pencipta langit dan bumi, yang empunya segala sesuatu. Tidak ada apa pun atau siapa pun yang dapat mengancam kehidupan kristen yang berjalan di dalam tangan-Nya.



TIP #02: Coba gunakan wildcards "*" atau "?" untuk hasil pencarian yang leb?h bai*. [SEMUA]
dibuat dalam 0.11 detik
dipersembahkan oleh YLSA