Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 74 ayat untuk orang-orang berkuda itu AND book:[40 TO 66] AND book:54 (0.002 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 3 4 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (1Tim 5:10) (ende: Membasuh kaki para orang kudus)

Itu tentu sebagai tanda penghormatan kepada orang-orang seiman itu, menurut tjontoh dan pesanan Jesus dalam Indjil. Ingatlah Yoh 13:4-15. Bdl. pula Luk 7:44.

(1.00) (1Tim 6:5) (ende: Sumber keuntungan)

Dalam 1Ti 4:2-3 kesalehan gandjil orang-orang itu disifatkan sebagai "kemunafikan". Dengan kesalehannja jang pura-pura itu mereka berusaha menarik banjak penganut, untuk memperoleh untung djasmani dari mereka.

(0.97) (1Tim 4:2) (ende: Kemunafikan)

Kesalehan luarbiasa dan memang hebat orang-orang tersebut mengagumkan orang-orang jang dangkal pikirannja, sehingga mereka mendjadi penganut. Mereka melarang dan menghina perkawinan dan menjuruh berpantang dari djenis-djenis makanan, seperti tidak makan daging dan minum anggur. Itu memang suatu adjaran palsu jang diilham oleh setan, dan kesalehan jang menjolok mata itu sebenarnja kesalehan pura-pura sadja.

(0.96) (1Tim 1:3) (ende: Orang-orang tertentu)

Mereka itu rupanja pengadjar-pengadjar jang sah dan sebagian besar bangsa Jahudi, seperti dapat diduga dari ajat 1Ti 1:8-11. Mereka menjimpang dari adjaran dan praktek ibadat jang lazim diadjarkan oleh para rasul beserta pembantu-pembantunja. Mereka terlalu berbitjara tenang hal-hal jang remeh dan tak berguna, lagi pula mengandjurkan suatu praktek kesalehan jang aneh dan tidak berdasarkan Indjil.

(0.96) (1Tim 6:11) (ende: Petugas jang dipilih oleh Allah)

Aslinja "manusia Allah".

Itu suatu ungkapan lazim dalam Perdjandjian Lama, dan telah mendjadi suatu gelaran bagi para nabi dan orang lain jang bertugas menjampaikan sabda Allah kepada umum, dan memperdjuangkan kepentingan-kepentingan Allah terhadap orang-orang jang melalaikan atau menentangnja. Terdjemahan "manusia Allah" terasa sama sekali tidak mengesankan maksud dan tjorak arti asli. Kami sangka terdjemahan jang kami pilih dapat mendekatinja.

(0.95) (1Tim 6:5) (full: ORANG-ORANG YANG TIDAK LAGI BERPIKIRAN SEHAT. )

Nas : 1Tim 6:5

Paulus kembali membicarakan guru-guru palsu (bd. pasal 1Tim 1:1-20), sambil memberi tahu Timotius apa yang seharusnya penilaiannya tentang orang seperti itu. Ketidakacuhan pada masa kini terhadap ajaran yang di luar Alkitab itu tidak bersifat rasuli dan mengabaikan nasihat yang jelas dalam surat ini dan surat-surat PB lainnya (bd. Gal 1:9).

(0.94) (1Tim 4:11) (sh: Bertekun (Sabtu, 15 Juni 2002))
Bertekun

Seorang pelayan seperti Timotius harus dapat mengatasi segala sesuatu yang berpotensi untuk menyulitkan, mencemarkan, menghalangi, bahkan menggagalkan pelayanan yang dilakukannya. Untuk itu, ketekunan menjadi kata kunci yang harus Timotius cermati dan perhatikan. Ia tidak boleh membiarkan umurnya menjadi perintang bagi dirinya atau batu sandungan bagi orang lain. Karena itu, ia perlu menjadi teladan dalam perkataan, tingkah laku, kasih, dan kesuciannya (ayat orang-orang+berkuda+itu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">12). Timotius juga diminta untuk tetap bertekun dalam pembacaan dan pengajaran nas-nas Kitab Suci di antara jemaatnya (ayat orang-orang+berkuda+itu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">13), tidak lalai dalam mempergunakan karunia yang Tuhan berikan padanya (ayat orang-orang+berkuda+itu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">14), dan sungguh-sungguh membiarkan hidupnya dikuasai oleh hal-hal yang baik tersebut, sehingga kemajuannya nyata bagi orang-orang di sekitarnya (ayat orang-orang+berkuda+itu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">15). Timotius juga harus mengawasi dirinya sendiri dan ajarannya (ayat 1 6). K esemuanya itu harus dilakukannya dalam ketekunan (ayat orang-orang+berkuda+itu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">16). Singkatnya, Timotius harus memperhatikan semua aspek di dalam kehidupannya.

Akibat yang ditimbulkan dari semua ini adalah "engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau" (ayat orang-orang+berkuda+itu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">16). Melalui karya pelayanan Timotius dan melalui ketekunan Timotius di dalam melakukan hal-hal di atas tadi, Allah bekerja untuk menyelamatkan orang-orang yang mendengarkannya, dan juga diri Timotius sendiri.

Sebagai pelayan Tuhan, Timotius harus sungguh-sungguh memperhatikan hidupnya, mengusahakan hal-hal yang sempurna bagi Allah dalam ketekunan. Semua ini bertujuan tidak hanya agar orang tidak menganggap rendah diri Timotius karena umurnya, tetapi terutama demi terlaksananya panggilan Allah bagi Timotius (lih. 14).

Renungkan: Melayani Tuhan bukan hanya berarti menyisihkan sebagian waktu yang dikhususkan untuk Tuhan, tetapi, seperti yang pernah diajarkan rasul Paulus, mempersembahkan seluruh tubuh atau hidup kita (Rm. 12:1). Ketekunan kita sangat diperlukan di dalam mewujudkan semua hal tadi kehidupan kita sebagai pelayan-pelayan-Nya.

(0.94) (1Tim 5:1) (sh: Penuh kemurnian (Minggu, 16 Juni 2002))
Penuh kemurnian

Pada bagian ini Paulus membahas tentang sikap dan kewajiban Timotius sebagai pemimpin jemaat. Jika para pengajar sesat di awal pasal empat menggunakan "tipu daya pendusta-pendusta", maka Paulus memerintahkan Timotius menangkalnya "dengan penuh kemurnian" (ayat orang-orang+berkuda+itu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">1).

Paulus meminta Timotius agar tidak "keras terhadap orang yang tua, tetapi menegur dia sebagai bapa" (ayat orang-orang+berkuda+itu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">1). Tugas Timotius sebagai pemimpin tidak boleh membuatnya mengesampingkan kewajiban untuk menghormati orang yang lebih tua. Kata "bapa" dan "ibu" yang digunakan di ayat orang-orang+berkuda+itu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">1 dan 2 menunjuk pada pengertian orang tua kandung; ia harus menghormati orang-orang yang lebih tua seperti kepada orang tua kandungnya. Bagi kebanyakan orang, rasanya sulit untuk melaksanakan kedua prinsip ini sekaligus. Namun, itu mutlak harus ditaati oleh seorang pelayan Kristen.

Dalam nada yang sama, Paulus mengingatkan Timotius, dalam menegur orang-orang yang lebih muda, agar tetap menganggap mereka sebagai "saudaramu" dan "adikmu". Anak kalimat "dengan penuh kemurnian" (ayat orang-orang+berkuda+itu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">2), selain menunjuk pada semua kelompok orang yang ada dalam 1-2, secara khusus juga menunjuk pada perlakuan terhadap para "perempuan muda" jemaatnya. Hubungan yang terjadi antara pria dan wanita di dalam lingkungan jemaat dan pelayanan harus dilandasi oleh kemurnian hati dan hidup di dalam Tuhan. Ketiadaan kemurnian seperti ini telah menyebabkan tercemarnya kesaksian jemaat karena masalah seksual.

Renungkan: Bagaimana Anda dapat ikut mewujudkan hubungan "dengan penuh kemurnian" di tengah komunitas jemaat Anda?

(0.93) (1Tim 5:3) (sh: Para janda dalam kehidupan jemaat (Senin, 17 Juni 2002))
Para janda dalam kehidupan jemaat

Perjanjian Lama telah mengajarkan bahwa umat Allah harus memperhatikan para janda (mis. Ul. 24:19). Prinsip itu tetap berlaku pada masa gereja Perjanjian Baru. Gereja waktu itu, walaupun dalam keadaan yang sulit, tetap mempunyai kewajiban untuk memperhatikan kesejahteraan mereka yang hidup berkekurangan.

Tetapi, masalah timbul. Tidak semua janda layak menerima bantuan jemaat yang jumlahnya terbatas itu. Beberapa janda masih mempunyai sanak saudara yang sebenarnya masih mampu untuk menanggung mereka (ayat orang-orang+berkuda+itu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">4-8). Lainnya masih cukup muda dan masih dapat menghidupi diri, entah secara mandiri ataupun dengan kembali berkeluarga (ayat orang-orang+berkuda+itu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">11-14). Lainnya lagi cukup kaya (ayat orang-orang+berkuda+itu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">6). Jika mereka tetap ikut menerima bantuan, maka banyak janda lain yang "benar-benar janda" (ayat orang-orang+berkuda+itu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">1), yang "ditinggalkan seorang diri" (ayat orang-orang+berkuda+itu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">5) dan betul-betul hidup berkekurangan, malah tidak menerima bantuan. Selain masalah ini, Timotius juga harus membereskan masalah dari keteraturan hidup berjemaat karena beberapa dari antara para janda itu hidup tidak disiplin (ayat orang-orang+berkuda+itu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">12-14), dan beberapa bahkan telah "tersesat mengikuti Iblis" (ayat orang-orang+berkuda+itu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">15).

Tuntunan yang diberikan Paulus kepada Timotius ini memberikan beberapa pengajaran penting tentang kehidupan berjemaat. Pertama, suatu jemaat/komunitas Kristen harus memperhatikan sesama saudara/i yang hidup berkekurangan (mis. para janda). Harus ada kebijakan dan langkah yang jelas dan dapat dilaksanakan. Kedua, tidak teraturnya perhatian jemaat terhadap pelayanan diakonia seperti ini akan memberikan "alasan bagi lawan untuk memburuk-burukkan nama kita" (ayat orang-orang+berkuda+itu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">14). Ini akan berpengaruh pada kesaksian jemaat bagi orang-orang lain. Terakhir, Paulus menunjukkan bahwa mereka yang berkekurangan juga punya kontribusi bagi kehidupan jemaat sebagaimana yang lainnya. Walaupun mereka dibantu, mereka tetap punya peranan dalam kehidupan jemaat yang saling melayani (ayat orang-orang+berkuda+itu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">9).

Renungkan: Beri penilaian secara jujur tentang keterlibatan Anda di jemaat Anda dengan dan bagi sesama anggota lain yang berkekurangan.

(0.93) (1Tim 1:18) (sh: Iman, hati nurani, dan perjuangan (Sabtu, 8 Juni 2002))
Iman, hati nurani, dan perjuangan

Paulus, sebagai rasul atas perintah Allah sendiri (ayat orang-orang+berkuda+itu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">1:1), yang telah beroleh kasih karunia begitu mengherankan dari Tuhan Yesus Kristus (ayat orang-orang+berkuda+itu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">1:14), sekarang memberikan tugas kepada anaknya yang sah dalam iman, Timotius (ayat orang-orang+berkuda+itu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">1:1;18). Latar belakang dari bagian surat ini memberitahukan kita bahwa tugas yang disampaikan Paulus ini merupakan tugas yang penting dan harus Timotius kerjakan dengan sungguh-sungguh. Paulus juga mengingatkan Timotius bahwa dirinya menjadi pelayan Tuhan berdasarkan nubuat, yaitu peneguhan Roh Kudus atas panggilan Timotius melalui sesama orang percaya, termasuk Paulus sendiri (ayat orang-orang+berkuda+itu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">18b).

Tugas itu adalah "memperjuangkan perjuangan yang baik dengan iman dan hati nurani yang murni" (ayat orang-orang+berkuda+itu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">18b). Kata kerja Yunani yang diterjemahkan menjadi "memperjuangkan" di sini mempunyai arti harfiah mengabdi sebagai prajurit. Perjuangan itu, seperti yang akan kita lihat pada nas-nas selanjutnya, adalah memelihara jemaat yang Allah telah percayakan kepadanya.

Untuk dapat melakukannya, Paulus menunjuk pada iman dan hati nurani yang murni sebagai syarat utama. Kedua hal ini, sebelumnya telah disebutkan Paulus, akan menimbulkan kasih (ayat orang-orang+berkuda+itu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">1:5). Setelah kasih, maka dalam kasih karunia Allah, iman dan hati nurani yang murni itu akan menimbulkan kerelaan untuk berjuang.

Hati nurani (syneidesis) di dalam surat I Timotius berarti kesadaran yang mendasari terwujudnya perilaku yang sesuai dengan etika Kristiani (bdk. orang-orang+berkuda+itu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">1:9-11, 3:9). Himeneus dan Aleksander adalah contoh orang-orang yang melayani, namun kandas imannya karena menolak memelihara hati nurani yang murni (ayat 19-20). Menyerahkan mereka kepada Iblis adalah tindakan disiplin yang terakhir, untuk membawa pada penyesalan dan pertobatan (bdk. 1Kor. 5:2).

Renungkan: Tiap bentuk pelayanan yang Kristen lakukan, dari menjadi sukarelawan/wati juru masak untuk kegiatan gereja sampai menjadi ketua sinode, semuanya menuntut keseriusan untuk melihatnya sebagai suatu perjuangan. Semuanya juga menuntut Kristen untuk setia menjaga kemurnian hati nurani dan perilaku yang dihasilkannya.

(0.93) (1Tim 2:1) (sh: Iman, hati nurani, dan perjuangan (Minggu, 9 Juni 2002))
Iman, hati nurani, dan perjuangan

Paulus, sebagai rasul atas perintah Allah sendiri (ayat orang-orang+berkuda+itu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">1:1), yang telah beroleh kasih karunia begitu mengherankan dari Tuhan Yesus Kristus (ayat orang-orang+berkuda+itu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">1:14), sekarang memberikan tugas kepada anaknya yang sah dalam iman, Timotius (ayat orang-orang+berkuda+itu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">1:1;18). Latar belakang dari bagian surat ini memberitahukan kita bahwa tugas yang disampaikan Paulus ini merupakan tugas yang penting dan harus Timotius kerjakan dengan sungguh-sungguh. Paulus juga mengingatkan Timotius bahwa dirinya menjadi pelayan Tuhan berdasarkan nubuat, yaitu peneguhan Roh Kudus atas panggilan Timotius melalui sesama orang percaya, termasuk Paulus sendiri (ayat orang-orang+berkuda+itu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">18b).

Tugas itu adalah "memperjuangkan perjuangan yang baik dengan iman dan hati nurani yang murni" (ayat orang-orang+berkuda+itu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">18b). Kata kerja Yunani yang diterjemahkan menjadi "memperjuangkan" di sini mempunyai arti harfiah mengabdi sebagai prajurit. Perjuangan itu, seperti yang akan kita lihat pada nas-nas selanjutnya, adalah memelihara jemaat yang Allah telah percayakan kepadanya.

Untuk dapat melakukannya, Paulus menunjuk pada iman dan hati nurani yang murni sebagai syarat utama. Kedua hal ini, sebelumnya telah disebutkan Paulus, akan menimbulkan kasih (ayat orang-orang+berkuda+itu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">1:5). Setelah kasih, maka dalam kasih karunia Allah, iman dan hati nurani yang murni itu akan menimbulkan kerelaan untuk berjuang.

Hati nurani (syneidesis) di dalam surat I Timotius berarti kesadaran yang mendasari terwujudnya perilaku yang sesuai dengan etika Kristiani (bdk. orang-orang+berkuda+itu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">1:9-11, 3:9). Himeneus dan Aleksander adalah contoh orang-orang yang melayani, namun kandas imannya karena menolak memelihara hati nurani yang murni (ayat 19-20). Menyerahkan mereka kepada Iblis adalah tindakan disiplin yang terakhir, untuk membawa pada penyesalan dan pertobatan (bdk. 1Kor. 5:2).

Renungkan: Tiap bentuk pelayanan yang Kristen lakukan, dari menjadi sukarelawan/wati juru masak untuk kegiatan gereja sampai menjadi ketua sinode, semuanya menuntut keseriusan untuk melihatnya sebagai suatu perjuangan. Semuanya juga menuntut Kristen untuk setia menjaga kemurnian hati nurani dan perilaku yang dihasilkannya.

(0.93) (1Tim 6:11) (sh: Menjadi manusia Allah (Kamis, 20 Juni 2002))
Menjadi manusia Allah

Ayat orang-orang+berkuda+itu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">11-16 memberikan semacam inti dari keseluruhan nasihat Paulus kepada Timotius. Dengan penyebutan "manusia Allah" (ayat orang-orang+berkuda+itu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">11), Paulus menunjukkan bahwa status diri Timotius bukan hanya pemimpin, tetapi juga pemberi teladan di jemaatnya, agar mereka pun dapat mengikutinya menjadi manusia Allah. Karena itu, Timotius harus menjauhi semua hal yang tidak baik, dan sungguh-sungguh berusaha mengejar "keadilan, ibadah, kasih, kesabaran, dan kelembutan" (ayat orang-orang+berkuda+itu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">11). Sifat-sifat ini harus menjadi bagian dari hidupnya sebagai seorang manusia Allah. Karena itu, di ayat selanjutnya (ayat orang-orang+berkuda+itu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">12) Paulus mengambil gambaran dari sebuah pertandingan. Ia harus bertanding karena kondisi yang dihadapinya berat. Ia juga harus "merebut hidup yang kekal" (ayat orang-orang+berkuda+itu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">12), bukan dalam arti mencapai keselamatan hidup kekal dengan usahanya sendiri, tetapi dalam arti menunjukkan bahwa dirinya sungguh -sung guh adalah pemenang dalam pertandingan ini. Caranya adalah dengan menuruti "perintah ini, dengan tidak bercacat dan tidak bercela" (ayat orang-orang+berkuda+itu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">14a), dan dengan memelihara apa yang telah dipercayakan kepadanya, baik pelayanannya maupun orang-orang yang dilayaninya (ayat orang-orang+berkuda+itu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">20). Allah dan Kristus Yesus menjadi saksi Timotius (ayat orang-orang+berkuda+itu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">13), dan pada akhirnya nama Yesus akan dimuliakan sebagai hasil dari perjuangannya (ayat orang-orang+berkuda+itu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">16).

Paulus meminta Timotius untuk mengikuti nasihat ini karena Yesus Kristus adalah "Raja di atas segala raja dan Tuan di atas segala tuan" (ayat orang-orang+berkuda+itu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">15). Fakta ini cukup kuat untuk menjadi dasar bagi tingkah laku orang Kristen, "Yesus adalah raja atas hidup saya dan tiap bagiannya!" Prinsip itu juga harus berlaku bagi setiap orang yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus. Sekali lagi Paulus menasihati agar Timotius memperingatkan para orang kaya agar tidak mengandalkan kekayaan harta mereka dan menjadi tinggi hati, tetapi hanya berharap sepenuhnya kepada Allah saja (ayat orang-orang+berkuda+itu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">17-19). Perbuatan baik mereka menjadi tanda yang menghidupkan pengharapan mereka.

Renungkan: Kristen harus mampu membuktikan bahwa ia adalah manusia Allah, milik Allah dan pemenang pertandingan melalui setiap aspek kehidupannya.

(0.93) (1Tim 1:1) (sh: Dasar menentukan ajaran dan tindakan (Kamis, 6 Juni 2002))
Dasar menentukan ajaran dan tindakan

Bagian pembuka surat Paulus ini memperlihatkan satu penekanan penting. Paulus mengingatkan kembali Timotius bahwa dirinya menjadi rasul, bukan karena kehendaknya pribadi, tetapi karena perintah Allah (ayat orang-orang+berkuda+itu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">1:1). Ia memberitakan Injil karena Injil itu telah dipercayakan Allah kepadanya (ayat orang-orang+berkuda+itu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">11). Penegasan ini bukanlah suatu bentuk kesombongan rohani, tetapi bertujuan untuk menunjukkan perbedaan antara dasar panggilan dari mereka yang sungguh-sungguh melayani Tuhan, dan mereka yang tidak. Karena itu, Timotius, sebagai anak Paulus yang sah dalam iman (ayat orang-orang+berkuda+itu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">2), harus memperhatikan hal ini.

Penegasan tadi menjadi penting ketika Paulus menulis tentang para pengajar ajaran sesat. Mereka disebut Paulus sebagai "orang-orang tertentu … (yang) mengajarkan ajaran lain" (ayat orang-orang+berkuda+itu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">3), yang "sesat dalam omongan yang sia-sia" (ayat orang-orang+berkuda+itu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">6). Mereka "sibuk dengan dongeng dan silsilah yang tiada putus-putusnya" (ayat orang-orang+berkuda+itu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">4). Orang-orang ini mengajarkan bahwa orang Kristen bukan Yahudi tetap harus mengikuti peraturan keagamaan Yahudi. Kelihatannya, sebagian dari mereka adalah mantan rekan-rekan sepelayanan Paulus. Paulus juga menunjukkan bahwa mereka "hendak menjadi pengajar hukum Taurat tanpa mengerti perkataan … dan pokok-pokok yang secara mutlak mereka kemukakan" (ayat orang-orang+berkuda+itu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">7).

Kontras ini juga tampak dalam tujuan dan akibat pelayanan. Pengajaran dan pemaksaan yang dilakukan para pengajar ini menghasilkan persoalan, dan bukan "tertib hidup keselamatan yang diberikan Allah dalam iman" (ayat orang-orang+berkuda+itu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">4). Sementara Paulus menunjukkan, bahwa tujuan pemberian nasihat oleh seorang pelayan Tuhan sejati adalah untuk menimbulkan kasih dari "hati yang suci, hati nurani yang murni dan iman yang tulus ikhlas" (ayat orang-orang+berkuda+itu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">5). Pengajaran seorang pengajar yang benar juga tidak bertentangan dengan ajaran sehat yang didasarkan pada Injil Allah (ayat orang-orang+berkuda+itu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">11).

Renungkan: Menjadi pemimpin dan pengajar di dalam komunitas orang percaya harus berawal pada panggilan Ilahi, memiliki kesungguhan untuk berpegang pada ajaran yang sehat, dan memenuhi syarat-syarat kehidupan terpuji, jika tidak ingin jatuh ke dalam kesesatan dan menjadi batu sandungan bagi gereja.

(0.92) (1Tim 6:2) (sh: Ciri ajaran sesat dari sisi uang (Rabu, 19 Juni 2002))
Ciri ajaran sesat dari sisi uang

Kembali Paulus mengingatkan Timotius untuk berhati-hati terhadap orang yang membawa ajaran yang "lain" (ayat orang-orang+berkuda+itu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">3). Di sini Paulus menggarisbawahi karakter lainnya dari para pengajar sesat ini. Selain ajaran mereka yang bertentangan dengan perkataan Tuhan Yesus (ayat orang-orang+berkuda+itu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">3), mereka juga sok tahu, senang dengan "mencari-cari soal dan bersilat kata, yang menyebabkan dengki, ... (ayat orang-orang+berkuda+itu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">4) serta percekcokan (ayat orang-orang+berkuda+itu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">5). Mereka "tidak lagi berpikiran sehat dan … kehilangan kebenaran" (ayat orang-orang+berkuda+itu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">5). Terakhir, mereka mempunyai motivasi yang sangat materialistis (ayat orang-orang+berkuda+itu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">5b-10). Mereka menganggap ibadah sebagai sumber keuntungan (ayat orang-orang+berkuda+itu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">5b).

Sebagai kontras, Paulus memberikan gambaran tentang arti ibadah yang benar. Ibadah, yang artinya lebih menunjuk pada cara hidup Kristen yang berdasarkan perkataan Tuhan Yesus dan ajaran yang benar (ayat orang-orang+berkuda+itu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">3), memberi keuntungan yang besar bila disertai dengan rasa cukup, "Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah" (ayat orang-orang+berkuda+itu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">8). Keuntungan ini sempat disinggung Paulus pada orang-orang+berkuda+itu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">4:7-8. Tidak seperti mereka yang terpengaruh oleh ajaran sesat itu sehingga menjadi sangat bersemangat dalam mencari kekayaan sehingga terjatuh ke dalam pencobaan dan "berbagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan" (ayat orang-orang+berkuda+itu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">9). Tidak hanya kebinasaan dalam kekekalan yang menjadi akibatnya, tetapi pada kehidupan kini dan di sini. Orang-orang yang cinta uang telah "menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka" (ayat orang-orang+berkuda+itu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">10b). Hal yang paling menyedihkan adalah bila para pengajar seperti ini telah membuat anggota jemaat menyeleweng dan menyimpang dari iman dan ibad ah yang sejati (bdk. 10c). Semuanya karena "cinta uang adalah akar dari segala kejahatan" (ayat orang-orang+berkuda+itu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">10a).

Renungkan: Banyak agama dan kepercayaan di dunia ini mengajarkan bahwa manusia beribadah agar Tuhan melimpahinya dengan berbagai berkat materi. Bahkan, kekayaan adalah balasan yang wajib diberikan oleh Tuhan kepada mereka yang beribadah. Pemahaman seperti ini tidaklah alkitabiah. Kristen memandang kekayaan sebagai berkat Allah yang mencukupkan kita (lih. orang-orang+berkuda+itu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">6:17b), tidak lebih, dan bukan tujuan utama hidup.

(0.84) (1Tim 5:4) (jerusalem: mereka itu) Var: hendaknya ia.
(0.81) (1Tim 5:3) (ende: Kauhormati)

Itu disini, menghormati dengan memberi tundjangan jang pantas.

(0.81) (1Tim 3:1) (ende: Pemimpin)

Mungkin pula terdjemahan: "kepala", atau "ketua" ataupun "gembala" umat. Istilah asli ialah "episkopos". Tentang artinja gelaran itu dewasa itu, baik batjalah tjatatan pada Fili 1:1.

(0.81) (1Tim 4:12) (ende: Usiamu jang muda)

Diduga waktu itu umurnja kira-kira 35 tahun.

(0.81) (1Tim 3:11) (jerusalem: isteri-isteri) Dapat juga diterjemahkan: perempuan. Kalau demikian maka perempuan itu kiranya menjabat diaken. Tetapi bagaimanapun juga kurang jelas apakah isteri-isteri itu ialah isteri diaken.
(0.80) (1Tim 6:2) (ende: Tertjinta)

Itu dapat ditafsirkan "ditjintai oleh Allah", atau jang patut ditjintai sebagai saudara.



TIP #22: Untuk membuka tautan pada Boks Temuan di jendela baru, gunakan klik kanan. [SEMUA]
dibuat dalam 0.08 detik
dipersembahkan oleh YLSA