Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 125 ayat untuk orang seorang AND book:[40 TO 66] AND book:42 (0.002 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 3 4 5 6 7 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Luk 8:47) (ende: Gementar)

sebab wanita itu tahu bahwa ia adalah "nadjis" oleh penjakitnja itu, menurut hukum Jahudi. Sebab itu terlarang baginja bertjampur dengan orang lain, lebih-lebih menjentuh seorang.

(0.99) (Luk 10:33) (ende: Seorang Samaria)

Ia melihat seorang Jahudi, jang sebenarnja bermusuhan dengan bangsa Samaria, kena tjelaka, dan ia segera merasa iba kasihan kepadanja, lalu menolongnja dengan tjinta-kasih jang halus dan sungguh, pun dengan agak banjak berkurban. Jesus tentu hendak menondjolkan, bahwa orang-orang Samaria dalam hatinja bukan orang "kafir", melainkan djauh lebih luhur dari para imam Jahudi, jang sebenarnja harus jang paling saleh. Tetapi inti perumpamaan itu berarti: Tiap-tiap orang jang melihat seorang sesamanja dalam kesusahan, harus merasa dirinja sebagai "sesama-manusianja" dan berwajib menolong dia, biar ia musuhnja. Orang Jahudi menganggap hanja orang sebangsanja sesama mereka.

(0.96) (Luk 16:18) (ende)

Larangan Jesus bahwa orang jang sudah kawin dan hidup bertjerai tidak boleh kawin dengan seorang lain lagi, selama isteri atau suami jang sah masih hidup, disini, seperti dalam Mar 10:11-12 tidak bersjarat sedikitpun, melainkan mutlak sekali.

(0.96) (Luk 19:9) (ende: Orang inipun putera Abraham)

"Putera Abraham" disini dimaksud dalam arti rohani. Biarpun Zacheus pemungut bea jang kaja dan memang tidak selalu djudjur, kini ia sudah bertobat dan mendjadi seorang turunan Abraham tulen.

(0.95) (Luk 6:26) (full: CELAKALAH KAMU, JIKA SEMUA ORANG MEMUJI KAMU. )

Nas : Luk 6:26

Ketika sebagian besar dari orang dunia yang tidak percaya memuji orang percaya atau seorang yang menyatakan dirinya hamba Tuhan, maka mungkin itu menjadi tanda bahwa ia bukanlah seorang pengikut Kristus yang benar, sebab nabi palsu sering disukai oleh orang yang tidak setia kepada Kristus. Nabi-nabi dan pelayan-pelayan Injil yang melayani Allah akan mengalami hal yang sama yang terjadi pada diri Kristus; kehidupan dan berita mereka akan bertentangan dengan dosa orang yang tidak benar dan sebagai akibatnya akan ditolak oleh mereka yang tidak percaya.

(0.95) (Luk 20:44) (full: DAUD MENYEBUT DIA TUANNYA. )

Nas : Luk 20:44

Orang Yahudi berpikir bahwa Mesias akan merupakan keturunan Daud, dan karenanya hanya seorang pemimpin manusiawi. Yesus menjelaskan bahwa pernyataan Daud dalam Mazm 110:1, ketika ia menyebut anaknya sebagai "Tuan", menunjukkan bahwa Mesias itu lebih dari seorang pemimpin manusiawi; Ia juga Anak Allah yang ilahi

(lihat cat. --> Mazm 110:1-7).

[atau ref. Mazm 110:1-7]

(0.94) (Luk 22:54) (sh: Penyangkalan Petrus (Senin, 5 April 2004))
Penyangkalan Petrus

Yesus ditangkap dan dibawa ke rumah imam besar (ayat orang+seorang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">54). Petrus yang sebelumnya mengatakan berani mati bersama Yesus (ayat orang+seorang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">22:33), hanya berani mengikuti Yesus dari jauh. Jangankan mati bersama Yesus berada dekat dengan Yesus saja tidak berani. Lukas melaporkan bahwa peristiwa penyangkalan Petrus tidak berlangsung lama, kira-kira satu jam (ayat orang+seorang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">59). Peristiwa tersebut terjadi di halaman rumah di tengah suasana api unggun (ayat orang+seorang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">55). Ada tiga orang yang mengenali Petrus. Pertama, seorang hamba perempuan menyatakan Petrus adalah seorang yang bersama Yesus (ayat orang+seorang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">56). Petrus menyangkal. Kedua, seorang laki-laki mengenali Petrus sebagai salah seorang murid Yesus (ayat orang+seorang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">58). Apa yang dikatakan hamba perempuan mendapat perhatian dari orang-orang yang berada di halaman rumah tersebut. Jika hamba perempuan mengenali Petrus sebagai orang yang bersama Yesus, maka orang kedua mengenali Petrus sebagai salah seorang murid-Nya. Orang kedua menekankan bahwa Petrus adalah salah satu murid Yesus. Sekali lagi Petrus menyangkal. Ketiga, seorang lain datang mendekati Petrus dan menegaskan bahwa Petrus adalah murid Yesus. Jika orang pertama dan kedua tidak dapat memberikan bukti, maka orang ketiga ini memberi pernyataan dengan bukti. Dari tutur kata Petrus jelas sekali terlihat bahwa ia berasal dari Galilea (ayat orang+seorang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">59). Orang Galilea berbicara dengan aksen yang khas. Ini tidak dapat disangkal.

Meski sudah terbukti bahwa Petrus berasal dari Galilea yang berarti sedaerah dengan Yesus, Petrus tetap menyangkal. Bahkan kali ini ia lebih keras menyangkal. Kerasnya penyangkalan Petrus direkam oleh Matius (ayat 26:74). Ayam berkokok. Segera Petrus mengingat apa yang telah dikatakan Yesus sebelumnya (ayat orang+seorang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">61). Petrus menyadari kegagalannya. Petrus menangis dengan sedih (ayat orang+seorang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">62). Penyesalan selalu terlambat datangnya.

Renungkan: Mudah sekali menyatakan setia sampai mati kepada Yesus semudah menyangkal-Nya mati-matian.

(0.94) (Luk 18:25) (full: SEORANG KAYA ... KERAJAAN. )

Nas : Luk 18:25

Para murid, yang berpegang kepada pandangan umum yang dianut oleh orang Yahudi, heran atas pernyataan-pernyataan Yesus mengenai orang kaya (ayat Luk 18:24-26). Untuk keterangan lebih lanjut mengenai pokok ini,

lihat art. KEKAYAAN DAN KEMISKINAN.

(0.93) (Luk 16:19) (sh: Kesalahan yang fatal seorang manusia. (Minggu, 2 April 2000))
Kesalahan yang fatal seorang manusia.

Bahaya cinta uang tergambar dalam cerita Yesus tentang seorang kaya yang    berpakaian mewah dan tiap hari mengadakan pesta pora dalam    kemewahan. Seringkali kita berpendapat bahwa karena ia tidak    mendermakan uangnya dan tidak mempunyai belas kasihan kepada    orang miskin, maka ia tidak dapat diselamatkan. Jawaban ini akan    membawa kita pada pemahaman yang salah, yakni bahwa keselamatan    manusia dapat diperoleh dengan upayanya sendiri, padahal    keselamatan adalah karena iman.

Orang kaya tersebut tidak pernah sungguh-sungguh percaya    seperti pengakuannya. Dia bukan seorang ateis, juga bukan    seorang Saduki yang tidak percaya pada kehidupan sesudah    kematian. Kesalahan utamanya ialah bahwa ia tidak pernah serius    terhadap berita firman Tuhan.  Bukankah Hukum Taurat mengajarkan    kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri, tetapi    mengapa ia tidak pernah menunjukkan belaskasihannya kepada    Lazarus. Ia pun berkata kepada Abraham bahwa saudara-saudaranya    tidak mungkin menanggapi secara serius firman Tuhan jika tidak    ada orang yang datang dari dunia orang mati.    Abraham atau    di sini berarti Allah, menolak permintaan orang kaya bukan    karena Ia melihat bahwa kedatangan orang mati tidak akan    membantu. Mereka tidak perlu diyakinkan bahwa kehidupan setelah    kematian itu ada atau penghakiman setelah kematian atau neraka    itu ada. Namun mereka perlu diyakinkan bahwa pengabaian dan    pemberontakan terhadap firman-Nya adalah suatu hal yang serius.    Dan ini berhubungan dengan masalah moralitas manusia dan    karakter moralitas Allah.

Renungkan: Jika kita meremehkan peringatan Alkitab tentang    dosa kita di hadapan-Nya, maka betapapun banyaknya penglihatan    tentang dunia orang mati yang kita terima, tidak pernah akan    meyakinkan kita secara pribadi bahwa kita berada dalam bahaya,    jika kita tidak bertobat.

   Bacaan untuk Minggu Sengsara 5:    Yehezkiel 37:11-14    Roma 8:6-11    Yohanes 11:1-4,17, 34-44    Mazmur 116:1-9

   Lagu: Kidung Jemaat 358

(0.92) (Luk 9:37) (sh: Yesus turun tangan (Selasa, 3 Februari 2004))
Yesus turun tangan

Seorang pelukis berkebangsaan Italia pernah menghasilkan suatu karya seni yang luar biasa indah. Rafael, nama pelukis itu, menuangkan peristiwa pemuliaan di atas gunung sekaligus dengan tindakan Yesus menyembuhkan seorang anak yang kerasukan roh jahat. Lukisan itu dibagi dalam tiga bagian. Bagian paling atas adalah bagian yang penuh dengan cahaya (ayat orang+seorang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">29-31). Bagian tengah menampilkan keadaan tiga orang murid yang sedang tidur (ayat orang+seorang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">32). Bagian paling bawah diberi warna agak gelap. Dalam bagian yang gelap itu ada seorang ayah dan anaknya yang sedang sakit (ayat orang+seorang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">38) dan murid-murid lainnya bersama dengan orang banyak. Banyak yang menilai bahwa lukisan ini dibuat sesuai dengan maksud Lukas.

Lukisan ini memaparkan tentang suatu keadaan yang berbeda antara dunia ilahi, dunia penuh kemuliaan yang dialami Kristus di atas gunung, dengan dunia manusia. Teguran keras Yesus sebenarnya merupakan cetusan hati yang merasa bahwa diri-Nya seorang diri menghadapi kesengsaraan dan keputusasaan, ketakutan dan kebingungan, ketidakkuasaan dan ketidakpercayaan dunia manusia. Tidak ada seorang murid pun yang turut merasakan beban penderitaan yang harus ditanggung-Nya.

Namun, kita menarik pelajaran penting dari sikap Yesus, yaitu bahwa keadaan tersebut tidak lantas menumpulkan kepekaan hati-Nya terhadap penderitaan orang lain. Ia peka terhadap kebutuhan seorang ayah yang menginginkan kesembuhan anak tunggalnya. Dalam “kesendirian” Yesus menyembuhkan anak yang kemasukan roh jahat dengan perkataan-Nya yang penuh dengan kekuatan yang dikaruniakan Allah kepada-Nya. Semua yang menyaksikan karya agung Allah itu serentak memuji kebesaran Allah.

Renungkan: Peringatan buat kita, apakah rasa kagum dan takjub pada kuasa Allah baru timbul setelah kita menyaksikan kuasa-Nya dengan mata kepala sendiri?

(0.92) (Luk 5:18) (full: MENGUSUNG SEORANG LUMPUH. )

Nas : Luk 5:18

Teman-teman orang yang lumpuh itu memiliki iman yang kuat bahwa Yesus dapat menyembuhkan dia. Hal ini terlihat dari keputusan mereka untuk membawa dia kepada Yesus. Kita pula harus percaya bahwa Kristus sanggup memenuhi segala kebutuhan mereka yang kita kenal, dengan menggunakan setiap kesempatan untuk membawa mereka kepada Yesus. Roh Allah akan membuka kesempatan seperti itu jika kita ingin membimbing orang lain kepada Kristus.

(0.92) (Luk 19:8) (full: KUBERIKAN KEPADA ORANG MISKIN. )

Nas : Luk 19:8

Pengakuan yang sebenarnya akan dosa dan iman sejati yang menyelamatkan pada Kristus akan menghasilkan kebulatan tekad untuk mengubah kehidupan lahiriah kita. Tak seorang pun dapat mengenal Yesus, menerima tawaran keselamatan-Nya, dan pada saat yang sama tinggal di dalam dosa, ketidakjujuran, dan sifat tak mengenal belas kasihan terhadap orang lain.

(0.91) (Luk 5:12) (sh: Belas kasih dan bukan popularitas (Minggu, 11 Januari 2004))
Belas kasih dan bukan popularitas

Seorang Kristen datang kepada seorang penginjil TV yang terkenal untuk minta diijinkan bersaksi pada acara live shownya. Orang tersebut ingin menyaksikan kepada orang banyak bahwa meskipun ketika didoakan penyakitnya tidak sembuh, tetapi justru keluarganya percaya kepada Yesus. Permintaan orang tersebut ditolak dengan alasan bahwa ia tidak menyaksikan kemuliaan Allah karena penyakitnya tidak sembuh ketika didoakan. Sebenarnya alasan utama dari penolakan tersebut adalah bahwa si penginjil itu kuatir kehilangan popularitas sebagai penyembuh ilahi.

Sikap ini berbeda dengan sikap Tuhan Yesus ketika menyembuhkan orang kusta oleh karena belas kasih-Nya melihat penderitaannya. Tuhan Yesus menyuruh orang tersebut untuk segera memperlihatkan dirinya kepada imam dan menjalani proses ritual pentahiran, supaya orang tersebut dapat diterima kembali di masyarakat Israel (ayat orang+seorang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">14).

Tuhan Yesus tidak butuh popularitas, dan memang bukan itu tujuan Dia melayani. Bahkan popularitas yang kemudian diterima-Nya bisa mengganggu fokus pelayanan-Nya. Itu sebabnya begitu popularitas-Nya melonjak, Tuhan Yesus malah mengundurkan diri untuk berdoa (ayat orang+seorang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">16).

Renungkan: Apakah saudara melayani Tuhan karena belas kasih kepada sesama atau karena saudara ingin dikenal orang banyak sebagai orang baik, orang pintar atau orang yang berkarunia? Ingat! Yesus pernah berkata, bahwa orang sedemikian sudah mendapatkan upahnya.

(0.91) (Luk 1:26) (sh: Ada apa dengan Maria? (Minggu, 22 Desember 2002))
Ada apa dengan Maria?

Jawabannya jelas: begitu banyak hal-hal yang besar. Pertama, bertemu dengan malaikat Gabriel bukanlah kejadian yang biasa dialami seorang Yahudi, apalagi seorang wanita. Kedua, mendengar berita yang disampaikan Gabriel, bahwa ia akan mengandung. Pertanyaan spontan Maria pada ayat orang+seorang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">34 menunjukkan keterkejutannya karena dirinya dikatakan akan mengandung sebelum menikah dan hidup serumah dengan Yusuf, tunangannya (lih. orang+seorang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">3:5). Maria memikirkan akibat sosial yang akan dialaminya karena peristiwa itu (bdk. orang+seorang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">1:48a). Sudut pandang Lukas dari pihak Maria ini (kontras dengan Matius yang melihatnya dari sisi Yusuf) mengajak kita untuk merenungkan sikap Maria dalam menghadapi rencana Allah yang begitu mengejutkan ini. Jika dibandingkan dengan kisah sebelumnya, mungkin kita bertanya: mengapa Maria tidak menerima hukuman seperti Zakharia karena mempertanyakan pemberitaan Gabriel. Jawabannya sederhana, orang lanjut usia dikaruniai anak bukanlah hal yang baru dalam sejarah bangsa Yahudi (ingat Abraham dan Sara), sementara kelahiran dari seorang perawan tanpa keterlibatan seorang laki-laki belum pernah terjadi. Tetapi, setelah penjelasan Gabriel, kita melihat justru tekad dan keberserahan Maria untuk menerima kehendak dan rencana Allah yang disampaikan melalui Gabriel (ayat orang+seorang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">38). Teladan yang kita dapatkan dari Maria adalah, kerelaannya untuk mempercayakan perjalanan hidupnya kepada rencana Allah, betapapun drastisnya rencana itu menyebabkan perubahan dalam hidupnya.

Renungkan:
Teladanilah Maria yang dalam tiap situasi apa pun—meski sulit, berkata: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut kehendak-Nya"

(0.91) (Luk 9:1) (sh: Siap melayani (Jumat, 30 Januari 2004))
Siap melayani

Laksana seorang prajurit yang masuk ke medan perang, seorang pelayan Injil Kerajaan Allah memerlukan persiapan bukan hanya pengetahuan tentang medan dan strategi pelayanan, tetapi juga persiapan secara fisik, mental dan spiritual. Untuk itu, ketika Yesus mengutus kedua belas murid-Nya, Yesus memberikan pembekalan agar murid-murid-Nya siap menanggung semua risiko pelayanan yang mungkin dihadapi. Beberapa persiapan penting yang perlu dimiliki seorang pelayan, termuat dalam perikop bacaan kali ini.

Pertama, menerima kuasa Allah (ayat orang+seorang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">1-2,6). Dalam pelayanan Yesus memberitakan Injil sebelumnya Yesus melakukan banyak mukjizat. Banyak orang diselamatkan melalui pembebasan dari kuasa setan, kesembuhan dari penyakit dan peristiwa-peristiwa yang membutuhkan kuasa Allah. Untuk tujuan itulah maka Yesus memberikan kuasa-Nya kepada murid-murid-Nya.

Kedua, memprioritaskan pemberitaan Injil di atas pemenuhan kebutuhan pribadi (ayat orang+seorang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">3-6). Yesus melarang murid-murid-Nya membebani diri dengan kebutuhan sandang, pangan dan tempat tinggal yang seolah-olah menjadi prioritas utama dalam melayani. Seorang pelayan harus terfokus pada tujuan pengutusan yaitu memberitakan Injil kerajaan Allah ke segala tempat.

Ketiga, mewaspadai intrik penguasa dunia (ayat orang+seorang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">7-9). Herodes ingin bertemu Yesus (ayat orang+seorang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">9). Untuk apa? Ia pernah membunuh Yohanes Pembaptis karena dendam atas teguran Yohanes padanya. Pasti keinginan Herodes untuk bertemu Yesus didasari oleh motivasi yang tidak baik.

Betapa pentingnya prajurit Kristus mempersiapkan diri dalam memasuki medan pelayanan.

Renungkan: Tanpa kuasa Yesus, pelayanan Anda dalam memberitakan Injil Kerajaan Allah hanya akan menghasilkan pengikut Anda bukan, Dia.

(0.91) (Luk 19:1) (sh: Ada berapa Zakheus di Indonesia? (Sabtu, 8 April 2000))
Ada berapa Zakheus di Indonesia?

Zakheus adalah seorang laki-laki yang secara fisik tidak sempurna karena pendek, namun    ia seorang yang kaya karena ia seorang pemungut cukai. Walaupun    kaya, tak seorang pun mau menerima dia, tidak juga Sinagoge.    Lebih tragisnya lagi uang banyak yang ia miliki tidak dapat    memberikan kompensasi atas penolakan yang ia alami. Dia telah    jauh tersesat. Karena itu bagaimana mungkin seorang yang sudah    jauh tersesat dapat menemukan jalan menuju  Kerajaan Allah?    Tentu saja ia tidak dapat, namun dia dapat ditemukan dan dibawa    masuk ke dalam Kerajaan Allah oleh Yesus (ayat orang+seorang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">9-10). Dengan kata    lain oleh karena kasih karunia-Nya, Zakheus telah diterima oleh    Allah masuk ke dalam Kerajaan-Nya.

Penerimaan Allah ini memberikan dampak yang luar biasa dalam    diri Zakheus. Ia mampu melihat bahwa harta berlimpah-limpah yang    telah ia cari dan dapatkan dengan susah payah, bahkan dengan    pengorbanan hidup bermasyarakatnya selama ini ternyata sia-sia.    Zakheus telah menemukan identitas dirinya yang benar yaitu anak    Abraham (ayat orang+seorang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">9) yang merupakan nenek moyangnya, yang dibenarkan oleh    iman kemudian hidup sesuai dengan iman. Zakheus sudah    membuktikan bahwa ia hidup sesuai dengan identitasnya.    Keselamatan yang ia terima sudah membawa perubahan sikap yang    total terhadap kewajiban sosialnya. Dan ini sangat penting    karena jika ia nantinya akan memerintah bersama Kristus maka ia    harus belajar dan melatih sikap Kristen terhadap harta dalam    dunia sekarang ini.

Bagaimana seorang percaya harus bersikap dan bertindak terhadap    harta yang dimilikinya, dipertegas oleh Kristus dalam    perumpamaan tentang uang mina (ayat orang+seorang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">11-27). Setiap orang percaya    haruslah bertanggungjawab untuk menggunakan dan mengembangkan    dengan setia setiap kekayaan, waktu, dan talenta yang sudah    dipercayakan Tuhan kepadanya, karena Tuhan akan meminta    pertanggungjawabannya. Itulah kewajiban yang sesuai dengan    identitasnya.

Renungkan:  Anugerah yang besar itu juga telah memberikan    identitas yang sama kepada Anda  identitas yang juga diberikan    kepada Zakheus. Berarti ada banyak Zakheus di bumi Indonesia.    Berarti pula akan ada banyak orang yang berhasil dientaskan dari    kemiskinan di bumi Indonesia tercinta.

(0.91) (Luk 7:36) (sh: Lebih layakkah aku? (Sabtu, 24 Januari 2004))
Lebih layakkah aku?

Merasa diri lebih layak dan lebih baik dalam segala hal mengakibatkan seseorang merasa dirinya berhak menilai orang lain. Di hadapan Yesus Kristus benarkah kita lebih layak dan lebih baik dibandingkan dengan orang lain?

Ketika Yesus diundang makan oleh orang Farisi, terjadi suatu peristiwa yang bagi orang Farisi itu adalah suatu hal yang seharusnya tidak terjadi. Peristiwa itu terjadi di tengah-tengah jamuan makan. Seorang perempuan berdosa datang sambil menangis, berdiri di belakang Yesus dekat kaki-Nya, lalu membasahi kaki-Nya dengan air mata, menyekanya dengan rambut, kemudian mencium kaki-Nya dan meminyakinya dengan minyak wangi (ayat orang+seorang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">38). Orang Farisi ini melihat dan mengatakan “Kalau Dia nabi, tentunya Dia tidak akan bergaul dengan orang berdosa” (ayat orang+seorang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">39). Secara tidak langsung orang Farisi ini mengatakan, “Nabi hanya bergaul dengan orang yang tidak masuk dalam kelompok orang berdosa”.

Namun melalui peristiwa ini Yesus membongkar konsep salah orang Yahudi. Tidak ada kelompok orang berdosa dan kelompok orang benar. Di hadapan Yesus semua manusia adalah orang berdosa, dan berhutang kepada-Nya. Tidak ada seorang pun yang mampu membayar hutangnya dan yang layak di hadapan Allah. Inilah yang Yesus tegaskan dalam cerita perumpamaan tentang perempuan berdosa dan orang Farisi (ayat orang+seorang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">41-42). Bahwa keselamatan diberikan bukan kepada orang yang merasa diri lebih layak dibandingkan dengan orang lain. Keselamatan diberikan kepada orang yang tidak layak, orang yang sangat berdosa seperti perempuan berdosa (dari kacamata orang Farisi) tersebut yang adalah pelacur.

Kita semua berdosa dan tidak layak di hadapan Yesus. Jangan pernah merasa diri lebih layak karena dosa orang lain kelihatannya lebih banyak.

Renungkan: Hanya oleh anugerah kita dilayakkan dan diselamatkan. Jadi, jangan sombong!

(0.90) (Luk 9:43) (sh: Murid Kristus bukanlah murid gampangan. (Minggu, 19 Maret 2000))
Murid Kristus bukanlah murid gampangan.

Dunia pendidikan masa kini menuntut orang-tua mempersiapkan anak-anak agar    berhasil masuk di sekolah lanjutan dan universitas yang bermutu.    Oleh karena itu sejak Sekolah Dasar, anak-anak sudah diikutkan    berbagai les. Meskipun menyadari bahwa beban anak-anak mereka    semakin berat, waktu istirahat mereka pun semakin sedikit, dan    pengeluaran bulanan akan meningkat, para orang-tua tetap    melakukannya. Untuk menjadi murid sebuah sekolah yang    berkualitas tinggi bukanlah hal yang gampang dan tidak setiap    orang mempunyai kesempatan untuk itu.

Demikian pula menjadi murid Kristus, bukanlah murid gampangan    juga. Karena sebagai murid Kristus, kita adalah wakil Kristus    yang adalah Allah sendiri, sekalipun ia masih anak kecil (ayat orang+seorang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">48).    Luar biasa sekali kedudukan seorang murid Kristus. Namun untuk    menjadi murid-Nya ada syarat-syarat tertentu yang harus    dipenuhi.

Dalam dunia yang mengagungkan kekuatan dan kekuasaan, seorang    murid Kristus tidak boleh mengandalkan itu semua dalam    menjalankan tugas dan misinya. Konsep ini diambil berdasarkan    pernyataan Yesus bahwa Anak Manusia harus mengalami 'salib',    ketika semua orang masih keheranan menyaksikan kebesaran Allah    yang dinyatakan melalui diri-Nya (ayat orang+seorang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">43b-45). Seorang murid Kristus    juga harus siap menerima ketidakramahan dan kekejaman dunia    terhadap dirinya tanpa membalas (ayat orang+seorang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">51-56). Ia juga harus menyadari    bahwa dunia bukanlah tempat tinggal abadi (ayat orang+seorang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">58).

Sikap seorang murid terhadap Gurunya adalah memberikan    prioritas utama kepada-Nya di atas tugas-tugas pribadi dan    tradisi agama (ayat orang+seorang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">59-62). Kemudian sebagai sesama murid, tidak    pandang golongan atau kedaerahan.

Renungkan: Bagaimana sikapku terhadap Tuhan, dunia, dan    sesama murid Kristus?  Apa yang bisa kulakukan untuk    mengaplikasikan ketiga sikap ini dalam hidup sehari-hari, agar    tidak disebut murid gampangan?

   Bacaan  untuk Minggu Sengsara 3:    Keluaran 24:12-18    Roma 5:1-5    Yohanes 4:5-15, 19-26    Mazmur 95:1-2, 6-11

   Lagu: Kidung Jemaat 424

(0.90) (Luk 17:1) (sh: Pelayanan Kristen dan resep manjur bagi seorang pelayan (Senin, 3 April 2000))
Pelayanan Kristen dan resep manjur bagi seorang pelayan

Para Rasul agak takut dan bimbang ketika menghadapi tugas pelayanan yang akan diserahkan kepada mereka. Tugas mereka tidak ringan. Di dalam pelayanan mereka akan menghadapi penyesat- penyesat. Konflik yang akan mereka hadapi dalam kehidupan jemaat juga tak kalah rumitnya. Ada kemungkinan mereka akan mengalami sakit hati atau bahkan mengalami penderitaan fisik. Sikap yang harus ditunjukkan oleh para Rasul adalah mengampuni dengan tidak terbatas. Cara pengampunan yang diperintahkan oleh Yesus sangat berbeda dengan tradisi orang Yahudi (Mat. 5:38-44). Oleh karena itu, mereka memohon agar imannya ditambahkan. Dan jawaban yang diberikan oleh Yesus sangat melegakan yaitu bahwa iman yang hanya sekecil biji sesawi pun sebetulnya mempunyai kuasa yang sangat besar.

Kuasa iman yang besar bisa menimbulkan sombong rohani. Karena itulah Kristus pun kemudian memberikan pengajaran yang lebih lanjut tentang sikap mereka terhadap Allah, yaitu mengenai kerendahan hati (ayat orang+seorang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">7-10). Sikap ini harus dimanifestasikan melalui tindakan yang tidak mengharapkan pujian atau terima kasih, karena mereka sebetulnya hanyalah hamba-hamba Allah. Apa yang harus mereka lakukan adalah kewajiban mereka. Sikap kerendahhatian ini juga harus dimanifestasikan melalui perbuatan dan tindakan yang memuliakan Allah seperti yang didemonstrasikan oleh satu dari 10 orang kusta (ayat orang+seorang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">11-19). Setelah melihat bahwa dirinya sembuh, ia kembali kepada Kristus bukan sekadar mengucapkan terimakasih, namun untuk memuliakan Allah.

Bila uraian di atas kita rangkumkan maka akan tergambar bahwa pelayanan Kristen bukanlah pelayanan yang mudah karena akan menemui tantangan dan serangan terhadap ajaran maupun dirinya secara pribadi. Namun demikian ia tidak boleh begitu saja meninggalkan pelayanannya, karena kedudukannya hanyalah seorang hamba. Apa yang ia kerjakan merupakan suatu kewajiban yang tidak bisa dibantah. Ia tidak bisa menentukan apa, kapan, dan bagaimana ia akan melakukan pelayanan. Semuanya harus berpusat kepada-Nya.

Renungkan: Seorang pelayan juga tidak boleh melakukan segala sesuatu bagi kepopuleran dan keuntungan dirinya. Semuanya semata-mata bagi kemuliaan-Nya.

(0.90) (Luk 8:26) (sh: Menang atas setan dan tanggung jawab Injil (Rabu, 19 Januari 2000))
Menang atas setan dan tanggung jawab Injil

Tatkala kita melihat orang yang terganggu jiwanya atau kerasukan setan, kerap kita berkata: "kasihan" tetapi kita tak melakukan apa-apa. Bahkan kita memilih menghindar daripada berurusan dengannya. Padahal orang tersebut telah hancur harkat dan kehormatannya, bahkan yang ada dalam dirinya hanyalah aib, dan keterasingan dari kesempatan hidup wajar. Dalam kasus ini dikisahkan seorang yang terganggu jiwanya karena pengaruh kuasa setan. Tak ada seorang pun yang dapat menikmati kebahagiaan bila berada di bawah pengaruh kuasa setan. Tak ada seorang pun yang menunjukkan itikad baik untuk berusaha menolongnya terlepas dari belenggu setan.

Keadaan menjadi berbalik ketika Yesus tiba di Gerasa. Yesus datang dan membebaskan orang tersebut dari kuasa setan. Sungguh suatu perubahan total terjadi dalam diri orang tersebut. Dari telanjang, berpakaian, dari kerasukan menjadi waras, dari tidak mengenal siapa Yesus, menjadi pengikut dan menyaksikan berita tentang Yesus. Keselamatan dari Krisus tidak hanya mengubahnya secara total, tetapi juga memotivasinya untuk mempertanggung-jawabkan perubahan tersebut: Berarti: (1) Ia berkuasa atas segala kuasa yang ada di bumi, termasuk kuasa setan, karena setan pun tunduk -- "taat" dan memohon belas kasihan Yesus. (2) Manusia begitu bernilai di hadapan Allah. Karenanya Yesus membebaskannya dari belenggu kuasa setan, memulihkan secara total. Dan menjadikan hidupnya berarti.

Peristiwa di Gerasa adalah salah satu bentuk perbuatan setan yang menghancurkan harkat, martabat, dan nilai manusia. Berbagai bentuk sepak terjang setan masih bergulir hingga hari ini dan sampai akhir. Ia selalu jeli melihat kelemahan manusia dan tidak sedetik pun melepaskan kesempatan menjerumuskan manusia ke dalam perangkapnya.

Renungkan: Seorang yang telah masuk perangkap Iblis, tidak akan dilepaskan begitu saja. Ia pasti minta balasan. Hanya Yesus yang dapat melepaskan dia dari perangkap Iblis. Bila kita menyerahkan kehidupan kita sepenuhnya kepada Dia, hidup yang telah diluluhlantakkan Iblis dapat dipulihkan oleh-Nya. Kuasa-Nya lebih besar daripada kuasa Iblis. Yesus akan memperbaharui secara total. Dan seorang yang sudah mengalami pembaharuan total, akan memiliki tanggung jawab Injil terhadap sesamanya.



TIP #21: Untuk mempelajari Sejarah/Latar Belakang kitab/pasal Alkitab, gunakan Boks Temuan pada Tampilan Alkitab. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA