Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 26 ayat untuk mereka mau AND book:[40 TO 66] AND book:43 (0.003 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Yoh 7:1) (jerusalem: Ia tidak mau) Var: ia tidak dapat.
(0.91) (Yoh 16:31) (ende: Benarkah kamu pertjaja?)

Pertanjaan ini memang mengandung kesangsian, tetapi tentu maksud Jesus jang utama, menginsjafkan mereka akan kelemahan imannja jang akan njata bila nanti mereka melarikan diri ketika Jesus ditangkap, lagi pula Petrus menjangkal akanNja. Tetapi Jesus menghibur djuga. Ia tidak mau mereka ketjil hati karena kelemahan itu dan karena "kekalahan Jesus dalam sengsaraNja". Sebab itu Ia menandaskan: "Aku sudah mengalahkan dunia".

(0.89) (Yoh 10:27) (full: DOMBA-DOMBA-KU MENDENGARKAN SUARA-KU. )

Nas : Yoh 10:27

Mereka yang benar-benar domba Kristus akan senantiasa menaati suara-Nya dan mengikuti Dia; mereka senantiasa bersekutu dengan gembala. "Mendengarkan" dan "mengikuti" dalam bahasa aslinya memakai bentuk waktu kini, yang menunjukkan aktivitas yang diulangi atau yang menjadi kebiasaan. Gembala memberikan hidup kekal kepada mereka yang mengikut. Domba yang meninggalkan gembala dan tidak mau mendengar, menunjukkan bahwa mereka bukan domba Kristus (Yoh 15:1-6).

(0.88) (Yoh 8:8) (ende: Menulis)

Barangkali sebarang sadja, untuk menundjukkan bahwa Ia tidak mau tjampur tangan dalam perkara itu.

(0.86) (Yoh 7:37) (sh: Respons panggilan (Minggu, 17 Januari 1999))
Respons panggilan

Banyak orang mengikut Tuhan Yesus, menikmati mukjizat-Nya dan mendengar ajaran-Nya, namun mereka masih terus bertanya: "Siapakah Dia sebenarnya?" Mereka tidak mau mendengar dan menerima jawaban Tuhan Yesus, karena telah merumuskan jawaban berdasarkan pengertian mereka sendiri. Undangan penuh kasih sayang dari Tuhan Yesus (37) mendapatkan respons dari berbagai kalangan. Respons pertama pertama (40): ada yang mulai meyakini Dia adalah Mesias. Kedua (41a): ada yang berani mengungkapkan keyakinan bahwa Dia adalah Mesias. Ketiga (41b, 42): ada yang masih ragu karena salah menduga tempat kelahirannya di Galilea. Keempat (43): mereka yang berdiskusi dan berdebat tentang Dia. Kelima (44): ada yang berhasrat kuat untuk menangkap Dia, meski tidak berani. Keenam (46): sikap para penjaga Bait Allah yang mengagumi dan menghormati Tuhan Yesus, sehingga berani untuk tidak mematuhi perintah menangkap Dia. Ketujuh (47-49): kelompok Farisi yang berkeras hati dan sombong, tetap menolak Dia. Kedelapan (50): Nikodemus, yang berani menyatakan keyakinan pribadi melawan mayoritas, menunjukkan kerinduan mengenal Tuhan Yesus.

Hati yang mengalirkan air hidup. Masih ada satu kelompok lagi, yakni kelompok kesembilan, mereka yang menerima panggilan-Nya dan datang kepada-Nya. Mereka yang haus akan kasih Allah dan merindukan kebenaran-Nya. Betapa indah menerima panggilan Tuhan Yesus, yang mengundang kita secara pribadi. Dia memanggil kita supaya kita menerima kasih dan penghiburan-Nya. Dalam keterikatan kuasa dosa, hidup tanpa arti, kekeringan rohani, Sang Juruselamat menganugerahkan hidup yang mengalirkan sukacita dan damai. Betapa pun kita telah jatuh dan tenggelam dalam dosa, bila kita mau datang kepada-Nya dengan penyesalan tulus, undangan kasih dan pengampunan-Nya tersedia bagi kita.

Renungkan: Seandainya saya berada di "sana" pada waktu itu, apakah respons saya terhadap panggilan Tuhan Yesus?

(0.85) (Yoh 16:16) (sh: Saat-saat menentukan (Kamis, 21 Maret 2002))
Saat-saat menentukan

Dalam arti umum, penderitaan yang akan para murid alami memang bisa juga dilihat sebagai penderitaan yang menimpa semua orang beriman dari zaman ke zaman sebagai risiko iman. Yesus mengumpamakan penderitaan para murid waktu itu seperti sakit beranak yang singkat dan kemudian diikuti oleh sukacita besar. Penderitaan, tangisan, ratapan yang Yesus maksudkan akan para murid alami adalah terutama akibat apa yang mereka lihat terjadi pada diri Yesus (ayat mereka+mau+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">20) dan karena untuk sesaat mereka akan kehilangan Dia (ayat mereka+mau+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">16). Berarti yang Yesus maksud di sini adalah momen-momen menentukan dalam proses penyataan dan pewujudan keselamatan yang Yesus lakukan melalui penderitaan-Nya. Betapa pun kurangnya pengertian mereka, para murid mau tidak mau akan terlibat di dalam penderitaan yang Tuhan alami dan menyaksikan dahsyatnya peperangan ketika Yesus hendak dihabisi oleh si jahat. Itulah sebabnya di sini digunakan kata “meratap”, yaitu menangisi kematian orang yang kita kasihi. Tetapi, penderitaan dan ratapan itu hanya sekejap sebab mereka juga akan menyaksikan kemenangan Yesus. Ketika Yesus bangkit, naik ke surga, Roh dicurahkan, ratapan dan derita itu seolah sakit beranak saja. Sakit itu adalah proses mulainya suatu zaman baru, hidup baru, penggenapan janji-janji Allah terwujud sempurna.

Kesukaan bagi para murid akan terbit, menggantikan kedukaan. Pertama, karena mereka akan kembali berjumpa Yesus. Hubungan yang ada akan diperbarui, bahkan akan terjadi perubahan dalam hubungan itu. Kelak ketika Yesus telah bangkit dan Roh Kudus telah dicurahkan, mereka tidak perlu lagi menanyakan hal-hal yang selama ini mereka tanyakan (ayat mereka+mau+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">23). Semua ucapan Yesus yang sulit dimengerti dan semua penderitaan Yesus yang sulit diterima, akan mereka pahami sesudah Yesus bangkit. Lebih dari itu, mereka akan dipimpin oleh Roh sehingga mereka tahu apa yang menjadi kehendak Allah yang harus diminta dalam doa-doa mereka (ayat mereka+mau+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">23b-24). Selesai Yesus menyatakan itu, selangkah lebih jauh para murid alami dalam pengenalan mereka (ayat mereka+mau+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">29-33).

Renungkan: Bila banyak orang sedia berkorban atau menderita untuk alasan yang salah, mengapa para pengikut Kristus yang memiliki Kristus yang telah lebih dulu menderita cenderung enggan mengikuti teladan-Nya?

(0.84) (Yoh 5:9) (full: SEMBUHLAH ORANG ITU. )

Nas : Yoh 5:9

Sering kali Yesus menyembuhkan sebagai tanggapan terhadap iman seseorang. Akan tetapi, dalam kasus ini Yesus menyembuhkan tanpa ada unsur iman; Ia hanya berkata dan orang itu sembuh. Dewasa ini pun orang mungkin disembuhkan menurut maksud Allah sekalipun mereka tidak beriman kepada Yesus. Alkitab mengajarkan bahwa ada tiga hubungan untuk iman yang menyembuhkan:

  1. (1) iman dari penderita yang mau disembuhkan (Mat 9:27-29);
  2. (2) iman orang lain untuk si penderita (Mat 8:5-10; bd. Yoh 17:15-20; Yak 5:14-16); dan
  3. (3) iman dari seseorang yang diurapi untuk menyembuhkan (1Kor 12:9).
(0.84) (Yoh 9:24) (sh: Si buta melihat (Senin, 25 Januari 1999))
Si buta melihat

Ketika si buta dibuka matanya oleh Sang Pencipta, ia bersaksi "aku tadinya buta, dan sekarang dapat melihat." Tetapi ketika ditanya proses kesembuhannya, ia mengatakan bahwa mereka tidak akan mau mendengar penjelasannya. Karena itu, ketika ditanya oleh mereka tentang mukjizat yang dialaminya, ia menegaskan bahwa hanya seorang yang berasal dari Allah yang berkuasa memelekkan mata orang yang lahir buta. Orang itu melihat kebenaran, namun Tuhan Yesus mengatakan mereka buta. Sebaliknya, si buta yang dibukakan matanya, mampu melihat kebenaran yang sejati di dalam Dia.

Yang melihat si Buta. Tuhan Yesus memperkenalkan diri-Nya sebagai Anak Manusia, yang membuka mata buta dan yang menghakimi mereka yang menganggap diri melihat, tetapi sebenarnya mereka "buta." Mata yang dibukakan hingga dapat melihat terang adalah karya ilahi. Tak seorang pun dapat melihat kebenaran melalui Taurat Musa dengan usahanya sendiri. "Mata buta yang terbuka adalah mukjizat Tuhan, Sang Pemberi Hukum, yang berkenan membukakan diri-Nya untuk dilihat si buta." Apa yang dimengerti orang Farisi tentang "buta" dan "melihat" adalah dalam pengertian hurufiah, sedangkan yang dimaksudkan Tuhan Yesus adalah makna rohani.

(0.83) (Yoh 11:45) (sh: Percaya karena mukjizat (Senin, 01 Februari 1999))
Percaya karena mukjizat

Banyak orang percaya kepada Yesus karena Dia melakukan banyak mukjizat. Lebih lagi ketika Lazarus dibangkitkan dari kematian setelah empat hari dikubur. Namun, di antara orang yang percaya, masih ada orang yang tidak percaya. Tidak hanya sampai pada tidak percaya saja, melainkan juga menghasut orang lain untuk tidak ikut-ikutan percaya. Ironisnya, tindakan ini justru dilakukan oleh orang-orang yang menyebut dirinya para imam dan orang Farisi. Sebagai pemimpin rohani umat, seharusnya mereka mengajak pengikutnya untuk memahami fakta kebenaran yang nampak dengan kasat mata, bukan sebaliknya menghasut untuk tidak percaya.

Nubuat Imam Besar. Sikap tidak percaya akan karya Allah bagi bangsa-Nya ini mengakibatkan para imam tiba pada kesepakatan untuk membunuh-Nya. Karena saat-Nya belum tiba, Ia menyingkir dari tempat-tempat umum dan tinggal bersama murid-murid-Nya. Suatu kebenaran tidak secara otomatis dapat diterima baik oleh semua pihak. Segala sesuatu terletak pada tujuan kebenaran itu sendiri. Hanya mereka yang dicelikkan matanya sajalah yang sanggup menerima kebenaran dengan sukacita dan mau hidup menurut kebenaran itu.

Doa: Tuhan Yesus, celikkanlah mata kami, agar dengan sukacita kami menerima dan hidup dalam kebenaran-Mu.

(0.82) (Yoh 10:19) (sh: Tergolong domba sang Gembala baikkah? (Jumat, 1 Maret 2002))
Tergolong domba sang Gembala baikkah?

Bagian ini sangat penting dalam catatan Yohanes tentang pelayanan Yesus. Bagian ini mencatat bagaimana Yesus mendesak orang banyak agar menentukan sikap apakah mereka memihak atau menentang-Nya. Dengan sabar dan penuh kasih Yesus berusaha meyakinkan mereka bahwa Ia benar datang dari Allah. Tetapi, karena mereka menolak kesaksian-Nya, pasal ini merupakan bagian terakhir Yesus memberikan pengajaran dan menyatakan mukjizat secara publik. Sesudah ini, di pasal mereka+mau+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">11 perbuatan dan pengajaran Yesus hanya ditujukan bagi mereka yang mau percaya kepada-Nya. Bahkan dalam bagian ini sudah terlihat isyarat bahwa Yesus tidak bersedia lagi mengajar di bait Allah, tetapi hanya di dekat bait Allah (ayat 23).

Bahwa Yesus dan Bapa satu adanya dan bahwa mukjizat-Nya menunjukkan bahwa Ia mampu memberi mereka hidup, ditolak dan dicap berasal dari orang gila (ayat mereka+mau+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">20). Gila dan kerasukan setan, pada zaman itu, dianggap sama. Yesus banyak mengajar menggunakan perumpamaan sementara mereka ingin pernyataan yang terus terang. Masih menggunakan perumpamaan gembala dan domba, Yesus menegaskan bahwa sebenarnya kata dan perbuatan-Nya sudah jelas menunjukkan identitas-Nya (ayat mereka+mau+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">25). Maka, masalahnya bukan pada ketidakjelasan Yesus, tetapi pada kedegilan hati mereka (ayat 26). Meski demikian, kini dengan jelas Yesus menandaskan bahwa Ia dan Bapa satu adanya. Kesatuan-Nya dengan Bapa itulah yang menjadi dasar mengapa orang dapat beroleh bagian dalam hidup kekal dan juga ada dalam kesatuan dengan Bapa (ayat mereka+mau+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">27-30). Dari kesatuan-Nya dengan Bapa jugalah orang percaya boleh menikmati berbagai jaminan dalam hidup di dunia ini karena telah memiliki jaminan kekal Allah. Yesus kemudian memberikan alasan lain. Jika mereka percaya bahwa Musa dan para nabi yang menerima firman adalah “allah”, maka lebih lagi mereka harus menerima Yesus yang memberi firman sebagai pemberian Allah yang setingkat Allah sendiri (ayat mereka+mau+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">34-36). Sayangnya semakin jelas penyataan kebenaran dari Yesus, semakin sebagian dari mereka yang memang sudah mengeraskan hati menjauh dari kebenaran.

Renungkan: Kesempatan yang Tuhan berikan agar orang percaya bertobat memang tidak akan selalu terbuka bila orang terus menutup diri dan mengeraskan hati.

(0.82) (Yoh 1:35) (sh: Maju tak gentar, menyaksikan yang benar (Kamis, 27 Desember 2001))
Maju tak gentar, menyaksikan yang benar

Pada kesaksian sebelumnya, tidak ada yang menerima pemberitaan Yohanes. Apakah ia mundur dari tugas kesaksian? Tidak! Pada hari berikutnya, Yohanes kembali bersaksi (ayat mereka+mau+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">35-36). Ia mengulangi kesaksian yang sama, yakni Yesus adalah Anak Domba Allah. Yohanes terus bersaksi meski pada kesaksian-kesaksian sebelumnya tidak dijelaskan apakah ada yang percaya. Ternyata hasil bukanlah tujuannya. Meski tanpa hasil, Yohanes terus bersaksi. Ia tidak patah semangat atau putus asa. Tujuan hidupnya jelas. Ia adalah saksi bagi Kristus. Kesadaran inilah yang membuatnya tidak lekas patah semangat atau putus asa. Meskipun tidak ada yang percaya, Yohanes tetap merasa tidak perlu mengganti isi kesaksian yang berpusat pada Kristus.

Apakah di kemudian waktu ada yang menerima kesaksiannya? Setelah mengulang kesaksian, barulah kelihatan ada murid-murid Yohanes yang mulai tertarik. Dua orang muridnya segera meninggalkannya dan mengikuti Yesus. Yohanes tidak berkecil hati atau protes saat ia kehilangan murid-murid. Pertemuan murid-murid Yohanes dengan Yesus mengakibatkan mereka menjadi percaya bahwa Yesus adalah Mesias. Mereka yang percaya ini segera bersaksi dan Andreas membawa Petrus ke Yesus (ayat mereka+mau+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">41). Yesus menyatakan pada Petrus bahwa Ia mengenal masa lalu dan masa depan Petrus (ayat mereka+mau+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">42). Rantai kesaksian tidak terputus. Filipus yang bertemu Yesus segera bersaksi kepada Natanael (ayat mereka+mau+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">45) dan juga mengajaknya bertemu Yesus (ayat mereka+mau+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">47). Kepada Natanael, Yesus mengungkapkan kemahatahuan-Nya (ayat mereka+mau+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">47-48). Natanael yang bertemu Yesus segera menyembah- Nya (ayat mereka+mau+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">49). Kepada mereka yang percaya, Yesus menjanjikan bahwa pengenalan mereka akan bertumbuh semakin dalam (ayat mereka+mau+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">50-51).

Renungkan: Percaya pada Yesus dan menjadi saksi-Nya merupakan mata rantai yang tidak terpisahkan. Percaya pada Yesus seharusnya secara alamiah menghasilkan kesaksian tentang Yesus. Tidak mungkin orang mengatakan percaya pada Yesus, tetapi tidak mau bersaksi tentang Yesus. Berdoalah agar Anda diberikan ketaatan untuk menjadi saksi Kristus!

(0.81) (Yoh 4:9) (bis: orang-orang Yahudi tidak ada hubungan dengan orang Samaria)

orang-orang Yahudi tidak ada hubungan dengan orang Samaria: atau orang Yahudi tidak mau memakai cangkir dan mangkuk yang dipakai oleh orang Samaria.

(0.81) (Yoh 16:9) (jerusalem: akan dosa) Dosa dunia ialah tidak mau percaya, Yoh 8:21,24,46; 15:22. Roh Kudus jelas akan memperlihatkan dosa itu.
(0.81) (Yoh 5:30) (sh: Saksi-saksi untuk Yesus (Senin, 7 Januari 2002))
Saksi-saksi untuk Yesus

Tuhan Yesus telah menyatakan bahwa Yohanes Pembaptis, Allah Bapa, Kitab Suci, dan Musa bersaksi tentang-Nya. Pada renungan hari ini kita melihat secara lebih dalam lagi saksi-saksi yang disebutkan oleh Tuhan Yesus.

Yohanes Pembaptis disebut sebagai saksi. Kita telah melihat pada renungan sebelumnya bahwa salah satu ciri yang paling menonjol dalam diri Yohanes Pembaptis adalah tugas sebagai saksi. Malah kita mendapat kesan bahwa bersaksi merupakan hal yang paling utama. Mungkin ini yang merupakan alasan mengapa penulis Injil Yohanes tidak melukiskan Yohanes sebagai pembaptis. Mungkin lebih tepat jika menurut pelukisan Yohanes, Yohanes disebut sebagai Yohanes sang saksi ketimbang Yohanes Pembaptis. Tuhan Yesus juga menegaskan bahwa Yohanes adalah seorang saksi (ayat mereka+mau+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">33,35-36).

Tidak hanya Yohanes, tetapi juga Bapa, yang bersaksi tentang Yesus. Mukjizat dan pengajaran Yesus adalah saksi-saksi bahwa Ia diutus Bapa (ayat mereka+mau+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">36-37). Lebih dari itu, bahkan Bapa sendiri bersaksi bahwa Yesus berasal dari-Nya. Jika percaya pada Yesus, maka mereka akan melihat Bapa. Namun, karena mereka tidak percaya pada Yesus, meski mereka mengaku menyembah Allah, mereka sesungguhnya tidak berallah.

Di samping Allah, Kitab Suci juga bersaksi tentang Yesus (ayat mereka+mau+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">39). Kitab Suci yang dimaksud di sini adalah Perjanjian Lama karena pada saat itu Perjanjian Baru belum ditulis. Yesus adalah pusat Perjanjian Lama. Ia adalah kunci untuk membuka semua rahasia Perjanjian Lama. Meski Kitab Suci bersaksi tentang Kristus, pemimpin-pemimpin agama tidak mau percaya pada Yesus sehingga mereka tidak memperoleh hidup kekal (ayat mereka+mau+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">40).

Musa yang merupakan tokoh penting dalam kehidupan orang Yahudi juga bersaksi tentang Kristus (ayat mereka+mau+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">46). Musa menulis gambar Kristus dalam tulisan-tulisannya. Sama seperti Yohanes sang saksi, ia juga digambarkan sebagai seorang saksi. Meski ia merupakan tokoh penting dalam sejarah Israel, ia adalah seorang saksi. Semua perbuatan dan karyanya menunjuk ke satu arah, yakni kesaksian tentang Kristus.

Renungkan: Bisa mengambil bagian sebagai saksi Yesus adalah kemuliaan besar dalam hidup. Jika di ujung perjalanan hidup orang banyak mengenal kita sebagai saksi Kristus, maka hidup telah mencapai tujuannya.

(0.81) (Yoh 13:1) (sh: Menerima kasih (Senin, 11 Maret 2002))
Menerima kasih

Peristiwa di pasal mereka+mau+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">13 ini terjadi pada Kamis sore sebelum Paskah. Yesus mengetahui bahwa waktu-Nya telah tiba untuk Dia keluar dari dunia. Ia mencintai murid-murid-Nya yang ada di dalam dunia sampai setuntas-tuntasnya. Kasih Yesus itu dilakukan-Nya meski di pihak lain Ia tahu tentang niat jahat Yudas Iskariot yang mengikuti dorongan iblis untuk mengkhianati Dia. Yesus juga tahu bahwa kuasa Allah ada penuh dalam diri-Nya dan bahwa Ia datang dari dan akan kembali kepada Bapa (ayat mereka+mau+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">3).

Secara sangat dramatis, Yesus menjadi seperti seorang hamba yang mencuci kaki tuan-tuannya. Inilah tanda cinta-Nya yang mendalam: pekerjaan para budak kafir diambil-Nya. Para murid bahkan tidak mau saling membasuh kaki, bahkan terhadap Guru mereka pun, mereka enggan melakukan pekerjaan tersebut. Tindakan Yesus sungguh mengejutkan. Dapat kita bayangkan bagaimana kesan dan akibat yang timbul dari sikap dan tindakan Yesus itu dalam hati mereka saat itu. Lalu, reaksi yang muncul adalah pertanyaan (ayat mereka+mau+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">6). Maksud Petrus adalah menyatakan bahwa dirinya tidak pantas menerima perlakuan Yesus. Tetapi, menolak pelayanan Yesus berarti menolak cinta Yesus. Banyak segi pelayanan Tuhan terhadap kita yang tatkala kita mengalaminya, kita belum dapat memahaminya (ayat mereka+mau+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">7). Namun, paham atau tidak, mudah atau sulit menerimanya, menerima dengan patuh adalah sikap iman yang benar.

Ucapan Yesus selanjutnya agak sulit dipahami. Apa maksud-Nya dengan pembasuhan dan mandi? Ada yang beranggapan bahwa mandi adalah penyelamatan, pembasuhan adalah pengakuan dosa sehari-hari. Tetapi, bagaimana bicara tentang penyelamatan bila salib belum terjadi? Ada pula anggapan bahwa mandi adalah kematian Yesus, pembasuhan adalah salib-Nya. Mungkin jawaban yang paling tepat adalah bahwa keduanya menunjuk pada pelayanan Yesus yang harus orang percaya terima agar beroleh bagian di dalam Dia. Karya Yesus untuk menyelamatkan dan menyucikan kita itu meliputi firman dan kurban salib-Nya, dan kita menerima itu dengan beriman dan melalui baptisan.

Renungkan: Kristus menyaksikan ketuhanan-Nya dengan kasih dan kerendahhatian-Nya yang tak terhingga. Belajarlah menerima cinta- Nya, dan belajarlah mencintai sesama di dalam kerendahan hati!

(0.80) (Yoh 18:12) (sh: Masuk ke dalam rencana Allah (Selasa, 26 Maret 2002))
Masuk ke dalam rencana Allah

Yohanes tidak saja melukiskan bagaimana Yesus berangsur-angsur mengalami penderitaan dan penghinaan. Ia juga menegaskan bahwa semua yang Yesus alami terjadi sesuai dengan kehendak Allah di surga demi tergenapinya rencana-Nya di bumi ini. Dalam bagian ini, Yesus dibawa menghadap pengadilan dua imam besar: Kayafas yang merekayasa untuk membunuh Yesus dan Hanas mertuanya (ayat 12-13). Kemungkinan besar mereka berkumpul di tempat yang sama dan dalam kesempatan berturutan Yesus dibawa menghadap kedua orang itu. Dengan menegaskan nasihat Kayafas, Yohanes tidak saja mengemukakan kegelapan hati pemimpin agama waktu itu, tetapi juga bahwa secara tidak langsung Kayafas telah menubuatkan prinsip penggantian yang Yesus kerjakan melalui kematian-Nya (ayat mereka+mau+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">14). Yang jahat dalam maksud manusia telah menjadi sumber keselamatan dari Allah bagi orang-orang yang dikasihi-Nya.

Tanpa maksud membanding-banding, Yohanes melukiskan kisah penyangkalan Petrus. Sang murid yang tak mau disebut namanya dan yang tampaknya lebih banyak diam dibandingkan Petrus justru adalah yang memiliki keberanian untuk mengikuti Yesus sampai ruang dalam proses persidangan (ayat mereka+mau+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">15). Sementara Petrus, yang rupanya menghindari ruang persidangan itu supaya tidak berjumpa dengan para pengawal atau pembesar yang mungkin bisa menjeratnya pada penyangkalan, justru terjerat ke dalam rentetan penyangkalan hanya oleh pertanyaan seorang anak perempuan. Suatu pelajaran penting dapat kita petik dari kisah ini. Jika ingin berani dan setia mengikuti Yesus, kita tidak boleh mengikut Yesus sambil mengambil jarak. Ikutilah Dia dengan sepenuh hati dan sedekat mungkin. Kelak kita akan mengerti bahwa mengambil risiko menderita bersamanya adalah jalan terbaik agar iman dan kesetiaan kita teruji dan mendewasa.

Renungkan: Dalam sejarah gereja dikenal moto: darah martir membuka jalan bagi peluasan misi Injil. Akhir-akhir ini banyak Kristen dan Gereja di Indonesia yang menderita aniaya. Bagaimana sebaiknya pola pikir kita? Memikirkan bagaimana mencari perlindungan dan keamanan? Atau melihat keajaiban Allah yang memurnikan iman kita dan membuka jalan bagi penggenapan rencana-Nya lebih luas melalui semua peristiwa itu?

(0.78) (Yoh 11:22) (jerusalem: Allah akan memberikan kepadaMu) Marta memang percaya kepada Yesus, tetapi tidak melanjutkan perkataannya (Yoh 11:21), seolah-olah apa yang mau dimohonkannya sesuatu yang tidak mungkin.
(0.75) (Yoh 1:15) (ende)

Ajat ini landjutan dari Yoh 1:6-8.

(0.75) (Yoh 6:44) (full: DITARIK OLEH BAPA. )

Nas : Yoh 6:44

Bapa menarik orang kepada Yesus Kristus melalui Roh Kudus. Pekerjaan ini meliputi semua orang sebagaimana dikatakan Yesus, "Aku akan menarik semua orang" (Yoh 12:32). Namun tarikan ini dapat ditolak (lih. Mat 23:37, "tetapi kamu tidak mau").

(0.75) (Yoh 7:17) (full: BARANGSIAPA MAU MELAKUKAN KEHENDAK-NYA. )

Nas : Yoh 7:17

Iman yang sungguh-sungguh menyelamatkan serta pengetahuan yang didasarkan pada pengalaman dari ajaran-Nya menuntut adanya kerinduan yang tulus untuk melakukan kehendak Allah. Percaya berarti membuat komitmen untuk taat

(lihat art. IMAN DAN KASIH KARUNIA).



TIP #22: Untuk membuka tautan pada Boks Temuan di jendela baru, gunakan klik kanan. [SEMUA]
dibuat dalam 0.10 detik
dipersembahkan oleh YLSA