(1.00) | (Ul 1:17) | (jerusalem: pandang bulu) Harafiah: mengangkat muka. Ulangan itu berarti: menyatakan kerelaan, tetapi dalam hal pengadilan umumnya berarti: memihak, Ula 16:19; Ima 19:15, dll. Para hakim wajib menuruti Allah yang tidak memihak sedikitpun, Ula 10:17+. Para nabi dengan satu dan lain jalan kerap kali menekankan kewajiban itu, Yes 10:2; Yer 5:28; Yeh 22:12; Ams 2:6; 5:7,10; Mik 3:9,11 |
(1.00) | (Ul 10:17) | (jerusalem: memandang bulu) Tuhan memberikan karuniaNya dengan bebas dan tanpa memandang muka, Ula 1:17+; bdk 2Ta 19:7; Ayu 34:19; Wis 6:7-8. Kalimat ini terulang dalam Perjanjian Baru, Kis 10:34; Rom 2:11; Gal 2:6; Efe 6:9; Kol 3:25; Yak 2:1; Pengk 1:17. |
(0.88) | (Ul 24:6) |
(sh: Kasihilah sesamamu manusia (Minggu, 4 Juli 2004)) Kasihilah sesamamu manusiaMengasihi sesama manusia harus diwujudkan dalam tindakan nyata. Sebagai anak Tuhan, kita dipanggil untuk mewujudkan kasih itu tanpa memandang bulu. Siapapun dia, tua muda, kaya miskin, berstatus atau tidak adalah sesama manusia.Bacaan hari ini adalah serangkaian peraturan yang kalau disimak baik-baik memiliki beberapa dasar yang penting. Pertama, dasar kesetaraan. Misalnya, seorang yang menghutangi orang lain, ia harus menjaga martabat orang yang berhutang itu dengan tidak mempermalukan dirinya (ayat menggunting+bulu+AND+book%3A5&tab=notes" ver="">10-11). Orang yang menghutangi itu harus memperlakukan orang yang berhutang sebagai sesama manusia di hadapan Allah (ayat menggunting+bulu+AND+book%3A5&tab=notes" ver="">12-13; 25:3).
Kedua, dasar kasih dan kepedulian terhadap sesama (ayat Ketiga, dasar keadilan dan kebenaran. Seorang yang menculik orang lain dan memperlakukannya sebagai budak telah melanggar rasa keadilan masyarakat yang setara (ayat menggunting+bulu+AND+book%3A5&tab=notes" ver="">7). Di hadapan Allah, semua yang berdosa harus dihukum sesuai dengan dosanya (ayat menggunting+bulu+AND+book%3A5&tab=notes" ver="">8-9; 25:1-2), sedangkan yang tidak bersalah harus dibebaskan (ayat menggunting+bulu+AND+book%3A5&tab=notes" ver="">16). Renungkan: Orang Kristen dipanggil untuk mewujudkan kasih kepada sesamanya, karena ia sudah terlebih dahulu dikasihi Kristus. |