(1.00) | (Mzm 96:10) |
(endetn: Dia) Demikian terdjemahan2 kuno. Tertulis: "tetaplah". |
(1.00) | (Mzm 119:2) | (jerusalem: mencari Dia) Bdk Maz 27:8+ |
(0.94) | (Mzm 23:6) |
(full: KEBAJIKAN DAN KEMURAHAN
) Nas : Mazm 23:6 (versi Inggris NIV -- Kebajikan dan kasih). Dengan sang Gembala menemani aku sepanjang jalan hidup ini, aku akan menerima pertolongan, kemurahan, dan dukungan. Tidak perduli apa yang terjadi aku dapat mempercayai Gembala yang Baik akan bekerja melalui segala sesuatu demi kebaikanku (Rom 8:28; Yak 5:11). Sasaran dari mengikuti sang Gembala serta mengalami kebaikan dan kasih-Nya ialah agar pada suatu saat aku akan bersama Tuhan selama-lamanya (1Tes 4:17), melihat wajah-Nya (Wahy 22:4), dan melayani Dia sepanjang masa di rumah-Nya (lih. Wahy 22:3; bd. Yoh 14:2-3). |
(0.94) | (Mzm 106:37) |
(full: MENGORBANKAN ANAK-ANAK LELAKI MEREKA ... KEPADA ROH-ROH JAHAT.
) Nas : Mazm 106:37 Orang yang menyembah berhala dalam zaman PL sebenarnya berhadapan dengan roh jahat, karena di balik semua agama palsu terdapat manifestasi, kuasa, dan pengaruh roh jahat (lihat art. SIFAT PENYEMBAHAN BERHALA).
|
(0.93) | (Mzm 101:2) |
(ende: Bilakah....dst.) Radja itu ingin, bahwa Tuhan beserta dia. |
(0.93) | (Mzm 119:2) |
(ende: mentjari Dia) ialah: menjesuaikan kelakuan dengan kehendak Allah. |
(0.93) | (Mzm 63:11) |
(ende: demi Dia) Dalam naskah Hibrani tiada terang apatah "dia" itu adalah Allah atau radja. Ke-dua2nja mungkin. |
(0.91) | (Mzm 82:1) |
(sh: Allah Esa (Sabtu, 30 April 2005)) Allah Esa
Siapakah para ilah yang dihakimi Allah itu? Ada beberapa kemungkinan menafsir bagian ini. Pertama, para ilah ini adalah para pemimpin umat seperti para hakim yang bertanggung jawab menegakkan hukum dan keteraturan dalam masyarakat Israel. Kedua, para ilah ini adalah para raja bangsa-bangsa. Pada zaman itu para raja sering dianggap wakil dewa atau bahkan putra dewa (ayat mengikuti+Dia+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">6). Ketiga, para ilah ini adalah dewa dewi yang disembah oleh bangsa-bangsa kafir. Israel yang seharusnya menyembah TUHAN, Allah yang Esa, sering terkecoh dengan menyamakan Dia dengan dewa-dewi itu. Akibatnya mereka hidup mengikuti ajaran moral agama-agama kafir tersebut. Mazmur ini menegaskan bahwa semua ilah lain tidak dapat bertahan dalam penghakiman satu-satunya Allah. Semua ilah lain hanya membawa penyembah-penyembah mereka mempraktikkan hidup yang tidak adil dan menindas satu sama lain (ayat mengikuti+Dia+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">2,5). Akan tetapi, umat Tuhan pasti menegakkan keadilan bagi sesamanya dan penuh belas kasih kepada mereka yang tertindas oleh karena TUHAN yang disembah adalah adil dan kasih (ayat mengikuti+Dia+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">3-4). Kalau kita mengaku umat dari Allah yang Esa, Hakim yang adil dan penuh belas kasih, maka tentunya yang diharapkan dari kita adalah sikap dan sifat yang sesuai dengan pengakuan itu. Adakah orang di sekitar kita dapat melihat keadilan dan kasih Allah melalui hidup kita? Ingat bahwa penghakiman bagi dunia ini akan dimulai pertama-tama di dalam rumah tangga Allah (baca Gereja; 1Pet. 4:17). Camkan: Siapa yang Anda sembah, Allah yang Esa atau ilah-ilah palsu, akan nyata dari sikap hidup Anda! |
(0.91) | (Mzm 31:1) |
(sh: Percaya dan bersyukur dalam segala situasi (Sabtu, 24 Mei 2003)) Percaya dan bersyukur dalam segala situasiOrang percaya seperti halnya semua orang lain, mengalami situasi hidup berubah-ubah. Bedanya adalah, orang percaya tidak membiarkan kehidupan rohaninya terhempas turun-naik mengikuti turun-naik situasi hidup yang tak menentu. Juga orang percaya tidak menjadi tidak realistis atau aneh di dalam menghadapi situasi nyata hidup ini. Ia tetap dapat tersenyum penuh suka ketika hidup nyaman, ia pun meratap ketika hidup menghadirkan kesusahan. Namun semua itu dialaminya dalam iman yang semakin tumbuh, hubungan dengan Tuhan yang semakin akrab.
Kebenaran ini tampak dalam struktur mazmur ini. Inti mazmur ini
adakah ratapan (ayat mengikuti+Dia+AND+book%3A19&tab=notes" vsf="TB" ver="">10-14) yang berakhir dengan pujian syukur
(ayat mengikuti+Dia+AND+book%3A19&tab=notes" vsf="TB" ver="">20-25). Mengapa bisa demikian? Karena situasi yang
membangkitkan ratapan tersebut diterima pemazmur dengan doa dan
iman. Menarik kita catat bahwa ratapan pemazmur dibungkus dengan
kedua unsur tersebut. Doa dan ungkapan iman mendahului (ayat Mazmur ini dengan mengharukan diucapkan Yesus ketika Ia tergantung di salib. Ialah yang memungkinkan kita menerima dan menjalani situasi hidup berat dengan sikap seorang pemenang. Kebenaran ini perlu kita hayati secara segar di Indonesia kini. Renungkan: Bersama Dia yang telah merubah maut menjadi jalan hidup, kita pun dapat menerima situasi sesulit apapun dalam doa, iman dan nyanyian kemenangan. |
(0.88) | (Mzm 25:4) |
(full: BERITAHUKANLAH JALAN-JALAN-MU KEPADAKU.
) Nas : Mazm 25:4 Seperti Musa (Kel 33:13), pemazmur sangat ingin mengetahui jalan-jalan Allah. Orang percaya mungkin mengetahui sesuatu tentang perbuatan Allah (mis. keselamatan, mukjizat; bd. Mazm 103:7), tetapi tidak pernah sungguh-sungguh mengenal Allah atau memahami jalan-jalan-Nya (yaitu, prinsip-prinsip hikmat yang dengannya Ia bekerja di dalam kita dan menuntun kita). Prinsip-prinsip dasar untuk mengetahui jalan-jalan Allah dalam mazmur ini adalah sebagai berikut:
|
(0.86) | (Mzm 81:16) |
(ende: mereka....dia) ialah Israil, jang diberkati Allah, sedang musuhnja tetap dihukum (Maz 81:16). |
(0.83) | (Mzm 41:3) |
(endetn: membahagiakan dia) Demikian terdjemahan Latin (Vlg.) dan Junani. Naskah Hibrani: "ia akan berbahagia" atau (Kere): "ia dinjatakan bahagia. |
(0.83) | (Mzm 45:14) | (jerusalem: yang didatangkan untuk dia) Dalam naskah Ibrani tertulis: yang didatangkan untukmu. tetapi ini perlu diperbaiki. Terjemahan lain: yang menyertainya. |
(0.83) | (Mzm 147:11) | (jerusalem: takut akan Dia) Bdk Maz 15:4+ |
(0.80) | (Mzm 119:176) |
(full: AKU SESAT SEPERTI DOMBA YANG HILANG.
) Nas : Mazm 119:176 Penggubah tidak mungkin bermaksud bahwa dia telah meninggalkan Tuhan dan menolak Firman-Nya karena hal yang sebaliknya telah dinyatakan berkali-kali dalam mazmur ini; kata-kata penutupnya adalah "sebab perintah-perintah-Mu tidak kulupakan." Mungkin di sini dia sedang mengakui bahwa tanpa bimbingan Firman Allah dia mudah berbuat salah. |
(0.79) | (Mzm 22:3) |
(ende: pudjian Israil) Pudjian2 umat se-akan2 membubung sampai didepan Allah dan Dia se-olah2 bertachta diatasnja seperti ia bertachta atas Kerub2 |
(0.79) | (Mzm 64:1) |
(ende) Dalam lagu ini Allah diminta, agar Ia menurut hukum "pembalasan" akan menimpakan pada seteru2 pengarang, apa jang diperbuat mereka terhadap dia. |
(0.79) | (Mzm 111:5) | (jerusalem: rezeki) Pemazmur berpikir kepada mujizat manna dan burung puyuh, Kel 16; Bil 11; Maz 105:40 |