Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 90 ayat untuk menurut perintah yang AND book:[40 TO 66] AND book:51 (0.002 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 3 4 5 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Kol 3:18) (sh: Kristen dan keluarganya (Kamis, 12 Juli 2001))
Kristen dan keluarganya

Seorang hamba Tuhan setelah mengadakan refleksi terhadap dirinya sendiri berkata: “kegagalan hamba Tuhan paling fatal adalah kegagalannya menjadi Kristen di tengah keluarganya”. Sekali pun hamba Tuhan disanjung jemaatnya namun penilaian keluarga jauh lebih penting dan berharga. Oleh karena itu aplikasi hidup Kristen yang dipaparkan Paulus kemarin diteruskan kepada relasi Kristen dengan keluarganya.

Apa yang membedakan keluarga Kristen dengan keluarga lainnya? Otoritas tertinggi bukanlah manusia tetapi Kristus. Relasi antar anggota keluarga, baik antar suami – istri maupun antar orang-tua – anak, semuanya berlandaskan kasih Kristus. Beberapa pengajaran mendasar akan kita pelajari: Pertama, istri sebagai pendamping suami berada di bawah pimpinan suaminya, tetapi tidak melampaui yang seharusnya menurut Tuhan (ayat menurut+perintah+yang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A51&tab=notes" ver="">18). Apa pun jabatan istri di luar rumah, setinggi apa pun status sosial istri, dan betapa pun dominannya karakter istri, tidak membuat perintah ini dikompromikan. Kedua, suami pun tidak berarti dapat berlaku sewenang-wenang, karena dasar kepemimpinannya sebagai kepala keluarga adalah kasih (ayat menurut+perintah+yang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A51&tab=notes" ver="">19). Kasih memampukan suami tidak bersikap demi dirinya sendiri, tetapi demi kebaikan orang yang dikasihinya. Betapa indahnya persekutuan suami istri yang sedemikian di dalam Tuhan. Keunikan masing-masing dipersatukan dan dibentuk bersama di dalam Tuhan. Ketiga, anak-anak mempercayakan hidupnya kepada orang-tuanya yang lebih dahulu belajar tentang hidup (ayat menurut+perintah+yang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A51&tab=notes" ver="">20). Dalam proses pertumbuhannya anak-anak belajar menemukan diri dan menghadapi hal-hal baru dalam bimbingan orang- tuanya. Keempat, ayah tidak boleh menyakiti anaknya tetapi membimbing di dalam kelemahlembutan, sehingga anaknya menyaksikan kebenaran di dalam diri ayahnya (ayat menurut+perintah+yang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A51&tab=notes" ver="">21). Teguran dan nasihat dimengerti anak-anak bukan sebagai suatu hal yang membatasi keinginan dan perkembangannya, tetapi mempersiapkan dan menempa anak-anak menjadi mandiri dalam lingkungan dan zamannya.

Renungkan: Keluarga bahagia adalah keluarga yang setiap anggota keluarganya, baik suami, istri, orang-tua, dan anak-anak hidup dalam ketaatan kepada firman Tuhan dan mempersilakan Dia hadir dalam keluarganya.

(0.98) (Kol 3:18) (jerusalem) Dalam bagian ini termuat beberapa perintah sederhana yang lazim di dunia Yunani Romawi. Tata susila umum itu oleh Paulus dikristenkan dengan ungkapan "di dalam Tuhan", Kol 3:18,20 dan dengan di sana-sini menyisipkan "Tuhan". Ungkapan "di dalam Tuhan" di sini hanya berarti "secara Kristen". Dalam Efe 5:21 dst ciri Kristen perintah-perintah itu lebih menonjol.
(0.77) (Kol 3:10) (jerusalem: menurut gambar Khaliknya) Manusia yang dijadikan menurut "gambar Allah", Kej 1:26 dst, jatuh binasa karena mengejar pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat berlawanan dengan kehendak Allah, Kej 2:17. Selanjutnya manusia menjadi hamba dosa dan hawa nafsunya, Rom 5:12+. Begitu ia menjadi "manusia lama" yang harus mati dahulu, Rom 6:6; Efe 4:22. Adapun "manusia baru" dijadikan kembali dalam Kristus, Efe 2:15+, yang adalah gambar Allah, Rom 8:29+, sehingga kembali memperoleh kebenaran yang semula dan mendapat pengetahuan susila yang sejati, Kol 1:9; Ibr 5:14.
(0.76) (Kol 4:16) (jerusalem: surat yang untuk Laodikia) Menurut sementara ahli surat ini tidak lain kecuali surat kepada jemaat di Efesus, bdk Efe 1:1+. Surat-surat Paulus harus dibacakan kepada semua saudara, 1Te 5:27; kemudian dikirimkan kepada jemaat-jemaat yang berdekatan, bdk 2Ko 1:1.
(0.76) (Kol 2:1) (sh: Kekuatan Ilahi dan manusiawi dalam pelayanan Kristen (Minggu, 18 April 2004))
Kekuatan Ilahi dan manusiawi dalam pelayanan Kristen

Pekerjaan berat yang Paulus lakukan tidak akan berhasil jika hanya mengandalkan kekuatan dirinya sendiri saja. Paulus sendiri sungguh menyadari hal tersebut. Karenanya Paulus tidak menggantungkan diri pada kekuatan fisiknya tetapi bergantung pada sumber kekuatan sejati yang hanya ada dalam diri Yesus Kristus. Di dalam pelayanan Paulus terlihat pengharapan dan kekuatan yang besar (ayat menurut+perintah+yang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A51&tab=notes" ver="">1) yang lahir dari imannya di dalam Yesus Kristus (ayat menurut+perintah+yang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A51&tab=notes" ver="">2).

Keyakinan inilah yang Paulus juga tekankan kepada jemaat Kolose yaitu bahwa mereka pun memiliki kekuatan yang sama dengan dirinya karena pengenalan mereka akan rahasia Allah yaitu Kristus yang memberikan kepada mereka segala hikmat dan pengetahuan. Paulus menginstruksikan agar jemaat bersama-sama dengan dia gigih memperjuangkan kebenaran keyakinan mereka tentang Kristus (ayat menurut+perintah+yang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A51&tab=notes" ver="">3-5). Berdasarkan kekuatan Ilahi dan keyakinan iman kepada Kristus Paulus berharap jemaat tidak menyimpangkan hidupnya dari Kristus (ayat menurut+perintah+yang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A51&tab=notes" ver="">6-7).

Perikop ini mengingatkan kita bahwa dalam kehidupan jemaat Tuhan saat ini, masih ada orang Kristen yang sudah menerima Kristus sebagai Juruselamatnya, tetapi hidup menurut keinginan hatinya. Orang-orang seperti itulah yang rentan terhadap ajaran-ajaran yang menyesatkan.

Untuk dilakukan: Camkanlah nasihat Paulus yang mengimbau jemaat Tuhan berakar di dalam Dia. "Akar" yang bertumbuh, berkembang lalu berbuah.

(0.75) (Kol 2:8) (full: FILSAFATNYA YANG KOSONG ... TIDAK MENURUT KRISTUS. )

Nas : Kol 2:8

Paulus mengingatkan kita untuk berwaspada terhadap segala filsafat agama, dan tradisi yang menekankan usaha manusia terlepas dari Allah dan penyataan-Nya dalam Alkitab. Sekarang ini salah satu ancaman filsafat yang terbesar terhadap kekristenan yang berdasarkan Alkitab adalah "humanisme sekular". Paham ini telah menjadi filsafat yang mendasar dan agama yang diterima dalam kebanyakan pendidikan sekular, pemerintahan, dan masyarakat pada umumnya. Paham ini juga merupakan segi pandangan yang tetap dari kebanyakan media berita dan hiburan di seluruh dunia.

  1. 1) Apakah yang diajarkan oleh filsafat humanisme?
    1. (a) Filsafat ini mengajar bahwa umat manusia, alam semesta, dan segala sesuatu yang ada hanya terdiri atas zat dan tenaga yang terbentuk secara kebetulan dalam wujudnya yang sekarang.
    2. (b) Manusia tidak diciptakan oleh Allah yang berkepribadian, tetapi adalah hasil suatu proses evolusi yang untung-untungan.
    3. (c) Paham ini menolak kepercayaan kepada Allah yang berkepribadian dan tak terbatas serta menyangkal bahwa Alkitab adalah penyataan yang diilham oleh Allah kepada umat manusia.
    4. (d) Ditegaskannya bahwa pengetahuan tidak ada terlepas dari penemuan manusia dan bahwa nalar manusialah yang menentukan etika yang tepat bagi masyarakat, dan dengan demikian menjadikan manusia sebagai otoritas yang tertinggi.
    5. (e) Paham ini berusaha untuk mengubah atau memperbaiki perilaku manusia melalui pendidikan, redistribusi ekonomi, psikologi modern atau hikmat manusia.
    6. (f) Diajarkannya bahwa standar moral tidaklah mutlak, melainkan nisbi, ditetapkan oleh apa yang membahagiakan orang, membuatnya senang, atau dianggap baik untuk masyarakat sesuai dengan tujuan-tujuan yang ditentukan oleh para pemimpinnya; nilai-nilai dan moralitas alkitabiah ditolak.
    7. (g) Rasa nyaman-diri, kepuasan, dan kesenangan dianggapnya sebagai keuntungan yang tertinggi dalam hidup.
    8. (h) Ditegaskannya bahwa manusia harus belajar untuk menanggulangi kematian dan segala kesukaran dalam hidup tanpa percaya kepada atau bergantung pada Allah.
  2. 2) Filsafat humanisme mulai dengan Iblis dan merupakan perwujudan kebohongan Iblis bahwa manusia dapat menjadi seperti Allah (Kej 3:5). Alkitab menyebut para penganut humanisme sebagai orang yang telah "menggantikan kebenaran Allah dengan dusta dan memuja dan menyembah makhluk dengan melupakan Penciptanya ... " (Rom 1:25).
  3. 3) Semua pemimpin, pendeta, dan orang-tua Kristen harus berusaha sekuat-kuatnya untuk melindungi anak-anak mereka dari indoktrinasi humanisme dengan menyingkapkan kesalahannya serta menanam di dalam mereka sikap penghinaan terhadap pengaruhnya yang merusak (Rom 1:20-32; 2Kor 10:4-5; 2Tim 3:1-10; Yud 1:4-20;

    lihat cat. --> 1Kor 1:20;

    lihat cat. --> 2Pet 2:19).

    [atau ref. 1Kor 1:20; 2Pet 2:19]

(0.75) (Kol 1:23) (full: KAMU HARUS BERTEKUN DALAM IMAN. )

Nas : Kol 1:23

Perhatikanlah tanggung jawab dan kegiatan pada pihak manusia yang menurut Paulus sangat perlu bagi orang Kristen agar pada akhirnya mereka dapat berdiri di hadapan Kristus dengan "kudus dan tak bercela dan tak bercacat" (ayat Kol 1:22). Kita harus

  1. (1) "bertekun dalam iman", yaitu memelihara iman yang tabah pada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat

    (lihat art. IMAN DAN KASIH KARUNIA);

  2. (2) "tetap teguh dan tidak bergoncang" dalam ajaran Yesus dan para rasul; dan
  3. (3) "jangan mau digeser dari pengharapan Injil," yaitu kita tidak boleh kembali ke keadaan lama kita yang tanpa harapan dengan segala perbuatan jahatnya yang membinasakan jiwa (Kol 3:5-11;

    lihat cat. --> Ibr 10:38).

    [atau ref. Ibr 10:38]

(0.75) (Kol 1:19) (jerusalem: kepenuhan Allah) Harafiah: kepenuhan. Kata ini sukar diartikan dengan tepat. Banyak ahli (a.l. penterjemah) mengartikannya sebagai "kepenuhan keallahan" seperti dalam Kol 2:9. Tetapi di sini (Kol 1:15-18 sudah menjelaskan bahwa Kristus mempunyai ciri ilahi) orang juga dapat mengartikan istilah itu (yang mengungkapkan sebuah gagasan alkitabiah) sebagai Jagat raya yang "penuh" dengan kehadiran Allah yang menciptakan, bdk Maz 24:1; 50:12; 72:19; Yes 6:3; Yer 23:23; Wis 1:7; Sir 43:27, dll. Sebaliknya gagasan itu sangat laku di dunia yang berkebudayaan Yunani-Romawi. Menurut pandangan Paulus kemanusiaan Kristus oleh inkarnasi yang memuncak dalam kebangkitan tidak hanya dijadikan Kepala umat manusia seanteronya tetapi juga Kepala seluruh ciptaan. Memang ciptaan itu bersangkutan dengan keselamatan seperti dahulu bersangkutan dengan kesalahan, bdk Rom 8:19-22; 1Ko 3:22; 15:20-28; Efe 1:10; 4:10; Fili 2:10 dst; Fili 3:21; Ibr 2:5-8. Bdk Fili 2:9+.
(0.74) (Kol 2:16) (sh: Antara tradisi, budaya dan iman Kristen (Selasa, 20 April 2004))
Antara tradisi, budaya dan iman Kristen

Tidak dapat disangkal bahwa masih ada orang Kristen masa kini yang mengaku percaya kepada Kritus, tetapi masih sering menempatkan secara berdampingan tradisi agama dan budaya dengan iman Kristen (ayat menurut+perintah+yang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A51&tab=notes" ver="">18-19). Keadaan ini terus berkepanjangan karena masing-masing dirasakan kepentingan dan manfaatnya oleh masing-masing penganut. Sehingga, agar keduanya tetap dapat memiliki arti dalam hidup akhirnya berlakulah prinsip kompromi dan menghalalkan segala cara. Menurut Anda, apakah pemikiran sedemikian dapat dibenarkan dalam pemahaman iman Kristen kita?

Dalam hal ini, Paulus tidak menentang pemberlakuan tradisi dan budaya apalagi memerintahkan jemaat Kolose untuk meninggalkan hal tersebut. Yang ditentang oleh Paulus adalah sikap jemaat yang seringkali tidak dapat memilah-milah keberadaan tradisi dan budaya dalam praktik imannya hingga akhirnya terjebak pada sikap sinkretisme. Misalnya, kebiasaan selektif pada makanan harus terus dipraktikkan meskipun sudah menerima Kristus dalam hidupnya (ayat menurut+perintah+yang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A51&tab=notes" ver="">16,17, 20-23).

Nasihat ini sebenarnya khusus Paulus tujukan kepada orang-orang Kristen yang bukan Yahudi. Namun, tidak jarang orang-orang Yahudi selalu mempersalahkan mereka karena tidak melakukan hukum-hukum Yahudi yang mencakup berbagai peraturan. Paulus menegaskan bahwa hukum-hukum itu sudah digenapi di dalam Kristus. Yang perlu jemaat patuhi ialah ajaran-ajaran Kristus (ayat menurut+perintah+yang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A51&tab=notes" ver="">20). Kristus sudah menang atas maut. Iblis sudah dikalahkan-Nya. Di dalam Dia, kita mengambil bagian dalam kemenangan-Nya.

Camkanlah: Orang Kristen yang menomorsatukan kekuatan tradisi dan budaya, dan mengabaikan Kristus bukan sedang maju dalam kerohanian tetapi mundur menjauhi imannya. Hakikat kerohanian Kristen bukan pantangan makanan dan seks, dlsb. Hakikat iman Kristen ialah memusatkan perhatian dan iman kita kepada Kristus.

(0.74) (Kol 1:20) (jerusalem: dengan diriNya) Menurut terjemahan itu maka "diriNya" itu ialah Allah. Tetapi juga boleh diterjemahkan secara lain, yakni: bagi Dia, sesuai dengan Kol 1:16, sehingga "Dia" itu tidak lain kecuali Kristus. Kalau diterima terjemahan "dengan diriNya", maka gagasan yang terungkap juga terdapat dalam Rom 5:10; 2Ko 5:18 dst
(0.67) (Kol 1:7) (jerusalem: yang bagi kamu) Var: yang bagi kami. Artinya: yang sebagai pengganti kami.
(0.65) (Kol 1:12) (jerusalem: Yang melayakkan kamu) Var: yang melayakkan kami. Var lain: yang memanggil kamu. Var lain lagi: yang memanggil kami. Var lain pula: yang memanggil dan melayakkan kamu
(0.65) (Kol 2:17) (jerusalem: wujudnya ialah Kristus) Harafiah: tubuhnya ialah (tubuh) Kristus. Paulus memanfaatkan kata Yunani (soma) yang dua artinya: "wujud" atau "realita" yang diperlawankan dengan "bayangan" (yang disebabkan oleh realita itu); dan tubuh jasmaniah Kristus yang dibangkitkan dan merupakan realita hakiki di zaman terakhir, pokok pangkal jagat raya yang baru.
(0.65) (Kol 2:9) (jerusalem: kepenuhan) Arti kata "kepenuhan", Kol 1:19+, di sini dijelaskan dengan kata sifat "jasmaniah" (atau: badaniah) dan kata "keAllahan": di dalam Kristus yang dibangkitkan terkumpullah seluruh dunia ilahi (Kristus sendiri termasuk di dalamnya karena kepraadaanNya dan kemuliaanNya) dan seluruh dunia ciptaan yang langsung (kemanusiaan) atau tak langsung (jagat raya) bersatu dengan Kristus oleh karena inkarnasi dan kebangkitan Kristus: pendeknya segala sesuatunya yang ada, baik yang ilahi maupun yang bukan ilahi, itulah "pemenuhan" yang berdiam dalam Kristus.
(0.65) (Kol 2:15) (bis: Kristus membuat segala roh-roh yang memerintah dan berkuasa menjadi tidak berdaya lagi)

Kristus membuat segala roh-roh yang memerintah dan berkuasa menjadi tidak berdaya lagi: atau Kristus membebaskan dirinya dari roh-roh yang memerintah dan berkuasa.

(0.65) (Kol 2:23) (jerusalem: selain untuk memuaskan hidup duniawi) (harafiah: daging) Terjemahan lain: (tidak ada gunanya) untuk (mengendalikan) kepuasan daging
(0.65) (Kol 3:11) (jerusalem) Dalam tata penyelamatan yang baru tidak berlakulah perbedaan bangsa, agama, kebudayaan dan klas sosial, yang semenjak manusia berdosa memecah-mecahkan masyarakat manusia. Persatuan itu terlaksana "dalam Kristus".
(0.64) (Kol 3:6) (bis: terhadap orang-orang yang tidak mentaatinya)

Dalam beberapa naskah kuno tidak ada: terhadap orang-orang yang tidak mentaatinya.

(0.64) (Kol 2:4) (jerusalem: kata-kata yang indah) Mulai Kol 2:8 pokok ini akan diuraikan lebih lanjut.
(0.64) (Kol 2:14) (jerusalem) Tata hukum yang lama yang melarang dosa akhirnya hanya menghasilkan hukuman mati yang dijatuhkan atas mereka yang melanggar hukum, bdk Rom 7:7+. Justru hukuman mati itulah yang dibatalkan Allah dengan menimpakannya kepada Anaknya sendiri: setelah menjadikan AnakNya "dosa", 2Ko 5:21, "takluk kepada hukum Taurat", Gal 4:4, dan "terkutuk" oleh hukum Taurat, Gal 3:13, Allah menyerahkanNya kepada maut di kayu salib; dengan demikian surat yang berisikan hutang kita dan yang menjatuhkan hukuman atas kita oleh Allah telah dipakukan pada kayu salib dan dihapus sama sekali melalui diri anakNya.


TIP #09: Klik ikon untuk merubah tampilan teks alkitab dan catatan hanya seukuran layar atau memanjang. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA