Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 29 ayat untuk orang-orang yang berbuat baik AND book:14 (0.002 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (2Taw 36:1) (sh: Pembuangan, upeti, dan pengganti (Senin, 15 Juli 2002))
Pembuangan, upeti, dan pengganti

Masing-masing catatan mengenai trio raja terakhir Yerusalem sebelum Zedekia ini memperlihatkan terjadinya ketiga peristiwa ini kepada diri mereka. Hukuman Allah kepada Israel mulai diberlakukan. Meskipun demikian, Yoyakim serta Yoyakhin pun ditunjukkan tetap saja berbuat apa yang jahat di mata Tuhan (ayat orang-orang+yang+berbuat+baik+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">5,9). Akibatnya, ketiga raja tersebut sama-sama mengalami pembuangan. Mereka juga sama-sama dipaksa membayar upeti, sehingga harus membiarkan bait Allah dijarah. Bahkan mereka juga diturunkan, lalu digantikan oleh orang yang diangkat oleh bangsa asing.

Ringkasnya catatan penulis Tawarikh tentang ketiga raja ini mengarahkan pembacanya ke satu hal penting: tidak ada hal yang dapat diteladani dari ketiga raja tersebut. Tindakan-tindakan mereka hanya mengulang dosa-dosa raja-raja jahat sebelum mereka. Sangat kontras, misalnya, dengan catatan penulis Tawarikh mengenai Yosia dan reformasinya yang belum lama kita gali. Catatan tentang Yoahas yang hanya memerintah selama tiga bulan (ayat orang-orang+yang+berbuat+baik+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">1) menunjukkan tidak banyak yang dapat dilakukannya ketika kerajaannya berada di bawah penghukuman dan disiplin Tuhan.

Kisah mengenai Yoyakim dan Yoyakhin sekali lagi menunjukkan bahwa dwitunggal lembaga kerajaan dan bait Allah tanpa kesungguhan untuk mencari Allah, tidak akan membawa kesejahteraan dan kejayaan bagi Yehuda. Melakukan apa yang jahat justru akan mendatangkan nasib yang sebaliknya: penistaan dan kesengsaraan. Ini terjadi tidak hanya melalui pembelengguan raja, seperti yang dialami Yoyakim, tetapi juga penjarahan bait Allah. Pada masa itu, tindakan ini merupakan tanda takluknya suatu bangsa secara menyeluruh, baik secara militer maupun keagamaan. Sebenarnya apa yang dialami Yoyakim ini masih akan terjadi di masa yang akan datang pada zaman raja Zedekia, dalam bentuk yang lebih buruk.

Renungkan: Kesimpulan terakhir dari segala sesuatu yang dikerjakan tanpa penyertaan Allah adalah keterpurukan dan ratapan. Kepemimpinan Kristen harus sungguh-sungguh berusaha agar ini tidak terjadi pada komunitas Kristen sekarang.

(0.86) (2Taw 34:1) (sh: Apa dan bagaimana memulai reformasi (Kamis, 11 Juli 2002))
Apa dan bagaimana memulai reformasi

Melalui tokoh raja Yosia, penulis Tawarikh memberikan satu lagi teladan bagi orang-orang Yehuda pascapembuangan. Reformasi yang dilakukan oleh raja Yosia menjadi teladan bagi mereka, seperti yang terlihat dalam dua langkah penting yang diambil Yosia.

Langkah pertama adalah bertindak tegas terhadap dosa-dosa terdahulu. Yosia mulai mencari Tuhan pada saat yang sangat muda, tetapi juga saat ketika ia mulai dapat mengambil keputusan secara mandiri sebagai raja (ayat orang-orang+yang+berbuat+baik+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">3a). Permulaan yang baik ini menuntunnya untuk bertindak tegas, menghancurkan semua bentuk ibadah kepada berhala di Yerusalem, di Yehuda, dan pada saat melemahnya kekuatan Asyur, juga di antara suku-suku Israel Utara (ayat orang-orang+yang+berbuat+baik+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">3b-7). Tidak ada kompromi bagi dosa yang selalu menjadi titik lemah untuk orang-orang Israel. Penulis Tawarikh menyatakan bahwa Yosia ingin "menahirkan negeri dan rumah Tuhan" (ayat orang-orang+yang+berbuat+baik+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">8). Tindakan ini juga mencerminkan keinginan Yosia agar Yehuda tidak terjatuh ke dalam dosa yang sama pada masa pemerintahannya. Menyeluruhnya tindakan pembersihan ini juga menunjukkan keikutsertaan rakyat untuk bertobat. Ini tentunya menjadi teladan bagi mereka yang kembali dari pembuangan ke Babel, yang adalah penghukuman Allah justru atas dosa ini.

Hal kedua adalah kesadaran dalam diri untuk segera membawa bangsanya kembali kepada Allah, hanya beribadah kepada Allah, dan melakukannya dengan cara yang benar (ayat orang-orang+yang+berbuat+baik+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">8-13). Usaha tersebut dilakukan tidak hanya melalui menghancurkan berhala, tetapi juga dengan membangun, bahkan memotivasi rakyat dari Yerusalem sampai Efraim untuk memberikan kontribusi bagi perbaikan bait Allah (ayat orang-orang+yang+berbuat+baik+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">9). Selain itu, penulis Tawarikh juga menyebutkan pengaturan yang cukup saksama yang dilakukan oleh Yosia untuk memperbaiki bait Allah (ayat orang-orang+yang+berbuat+baik+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">8-13). Perhatian yang saksama dan dukungan Yosia bagi perbaikan bait Allah ini, juga patut diteladani para pemimpin Yehuda.

Renungkan: Bertobat berarti berhenti berkompromi terhadap dan memberi celah bagi dosa, serta terus mengarahkan diri kepada ibadah dan kekudusan yang berkenan bagi Allah.

(0.86) (2Taw 32:1) (sh: Bersandar kepada kekuatan manusia (Senin, 8 Juli 2002))
Bersandar kepada kekuatan manusia

Nas yang kita baca ini memberikan dua contoh bagaimana manusia memperlakukan kekuatannya: yang masih mengingat dan berserah kepada kekuatan Allah, sementara yang lain hanya mengagungkan kekuatannya sendiri. Hizkia menjadi contoh yang pertama. Ketika ia mendengar tentang invasi pasukan Sanherib, Hizkia segera melakukan berbagai tindakan strategis, seperti meniadakan sumber-sumber yang dapat digunakan musuh (ayat orang-orang+yang+berbuat+baik+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">3-4), memperkuat tembok-tembok dan menara pertahanannya (ayat orang-orang+yang+berbuat+baik+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">5a), memperkuat kota berkubunya, memperbanyak persenjataan bagi tentaranya (ayat orang-orang+yang+berbuat+baik+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">5b), dan memobilisasi rakyatnya (ayat orang-orang+yang+berbuat+baik+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">6). Tetapi, semua ini bukan hal utama yang ingin ditampilkan penulis Tawarikh mengenai Hizkia. Dalam ayat orang-orang+yang+berbuat+baik+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">7-8, Hizkia berpidato untuk menguatkan rakyat, dan sekaligus menegaskan sikap iman yang diambil Hizkia, "Yang menyertai dia adalah tangan manusia, tetapi yang menyertai kita adalah TUHAN, Allah kita, yang membantu kita dan melakukan peperangan kita" (ayat orang-orang+yang+berbuat+baik+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">8a). Hizkia tidak berpangku tangan, ia juga bertindak. Tetapi ia tahu, bahwa hanya tindakan Allah sajalah yang menjadi penentu akhir segala sesuatu. Sikapnya ini pun menjadi teladan bagi rakyatnya, karena mereka kembali terinspirasi (ayat orang-orang+yang+berbuat+baik+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">8b).

Keangkuhan kata-kata Sanherib menjadi contoh pengandalan kekuatan diri sendiri yang paling vulgar. Allah Israel dipersamakan dengan allah-allah bangsa lain yang telah dikalahkan oleh kekuatan Sanherib. Penulis Tawarikh dengan cukup jelas menyatakan keangkuhan luar biasa dari raja Sanherib, bahwa apa yang dilakukannya itu penuh "hujat dan cela terhadap TUHAN, Allah Israel" (ayat orang-orang+yang+berbuat+baik+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">17). Mungkin ini dapat membuat takut beberapa orang penduduk Yerusalem pada zaman Hizkia (ayat orang-orang+yang+berbuat+baik+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">18). Tetapi tidak bagi saudara-saudari penulis Tawarikh, orang-orang Yehuda yang kembali dari pembuangan. Mereka telah melihat langsung tangan Allah yang kuat itu merendahkan para raja dunia yang berkuasa.

Renungkan: Kristen sedang bersandar pada kekuatannya sendiri dan melupakan Tuhan bila berusaha melakukan apa yang sebenarnya baik tanpa berserah kepada Tuhan dan mencari kehendak-Nya.

(0.84) (2Taw 25:1) (sh: Taat, namun tidak total (Sabtu, 29 Juni 2002))
Taat, namun tidak total

Seperti halnya orang Yehuda zaman itu, kita merasakan bangkitnya harapan dan kesukaan menyaksikan tindakan Amazia di bagian awal pemerintahannya. Tampak oleh kita keinginannya untuk menaati taurat Tuhan. Misalnya, ketika ia tidak pukul rata membalas dendam dengan menghabisi semua keluarga orang-orang yang membunuh ayahnya karena menaati firman yang mengatakan bahwa tanggung gugat atas dosa tidak diberlakukan kepada pihak-pihak yang masih berhubungan keluarga (ayat orang-orang+yang+berbuat+baik+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">4). Juga ketika ia mendengar nasihat seorang hamba Allah agar tidak membangun kekuatan dengan mengandalkan uang kepada pasukan sewaan dari Israel (ayat orang-orang+yang+berbuat+baik+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">7-8). Nasihat selanjutnya dari hamba Allah itu pun terus didengarkan dan dilaksanakan oleh Amazia (ayat orang-orang+yang+berbuat+baik+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">9-10). Ia bersedia kehilangan uang yang telah dibayarkannya kepada pasukan sewaan itu meski tidak lagi memakai mereka karena keyakinan bahwa Allah sumber kuasa dan harta.

Tetapi, kebijakan-kebijakannya selanjutnya sungguh membuat kita menjadi cemas bahkan kecewa. Kebijaksanaan yang pernah ditunjukkannya tadi tidak berlanjut. Ketaatannya pada firman Allah di bagian awal masa pemerintahannya segera sirna dengan makin jayanya Amazia dalam berbagai medan peperangan. Seusai mengalahkan Edom dengan tindakan bodoh yang tidak masuk akal sehat, Amazia menjadikan dewa-dewa Edom, bangsa yang telah dikalahkannya itu, menjadi objek penyembahannya (ayat orang-orang+yang+berbuat+baik+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">14). Kemerosotan dan kemunduran akibat dosa kini berproses dengan cepatnya. Tindakan Allah menghukum Amazia berlangsung seiring dengan keputusan-keputusan Amazia sendiri yang kini lebih dipengaruhi oleh sifat cepat panas, berpikir pendek, sombong, dan keras kepala (ayat orang-orang+yang+berbuat+baik+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">15-17). Permulaan yang baik terpaksa harus berakhir dengan cara menyedihkan. Amazia akhirnya kalah dan mati di tangan Yoas, raja Israel yang juga merampasi kekayaan Yehuda dan bait Allah (ayat orang-orang+yang+berbuat+baik+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">20-24). Sayang bahwa kebaikan dan kesetiaan Al lah b egitu besar tidak dihayati dengan serius.

Renungkan: Hanya dengan berkesinambungan menaati Allah dan firman-Nya dari momen ke momen, kita dapat luput dari pengaruh dosa yang merusak seluruh aspek kehidupan pribadi dan sosial.

(0.84) (2Taw 32:20) (sh: Allah menghukum keangkuhan (Selasa, 9 Juli 2002))
Allah menghukum keangkuhan

Dengan singkat penulis Tawarikh menyebutkan bahwa raja Hizkia dan nabi Yesaya berdoa. Melalui bagian ini penulis Tawarikh ingin menunjukkan bahwa harapan-harapan Salomo kepada bait Allah dipenuhi. Ketika Israel terdesak, maka raja (dan pemimpin lainnya) berseru kepada Allah atas nama umat dari Yerusalem (bait Allah), dan Allah menyelamatkan Israel. Untuk kesekian kalinya, penulis Tawarikh menggunakan sejarah Israel untuk memberi contoh, bahwa Allah mendengar dan menjawab doa. Bahkan Allah tidak hanya menghancurkan bala tentara Sanherib, tetapi juga mengaruniakan kepada Hizkia keamanan bagi bangsa itu.

Contoh kedua adalah raja Hizkia sendiri. Pada saat Allah menyembuhkan Hizkia dari penyakitnya, ia malah menjadi angkuh dan tidak berterima kasih (ayat orang-orang+yang+berbuat+baik+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">25a). Akibatnya, baik Hizkia maupun Yehuda dan Yerusalem ditimpa murka Allah (ayat orang-orang+yang+berbuat+baik+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">25b). Tidak dijelaskan pada ayat ini apa yang terjadi. Namun, berbeda dengan Sanherib, Hizkia bersama-sama dengan penduduk Yerusalem mau bertobat dan merendahkan diri mengakui dosa-dosa mereka di hadapan Allah, sehingga "murka Tuhan tidak menimpa mereka pada zaman Hizkia" (ayat orang-orang+yang+berbuat+baik+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">26).

Pada akhirnya, penulis Tawarikh menyimpulkan raja Hizkia sebagai raja yang perbuatan-perbuatannya setia (ayat orang-orang+yang+berbuat+baik+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">32). Kesetiaannya ini berbuahkan berkat yang besar dari Allah (ayat orang-orang+yang+berbuat+baik+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">27-31). Yang perlu diperhatikan di sini adalah bahwa berkat Allah itu secara khusus ditujukan kepada seluruh Israel. Kesetiaan Hizkia kepada Allah mencerminkan juga kesetiaan umat. Berkat bagi Hizkia dan kejayaan Hizkia berarti kejayaan Yehuda juga. Penulis Tawarikh sekali lagi ingin menampilkan gambaran bangsa yang ideal, yang sesuai dengan kriteria Allah untuk diteladani orang-orang Yehuda yang baru kembali dari pembuangan, bangsa yang rajanya setia, dan kerajaannya diberkati oleh Allah.

Renungkan: Seperti pemaparan Wahyu, semua kesombongan para penguasa dunia akan dihancurkan, dan Allah pasti akan menghukum mereka. Pengharapan Kristen adalah supaya dirinya terus setia dan berharap kepada Tuhannya.

(0.83) (2Taw 35:1) (sh: Perayaan Paskah berdasarkan firman (Sabtu, 13 Juli 2002))
Perayaan Paskah berdasarkan firman

Sejak zaman Samuel tidak ada raja yang pernah merayakan Paskah sebagaimana yang dilakukan Yosia (ayat orang-orang+yang+berbuat+baik+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">18b). Kata-kata ini bukannya ingin merendahkan apa yang dilakukan oleh raja-raja "reformator" lainnya (mis. Hizkia pada masa sebelumnya dll.), tetapi menunjukkan bahwa catatan tentang Paskah ini patut menjadi teladan bagi orang-orang Yehuda yang baru kembali dari pembuangan.

Teladan ini nyata dari penekanan berulang-ulang bahwa perayaan Paskah Yosia ini dilaksanakan sebagaimana tertulis dalam kitab Musa (ayat orang-orang+yang+berbuat+baik+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">6,12, bdk. 4 dan 15). Sejak awal penulis menunjukkan bahwa bahkan tanggal perayaan Paskah pun (tanggal empat belas bulan pertama, ayat orang-orang+yang+berbuat+baik+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">4) sesuai dengan Taurat Tuhan (lih. Kel. 12). Demikian pula pembagian barisan dan tugas para imam, orang Lewi, dan jemaat pada saat berkumpul di bait Allah (ayat orang-orang+yang+berbuat+baik+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">3-5). Juga proses penyembelihan hewan-hewan kurban dilakukan dengan mengikuti Taurat Musa (ayat orang-orang+yang+berbuat+baik+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">1-16).

Hal yang harus diperhatikan juga adalah keterlibatan Yosia sebagai pemimpin. Dua kali dinyatakan bahwa pengaturan hal-hal dalam perayaan Paskah tersebut dilakukan "atas perintah raja" (ayat orang-orang+yang+berbuat+baik+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">10-16), seperti halnya penetapan tugas para imam (ayat orang-orang+yang+berbuat+baik+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">2a). Yosia juga bertindak sebagai pemberi semangat bagi para imam dan orang Lewi (ayat orang-orang+yang+berbuat+baik+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">2b,3). Singkatnya, Yosia sebagai pemimpin Yehuda berperanan aktif dalam mengusahakan agar Taurat Tuhan sungguh-sungguh ditaati di dalam pelaksanaan perayaan Paskah.

Peranan Yosia dan para pemimpin lainnya juga tampak dari sumbangan hewan kurban yang mereka berikan (ayat orang-orang+yang+berbuat+baik+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">7-9). Tidak hanya jumlah yang menjadi penekanan penulis, tetapi juga sifat pemberian hewan kurban itu yang sukarela ("sumbangan," 7,8 dll.).

Semua hal ini menjadi teladan bagi perayaan Paskah, yang mengingat pembebasan Allah bagi Israel dari perbudakan di Mesir.

Renungkan: Perayaan-perayaan yang dilakukan di dalam lingkungan gereja adalah baik, sepanjang bukan didasari oleh motivasi hura-hura, penonjolan diri/kelompok, dll. Perayaan-perayaan rohani harus berdasarkan rasa syukur yang tulus dan rendah hati terhadap karunia Allah dan prinsip-prinsip kebenaran Firman-Nya.

(0.77) (2Taw 14:2) (jerusalem: Asa melakukan apa yang baik) Si Muwarikh, 2Ta 14:2-5 memerincikan apa yang dikatakan 1Ra 15:11-12. Begitu Asa melancarkan sebuah pembaharuan agama yang lebih jauh diceritakan dalam bab 15.
(0.74) (2Taw 1:7) (full: APA YANG HENDAK KUBERIKAN KEPADAMU. )

Nas : 2Taw 1:7

Allah yang memberikan berbagai karunia yang baik kepada anak-anak-Nya (bd. Mat 7:7-11), menawarkan untuk memberikan Salomo apa saja yang dimintanya. Kita juga dapat meminta hal-hal baik dari Tuhan, karena Ia ingin memberikan kepada kita kebutuhan-kebutuhan yang perlu untuk hidup ini (Mat 6:25-34), kehadiran Roh Kudus-Nya (Luk 11:9-13), dan kasih karunia, kemurahan, dan keselamatan penuh untuk membantu kita dalam seluruh persoalan hidup ini (Ibr 4:16; 7:25).

(0.74) (2Taw 17:13) (jerusalem) Terkecuali angka-angka yang berlebih-lebihan, berita ini dapat dipercaya karena diangkat dari sebuah sumber yang baik. Yosafat mempunyai sebuah tentara rakyat yang dikerahkan dari tiap-tiap keluarga dan yang terbagi atas beberapa kesatuan (resimen): yang paling penting ialah pasukan Yehuda dan Benyamin. Keseluruhan dipimpin oleh sejumlah perwira tetap. Di samping tentara itu ada pasukan yang bertugas dalam benteng-benteng negeri.
(0.73) (2Taw 16:14) (jerusalem: di kuburan) Dalam naskah Ibrani tertulis: di kuburan-kuburan
(0.73) (2Taw 33:21) (jerusalem) Kecaman yang dilontarkan 2Ra 21:11 terhadap raja Manasye oleh di Muwarikh dialihkan kepada raja Amon. Sedangkan Manasye memerintah lama sekali. Amon hanya sebentar meraja. Hidup panjang memang dianggap sebagai ganjaran atas hidup yang baik, Ams 4:10; Maz 34:13, dll.
(0.72) (2Taw 33:11) (jerusalem) Ada tulisan-tulisan dari Asyur dahulu yang menyatakan bahwa raja Manasye menjadi taklukan raja Asarhadon dan Asurbanipal. Tetapi baik tulisan-tulisan tsb maupun kitab Raja tidak berkata apa-apa tentang Manasye yang menjadi tawanan. Peristiwa itu barangkali bersangkutan dengan pemberontakan melawan Asyur yang di zaman itu memang merusuhkan Palestina. Mungkin juga halnya hanya sebuah rapat semua raja taklukan yang menurut tulisan-tulisan dari Asyur itu dikerahkan raja Asarhadon dan yang oleh si Muwarikh diartikan sebagai penawan. Dilepaskannya Manasye, 2Ta 33:13, diartikan sebagai hasil pertobatannya.
(0.72) (2Taw 11:6) (jerusalem) Daftar kota-kota yang terkubu ini tidak terdapat dalam 1Raja-raja. Tetapi daftar ini dipungut si Muwarikh dari sebuah sumber yang dapat dipercaya. boleh jadi tindakan Rehabeam itu dikarenakan penyerbuan oleh raja Sisak dari Mesir, 2Ta 12:9. Penyerbuan itu telah menyatakan betapa lemah negeri Yehuda. Kota-kota berkubu yang terdaftar di sini tidak terletak di perbatasan, namun merupakan tempat-tempat strategis yang baik. Pasukan pembela kota itu ialah pasukan tetap, 2Ta 11:11-12.
(0.71) (2Taw 24:1) (sh: Berhasil, lalu gagal (Jumat, 28 Juni 2002))
Berhasil, lalu gagal

Permulaan yang baik tidak menjamin bahwa hal tersebut akan berlangsung sampai akhir. Hidup Yoas mulai secara indah, yaitu campur tangan Allah dan pembinaan Imam Yoyada membuatnya menjadi seorang raja yang baik. Ibadah bait Allah yang sempat terhenti karena perlengkapannya dirampok oleh para pengikut Atalya (ayat orang-orang+yang+berbuat+baik+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">7) dan karena pusat-pusat penyembahan berhala bertebaran dimana-mana, kini dibangun dan ditata kembali. Orang lebih tertarik beribadah kepada Baal dan Asytoret yang lebih atraktif ketimbang kepada Tuhan. Ajakannya agar seluruh rakyat Yehuda mengambil bagian dalam program Bait Allah disambut luas dan gembira (ayat orang-orang+yang+berbuat+baik+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">10), bahkan meski itu berarti pengurbanan dana dan tenaga yang sangat besar bagi rakyat. Peraturan Musa yang tadinya bersifat sukarela kini dijadikan wajib. Persembahan mereka yang sudah berusia dua puluh tahun adalah setengah syikal, sementara bagi me reka yang kaya dihimbau untuk tidak hanya memberikan jumlah minimal itu di samping sejumlah uang pendamaian (Kel. 30:12-16).

Pembaruan ibadah ini ternyata hanya sampai akhir masa hidup Imam Yoyada, sebab Yoas beralih menuruti nasihat para penyembah Asytoret kembali (ayat orang-orang+yang+berbuat+baik+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">17-18). Perubahan sikap Yoas ini bukan sekadar kemunduran, melainkan kemurtadan sebab membuang ibadah kepada Allah dan menggantinya dengan ibadah kepada berhala. Itu berarti menggeser sentralitas Allah dengan hal yang Allah benci. Kemurtadan Yoas ini sama saja dengan menghidupkan kembali dosa-dosa neneknya dengan segenap pemujaan sesatnya. Bahkan sampai hati pula Yoas membunuh putra penyelamatnya sendiri, Zakharia putra Imam Yoyada (ayat orang-orang+yang+berbuat+baik+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">21-22). Meski dibunuh, kebenaran yang diucapkan Zakharia (ayat orang-orang+yang+berbuat+baik+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">20) berlaku atas Yoas. Melalui serbuan Aram kemudian atas prakarsa para pegawainya sendiri, Yoas terluka berat dan akhirnya dibunuh (ayat orang-orang+yang+berbuat+baik+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">25-26).

Renungkan: Kerohanian yang benar bukan sekadar terlibat dalam berbagai kegiatan ibadah bahkan kegiatan pelayanan bagi Tuhan. Kerohanian yang benar berintikan hubungan kasih setia dan persekutuan yang akrab dengan Tuhan yang melibatkan segenap akal, hati, kemauan dan tindakan.

(0.70) (2Taw 8:1) (sh: Standar dan kemampuan (Kamis, 16 Mei 2002))
Standar dan kemampuan

Kedua hal ini, standar dan kemampuan, adalah hal-hal yang mutlak diperlukan dalam membangun apa pun. Baik dalam membangun hal-hal fisik maupun dalam membangun hal-hal spiritual, keduanya tidak dapat dipisahkan. Standar memberi kita ukuran jelas sehingga pembangunan yang kita lakukan terarah, dan dari waktu ke waktu dapat dievaluasi. Kemampuan memberi kita daya yang memungkinkan kita tidak saja memulai dengan baik, tetapi juga meneruskan pembangunan sampai selesai.

Perikop ini juga memaparkan kedua hal tersebut. Sebenarnya Bait Allah sudah rampung, bahkan sudah ditahbiskan (ps. 7). Tetapi, ayat orang-orang+yang+berbuat+baik+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">16 menggolongkan pasal orang-orang+yang+berbuat+baik+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">8 ini sebagai bagian penyelesaian pembangunan bait Allah. Pembangunan “bait Allah” dalam arti luas itu menyangkut pembangunan istana Salomo (ayat orang-orang+yang+berbuat+baik+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">1), pembangunan desa-desa yang ditolak Huram agar menjadi kota-kota yang laik huni (ayat orang-orang+yang+berbuat+baik+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">2), pembangunan kedaulatan dan teritorial Israel (ayat orang-orang+yang+berbuat+baik+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">3-6), pembangunan hubungan-hubungan kemasyarakatan (ayat orang-orang+yang+berbuat+baik+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">7-10), dan pembangunan tata ibadah (ayat orang-orang+yang+berbuat+baik+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">12-15). Sungguh suatu pembangunan yang luas, dan terpadu. Dengan demikian, tugas ini bukan tugas main-main, melainkan adalah suatu tugas raksasa dan teramat berat.

Bagian ini menyaksikan dengan jujur keberhasilan dan kegagalan Salomo dalam membangun. Berpegang pada perintah Musa dan teladan Daud ayahnya (ayat orang-orang+yang+berbuat+baik+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">12-15), Salomo berhasil merampungkan pembangunan fisik terpadu tersebut, bahkan tata ibadah bait Allah. Namun, di sela-sela keberhasilan mengarahkan kapasitas yang ada untuk mencapai pola standar fisik dengan benar, Salomo gagal memenuhi standar lainnya yang lebih penting, yaitu kehidupan moral dan ibadah sesungguhnya, yaitu ketaatan terhadap kehendak Allah. Tindakannya memindahkan istrinya, dari kota Daud tempat tabut Allah disimpan ke istana khusus (ayat orang-orang+yang+berbuat+baik+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">11), mengisyaratkan kesadaran Salomo bahwa pernikahan politisnya itu salah di mata Allah.

Renungkan: Pada dasarnya, tak seorang pun mampu membangun sempurna seluruh segi hidup rohani dan duniawi agar bernilai sesuai standar Allah. Standar seperti yang Alkitab paparkan hanya dapat kita penuhi melalui kekuatan Dia yang bangkit dan berhasil.

(0.70) (2Taw 22:1) (sh: "Like father like son" -- Seperti bapaknya begitulah anaknya (Rabu, 26 Juni 2002))
"Like father like son" -- Seperti bapaknya begitulah anaknya

Peribahasa ini hendak mengatakan bahwa kerap kali suatu generasi penerus mewarisi prinsip, sikap, dan gaya hidup para pendahulunya. Peribahasa ini tepat sekali bagi Ahazia. Semua yang buruk dan jahat pada diri dan kelakuan Yoram ada padanya. Sama seperti ayahnya, ia juga berada di bawah bayang-bayang ibunya, Atalya, yang begitu kuat mendominasi kehidupan keluarga raja Yosafat. Praktik penyembahan dewa-dewa asing makin marak dan subur di seluruh Yudea. Ibadah tersebut adalah ibadah kesuburan yang dipercaya bisa memberikan berkat kepada para penyembahnya. Kita tidak tahu persis perbuatan-perbuatan tak bermoral apa yang dilakukannya, tetapi bahwa "ia melakukan apa yang jahat di mata TUHAN sama seperti keluarga Ahab" sudah menolong kita untuk dapat memperkirakan perilaku kehidupannya.

Ia juga suka melakukan petualangan politik dengan mencoba memanfaatkan kondisi melemahnya kekuatan negara-negara besar di sekitar mereka seperti Mesir, Aram, dan Asyur. Ia bersekutu dengan Yoram bin Ahab menyerbu Aram. Kelemahan-kelemahan pribadi Ahazia semakin diperparah oleh para penasihat yang tak lebih adalah para penjilat pencari keuntungan yang tidak mempedulikan nasib seluruh bangsa dan nasib raja. Tidak banyak catatan yang bisa kita peroleh tentang Ahazia karena masa pemerintahannya hanya setahun. Masa yang singkat yang tidak dipergunakan dengan baik oleh Ahazia, mungkin karena dominasi ibunya sedemikian mencengkeramnya sehingga ia tidak bisa lepas. Jadi, pepatah yang lebih tepat adalah "seperti bapa, seperti ibu, seperti itu pula anak." Tidak ada pembaruan hidup terjadi jika seseorang tidak bertaut erat dengan Tuhan. Secara resmi Ahazia adalah seorang raja dari negara yang teokratis, tetapi pada kenyataannya ia sama sekali tidak mengindahkan apa pun yang Tuhan keh endak i.

Renungkan: Lingkungan berpengaruh besar membentuk hidup. Namun, sikap dan kelakuan seseorang adalah pilihannya sendiri, lingkungan tidak bisa dikambinghitamkan. Kesalahan yang kita warisi adalah kesalahan yang kita ambil bagi diri sendiri. Tentang hal itu kita harus bertanggung gugat di hadapan Allah.

(0.70) (2Taw 11:1) (sh: Benar ketika mendengarkan firman Allah (Minggu, 19 Mei 2002))
Benar ketika mendengarkan firman Allah

Satu-satunya cara yang terpikir oleh Rehabeam untuk menyelesaikan pemberontakan Yerobeam adalah dengan cara kekerasan militer. Seratus delapan puluh ribu pasukan khusus hendak ia kerahkan untuk memadamkan pemberontakan Yerobeam. Tetapi, intervensi kenabian mencegah perpecahan menjadi pertumpahan darah. Nabi Semaya menyampaikan firman yang datang dari Allah. Pertama, larangan kepada Rehabeam agar tidak melanjutkan rencananya mengerahkan kekuatan militer tersebut (ayat orang-orang+yang+berbuat+baik+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">4a). Kedua, penjelasan bahwa perpecahan yang dipimpin oleh Yerobeam adalah bagian dari kehendak Tuhan sendiri, yaitu seperti yang memang telah dinubuatkan sebelumnya terhadap Salomo.Keberpihakan Tawarikh pada garis keturunan Daud kembali terlihat dalam bagian ini dengan menyebut “segenap orang Israel di Yehuda dan di Benyamin” (ayat orang-orang+yang+berbuat+baik+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">3). Meskipun Israel terpecah dua, namun Tawarikh memahami Israel ya ng si sa yang dalam zaman pascapembuangan Tuhan pulihkan kembali menjadi Israel. Mereka itulah yang dipertahankan dan dipelihara Allah. Walau hanya dua suku, mereka kini disebut sebagai segenap orang Israel.

Seperti halnya Daud membangun kerajaan dan ibadah, demikian pun Rehabeam kini memberi perhatian pada kedua aspek tersebut. Karena dengar-dengaran pada suara Allah, Rehabeam mampu memusatkan kekuatan untuk kepentingan pembangunan, bukan untuk kepentingan penumpasan yang jelas tak akan pernah dapat menyelesaikan masalah.

Renungkan: Roh Allah memimpin melalui firman Allah, bertujuan menghasilkan hal yang baik bagi kehidupan itu, dan kerap menuntut kita untuk taat dengan cara menahan dan menyangkali diri.

(0.70) (2Taw 28:1) (sh: Makin terdesak, makin berubah setia (Selasa, 2 Juli 2002))
Makin terdesak, makin berubah setia

Ahas membalikkan segala hal baik yang telah dilakukan oleh Yotam, ayahnya. Untuk semua tindakan tersebut hanya penilaian terburuk yang bisa diberikan penulis Tawarikh. Kehidupan Ahas, yang menghidupkan kembali pengurbanan manusia dan anak ala bangsa Kanaan (ayat orang-orang+yang+berbuat+baik+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">3), dipersamakan dengan "kelakuan raja-raja Israel" (ayat orang-orang+yang+berbuat+baik+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">2). Akibatnya, berturut-turut dan bergantian, Allah menyerahkan Yehuda ke tangan Aram (ayat orang-orang+yang+berbuat+baik+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">5a), Israel utara (ayat orang-orang+yang+berbuat+baik+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">5b), Edom dan Filistin (ayat orang-orang+yang+berbuat+baik+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">17-19). Bahkan Asyur yang dimintai bantuan pun malah "menyesakkan" Ahas (ayat orang-orang+yang+berbuat+baik+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">20). Bagi penulis Tawarikh, semua yang terjadi jelas merupakan akibat dari dosa Ahas dan Yehuda (ayat orang-orang+yang+berbuat+baik+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">6, juga 19). Pada masa inilah untuk pertama kali sebagian penduduk Yehuda harus mengalami pembuangan ke negeri lain (ayat orang-orang+yang+berbuat+baik+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">17-19). Para pembaca pertama kitab Tawarikh mengerti bahwa peristiwa pembuangan yang mereka alami bermula dari keadaan bangsa dan kerohanian yang seperti ini.

Semua penghukuman itu tidak juga menyebabkan Ahas berbalik dari kesalahan-kesalahannya. Ahas justru "malah semakin berubah setia kepada TUHAN" (ayat orang-orang+yang+berbuat+baik+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">22). Ahas mencari dewa sembahan baru (ayat orang-orang+yang+berbuat+baik+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">23), dan makin kehilangan rasa hormat terhadap Allah dan bait-Nya. Penghukuman yang dialami Ahas tidak membuatnya bertobat. Ahas malah makin menenggelamkan dirinya ke dalam dosa yang lebih keji dan konyol.

Kebejatan Ahas makin menonjol dengan ironi yang muncul pada pasal orang-orang+yang+berbuat+baik+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">28 ini. Tindakannya dipersamakan dengan kebejatan raja-raja Israel utara (ayat orang-orang+yang+berbuat+baik+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">2a). Namun, pada ayat orang-orang+yang+berbuat+baik+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">9-15, justru orang Israel Utara yang mau mendengar peringatan seorang nabi TUHAN (ayat orang-orang+yang+berbuat+baik+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">9), dan memberi respons yang tepat dengan mengakui keberdosaan mereka dan melakukan kehendak Allah. Mereka tidak seperti Ahas, anak Yotam, keturunan Daud "bapa leluhurnya" (ayat orang-orang+yang+berbuat+baik+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">1b), yang justru "menyakiti hati TUHAN, Allah nenek moyangnya" (ayat orang-orang+yang+berbuat+baik+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">25).

Renungkan: Orang yang berkeras hati tetap tinggal teguh di dalam dosa, menolak jauh-jauh ketetapan Allah, berarti juga menjauhi Allah. Padahal Allah sajalah satu-satunya sumber pertolongan terpercaya untuk hidup.

(0.70) (2Taw 16:1) (sh: Komitmen setengah hati (Jumat, 24 Mei 2002))
Komitmen setengah hati

Kembali Yehuda menghadapi ancaman dari Israel di bawah pimpinan raja Baesa (ayat orang-orang+yang+berbuat+baik+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">1). Strategi pertama Baesa adalah memblokade Yehuda dengan memperkuat Rama yang terletak sekitar 15 km sebelah utara Yerusalem. Tujuannya mungkin ingin mencegah perdagangan dan perjalanan umat yang ingin berziarah ke Yerusalem. Karena bukan termasuk teritorial Yehuda, Asa merasa tidak mampu untuk membuyarkan blokade tersebut. Sayang bahwa hikmat dan kekuatan yang didapatnya dari komitmen iman kepada Allah tidak lagi terlihat. Asa mencari bantuan Benhadad dari Aram dengan memberi imbalan emas dan perak (ayat orang-orang+yang+berbuat+baik+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">3). Yang lebih parah adalah ia tidak lagi berpegang pada janji setia Allah dan lebih mengandalkan ikatan perjanjian antarmanusia yang pernah dibuat antar orang-tua mereka sebelumnya.Memang hasil seperti yang diharapkan terjadi. Baesa menghentikan proyeknya, bahkan kini beberapa kota Isr ael d itaklukkan oleh pasukan Aram (ayat orang-orang+yang+berbuat+baik+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">4-6). Mendapat yang baik namun kehilangan yang terbaik, itulah akibat dari orang yang lebih mengandalkan manusia daripada Allah (ayat orang-orang+yang+berbuat+baik+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">7). Teguran pahit ini disampaikan oleh Hanani kepada Asa. Teguran lain menelanjangi akar dosa Asa, yaitu tindakannya mengandalkan Aram adalah ungkapan ketiadaan iman kepada Tuhan Allah yang bukan saja berkuasa membela umat-Nya, tetapi juga memiliki rencana yang lebih besar, yaitu menyerahkan Aram ke bawah kedaulatan Yehuda. Karena takut dan setia kepada Allah, sumber segala hikmat, maka sebaliknya ketiadaan iman setia dan takut kepada Allah adalah kebodohan. Ini sebenarnya tak dapat ditolerir sebab sebelumnya Asa mengalami sendiri bahwa Tuhan menyanggupinya mematahkan kekuatan Etiopia dengan sejuta pasukan perkasanya (ayat orang-orang+yang+berbuat+baik+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">14:9-15). Reaksi Asa terhadap nubuat tersebut menelanjangi keberpalingan hatinya membelakangi Allah. Ia tidak bertobat, tetapi memenjarakan Hanani. Juga ketika sakit, ia lebih mencari pertol ongan dukun-dukun daripada Allah (ayat orang-orang+yang+berbuat+baik+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">11-13).

Renungkan: Tuhan Allah menginginkan iman sejati, yaitu yang terungkap dalam bentuk komitmen untuk setia dan taat terus menerus kepada-Nya dan firman-Nya, seperti halnya kasih setia-Nya tak pernah berubah.

(0.70) (2Taw 34:14) (sh: Pembaruan perjanjian berdasarkan firman (Jumat, 12 Juli 2002))
Pembaruan perjanjian berdasarkan firman

Pada zaman Yosia, Taurat Musa belum terkumpul secara utuh seperti yang kita miliki sekarang. Penemuan kembali bagian ini, yang memberi perhatian kepada segala potensi dari perjanjian Allah dengan Israel - berkat jika Israel setia, dan kutuk jika Israel berubah setia - membawa dampak besar bagi reformasi Yosia yang sedang berjalan.

Respons Yosia setelah mendengarkan pembacaan kitab tersebut perlu menjadi perhatian kita. Pertama, apa yang didengarnya ternyata tidak membuat Yosia berpuas diri karena merasa mendapat peneguhan atas segala tindakannya yang baik. Sebaliknya, ia justru makin disadarkan tentang betapa seriusnya dosa-dosa yang telah dilakukan bangsanya terhadap Allah. Ia lalu mengoyakkan pakaiannya (ayat orang-orang+yang+berbuat+baik+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">19), sebagai tanda khas bagi orang yang berkabung dan menyesal. Yosia menyesal dan merendahkan diri di hadapan Allah (ayat orang-orang+yang+berbuat+baik+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">27). Respons kedua, Yosia mengambil langkah untuk meminta petunjuk TUHAN (ayat orang-orang+yang+berbuat+baik+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">21).

Firman Tuhan yang disampaikan kepada Yosia melalui nabiah Hulda itu meneguhkan dua hal. Pertama, bahwa Yosia telah melakukan hal yang benar ketika ia bertobat dan merendahkan diri di hadapan Tuhan. Kedua, tentang betapa dahsyatnya penghukuman Allah atas Israel dan Yerusalem karena meninggalkan Tuhan, sehingga penghukuman Allah hanya ditunda tidak akan terjadi pada masa Yosia. Respons ketiga Yosia, yang disebabkan oleh semua hal di atas, adalah pergi bersama-sama seluruh rakyat ke bait Allah, dan membacakan kitab perjanjian yang baru ditemukan itu di hadapan seluruh rakyat (ayat orang-orang+yang+berbuat+baik+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">30).

Melalui sikap Yosia ini, kita belajar banyak hal tentang seorang pemimpin sejati. Pertama, seorang pemimpin harus menjadi teladan spiritual bagi rakyatnya. Kedua, seorang pemimpin mengutamakan persatuan rakyatnya. Ketiga, seorang pemimpin harus mampu mengarahkan rakyatnya untuk melakukan yang berkenan di hadapan Tuhan.

Renungkan: Gumulkan dan doakan terus agar bangsa dan para pemimpin kita bertobat dan bertekad untuk hidup mengikuti Tuhan dan menuruti perintah-perintah-Nya.



TIP #21: Untuk mempelajari Sejarah/Latar Belakang kitab/pasal Alkitab, gunakan Boks Temuan pada Tampilan Alkitab. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA