Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 6 dari 6 ayat untuk orang-orang yang bersukaria AND book:23 (0.018 detik)
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Yes 42:11) (endetn: bersukaria)

diperbaiki menurut terdjemahan Junani dan Syriah. Tertulis: "angkat (suara)".

(0.94) (Yes 29:17) (sh: Pengharapan karena anugerah (Kamis, 16 September 2004))
Pengharapan karena anugerah

Pengharapan karena anugerah. Krisis berkepanjangan bisa membuat kita menjadi skeptis. Kita akan merasa sepertinya keadilan tidak mungkin lagi diperjuangkan dan Tuhan seolah tiada. Sebaliknya kita cenderung beranggapan bahwa keadaan sial, gagal, dan celaka merajalela berjaya mengalahkan kebenaran. Keadaan seperti ini dapat membuat kita tidak lagi memercayai Tuhan dan tidak lagi mengharapkan kebenaran akan ditegakkan. Perikop ini menegur sikap skeptis dan mengajak kita menaruh harapan besar kepada anugerah Allah.

Tuhan akan menyatakan anugerah-Nya untuk memulihkan Israel. Kata "hanya sedikit waktu lagi" menyiratkan bahwa masa anugerah itu akan segera datang (ayat 17). Masa anugerah ini memberikan penghiburan bagi Israel yang saat itu berada dalam kesulitan. Orang-orang yang sengsara dan miskin akan bersukaria dan akan memuji Allah Israel (ayat 19). Sebaliknya, Allah akan menghabisi orang-orang yang menindas sesamanya dan menghina hukum-Nya. Dia juga akan membinasakan orang berdosa, orang yang suka memfitnah, orang yang mencegah perbuatan jahat dihukum, dan orang yang suka menyebarkan cerita bohong dengan tujuan supaya orang jujur tidak mendapat keadilan (ayat 20-21). Masa anugerah ini juga akan membawa dampak perubahan yang lain. Yaitu orang-orang bodoh akan dapat mengerti dan menjadi bijaksana bahkan orang-orang yang sering menggerutu akan senang untuk diajari berbagai pengetahuan (ayat 24). Pembelajaran yang terjadi dalam diri orang tersebut bukan karena paksaan, tetapi oleh kerelaan. Kerelaan yang "ditumbuhkan" karena anugerah Allah hadir bagi Israel.

Masa anugerah Allah tersebut juga terjadi bagi kita pada masa kini. Orang Kristen memiliki kepastian terhadap anugerah Tuhan itu oleh karena kematian dan kebangkitan Allah Yesus atas maut. Atas dasar karya Kristus itu, Roh Allah mengoperasikan anugerah Tuhan itu kedalam hidup kita.

Renungkan: Orang yang mengalami anugerah Allah akan meninggalkan sikap skeptis dan menjadi bersikap yakin bahwa kekudusan Allah pasti akan menang.

(0.88) (Yes 61:10) (full: AKU BERSUKARIA DI DALAM TUHAN. )

Nas : Yes 61:10-11

Setelah Kristus datang kembali, semua anggota kerajaan-Nya akan bersukacita. Mereka akan dikenakan "pakaian keselamatan" (yaitu: mereka akan menjadi anggota umat yang ditebus Allah) dan "jubah kebenaran" (yaitu: mereka akan hidup sesuai dengan standar-standar Allah).

(0.88) (Yes 42:10) (sh: Sukacita atas karya sang Hamba (Senin, 4 November 2013))
Sukacita atas karya sang Hamba

Judul: Sukacita atas karya sang Hamba
Nas hari ini memaparkan panggilan kepada bumi untuk merespons dengan sukacita (10, 12) karya sang hamba yang akan mencakupi seluruh bumi. Jika sang penakluk menimbulkan teror (orang-orang+yang+bersukaria+AND+book%3A23&tab=notes" ver="">41:25), maka sang hamba mendatangkan sukacita.

Bagian ini dengan bagian sebelumnya dihubungkan dengan kata-kata dan konsep yang sama. Sang hamba akan menegakkan hukum di bumi (4), dan ujung bumi dipanggil untuk memuji Tuhan (10). Segala pulau mengharapkan pengajaran sang hamba (4), dan pulau-pulau dan segala penduduknya dipanggil untuk memujinya (10; bnd 12). Allah yang menciptakan segala makhluk hidup di bumi (5), dan seluruh isi dari laut maupun pulau-pulau dipanggil untuk memuji Dia (10). Panggilan untuk menyanyikan nyanyian baru bagi Tuhan (10) berkaitan dengan hal-hal yang baru yang hendak Tuhan nyatakan (9).

Keluasan dari panggilan pujian ini dapat kita lihat dari penggunaan istilah-istilah berikut. Seluruh isi dari kedalaman laut maupun dari atas puncak gunung-gunung; mereka yang tinggal di pulau-pulau maupun di padang gurun; mereka yang mendiami kota maupun desa; mereka yang tinggal di ujung bumi maupun yang dekat di Kedar, semuanya dipanggil untuk memuji Tuhan (10-11).

Landasan untuk pujian tersebut nyata pada ayat orang-orang+yang+bersukaria+AND+book%3A23&tab=notes" ver="">13-17. Tuhan akan menyertai, memimpin, dan beranugerah kepada mereka yang datang kepada-Nya. Namun Ia akan menghancurkan mereka yang memilih berhala. Ada pekikan peperangan (13), yang menimbulkan erangan seperti perempuan yang melahirkan (14), dan murka yang menghancurkan (15), tetapi ada kelembutan yang memimpin mereka yang lemah (16). Ada yang mengalami kebaikan dari Tuhan (16b), dan ada yang jatuh dalam murka Allah (17).

Sang Hamba, yaitu Yesus Kristus telah datang dan menyelamatkan kita yang percaya kepada-Nya. Kita dipanggil untuk bersukacita. Marilah kita mengajak orang-orang yang di sekitar kita maupun yang jauh untuk bersama-sama ikut dalam sukacita ini.

Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/

(0.71) (Yes 41:1) (sh: Kebodohan manusia (Rabu, 30 Oktober 2013))
Kebodohan manusia

Judul: Kebodohan manusia
Sesungguhnya tidak masuk akal bila manusia menolak Allah yang berkuasa dan memilih bergantung kepada sesama manusia atau kepada berhala. Namun itulah yang sering terjadi.

Nas ini menggambarkan suasana seperti di pengadilan. Bangsa-bangsa diundang untuk datang dan "tampil bersama-sama untuk berperkara" (1). Yesaya telah menyatakan bahwa bangsa-bangsa lain diundang juga untuk menjadi pewaris bersama-sama Israel (bdk. 19; 24-25; orang-orang+yang+bersukaria+AND+book%3A23&tab=notes" ver="">27:13). Maka Tuhan mengulurkan undangan juga kepada bangsa-bangsa lain untuk datang kepada Dia supaya mendapatkan kekuatan baru. Namun ada masalah yang perlu diselesaikan terlebih dahulu. Sebab itu Yesaya memakai terminologi pengadilan untuk menyelesaikan perkara itu.

Telah muncul seorang penakluk yang tidak disebutkan namanya. Mungkin karena dia bukan yang paling penting. Namun kebanyakan penafsir melihat bahwa penakluk itu adalah raja Koresy, yang terkenal dengan kemudahan dan kecepatannya. Maka yang lebih penting adalah siapa yang menggerakkan Koresy, sang penakluk itu, yaitu yang menentukan apa serta bagaimana ia harus melakukannya (2-3). Dan yang dimaksud adalah Tuhan (4).

Namun manusia sering melakukan hal yang tidak masuk akal. Allah mengundang "pulau-pulau" untuk mendekat (1), tetapi bukannya mendekat kepada Allah, "pulau-pulau" itu malah saling mendekat satu kepada yang lain (5), dan mereka bersama-sama datang kepada berhala yang merupakan buatan tukang besi dan tukang emas (6-7). Yesaya menunjukkan bahwa selain merupakan buatan tangan manusia (6-7), berhala-berhala itu juga merupakan hasil dari rasa takut manusia (5-6). Maka sangat ironis bila tukang-tukang tersebut saling "menguatkan" satu dengan yang lain ketika mereka datang kepada berhala yang mereka "kuatkan" dengan paku supaya jangan goyang (7).

Sadarkah kita bahwa percaya dan bergantung kepada manusia atau berhala sungguh tidak masuk akal? Marilah kita belajar lebih berhikmat dan datang kepada Allah yang terus mengulurkan undangannya supaya kita mendekat.

Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/

(0.71) (Yes 14:24) (sh: Allah melawan Asyur dan Filistea (Selasa, 31 Agustus 2004))
Allah melawan Asyur dan Filistea

Allah melawan Asyur dan Filistea. Berada di tempat yang membuat kita tertekan dapat berakibat dua hal yaitu: kita melarikan diri atau kita berseru kepada Tuhan memohon pertolongan-Nya. Hal serupa dialami oleh umat Tuhan ketika berada dalam penindasan bangsa Asyur dan Filistea.

Nubuat Nabi Yesaya dalam perikop ini menceritakan bagaimana Allah melawan bangsa Asyur dan Filistea demi membela umat-Nya. Bangsa Asyur menindas umat Tuhan dengan cara meletakkan kuk dan menimpakan beban atas bahu (ayat 24-26). "Kuk" melambangkan cara kerja paksa tanpa mengenal lelah untuk kepentingan bangsa penjajah, yakni bangsa Asyur. Sedangkan "Beban atas bahu" menyatakan adanya kewajiban fisik yang harus diselesaikan umat Tuhan selama masa penjajahan. Meski demikian Allah telah merancangkan untuk membinasakan bangsa Asyur dan membebaskan umat-Nya dari penindasan (ayat 25-27).

Sementara bangsa Filistea bersukaria karena lawannya telah kalah, Tuhan memperingatkan mereka untuk meratap dan gemetar sebab telah ada lawan baru dari utara yang akan menyerang (ayat 31). Perbuatan Tuhan bagi umat-Nya di dalam penindasan sungguh ajaib. Hal ini dibuktikan dengan memberi makan dan ketenangan sebagai bentuk pemeliharaan Tuhan terhadap umat-Nya (ayat 30-31). Puji Tuhan, Ia menyediakan perlindungan bagi umat-Nya di Sion (ayat orang-orang+yang+bersukaria+AND+book%3A23&tab=notes" ver="">32).

Apakah Anda sedang dalam penindasan? Penindasan berat yang menekan dan seakan tidak ada jalan keluarnya? Datanglah kepada Tuhan, maka Ia akan memberikan hikmat untuk melihat penyelesaian bagi masalah Anda. Ia berjanji memelihara hidup Anda seperti yang telah dilakukan-Nya terhadap bangsa Israel. Ingatlah bahwa semua kejadian di dalam sejarah dunia ini dan di dalam hidup Anda, ada dalam kendali Tuhan.

Renungan: Penindasan boleh datang menimpa umat Tuhan, tetapi umat-Nya akan dipelihara. Ia tidak menjanjikan bahwa kita kebal terhadap "penindasan", tetapi Ia berjanji memberikan kekuatan bagi kita untuk menanggungnya. Pemeliharaan Tuhan bagi kita tersedia setiap waktu.



TIP #05: Coba klik dua kali sembarang kata untuk melakukan pencarian instan. [SEMUA]
dibuat dalam 0.19 detik
dipersembahkan oleh YLSA