Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 121 - 124 dari 124 ayat untuk menjalani (0.000 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.19) (Luk 11:14) (sh: Mereka yang berpihak kepada Yesus. (Kamis, 23 Maret 2000))
Mereka yang berpihak kepada Yesus.

Mukjizat dalam perikop ini sesungguhnya untuk mendemonstrasikan eksistensi Allah dan    Kerajaan-Nya. Juga untuk memberitakan bahwa Allah sudah datang    untuk membebaskan manusia dari ikatan belenggu kuasa Setan.    Terompet peperangan sudah ditiup dan peperangan rohani sudah    dimulai.

Sikap netral sangat mustahil dalam peperangan ini. Seperti    mereka yang sudah menyaksikan penyataan kuasa Roh Kudus yang    langsung dan nyata, kemudian mereka dituntut untuk menentukan    sikap terhadap Kerajaan-Nya (ayat 23). Demikian juga setiap pengikut-    Nya. Untuk itu apa yang harus dialami oleh mereka yang berada di    pihak-Nya? Mereka harus mengalami pembaharuan total di mana Roh    Kudus tinggal dalam hidupnya. Tidak seperti keadaan orang yang    didatangi kembali roh-roh lain yang lebih jahat karena hidupnya    dibiarkan kosong (ayat 24-26). Di samping itu mereka harus juga    mempunyai hubungan rohani secara pribadi dengan Kristus bukan    hubungan secara fisik karena menjadi ibu dari Yesus (ayat 27). Dan    hubungan ini  harus dipelihara dengan jalan senantiasa    mendengarkan dan memelihara firman-Nya (ayat 28).

Selain itu ada hal-hal yang harus dihindari oleh pengikut-Nya,    di dalam menjalani kehidupan beribadahnya selama di dunia.    Mereka tidak boleh menekankan simbol-simbol dan ritual agama,    sehingga mengabaikan realita dan kewajiban moral  yang    dinyatakan oleh simbol-simbol keagamaan (ayat 38). Mereka juga tidak    boleh menggantikan moralitas kehidupan dengan ketaatan terhadap    tata ibadah lahiriah. Hal ini seperti orang farisi yang yakin    kekudusan hidupnya karena mencuci cawan dan pinggannya (ayat 39).    Dalam menaati perintah-perintah-Nya haruslah seimbang. Janganlah    melakukan satu hal yang kecil dengan ekstrimnya, namun justru    mengabaikan perintah-perintah yang lebih hakiki (ayat 42). Orang    percaya tidak boleh menjalankan kehidupan agamanya hanya untuk    mendapatkan kemuliaan dirinya, kecuali untuk kemuliaan-Nya (ayat 43).

Renungkan: Karena itu dalam peperangan rohani zaman ini,    mereka yang berpihak kepada-Nya adalah orang-orang yang hidup    dipimpin oleh Roh Kudus, yang hidup mengagungkan dan menjalankan    firman-Nya. Dan semua itu dimanifestasikan dalam kehidupan moral    yang sesuai dengan standar Allah, bukan standar pribadi ataupun    standar masyarakat.

(0.19) (Luk 18:18) (sh: Apakah yang terutama dalam hidup ini? (Kamis, 6 April 2000))
Apakah yang terutama dalam hidup ini?

Ini tampaknya merupakan strategi yang dijalankan oleh orang kaya dalam bacaan    kita hari ini. Di hadapan masyarakat umum, ia mempunyai    kehidupan moralitas yang tidak tercela karena ia telah mentaati    Hukum Taurat yang berbicara tentang hubungan antar manusia (ayat 20).    Sebagai pengusaha ia bersih luar dan dalam. Sebagai anak pun ia    termasuk anak yang berbakti kepada orang-tua. Kehidupan    moralitas yang mengagumkan ini bukan baru dijalani satu atau dua    tahun. Sebaliknya ia telah menjalani kehidupan untuk waktu yang    lama. Kesetiaan dan ketahanujiannya sudah terbukti.

Apa yang orang kaya lakukan ini, bagi Allah tidaklah cukup.    Allah masih menuntut kesempurnaan dalam menaati Hukum Taurat.    Dalam hal ini si orang kaya itu masih belum mengungkapkan    ketaatannya terhadap hukum yang pertama dan yang utama. Kualitas    hubungan dengan Allah yang dituntutNya tidak sekadar suatu    ketaatan agama seperti memberikan persembahan korban tiap bulan,    bahkan tiap hari. Lebih lagi, Allah menuntut tempat terutama di    dalam hati, jiwa, dan pikiran seseorang.

Perintah Yesus kepada orang kaya itu untuk menjual seluruh    hartanya, membagi-bagikan kepada orang miskin, dan mengikut    Tuhan  merupakan suatu ujian untuk mengetahui dimanakah orang    kaya itu menempatkan hati, jiwa, dan pikirannya. Dari perintah    itu terungkaplah   bahwa ia tidak menempatkan Allah pada porsi    utama dalam hidupnya. Bahkan bagi dirinya, nilai hidup kekal    yang ia ingin dapatkan tidak lebih besar dari kekayaan yang ia    miliki. Melalui ujian itu terungkaplah bahwa ia tidak sungguh-    sungguh secara utuh menggenapi Hukum Taurat Padahal Allah    menuntun ketaatan yang sempurna. Karena itulah murid-murid    bertanya siapakah yang dapat diselamatkan. Yesus meresponi    pertanyaan murid-murid-Nya dengan menegaskan bahwa bagi  Allah    tidak ada yang mustahil. Bahkan Dia menambahkan bahwa ada banyak    hal-hal lain yang jauh melebihi dari apa yang pernah mereka    miliki baik di dunia ini maupun di dunia yang akan datang yang    akan mereka terima  (ayat 30). Itu semua dimungkinkan karena kuasa    Allah.

Renungkan: Allah telah membuat ketidakmungkinan menjadi    kemungkinan melalui kasih-Nya yang melampaui segala kemungkinan    yang dapat dipikirkan manusia.

(0.19) (Luk 22:7) (sh: Persiapan yang matang dan waktu yang tepat. (Sabtu, 15 April 2000))
Persiapan yang matang dan waktu yang tepat.

Kristus kembali membuat persiapan untuk memasuki Yerusalem dengan    mengirimkan dua murid-Nya kepada orang yang "tak dikenal" (10-    13).  Ia menyuruh kedua murid itu untuk meminjam ruangan sebagai    tempat jamuan Paskah bersama. Jamuan Paskah itu harus dilakukan    pada waktu malam. Secara manusiawi waktu malam adalah waktu yang    sangat berbahaya bagi-Nya. Selama di Yerusalem, bila malam tiba    dan kerumunan orang banyak yang mengikuti-Nya bubar, Yesus pergi    bermalam di Bukit Zaitun, dan baru siang harinya Ia pergi ke    Bait Allah untuk mengajar (21:37-38). Hal ini dilakukan untuk    menghindari penangkapan sebelum waktunya tiba. Oleh karena itu    Ia masuk ke Yerusalem pada waktu malam dan tempat di mana Ia    akan makan Paskah harus dirahasiakan. Sebetulnya ini merupakan    kejanggalan besar karena Yerusalem adalah kota Allah, namun    sekarang sudah menjadi pusat pemberontakan manusia terhadap    Allah.  Ketika waktunya tiba, Ia duduk bersama murid-murid-Nya    untuk makan Paskah. Kita bisa melihat betapa semuanya berjalan    tepat sesuai dengan apa yang sudah Allah rencanakan. Ini semua    menunjukkan bahwa jika Mesias harus menderita, ini bukan karena    kecelakaan atau sesuatu yang belum pernah dikatakan sebelumnya.    Sebaliknya ini semua sudah dinubuatkan sebelum dunia dijadikan    (1Ptr. 1:20). Hal itu merupakan waktu yang tepat bagi Allah    untuk menggenapi janji penebusan bagi umat manusia, karena    persiapan akhir sudah dikerjakan dengan serius. Yesus rindu    makan Paskah sebelum janji Paskah itu digenapi. Ini berarti pula    bahwa penetapan Perjanjian yang Baru berdasarkan darah Kristus    dilaksanakan (ayat 19-20). Umat Allah yang baru akan segera dipilih    dan Iblis dihancurkan.

Dari rencana dan pelaksanaan yang sangat tepat waktu    menunjukkan bahwa si Perencana adalah Pribadi Yang Agung dan    Berdaulat penuh, sehingga tidak ada halangan berarti yang dapat    menggagalkan rencana-Nya. Allah sangat serius terhadap    keselamatan umat manusia.

Renungkan: Karena itu Kristen harus menjalani kehidupan ini    dengan serius dan dengan rencana dan tujuan yang matang agar    hidup yang kita miliki berdasarkan anugerah-Nya, berpadanan    dengan karya penebusan-Nya.

(0.19) (Ibr 9:15) (sh: Keajaiban dan misteri anugerah Ilahi (Senin, 1 Mei 2000))
Keajaiban dan misteri anugerah Ilahi

Yesus Kristus adalah satu-satunya Pengantara dari suatu perjanjian baru. Sebab hanya darah dan kematian-Nya yang telah berhasil mengerjakan apa yang tidak mampu dikerjakan oleh para imam dan korban persembahan di dalam perjanjian lama (14). Walaupun bukan suatu hal baru bagi Allah, bagi manusia merupakan perjanjian baru. Dalam sejarah manusia, perjanjian baru menggantikan dan melebihi perjanjian lama yang diberikan melalui perantaraan Musa. Transisi dari Musa kepada Yesus menandai transisi dari prinsip usaha manusia ke prinsip anugerah.

Ada 2 berkat yang diberikan oleh perjanjian baru. Pertama, membebaskan manusia dari penghukuman akibat pelanggaran hukum Allah. Ini tidak dapat dilakukan secara sempurna oleh persembahan korban hewan. Dengan demikian, perjanjian yang baru memberikan penawar racun ampuh bagi dosa manusia. Keampuhan berkat ini juga mengatasi dimensi waktu. Sebab mereka yang hidup sebelum Yesus namun percaya kepada janji Allah, akan menerima berkat yang sama. Kedua, perjanjian ini memberikan bagian yang kekal yang dijanjikan yaitu tanah surgawi. Ini diperuntukkan khusus kepada orang-orang yang sudah dipanggil. Melalui perjanjian ini, tujuan Illahi atas seluruh ciptaan dibawa kepada penggenapannya secara sempurna (lih. Why. 7:9). Apa yang membuat pengorbanan Kristus demikian sempurna dan ajaib? Bukankah perjanjian baru juga mempersembahkan korban tebusan dan penghapusan dosa bagi banyak orang (17-22)? Inilah keajaiban dan misteri anugerah Ilahi. Anak Allah yang seharusnya tidak mengalami kematian, harus mengalami kematian. Sebagai korban bagi sesama-Nya, bangkit, dan menyatukan manusia dengan diri-Nya sendiri, agar mereka dapat menikmati berkat yang kekal. Karena itu pula Ia hanya perlu menghadap Allah dan mempersembahkan diri-Nya satu kali. Ini juga bersesuaian dengan 'nasib' akhir manusia yaitu diadili oleh Hakim Agung setelah kematiannya. Setelah itu Ia akan datang kedua kalinya untuk menjemput umat-Nya dan membawanya kepada keselamatan kekal (28).

Renungkan: Tidak ada yang dapat dilakukan manusia untuk membalas anugerah-Nya ajaib dan penuh misteri. Namun hal terkecil yang bisa kita lakukan adalah membuka 'misteri' kehidupan kita di hadapan-Nya dan menjalani hidup yang sesuai dengan keajaiban anugerah-Nya.



TIP #34: Tip apa yang ingin Anda lihat di sini? Beritahu kami dengan klik "Laporan Masalah/Saran" di bagian bawah halaman. [SEMUA]
dibuat dalam 0.04 detik
dipersembahkan oleh YLSA