Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 3873 ayat untuk menjadi sombong (0.001 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Ayb 22:29) (bis: sombong)

Kemungkinan besar artinya sombong.

(0.75) (Mzm 37:35) (ende: pohon aras)

lambang untuk orang sombong, djahat.

(0.50) (Gal 6:3) (ende)

Djangan berpikir atau bertindak sombong dan angkuh hati terhadap sesamamu manusia.

(0.50) (Hab 2:4) (endetn: akan rebah)

diperbaiki. Tertulis: "(djiwa) akan kembung (sombong) jang tidak lurus didalamnja".

(0.45) (Pkh 4:13) (full: ORANG YANG DATANG KEMUDIAN TIDAK MENYUKAI DIA. )

Nas : Pengkh 4:13-16

Perbandingan di antara seorang pemuda yang bijaksana dengan raja tua bebal yang menolak nasihat ini menunjukkan betapa menyedihkan apabila seorang pemimpin menjadi sombong dan lupa menjadi seorang hamba-pemimpin dari umatnya (ayat Pengkh 4:13).

(0.45) (Yes 4:1) (jerusalem: ambillah aib) Oleh karena banyak laki-laki tewas dalam perang, Yes 3:25-26, maka beberapa wanita minta pada seorang priya yang sama supaya diperbolehkan "melekatkan namanya pada nama mereka", artinya: supaya priya itu menjadi tuan perempuan-perempuan itu. Begitulah arti ungkapan Ibrani itu. Perempuan-perempuan Yerusalem yang sombong menjadi isteri muda gundik.
(0.44) (1Ptr 3:16) (ende: Namun hendaklah....)

Memberi ketenangan kepada orang lain tentang iman djanganlah dengan sikap sombong, tetapi dengan lemah lembut dan penuh hormat.

(0.43) (Mzm 123:4) (jerusalem: jiwa kami) Bdk Maz 6:4+
(0.40) (Yer 43:1) (sh: Bodoh, takut, sombong, dan tidak taat (Senin, 14 Mei 2001))
Bodoh, takut, sombong, dan tidak taat

Kebodohan dan ketakutan dapat membuat seseorang sombong dan tidak taat kepada Allah. Pernyataan ini nampaknya salah sebab bukankah kepandaian dan keberanian yang membuat orang sombong dan tidak taat? Penolakan rakyat Yehuda terhadap Yeremia (2-3) merupakan bentuk ketidaktaatan dan kesombongan mereka karena kebodohan dan ketakutannya. Siapakah orang bodoh? Orang bodoh adalah orang yang menarik kesimpulan berdasarkan premis yang salah atau orang yang tidak mampu mengolah fakta menjadi kebenaran. Orang Yehuda menyimpulkan bahwa Yeremia tidak diutus Allah karena pemberitaannya tidak sesuai dengan keinginannya. Keinginannya merupakan tolok ukur. Premis mereka adalah: keinginan mereka adalah benar dan tepat untuk mereka. Mereka juga mempunyai premis bahwa Allah memberikan apa yang benar dan tepat untuk mereka. Karena itu keinginan mereka sama dengan keinginan Allah. Betapa bodoh sekaligus sombongnya mereka. Siapakah mereka yang menyamakan dirinya dengan Allah? Lebih lagi fakta membuktikan bahwa nubuat yang pernah diucapkan oleh Yeremia telah menjadi kenyataan, tidak dapatkah mereka menarik kebenaran siapakah Yeremia dari fakta itu?

Di samping itu mereka pun sedang ketakutan menghadapi Babel (3). Ketakutan mereka sebetulnya bersumber dari kebodohan mereka. Bukankah firman-Nya sudah menjamin bahwa mereka akan mendapat belaskasihan dari Babel? Allah rindu agar mereka memahami firman-Nya maka Ia mengutus lagi Yeremia untuk menegaskan firman-Nya dengan alat peraga, bahwa yang harus mereka takuti bukanlah Babel tapi Allah yang berdaulat atas semua kerajaan di dunia (8-13). Namun mereka tetap bodoh dan sombong.

Renungkan: Melihat gambaran diri mereka, kita mungkin mentertawainya. Tapi sebenarnya bukankah itu juga gambaran kebodohan, kesombongan, ketakutan kita yang seringkali memimpin kita kepada ketidaktaatan? Berapa sering kebenaran firman Tuhan kita langgar, kekudusan hidup tidak kita jaga, dan standar moral kita turunkan hanya karena alasan ekonomi keluarga dan demi karier? Apa premis kita tentang ekonomi keluarga dan karier? Dari situ akan terungkap betapa bodoh, penakut, dan sombongnya kita.

(0.40) (Yl 2:26) (full: UMAT-KU TIDAK AKAN MENJADI MALU LAGI. )

Nas : Yoel 2:26

Janji ini tergantung pada kerendahan hati dan kesetiaan umat Allah kepada-Nya. Jikalau mereka menjadi sombong dan kembali kepada jalan-jalan dosa, berkat-berkat Allah akan ditahan dan hukuman-Nya akan menyusul.

(0.38) (Mzm 29:5) (ende: pokok2 Aras)

Rupanja disini bukan bahasa kiasan jang berarti orang2 sombong. Pohon Aras dianggap sebagai pohon jang lebih kuat dan besar.

(0.38) (Mzm 54:5) (endetn: orang2 jang sombong)

Tertulis: "orang2 asing". Diperbaiki menurut beberapa naskah Hibrani.

(0.34) (Est 2:20) (full: SEPERTI DIPERINTAHKAN KEPADANYA OLEH MORDEKHAI. )

Nas : Est 2:20

Walaupun Ester sudah dipilih dan dimahkotai sebagai ratu kerajaan Persia yang besar (Est 2:17), ia tidak menjadi sombong atau mementingkan diri karena kedudukan dan kuasanya yang baru. Ia tidak meremehkan nasihat saudara sepupunya yang kedudukannya lebih rendah, ia juga tidak melupakan bangsanya atau warisan rohaninya; malahan setelah menjadi ratu, ia menunjukkan sikap lembut, rendah hati, dan kesediaan untuk tunduk, seperti dahulu.

(0.34) (Ob 1:3) (full: KEANGKUHAN HATIMU. )

Nas : Ob 1:3

Teks :
  1. 1) Orang Edom hidup di daerah pegunungan berbatu. Secara congkak mereka beranggapan bahwa negeri mereka itu aman dan menjadi sombong karena kemandirian dan kekuatan mereka; namun Allah akan meruntuhkan mereka.
  2. 2) Alkitab mengajarkan bahwa kesombongan dan kecongkakan menimbulkan penipuan diri sendiri, mendahului kejatuhan (ayat Ob 1:4; Ams 16:18) dan menyebabkan Allah menjadi musuh kita (ayat Ob 1:8; Yak 4:6; 1Pet 5:5).
(0.32) (Mzm 82:6) (jerusalem: berfirman) Maksud ucapan ilahi itu ialah: Walaupun penguasa dan hakim mewakili Allah dan karenanya boleh disebut ilahi, namun mereka tidak boleh menjadi sombong karenanya, sebab sama seperti manusia lain mereka lekas mati (sebagai hukuman). Pikiran ini mungkin oleh pesajak ditempatkan pada latar belakang mitologi: Allah merendahkan penguasa dunia ini, sama seperti Ia meniadakan allah-allah gadungan dari dunia kedewaan, bdk Yes 14:12; Yeh 28:11 dst. Ucapan ilahi itu oleh Yesus dalam konteks yang lain sama sekali diterapkan pada orang-orang Yahudi yang mendapat pengetahuan tentang firman Allah, Yoh 10:34.
(0.31) (Ul 32:15) (ende)

Karena berkat dan kemakmuran maka umat mendjadi sombong dan tidak taat. Umat itu telah terdjerumus kedalam suatu agama-alam.

Jesjurun = Israil. Mungkin menjindir kepada perkataan sjor = lembu djantan.

(0.31) (Ul 32:27) (ende)

Achirnja Jahwe menjelamatkan umatNja agar supaja musuh-musuh tidak mendjadi sombong dan mengandalkan kekuasaan dewa-dewa mereka. Dengan keselamatan bangsa Israil maka nama dan kemuliaan Jahwe diwahjukan (bdk.Ula 9:28).

(0.31) (Luk 10:21) (ende: Jang tjerdik pandai dan berilmu)

Jesus tentu ingat akan pada ahli taurat dan orang Jahudi terpeladjar jang lain, jang memandang dirinja bidjaksana dan mahir dalam ilmu Kitab Kudus, sehingga mereka terlalu sombong untuk menerima adjaran Jesus, dan tidak sanggup mengertinja.

(0.31) (Mzm 37:35) (jerusalem: pohon aras Libanon) Pohon itu melambangkan dan orang sombong dan fasik, bdk Maz 29:5+. Seluruh ayat ini dalam naskah Ibrani agak rusak dan diterjemahkan sesuai dengan terjemahan Yunani.
(0.29) (Dan 8:1) (sh: Bangkitnya kekuatan kafir (Sabtu, 26 Juni 1999))
Bangkitnya kekuatan kafir

Binatang yang terlihat dalam penglihatan Daniel kali ini tidak seseram sebelumnya. Kali ini yang dilihatnya adalah seekor domba jantan bertanduk dua. Walaupun nampaknya jinak dan lemah, tetapi sebenarnya sangat berkuasa dan ditakuti oleh semua binatang lainnya. Karena itu ia dapat berbuat sekehendak hatinya dan sombong. Ini menggambarkan bangkitnya suatu kekuatan kafir yang mencoba merongrong kehidupan umat. Tetapi Allah tidak akan membiarkan hal ini terjadi terus-menerus. Allah mengirimkan orang pilihan-Nya untuk menumpas kekafiran dan kelaliman.

Allah Sang Penguasa tunggal. Firman Tuhan ini terus menunjukkan bahwa kuasa dan penggenapan firman-Nya dalam sejarah manusia akan tiba. Ia merontokkan penguasa yang sombong dan lalim, sebaliknya meninggikan orang-orang yang mau dipakai-Nya. Semakin kita belajar dari sejarah, seharusnya kita semakin merendahkan hati dan mengaku bahwa hanya karena Allah berkehendak maka semuanya akan terjadi. Tugas kita adalah berbakti kepada Allah untuk menggenapi kehendak-Nya di bumi ini.

Renungkan: Selama di dunia, umat Tuhan akan terus menghadapi naik turunnya penguasa dunia, bahkan mungkin menjadi korban kebrutalan mereka, namun Kerajaan Domba Allah tetap jaya.



TIP #34: Tip apa yang ingin Anda lihat di sini? Beritahu kami dengan klik "Laporan Masalah/Saran" di bagian bawah halaman. [SEMUA]
dibuat dalam 0.07 detik
dipersembahkan oleh YLSA