Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 1252 ayat untuk menyombongkan diri AND book:[40 TO 66] (0.003 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (1Kor 11:31) (ende: Mengadili diri)

mengudji diri sampai insjaf akan kesalahannja dan bertobat.

(0.99) (Yoh 6:15) (jerusalem: menyingkir pula) Var: melarikan diri.
(0.86) (2Ptr 1:6) (ende)

Kebidjaksanaan menuntut pengekangan diri dalam mempergunakan tjiptaan.

(0.82) (Kis 23:12) (jerusalem: mengutuk diri) Dengan jalan itu mereka menurunkan kutuk atas diri dari Allah, kalau tidak melaksanakan niatnya.
(0.80) (Gal 5:1) (sh: Tetap merdeka atau menjadi hamba? (Rabu, 15 Juni 2005))
Tetap merdeka atau menjadi hamba?


Apa daya tarik ajaran yang menjadikan usaha menaati hukum Taurat sebagai jalan keselamatan yang membuat orang berpaling dari Injil anugerah? Jawabannya: Gengsi. Menerima anugerah berarti mengaku tidak berdaya. Sebaliknya dengan melakukan Taurat berarti bisa membanggakan diri telah mengerjakan keselamatan untuk diri sendiri!

Paulus menghimbau jemaat Galatia untuk kembali setia kepada ajaran Injil sejati dan menolak injil palsu yang mau memperhamba diri mereka pada Taurat (ayat 1). Orang yang kembali kepada hukum Taurat akan menerima konsekuensi sbb. Pertama, ia ada dalam bahaya di luar keselamatan karena menolak karya Kristus di salib (ayat 2,4). Baginya Kristus tidak dapat menyelamatkan dirinya. Hanya ia sendiri yang dapat menyelamatkan diri melalui menaati hukum Taurat. Kedua, hukum Taurat menjadi alat pendakwa dirinya karena keselamatannya bergantung penuh kepada kemampuannya menaati secara sempurna hukum tersebut (ayat 3-4). Jemaat Galatia sudah memiliki anugerah keselamatan itu, maka mereka seharusnya tidak membiarkan diri disesatkan (ayat 6-9). Namun, Paulus yakin bahwa jemaat Galatia tidak akan murtad. Sebaliknya, mereka akan berjuang melawan penyesat-penyesat itu. Penyesat-penyesat itu harus dibasmi karena kalau tidak mereka akan merusak keharmonisan gereja. Paulus yakin mereka akan dihukum Tuhan (ayat 10).

Gereja harus berani bertindak tegas terhadap orang-orang yang memaksakan berbagai peraturan sebagai syarat untuk diselamatkan. Kalau hal ini dibiarkan akan menimbulkan kekacauan. Akan ada orang-orang yang menyombongkan diri oleh karena mereka sudah taat melakukan peraturan-peraturan tersebut. Sebaliknya juga akan banyak orang merasa bersalah dan berdosa karena tidak dapat dengan sempurna melakukannya.

Camkan: Setiap ajaran yang menekankan perbuatan menambahi atau bahkan menggantikan kasih karunia hanya akan membuahkan kesombongan dan perpecahan dalam gereja!

(0.80) (Yak 4:11) (sh: Fitnah dan kesombongan demi kepujian diri sendiri (Minggu, 10 Juni 2001))
Fitnah dan kesombongan demi kepujian diri sendiri

Biasanya fitnah lahir karena kebencian. Maka seringkali fitnah dikaitkan dengan membunuh dalam arti luas: seperti membunuh kesempatan bekerja/berkarya bagi orang lain, memutuskan tali persahabatan antar dua pihak, menghancurkan profesi orang lain, dll. Oleh karena itu Yakobus memberikan peringatan keras tentang fitnah.

Fitnah dilakukan dengan tujuan memegahkan diri sendiri dan selalu menempatkan diri sebagai orang yang tidak bercela. Dampak dari tindakan ini tidak hanya menciptakan keretakan atau kerenggangan hubungan dengan orang lain, tetapi juga memecahkan kesatuan jemaat (lih. 1Kor. 1:10-13). Lebih membahayakan lagi karena orang yang memfitnah menempatkan diri sebagai hakim dan menggantikan posisi Tuhan, satu-satunya Hakim Pembuat Hukum.

Hal lain lagi yang disoroti Yakobus dalam perikop ini adalah hal kesombongan. Tingkah laku para pedagang yang merasa puas dengan dirinya sendiri sehingga merasa sanggup melakukan apa saja sesukanya. Mereka tidak hanya melupakan sesamanya, tetapi juga melupakan Allah dalam perencanaan-perencanaan hidup. Mereka tidak mau Allah campur tangan dalam pengambilan keputusan. Kalaupun mereka mengatakan: "Jika Tuhan menghendaki!" itu bukan berarti mereka berserah penuh pada keputusan Allah. Mengapa? Karena itu hanya merupakan "mantera" yang mereka harapkan dapat menjamin keberuntungan dan kesuksesan mereka. Dengan kata lain peranan Allah hanya untuk mensahkan perbuatan-perbuatan buruk mereka! Kefanaan manusia itu seharusnya menyadarkan kita akan fakta bahwa kita tidak dapat berdiri sendiri, kita sepenuhnya bergantung kepada Allah.

Renungkan: Tidak seorang pun manusia berhak memfitnah dan menyombongkan diri di atas sesama, terlebih menolak keterlibatan Tuhan dalam rencana hidup.

Bacaan untuk Minggu Trinitas

Yesaya 6:1-8

Roma 8:12-17

Yohanes 3:1-8

Mazmur 149

Lagu: Kidung Jemaat 417

(0.74) (Luk 5:27) (ende: Levi)

Dalam Mat 9:9 ia menamakan diri Mateus

(0.74) (Yoh 9:41) (jerusalem: Sekiranya kamu buta) Artinya mengaku diri sebagai buta.
(0.73) (Rm 11:25) (sh: Rahasia rencana keselamatan. (Kamis, 11 Juni 1998))
Rahasia rencana keselamatan.

Untuk mencegah kesombongan orang-orang Kristen bukan Yahudi terhadap orang Yahudi, Rasul Paulus menganggap penting untuk menyingkapkan rahasia tentang rencana keselamatan bagi orang Yahudi dan bukan Yahudi (ayat 25). Setelah bangsa-bangsa lain diselamatkan bangsa Israel pun diselamatkan (ayat 26-27). Keselamatan diperoleh semata-mata karena kemurahan Allah (ayat 30-31), dan disambut dengan iman. Keselamatan hanya di dalam Yesus Kristus. Jadi Paulus tidak bicara tentang dua jalan keselamatan, tetapi dua pihak yang sama berdosa dan tidak layak, oleh iman dalam Yesus Kristus boleh diselamatkan.

Puji-pujian dari Paulus. Sebelas pasal panjang telah Paulus pakai untuk memaparkan keajaiban kasih karunia Allah untuk orang berdosa. Ia memaparkan hal-hal penting dari pembenaran, pemilihan, panggilan, pengudusan, eskatologi, sampai pemuliaan Gereja kelak. Kini ia "kehabisan nafas". Ia berseru, ia bertanya, ia menegaskan dan ia akhirnya meninggikan Tuhan Allah. Semua kita pun tidak bisa lagi menyombongkan diri. Di hadapan keajaiban diri Allah, hikmat dan kasih karunia-Nya, karya-karya-Nya yang ajaib, kita hanya dapat tunduk bersyukur, tengadah memuliakan Allah.

Renungkan: Jangan berhenti hanya sampai memikirkan Yesus, teruskan ke konsekuensinya menyembah dan mengagumi Allah di dalam Dia dan melalui Dia!

Doa: Bapa, puji-pujian Rasul Paulus juga menjadi puji-pujian kami disertai hati yang takjub dan meyembah.

(0.73) (Yak 4:5) (bis: Di dalam diri kita ... keras keinginannya)

Di dalam diri kita ... keras keinginannya: atau Roh yang ditempatkan Allah di dalam diri kita sangat diingininya.

(0.67) (Kis 13:50) (sh: Kuasa dan wewenang dari Allah (Selasa, 22 Juni 1999))
Kuasa dan wewenang dari Allah

Mukjizat bisa membuat orang menjadi percaya, bisa juga sekadar terpesona. Respons lain terhadap mukjizat ialah banyak orang akan cenderung mengagungkan si pelaku daripada Allah, sang Pembuat mukjizat. Sesudah melakukan mukjizat penyembuhan kepada orang lumpuh, Paulus dan Barnabas mendapat simpati besar, bahkan dianggap sebagai dewa. Pujian dan simpati jemaat itu tidak membuat Paulus dan Barnabas menyombongkan diri. Allah memberikan kuasa dan wewenang kepada Paulus dan Barnabas untuk mengadakan mukjizat demi meneguhkan kesaksian mereka.

Penderitaan adalah konsekuensi pemberita Injil. Tanda lain yang mengiringi pemberitaan Injil adalah semakin besarnya penderitaan yang dialami pemberita Injil. Bagi mereka yang sungguh-sungguh menjalankan panggilan bersaksi dan setia, penderitaan bukanlah penghambat kesaksian Injil. Keadaan itu justru mendorong semangat memberitakan Kristus ke dunia yang menolak-Nya. Sebaliknya, mereka yang tidak sungguh-sungguh bersaksi dan setia, akan menilai lain terhadap penderitaan. Orang-orang seperti ini mudah berkompromi dengan dunia dan mengobral Injil secara mudah dan murah, demi kesenangan dunia. Firman Tuhan mengingatkan: "Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan".

(0.64) (Yoh 15:9) (ende: Dalam tjintaKu)

Disini ungkapan ini berarti: dalam tjinta Jesus kepada mereka. Mereka tidak boleh mendjauhkan diri dari Jesus atau malah mentjeraikan diri dari padaNja.

(0.64) (Kis 16:10) (jerusalem: kami) Kata ganti diri sekonyong-konyong berubah. Bagian pertama kisah para rasul yang menggunakan kata ganti diri "kami" itu, tetapi lih. Kis 11:27+. Bdk pengantar.
(0.61) (Yoh 12:28) (ende: Permuliakan namaMu)

jaitu dengan membiarkan Jesus mengurbankan DiriNja disalib.

(0.61) (Rm 3:27) (ende: Memegahkan diri)

jaitu seolah-olah benar dihadapan Allah karena djasanja sendiri.

(0.61) (1Kor 9:19) (ende)

Paulus mengurbankan kebebasannja dan menjesuaikan diri dengan semua orang, supaja kerdjanja bagi keradjaan Allah berhasil.

(0.61) (Flp 2:7) (ende: Menghampakan diri)

jaitu dari kemuliaan IlahiNja, sehingga kemuliaan seolah-olah tidak ada.

(0.61) (Yak 4:7) (ende)

Djalan satu-satunja untuk menghindari dosa ialah: menjerah diri semata-mata kepada Allah.

(0.61) (Yoh 3:18) (jerusalem: dalam nama) Ungkapan ini dipinjam dari bahasa Ibrani. Nama seseorang ialah diri orang itu sendiri.
(0.61) (Yoh 14:21) (jerusalem: akan menyatakan diriKu) Ialah dengan datang berdiam di dalamnya bersama Bapa.


TIP #23: Gunakan Studi Kamus dengan menggunakan indeks kata atau kotak pencarian. [SEMUA]
dibuat dalam 0.41 detik
dipersembahkan oleh YLSA