Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 74 ayat untuk oleh iman AND book:43 (0.001 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 3 4 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Yoh 6:37) (full: TIDAK AKAN KUBUANG. )

Nas : Yoh 6:37

Yesus berjanji akan menerima semua orang yang datang kepada-Nya dalam pertobatan dan iman. Mereka yang datang kepada Yesus datang sebagai jawaban terhadap kasih karunia yang diberikan mereka oleh Allah

(lihat art. IMAN DAN KASIH KARUNIA).

(0.96) (Yoh 2:1) (sh: Bertumbuh dalam kemuliaan (Jumat, 28 Desember 2001))
Bertumbuh dalam kemuliaan

Jika kita berbicara tentang iman yang semakin dalam dan kuat, apakah sebenarnya yang kita maksudkan? Apakah hanya sebatas semakin banyaknya informasi yang kita serap dan kuasai? Hari ini kita akan merenungkan apa artinya iman yang semakin bertumbuh.

Jika pada peristiwa sebelumnya kesaksian disampaikan melalui perkataan, maka dalam teks hari ini kita melihat bahwa kesaksian juga disampaikan melalui perbuatan. Dalam sebuah pesta pernikahan di Kana, Yesus menyatakan kemuliaan-Nya (ayat oleh+iman+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">11). Yesus bersaksi melalui perbuatan, yakni dengan mengubah air menjadi anggur (ayat oleh+iman+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">9). Ia bersaksi kepada pelayan-pelayan dan juga orang-orang yang hadir dalam pesta perkawinan. Tetapi, tidak dinyatakan bahwa mereka, sebagai akibatnya, menjadi percaya pada Yesus dan kemudian melihat kemuliaan-Nya. Mereka gagal melihat kemuliaan Yesus.

Apakah artinya melihat kemuliaan Yesus? Jika kita mengingat janji Yesus seperti tertera dalam oleh+iman+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">1:50-51, maka dapat dikatakan bahwa melihat kemuliaan Yesus identik dengan mengalami hadirat Allah. Melihat surga terbuka dan melihat malaikat- malaikat Allah turun-naik kepada Yesus merupakan pernyataan kehadiran Allah. Pada peristiwa sebelumnya, dinyatakan bahwa murid-murid telah percaya pada Yesus (ayat oleh+iman+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">1:35-51). Mengapa dalam ayat oleh+iman+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">11 dikatakan murid-murid percaya pada Yesus? Peristiwa di Kana bukanlah awal kelahiran iman murid-murid pada Yesus. Peristiwa ini memperlihatkan pendalaman iman. Iman murid-murid bertumbuh semakin dalam melalui dan oleh peristiwa di Kana. Ini sesuai dengan yang dijanjikan Yesus sebelumnya (ayat oleh+iman+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">1:50-51). Melihat kemuliaan Yesus menyebabkan iman murid-murid bertumbuh. Mereka yang percaya pada Yesus selanjutnya akan menikmati persekutuan bersama- Nya, mengalami hadirat Allah. Melihat kemuliaan Yesus berarti mengalami hadirat Allah. Inilah artinya iman yang bertumbuh.

Renungkan: Setiap manusia yang percaya pada Yesus akan melihat kemuliaan-Nya (ayat oleh+iman+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">1:14). Belajarlah peka melihat kemuliaan- Nya dalam hidup Anda. Ucapan syukur Anda bisa jadi merupakan tanda bahwa iman Anda bertumbuh.

(0.95) (Yoh 16:25) (sh: Ketidakpastian manusia (Rabu, 10 Maret 1999))
Ketidakpastian manusia

Kecenderungan manusia mempercayai suatu hal melalui proses pembuktian ternyata juga diberlakukan pada keyakinan iman. Hal ini tampak ketika para murid percaya bahwa Yesus datang dari Allah dan Dia mengetahui segala sesuatu dalam pikiran mereka (30). Iman keyakinan seperti ini tentunya sangat lemah. Karena begitu banyak hal dalam keyakinan iman kepada Yesus Kristus yang tidak dapat dibuktikan oleh kemampuan berpikir indra manusia. Meskipun demikian, tanpa adanya pembuktian logika, dimensi kebenaran dan keyakinan iman itu pasti mengarahkan manusia pada kepercayaan dan keyakinan utuh pada Yesus Kristus.

Kepastian Tuhan. Banyak ilmuwan, filsuf, sejarawan dari sejak Kekristenan berkembang, berusaha membuktikan kebenaran pengajaran Kristus lewat pembuktian-pembuktian ilmu pengetahuan dan logika manusia. Namun, pada akhirnya orang percaya meyakini bahwa kebenaran Tuhan tidak tergantung pada pembuktian logika dan keyakinan manusia. Yesus datang dari Bapa, menyelesaikan misi-Nya dan kembali kepada Bapa.

Renungkan: Tanpa harus didahului oleh pembuktian ilmu pengetahuan, seluruh keberadaan Yesus Kristus merupakan kepastian kebenaran yang mendasari keyakinan iman orang percaya. Yakini dan andalkanlah itu!

(0.95) (Yoh 20:19) (sh: Iman seorang pencari fakta (Selasa, 6 April 1999))
Iman seorang pencari fakta

Bagi Tomas, iman harus dapat dipegang dengan tangan, dilihat dengan mata, dirasakan dengan pancaindra; rasional dan bisa dimengerti oleh akal. Tetapi, sebenarnya iman berada di atas akal, walaupun tidak bertentangan dengan akal. Percaya kepada sesuatu yang bisa dilihat, dipegang dan dirasa, sebenarnya sulit sekali untuk dinamakan "percaya". Oleh sebab itu firman Allah mengatakan: "Karena engkau telah melihat Aku maka engkau percaya, berbahagialah mereka yang tidak melihat namun percaya". Apakah kita percaya karena kita melihat, ataukah kita percaya walau tidak melihat?

Mengabaikan persekutuan. Tomas tidak hadir dalam persekutuan, karena itu, ia tidak melihat Yesus ketika Ia menampakkan diri di tengah-tengah para murid. Arti Paskah dan pengalaman akan dampak Paskah, dibukakan Yesus dalam sebuah persekutuan. Itulah wadah para murid mengerti dan mendalami arti sebuah persekutuan yang sesungguhnya. Dalam persekutuan itu pulalah para murid menyaksikan penampakan Yesus setelah kebangkitan-Nya. Seperti halnya Tomas, bukankah kita seringkali mengabaikan persekutuan, sehingga kita juga tidak bertemu dengan Yesus yang menampakkan diri?

Renungkan: Orang beriman yang berbahagia adalah orang yang mendapatkan kepastian iman dengan tidak bergantung pada tanda dan pengalaman indra.

(0.94) (Yoh 14:19) (jerusalem) Menurut pandangan "dunia" Yesus sudah habis riwayatNya. Sebaliknya para murid akan melihatNya hidup, dibangkitkan dari alam maut. Mereka akan melihatNya tidak hanya dengan pancaindranya tetapi juga secara rohani dan batiniah oleh karena iman, Yoh 20:29.
(0.94) (Yoh 5:44) (full: MENERIMA HORMAT SEORANG DARI YANG LAIN. )

Nas : Yoh 5:44

Mereka yang sungguh-sungguh memiliki iman yang menyelamatkan tidak akan didorong oleh pujian atau hormat dari orang lain. Tujuan hidup mereka hanyalah menyenangkan Bapa. Mereka yang sudah terbiasa senang dipuji orang menjadikan diri mereka sendiri berhala dan menempatkan diri mereka di luar Kerajaan Allah. Menyukai pujian orang melebihi pujian Allah berarti tidak percaya Injil Kristus dan tidak memungkinkan iman sejati (bd. Rom 2:29).

(0.94) (Yoh 6:60) (sh: Kebenaran menyaring iman (Sabtu, 12 Januari 2002))
Kebenaran menyaring iman

Murid-murid-Nya juga sulit menerima bahwa Yesus adalah Allah dan kematian-Nya berdampak bagi keselamatan dunia. Istilah murid-murid dalam ayat oleh+iman+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">60 jelas tidak hanya terbatas pada 12 orang murid. Kedua kenyataan ini merupakan ganjalan bagi beberapa murid untuk percaya kepada Yesus (ayat oleh+iman+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">60). Tetapi, Yesus menegaskan bahwa Ia datang dari surga (ayat oleh+iman+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">62). Beberapa murid pergi meninggalkan-Nya (ayat oleh+iman+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">66). Namun demikian, ada murid-murid yang tetap percaya kepada-Nya. Malah iman mereka diperdalam melalui peristiwa ini. Murid-murid yang diwakili oleh Petrus menyatakan iman-Nya kepada Yesus.

Dalam masa yang sangat kritis ketika sebagian dari murid-murid meninggalkan Yesus, Petrus dengan tegas dan terbuka menegaskan iman-Nya. Petrus menyatakan iman-Nya dalam kaitan dengan akibatnya, yakni memiliki hidup kekal. Barangsiapa yang percaya kepada Yesus memperoleh hidup kekal. Dengan demikian, pernyataan Petrus mengindikasikan bahwa ia telah percaya kepada Yesus. Maka, pernyataan Petrus dalam peristiwa ini bukanlah momen lahirnya iman, melainkan merupakan momen pendalaman iman (ayat oleh+iman+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">69). Petrus semakin mengenal Yesus lebih dalam lagi. Pernyataan Petrus yang mengungkapkan bahwa imannya semakin dalam terlihat dari istilah Yang Kudus dari Allah yang ditujukan Petrus kepada Yesus. Mengapa? Dalam kesaksian-Nya di sinagoge di Kapernaum, Tuhan Yesus mengutip kitab nabi Yesaya 54:13. Dalam Yesaya 54:5, istilah Yang Kudus dari Israel muncul. Mungkin inilah yang menjadi dasar yang dipakai Petrus. Istilah Yang Kudus dari Israel merupakan tema dominan dalam kitab Yesaya (misalnya terdapat pada 1:4; 5:19,24; 10:20; 12:6; 17:7; 55:5). Istilah ini dalam kitab Yesaya jelas sekali dipakai untuk menunjuk kepada Allah. Jika Petrus mengenakan istilah ini kepada Yesus, maka dapat dikatakan karena Petrus menyadari Yesus adalah Allah. Dari sini dapat disimpulkan bahwa berbagai kesaksian Yesus melalui perkataan dan perbuatan telah membawa Petrus sampai ke satu titik puncak iman bahwa Yesus adalah Allah.

Renungkan: Ketika Yesus dinyatakan sebagai manusia akan banyak manusia yang setuju. Tetapi, ketika Yesus menuntut bahwa Ia adalah Allah maka akan sedikit manusia yang setuju.

(0.94) (Yoh 16:26) (jerusalem: meminta bagimu kepada Bapa) Var: meminta kepada Bapa. Memanglah Yesus tetap satu-satunya pengantara, bdk Yoh 10:9; 14:6; 15:5; Ibr 8:6, tetapi para murid menjadi bersatu denganNya oleh karena iman dan kasih, maka mereka dikasihi oleh Bapa: pengantara Yesus menghasilkan seluruh hasilnya. Inilah doa agung Juruselamat yang pada saat korbanNya mempersembahkan diriNya dan mendoakan semua manusia.
(0.93) (Yoh 19:38) (sh: Tanda iman dan kasih (Sabtu, 30 Maret 2002))
Tanda iman dan kasih

Kisah penguburan Yesus oleh Yusuf dari Arimatea dan Nikodemus ini sungguh menyejukkan hati kita. Bila dalam hari-hari sebelum ini kita diperhadapkan pada hingar-bingar suara-suara penuh kebencian dan angkara, kini dalam keteduhan sesudah kematian Yesus, kita menyaksikan ungkapan iman dan kasih tak terperikan. Apabila kematian-Nya adalah dengan cara teramat keji dan nista, kini penguburan-Nya adalah dengan cara teramat mulia dan terpuji. Ia dikuburkan di dalam kubur yang baru di sebuah taman. Sebelum dikuburkan, mayat Yesus dibalut dengan kain kafan dan diurapi dengan rempah-rempah. Itulah penghormatan yang Yesus terima sesudah Ia mati.

Yusuf dari Arimatea dan Nikodemus yang melakukan penghormatan tersebut. Keduanya, menurut catatan Yohanes, adalah murid-murid yang diam-diam menyembunyikan identitas mereka (ayat oleh+iman+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">38). Ketika Yesus masih hidup tidak pernah mereka memiliki keberanian menyatakan kepercayaan mereka. Keduanya mungkin adalah tokoh agama atau tokoh masyarakat yang kedudukannya membuat mereka sulit untuk mengaku secara terbuka sebagai pengikut Yesus. Hal ini diisyaratkan oleh kisah Nikodemus yang diam-diam di malam hari datang menjumpai Yesus (ps. 3). Tetapi, iman dan kasih tak akan pernah seterusnya dapat disembunyikan dan bersifat rahasia. Justru ketika para murid Yesus yang semasa hidup Yesus berterus terang mengikuti Dia kini bersembunyi dalam ketakutan, kini kedua murid rahasia ini dengan berani meminta kepada Pilatus agar diizinkan menguburkan mayat Yesus. Mereka tidak lagi peduli bahwa kedudukan mereka menjadi taruhan. Mereka tidak merasa bahwa dengan menunjukkan kasih mereka, nyawa mereka terancam. Sekian lama mungkin mereka diam-diam menjadi pengamat dan orang percaya yang mengambil jarak. Kini sesudah kematian Yesus terjadi, hidup Yesus yang telah dicurahkan bagi mereka juga yang akhirnya membangunkan iman dan kasih itu dari persembunyiannya.

Renungkan: Menjadi murid secara diam-diam tidak sama dengan berpura-pura bukan murid Yesus. Kekhawatiran dan ketakutan yang menyebabkan orang tidak berani terbuka menyaksikan imannya akhirnya akan dikalahkan oleh kesadaran akan besarnya pengorbanan Kristus untuknya.

(0.93) (Yoh 8:37) (sh: Keturunan atau hubungan iman? (Sabtu, 19 Januari 2002))
Keturunan atau hubungan iman?

Percaya kepada Yesus tidak berarti perjalanan hidup sudah berhenti. Apakah manusia sekarang bebas berbuat apa saja? Tidak. Iman kepada Yesus harus diperlihatkan. Bagi yang telah percaya kepada-Nya, Tuhan Yesus mengajarkan agar mereka tetap tinggal dalam firman-Nya (ayat oleh+iman+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">31). Hanya dengan tinggal dalam firman-Nya iman dapat bertumbuh. Tanpa firman Yesus iman tidak dapat bertumbuh dan berkembang. Tinggal dalam firman-Nya berarti bersekutu dengan-Nya. Jika tidak tinggal dalam firman-Nya, ini sama dengan membunuh Yesus, tanpa persekutuan dengan-Nya (ayat 37).

Tuhan Yesus mengatakan bahwa tinggal di dalam firman-Nya membawa beberapa akibat. Pertama, tinggal dalam firman-Nya berarti menjadi murid sejati (ayat oleh+iman+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">31). Orang percaya bukan lagi budak atau hamba, melainkan anak-anak merdeka (ayat oleh+iman+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">36). Pemimpin-pemimpin agama merasa bahwa mereka adalah anak-anak Abraham (ayat oleh+iman+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">33). Tetapi, Yesus mengungkapkan bahwa mereka adalah hamba-hamba dosa (ayat 34). Hanya Yesus, Anak Allah, yang dapat memberikan kemerdekaan. Kedua, orang percaya akan mengetahui kebenaran yang membebaskan (ayat oleh+iman+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">32). Merdeka dari apa? Jawabannya terdapat dalam ayat oleh+iman+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">41,44. Kemerdekaan dari perbudakan iblis dan dosa. Orang percaya tidak lagi berada di bawah cengkeraman iblis. Mereka tidak lagi melakukan keinginan dan kehendak iblis. Mereka tidak lagi melakukan perbuatan-perbuatan jahat. Mereka tidak lagi mendengarkan suara iblis. Iblis tidak lagi menjadi bapanya (ayat 44). Sekarang mereka melakukan kehendak Allah. Mereka mendengarkan suara Allah (ayat oleh+iman+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">47). Allah sekarang adalah Bapanya. Mereka sekarang mengasihi Allah Bapanya (ayat oleh+iman+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">42).

Ketiga, orang percaya yang tinggal dalam firman-Nya tidak lagi melihat kematian (ayat oleh+iman+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">51). Apakah ini berarti orang percaya tidak lagi mengalami kematian fisik? Tidak. Kematian masih tetap dialami, namun persekutuan dengan Yesus tidak akan berhenti. Inilah artinya tidak melihat kematian. Persekutuan dengan Tuhan Yesus yang diciptakan oleh iman kepada-Nya tidak dapat berakhir dan berhenti.

Renungkan: Iman kepada Yesus harus melahirkan perbuatan-perbuatan iman. Apa yang dipercayai akan keluar dalam bentuk sikap dan tindakan. Dengan ringkas, teologi melahirkan etika.

(0.93) (Yoh 20:30) (sh: Tujuan penulisan Injil (Kamis, 4 April 2002))
Tujuan penulisan Injil

Alkitab, yang di dalamnya termuat Injil, bukan bacaan favorit. Ia sering menjadi penghuni lemari yang hanya seminggu sekali dibaca. Kewibawaan Alkitab sering dirongrong oleh pendapat bahwa Alkitab hanya tulisan manusia biasa, bukan buku yang datang dari Allah, Atau bahwa ada bagian-bagian Alkitab yang ternyata tidak cocok dengan nalar dan ilmu.

Yohanes menyatakan bahwa Injil (termasuk juga Injil-injil sinoptis) memang bukan laporan lengkap tentang hidup dan karya Yesus, tetapi suatu kesaksian yang bertujuan mengajak orang untuk mempercayai Yesus sebagai Juruselamat. Seperti lukisan, dan bukan seperti potret yang merekam suatu pemandangan secara rinci dan lengkap, Injil memuat nuansa-nuansa pribadi penulisnya yang ingin menanamkan kesan khusus bagi pembacanya. Maksud lukisan Injil menurut Yohanes adalah “supaya kamu percaya bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup yang sejati” (ayat oleh+iman+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">31).

Ada dua hal penting tersirat dalam pernyataan penting ini, pertama tentang isi dan arah iman, kedua tentang hasil iman. Isi iman menurut Yohanes adalah mempercayai Yesus sebagai Mesias dan Anak Allah. Yesus adalah Mesias yang dijanjikan Allah untuk menggenapi janji-janji-Nya. Yesus adalah penggenapan sempurna dan lengkap dari janji mesianis sebab Dia sendiri adalah Anak Allah; di dalam-Nya Allah hadir dan bekerja secara sempurna. Iman yang benar adalah iman yang hidup, yaitu yang tidak hanya berisi kepercayaan pada konsep kebenaran, tetapi yang mempercayai Yesus dalam arti mengikuti Dia, menaati kehendak-Nya, merajakan Dia di dalam arah hati dan seluruh gerak hidup. Sebagai hasil dari iman yang sedemikian, orang beroleh hidup. Hidup ini bukan hasil dari iman sebagai balasan Allah, tetapi sebagai hasil dari orang memiliki hubungan yang benar dengan Allah di dalam Yesus. Hidup tersebut adalah hidup Allah sendiri yang ada di dalam Yesus dan yang, karena kita berada di dalam Dia dan Dia di dalam kita, hadir juga di dalam kita. Karena hidup itu adalah hidup-Nya maka yang memiliki hidup dari-Nya akan memancarkan ciri-ciri hidup-Nya di dalam hidup yang bersangkutan.

Renungkan: Kebangkitan Yesus membuktikan bahwa Dia sungguh kebenaran dan hidup. Karena itu, hiduplah di dalam-Nya.

(0.91) (Yoh 4:48) (full: TANDA DAN MUKJIZAT. )

Nas : Yoh 4:48

Tanda dan mukjizat merupakan pekerjaan asli kerajaan Allah. Sekalipun demikian, iman kita jangan terpusat padanya tetapi kepada Yesus Kristus yang dibuktikan oleh perbuatan itu

(lihat art. KERAJAAN ALLAH).

Kita harus percaya pada Yesus karena Dia itu Anak Allah, yaitu Tuhan dan Juruselamat kita. Yesus harus disembah dan dijunjung tinggi karena kasih, kemurahan, dan sifat-Nya yang benar dan bukan sekedar karena perbuatan-Nya secara fisik atau materiel dalam kehidupan kita. Tanda dan mukjizat harus bertujuan untuk lebih mendekatkan kita kepada Tuhan dan meningkatkan iman kita kepada-Nya seperti halnya pegawai istana itu (ayat Yoh 4:50-53).

(0.91) (Yoh 8:42) (full: JIKALAU ALLAH ADALAH BAPAMU. )

Nas : Yoh 8:42

Di sini Yesus menyatakan suatu prinsip keselamatan yang mendasar, yakni, bukti menjadi anak Allah sejati (yaitu, dilahirkan kembali oleh Allah) terdiri atas sikap kasih seorang terhadap Yesus. Oleh karena alasan ini seseorang harus mempertunjukkan sikap iman dan ketaatan yang sungguh-sungguh. Jikalau tidak demikian, pernyataan bahwa seseorang adalah anak Allah tidaklah berlaku (bd. ayat Yoh 8:31; 10:2-5,14,27-28; Yoh 14:15,21).

(0.91) (Yoh 6:41) (sh: Roti Hidup dan Hidup Kekal (Selasa, 12 Januari 1999))
Roti Hidup dan Hidup Kekal

Setiap orang yang percaya kepada Kristus adalah orang yang menerima ajaran Bapa di dalam hatinya. Ajaran yang dimaksud adalah firman Tuhan yang didengar dan dipahami. Keyakinan kepada Yesus memberikan makna bahwa seseorang sudah tiba pada tahap dikenyangkan, dipuaskan oleh Roti Hidup. Tuhan Yesus dalam firman-Nya mengatakan bahwa siapa yang percaya padaNya akan memperoleh hidup kekal.

Sakramen Perjamuan Kudus. Apa yang Tuhan maksud ketika Ia berkata, "...makan daging-Ku ... minum darah-Ku ...?" Iman kepada Kristus adalah respons aktif seseorang yang menerima Tuhan Yesus sebagai Juruselamatnya. Iman ini mempercayai bahwa darah dan tubuh Kristus telah tercurah bagi manusia untuk menyelamatkan manusia dari hukuman kekal. Darah yang tercurah dan tubuh yang terkoyak di kayu salib ini menjadi satu-satunya sumber dan alasan mengapa Kristen hidup di segala zaman. Sakramen ini mengingatkan kita pada kematian dan pengorbanan Kristus. Mengikuti Sakramen berarti mempersegar iman percaya kita kepada-Nya.

Doa: Betapa besar rasa syukur kami kepada-Mu, Bapa pengasih jiwa kami. Kepada-Mulah kami percaya. Melalui sakramen perjamuan kudus, kami mengingat dan mengucap syukur atas pengorbanan-Mu.

(0.91) (Yoh 9:13) (sh: Iman yang tumbuh dalam tekanan (Senin, 21 Januari 2002))
Iman yang tumbuh dalam tekanan

Menarik sekali melihat perkembangan pengenalan orang buta tentang Tuhan Yesus. Ketika tetangga-tetangganya bertanya bagaimana ia menjadi celik, ia hanya mengenal nama Yesus (ayat oleh+iman+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">11). Namun, ia sama sekali tidak tahu di mana Yesus berada (ayat oleh+iman+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">12). Kelihatannya ia tidak begitu mempedulikan Yesus yang menyembuhkannya. Namun, saat ia diperiksa oleh pemimpin-pemimpin agama, ia menjadi sadar bahwa Yesus bukanlah manusia biasa. Orang buta ini menyadari bahwa Yesus adalah seorang nabi (ayat oleh+iman+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">17). Ketika ia diperiksa untuk kedua kalinya, pengenalannya akan Yesus meningkat tajam. Orang buta ini menyatakan bahwa Yesus bukan orang berdosa (ayat oleh+iman+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">25). Yesus didengar Allah (ayat oleh+iman+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">31). Bahkan orang buta ini menegaskan bahwa Yesus datang dari Allah (ayat oleh+iman+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">33). Pernyataannya ini membuat ia dibuang oleh pemimpin-pemimpin agama (ayat oleh+iman+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">34).

Namun, Yesus tidak membuangnya. Yesus mencarinya (ayat oleh+iman+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">35). Yesus menyatakan diri kepadanya dan mengundangnya untuk percaya kepada-Nya. Orang buta ini percaya kepada Yesus dan menerima-Nya sebagai Tuhan (ayat oleh+iman+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">38). Ia tidak hanya percaya, namun juga menyembah Yesus. Ia tidak mempedulikan para pemimpin agama. Di depan mereka ia menyembah Yesus (ayat oleh+iman+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">41). Tentulah perbuatan ini mengejutkan pemimpin-pemimpin agama. Bukankah hanya Allah yang patut disembah? Mengapa orang buta ini menyembah Yesus? Mengapa Yesus tidak melarang orang buta ini untuk menyembah-Nya? Semuanya ini mengungkapkan satu hal kepada kita. Orang buta tersebut menyadari bahwa Yesus adalah Mesias, Anak Allah, sehingga ia tidak segan-segan untuk menyembah-Nya.

Jika kita melihat perkembangan pengenalan orang buta ini akan Yesus, kita kagum sekali. Ia mengenal Yesus bukan dari kesaksian murid-murid Yesus atau Tuhan Yesus sendiri. Pengenalannya akan Tuhan Yesus berkembang karena tekanan pihak-pihak yang ingin menganiaya Tuhan Yesus. Melalui interogasi yang berusaha memojokkannya dan juga menjerat Tuhan Yesus, orang buta ini semakin mengenal Yesus. Dengan perkataan lain, kesulitan hidup yang dialami orang buta membawanya ke pengenalan akan Yesus.

Renungkan: Iman sejati selalu tumbuh. Iman kepada Yesus akan membawa orang percaya menyembah-Nya. Iman melahirkan ibadah.

(0.90) (Yoh 1:17) (full: KASIH KARUNIA DAN KEBENARAN. )

Nas : Yoh 1:17

Bagi mereka yang berada di bawah hukum PL terdapat sekedar kasih karunia yang tampak dalam iman beberapa orang (Kej 5:24; 7:1; 15:6) dan di dalam janji pengampunan dosa (Kel 34:6-7; Im 5:17-18). Kini melalui Kristus, kasih karunia dan kebenaran tersedia dalam arti kata seluas-luasnya (Rom 5:17-21). Kebenaran kini tidak lagi terselubung oleh lambang-lambang (seperti dalam korban-korban). "Kasih karunia demi kasih karunia" (ayat Yoh 1:16) berarti bahwa pemberian kasih karunia dan kuasa secara terus-menerus disalurkan kepada orang percaya yang menanggapi kasih karunia yang diberikan kepada mereka. Kasih karunia merupakan kuasa, kehadiran, dan berkat Allah yang dialami oleh mereka yang menerima Kristus

(lihat art. IMAN DAN KASIH KARUNIA).

Keselamatan tidak disebabkan oleh usaha kita untuk menaati hukum Taurat, tetapi oleh Roh Kudus dan kasih karunia Kristus yang datang ke dalam kehidupan kita untuk memperbaharui roh kita serta menciptakan kita kembali menurut gambar Kristus.

(0.90) (Yoh 20:1) (sh: Kasih timbal balik (Minggu, 31 Maret 2002))
Kasih timbal balik

Dua pasal terakhir Injil Yohanes amat penting karena merangkumkan seluruh maksud kedatangan Yesus, yaitu agar orang percaya kepada- Nya. Pasal oleh+iman+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">20 mencatat bagaimana para murid diteguhkan imannya. Pasal oleh+iman+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">21 diakhiri dengan mandat agar para pengikut-Nya bermisi (perumpamaan menjala) dan meneguhkan iman dengan kepemimpinan yang baik (perumpamaan menggembala). Dalam kedua pasal ini pun kita menyaksikan bagaimana kasih Yesus menuntun mereka keluar dari rintangan iman seperti ketakutan, kebimbangan, kesedihan, dan ketidaktahuan.

Pagi-pagi benar saat masih gelap (ayat oleh+iman+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">1), sekitar jam 03.00–06.00, Maria sudah berada di makam Tuhan Yesus. Ia ke sana bukan karena iman bahwa Yesus bangkit, tetapi karena ingin menunjukkan penghormatan dan kasihnya. Maria adalah yang pertama mengetahui fakta kubur kosong itu. Ia menduga tubuh Tuhan Yesus telah dicuri orang. Maka, ia lari kepada Petrus dan murid yang lain, mungkin Yohanes (ayat oleh+iman+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">2). Petrus dan Yohanes segera pergi ke kubur itu. Yohanes berlari mendahului Petrus dan menjadi yang pertama melihat kosongnya kain kafan pembungkus mayat Yesus. Sesudah masuk, keduanya percaya oleh saksi bisu kain kafan yang kosong dalam kubur itu. Penuturan ini tidak dimaksudkan mengutamakan kasih Yohanes atas Petrus. Mungkin sekali Petrus tertinggal oleh Yohanes karena kasih Petrus tertindih oleh rasa bersalahnya telah menyangkali Tuhan.

Kasih memainkan peranan yang luar biasa. Maria dan Yohanes dalam kasih mereka kepada Yesus menjadi yang pertama percaya akan kebangkitan Yesus. Kasih membuka mata hati dan pikiran mereka.

Renungkan: Menjadi murid Yesus tidak statis, tetapi merupakan proses dalam pengenalan akan Dia. Apakah Anda mengalaminya?

Bacaan untuk Hari Paskah

Keluaran 15:1-11

I Korintus 15:20-26

Lukas 24:13-35

Mazmur 118:1-2,14-24

Lagu:

Kidung Jemaat 314

PA 4 Yohanes 18;28-38a

Kayafas, si Imam Besar Yahudi, mengirimkan Yesus kepada Pilatus agar diadili. Pilatus adalah penguasa yang ditempatkan oleh pemerintah Romawi untuk wilayah itu. Jabatannya adalah gubernur yang wilayah kekuasaannya meliputi Yudea, Samaria, dan Idumea. Waktu itu seorang gubernur juga dapat bertindak sebagai hakim yang memutuskan perkara, khususnya perkara besar. Karena Israel waktu itu adalah jajahan Roma, Kayafas tidak berhak memutuskan hukuman atas Yesus. Maka, Pilatuslah yang dimintakan menjadi hakimnya.

Sebagai Imam Besar, Kayafas memutuskan perkara berdasarkan hukum Taurat. Pilatus tidak menguasai hukum Taurat, dan dia juga bukan seorang Yahudi sehingga tidak tunduk pada hukum Taurat. Namun, sebagai penguasa tertinggi, dia mempunyai kuasa untuk memutuskan hukuman bagi Yesus. Tetapi, bagi orang Yahudi, Pilatus sebetulnya bukan orang yang mereka senangi, bahkan sebagai penjajah ia disamakan dengan orang berdosa. Itulah sebabnya orang-orang Yahudi tidak mau masuk ke gedung pengadilan, tempat Pilatus mengadili, sebab masuk ke situ mereka anggap menajiskan diri. Cuma, anehnya, mereka mau meminta penghakiman dari suatu tempat yang mereka anggap najis demi untuk mensahkan niat jahat mereka.

Pertanyaan-pertanyaan pengarah:

Mengapa orang Yahudi mau meminta Pilatus menghakimi Yesus padahal mereka sendiri tidak senang dan menganggap najis para penjajah bangsa Romawi? Apakah tuduhan bahwa Yesus adalah seorang penjahat (ayat 29) adalah tuduhan yang benar?

Apakah benar bahwa hukum Taurat melarang membunuh orang (ayat 31)? Lih. Im. 24:14-16; Bil. 15:32-36 yang dengan jelas mengatakan bahwa orang yang menghujat Tuhan dan melanggar sabat harus dirajam sampai mati. Mengapa sekarang mereka mengatakan bahwa mereka tidak boleh membunuh orang menurut hukum Taurat mereka?

Apakah arti jawaban Pilatus dalam ayat oleh+iman+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">35 dalam hubungannya dengan pertanyaannya sendiri tentang apakah Yesus raja orang Yahudi (ayat oleh+iman+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">33)?

Kebenaran apakah yang Anda lihat dalam penghakiman Yesus ini tentang dosa dan tentang jalan Allah menaklukkan kejahatan?

(0.90) (Yoh 12:3) (full: MARIA ... MEMINYAKI KAKI YESUS. )

Nas : Yoh 12:3

Tindakan Maria ini merupakan suatu pengorbanan besar, karena minyak narwastu murni itu sangat mahal harganya. Maria sadar bahwa kesempatan untuk mengungkapkan pengabdian kepada Yesus segera akan berakhir, karena itu dia memanfaatkan kesempatan yang tersedia. Iman dan pengabdiannya kepada Tuhan merupakan teladan tertinggi dari apa yang diinginkan Allah dari orang percaya. Oleh karena itu Yesus menyatakan bahwa perbuatan kasih itu akan disebut di mana saja Injil diberitakan

(lihat cat. --> Mat 26:13).

[atau ref. Mat 26:13]

(0.90) (Yoh 6:31) (jerusalem) Manna yang disebut dalam Kel 16:1, dll, oleh orang Yahudi dianggap sebagai makanan umat manusia, Maz 78:23-24; Maz 105:40; Wis 16:20-22. Orang Kristen menganggapnya sebagai lambang Ekaristi, 1Ko 10:3-4+. Di sini Yesus mengartikan manna itu sebagai lambang makanan iman yang sesungguhnya, Yoh 6:35-50, ialah daging dan darahNya, sumber hidup kekal, Yoh 6:51-58. Bdk Mat 4:4; Mat 14:13-21.
(0.89) (Yoh 15:2) (full: SETIAP RANTING. )

Nas : Yoh 15:2

Yesus berbicara tentang dua macam ranting: yang berbuah dan yang tidak berbuah.

  1. 1) Ranting yang tidak berbuah adalah orang-orang yang tidak lagi memiliki hidup yang datang dari iman dan kasih yang langgeng kepada Kristus. "Ranting-ranting" ini dipotong oleh Bapa, yaitu dipisahkan dari hubungan yang vital dengan Kristus (bd. Mat 3:10). Bila mereka tidak lagi tinggal dalam Kristus, Allah menghakimi dan menolak mereka (ayat Yoh 15:6).
  2. 2) Ranting-ranting yang berbuah adalah orang-orang yang memiliki hidup di dalamnya karena iman dan kasih yang langgeng kepada Kristus

    (lihat art. PERBUATAN-PERBUATAN DOSA DAN BUAH ROH)

    "Ranting-ranting" ini Bapa bersihkan supaya menjadi makin lebat buahnya, yaitu Bapa menyingkirkan segala sesuatu dari kehidupan mereka yang mempersulit mengalirnya hidup yang vital dari Kristus. Buah adalah kualitas tabiat Kristen yang memuliakan Allah melalui hidup dan kesaksian (lih. Mat 3:8; 7:20; Rom 6:22; Gal 5:22-23; Ef 5:9; Fili 1:11).


TIP #22: Untuk membuka tautan pada Boks Temuan di jendela baru, gunakan klik kanan. [SEMUA]
dibuat dalam 0.14 detik
dipersembahkan oleh YLSA