Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 7 dari 7 ayat untuk mereka akan duduk makan AND book:[40 TO 66] AND book:44 (0.003 detik)
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Kis 1:4) (bis: pada waktu Ia berkumpul bersama mereka)

pada waktu Ia berkumpul bersama mereka: ketika mereka berkumpul; atau ketika Ia makan bersama mereka.

(0.89) (Kis 13:13) (sh: Karya penyelamatan sempurna (Minggu, 20 Juni 1999))
Karya penyelamatan sempurna

Rupanya ada cukup banyak orang-orang bukan Yahudi yang berasal dari lingkungan kafir mulai menaruh perhatian pada agama Yahudi. Mereka mengikuti ibadah-ibadah di dalam rumah sembahyang. Kehadiran dan ketertarikan mereka pada agama Yahudi dimanfaatkan Paulus untuk menjelaskan kedudukan istimewa bangsa Israel sebagai umat pilihan Allah. Paulus mengajak para pendengar ajaran Injil itu melihat perbuatan-perbuatan Allah yang besar. Bahwa bukan dengan kekuatan senjata, Israel berhasil keluar dari Mesir tetapi karena kuasa Allah. Allah pun berpanjang sabar mendidik, membangun, dan mengampuni dosa umat-Nya. Tetapi Allah juga kasih, Dia menerima pertobatan umat-Nya dan mengampuninya. Pada intinya pengajaran Paulus ini ingin memperlihatkan bahwa meskipun pilihan Israel itu adalah karya penyelamatan, namun kuasa penyelamatan Allah baru mewujud sempurna di dalam diri Yesus.

Kesempatan penginjilan. Tugas "penginjilan" seringkali tidak kita laksanakan karena merasa tidak ada kesempatan yang terbuka. Sebenarnya bila kita pandai membawa diri dan tahu memanfaatkan keadaan, akan ada cukup kesempatan terbuka. Kemauan dan keyakinan akan Injil akan menciptakan kreativitas menemukan kesempatan penginjian.

Tiap hari kita berjumpa dengan banyak orang dalam situasi yang berbeda-beda. Pernahkah Anda merenungkan bahwa keselamatan yang kita miliki sekarang ini sedemikian penting dan tak ternilai harganya? Bila kita pernah merasakan bahwa makanan yang pernah kita makan di suatu tempat sangat enak, tempatnya nyaman, pelayanannya memuaskan, dan harganya terjangkau, maka ketika kita bertemu dengan saudara atau teman, dengan rasa puas kita ingin menceritakannya kepada mereka agar mereka pun mencobanya. Kita telah menerima anugerah keselamatan yang hanya dinyatakan melalui Yesus Kristus yang telah mati dan bangkit bagi kita. Hidup yang telah diselamatkan selayaknya menjadi persembahan bagi-Nya. Bagikanlah anugerah keselamatan itu! Apakah Anda rindu membagikan kesukacitaan setelah menerima anugerah keselatan?

(0.89) (Kis 15:20) (ende)

Dua tuntutan dari hukum Jahudi itu, jaitu tidak boleh makan daging dari kurban-kurban jang telah dipersembahkan kepada dewa-dewa dan tidak boleh "berzinah" dengan sendirinja termasuk tuntutan-tuntutan Indjil djuga. Istilah "zinah" dalam hukum Jahudi meliputi segala perbuatan jang berlawanan dengan undang-undang pernikahan dan hak serta kemurnian perkawinan. Dalam hal-hal itu adat istiadat orang kafir terlalu bebas

Kedua pantangan jang lain dituntut barangkali sebab orang Jahudi terlalu djidjik akan makanan itu, sehingga dapat menimbulkan perselisihan dan perpetjahan didalam umat-umat, misalnja kalau saudara-saudara Jahudi melihat orang serani jang bukan Jahudi makan atau mengadjak makan daging atau darah itu Barangkali Jakobus djuga ingat bahwa larangan dan pantangan-pantangan itu sudah sedjak dahulu berlaku bagi orang-orang asing jang hidup ditengah-tengah orang Jahudi. Lih. Ima 17:10; 18:26; 20:2.

(0.86) (Kis 11:19) (sh: Injil tidak eksklusif (Minggu, 6 Juli 2003))
Injil tidak eksklusif

Apa yang dibuat Petrus di sebuah tempat yang jauh di Kaisarea, dalam waktu singkat tersebar di Yudea. Kekristenan telah menembus batas-batas suku, batas budaya atau batas wilayah. Injil telah diberitakan dan sama sekali tidak bisa dibendung. Tentu ini adalah kabar gembira yang seharusnya disambut dengan sukacita di Yerusalem. Tetapi anehnya berita itu disambut dengan protes dan kecaman di Yudea. Karena dianggap Petrus telah melanggar Hukum Taurat.

Injil tidak eksklusif tetapi merangkul semua orang. Bagaimana Kristus bisa menyelamatkan dunia, apabila duduk dan makan bersama sama orang lain saja dilarang oleh agama. Kekristenan bukan sebuah peraturan saja sehingga apabila melanggar peraturan itu berarti berhenti menjadi orang Kristen. Keyakinan bukan sekadar ceremoni, sehingga ketika seseorang melanggar ceremoni dapat bahwa ia Kristiani. Menjalankan ceremoni keagamaan dan melakukan peraturan-peraturan keagamaan tentu penting asal tidak legalistis, tetapi agama seharusnya lebih dari itu. Apa gunanya keindahan sebuah ceremoni tetapi kita menikmatinya sendiri, dan tidak mempunyai dampak buat orang lain? Injil tidak eksklusif, karena juga merangkul orang lain. Injil tidak boleh dipeluk erat- erat untuk diri sendiri seperti semangat Farisi, tetapi harus disebarkan dan menjangkau semakin banyak umat manusia.

Renungkan: Bersukacitalah jika orang di luar komunitas kita telah diwarnai Injil. Jangan berpikir bahwa hal itu berbahaya untuk kita sendiri.


Bacaan untuk Minggu ke-5 sesudah Pentakosta

Yeremia 20: 10-13; Roma 5:12-15; Matius 10:26-33; Mazmur 10:26-33

(0.74) (Kis 9:1) (sh: Pembalikan keadaan (Senin, 30 Juni 2003))
Pembalikan keadaan

Ini sering terjadi pada olahraga tinju. Sang juara dunia memasuki gelanggang dengan lagak arogan, keyakinan tinggi, iringan musik megah, sabuk di pinggang dan bayaran lebih mahal. Namun pada saat ia kalah, ia keluar dengan muka bengap yang disembunyikan tudung, sembunyi-sembunyi, penuh sesal dan malu.

Keadaan seperti ini juga dialami oleh Saulus. Sebelum penampakan Yesus Kristus kepada dirinya (kristofani), ia pergi ke Damsyik dengan hati yang berkobar-kobar untuk menganiaya orang-orang Kristen, dan dengan kekuasaan dan kekuatan (ayat mereka+akan+duduk+makan+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A44&tab=notes" ver="">1,2). Tetapi kemudian keadaan berbalik, ia memasuki dan tinggal di Damsyik sebagai orang yang tidak makan dan minum selama tiga hari (ayat 9), sebagai orang yang tidak dapat melihat, dan harus dituntun orang lain. Saulus juga berangkat ke Damsyik sebagai orang yang membenci para pengikut Tuhan (ayat mereka+akan+duduk+makan+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A44&tab=notes" ver="">1-2), tetapi kemudian ia memanggil Yesus sebagai Tuhan (ayat mereka+akan+duduk+makan+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A44&tab=notes" ver="">5; dalam tradisi kerabian Yahudi, suara dari langit selalu berkonotasi teofani/penyataan diri Tuhan). Ia berangkat ke Damsyik dengan rencana matang apa yang harus ia lakukan di sana (ayat mereka+akan+duduk+makan+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A44&tab=notes" ver="">2), tetapi kemudian memasuki Damsyik dengan penantian perintah selanjutnya dari Tuhan tanpa mengetahui apa yang akan terjadi (ayat mereka+akan+duduk+makan+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A44&tab=notes" ver="">6).

Pertobatan Saulus diawali oleh suatu pembalikan keadaan. Arogansi dan keyakinannya bahwa ia sedang melakukan sesuatu yang menyenangkan hati Allah hanya dapat dihancurkan melalui peristiwa ini. Secara dramatis Saulus disadarkan bahwa apa yang dilakukannya justru merupakan penganiayaan terhadap diri Tuhan sendiri, tidak hanya kepada Tuhan. Dari sinilah jalan pertobatan Saulus dimulai.

Renungkan: Allah memakai keterpurukan dan pembalikkan keadaan yang dialami seseorang untuk menuntunnya kepada pertobatan.

(0.74) (Kis 27:35) (jerusalem: mengucap syukur) Setiap orang Yahudi yang baik waktu mulai makan selalu mengucapkan sebuah doa syukur. Tetapi kata-kata yang dipilih Lukas mengingatkan upacara Ekaristi, bdk Kis 2:42+
(0.66) (Kis 23:12) (sh: Kristen dan plot jahat dunia (Selasa, 4 Juli 2000))
Kristen dan plot jahat dunia

Setelah penglihatan yang menguatkan dialami Paulus (11), perkembangan yang terjadi di dalam masyarakat justru sebaliknya, menjadi sangat genting bagi keselamatan Paulus. Orang-orang Yahudi semakin bernafsu membunuh Paulus, bahkan sekarang di bawah perlindungan pemerintah Romawi.

Mereka rela mengutuk diri sendiri dan bersumpah tidak makan dan minum sebelum membunuh Paulus. Artinya mereka bersedia mati karena dikutuk Allah atau karena kelaparan jika tidak dapat membunuh Paulus. Itu merupakan janji yang wajar bagi seorang Yahudi sejati untuk mempertahankan kekudusan Allah. Mereka pun menghalalkan segala cara untuk membunuh Paulus. Mereka meminta pihak Saduki untuk membujuk pihak Romawi mempertemukan Paulus dengan mereka lagi (15). Namun itu hanyalah siasat licik, agar mereka memperoleh kesempatan lagi untuk mendekati Paulus dan membunuhnya. Rencana mereka sungguh `sempurna', matang, dan dapat dikatakan pasti berhasil. Orang Saduki lebih marah kepada Paulus daripada orang Farisi karena masalah kebangkitan orang mati.

Situasi ini sangat kritis bukan sekadar bagi jiwa Paulus, namun terlebih lagi bagi perkembangan dan penyebaran berita Injil. Apakah Allah sanggup memenuhi janji-Nya untuk membawa Injil-Nya kepada seluruh bangsa, khususnya Roma melalui Paulus? Ternyata Allah tidak hanya sanggup menggagalkan rencana yang matang dan canggih dari komplotan orang-orang Yahudi, namun juga mempermalukan mereka. Betapa tidak, skenario pembunuhan yang terencana rapi dan begitu tertutup bahkan kepala pasukan pun tidak dapat menciumnya dan yang melibatkan orang-orang dari elit politik dan agama, gagal justru karena seorang anak muda yang memberikan kontribusi sangat luar biasa bagi perkembangan Injil. Penyingkapan plot maut yang spektakuler ini merupakan kesaksian providensia Allah yang menjamin karya keselamatan-Nya dapat terealisasi. Meski demikian, keterlibatan manusia pun penting.

Renungkan: Perkembangan dan penyebaran Injil di Indonesia pun tidak bisa dihentikan hanya dengan membakar gereja atau membunuh Kristen. Namun Kristen tetap perlu menyatukan keberanian dengan kecerdikan agar dapat terhindar dari kematian syahid yang belum waktunya.



TIP #14: Gunakan Boks Temuan untuk melakukan penyelidikan lebih jauh terhadap kata dan ayat yang Anda cari. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA