Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 147 ayat untuk menepati dengan baik AND book:40 (0.002 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 3 4 5 6 7 8 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Mat 13:19) (jerusalem: itulah benih) Keterangan ini sedikit janggal. Kejanggalan itu disebabkan oleh penafsiran perumpamaan yang di dalamnya manusia kadang-kadang disamakan dengan tanah yang berbeda-beda, yang dengan kurang atau lebih baik menyambut firman Allah, dan kadang-kadang disamakan dengan benih yang mutunya kurang baik atau lebih baik dan yang berbuah seratus kali lipat atau empat puluh atau tiga puluh kali lipat.
(0.93) (Mat 7:1) (ende: Menghukum)

Disini berarti mempersalahkan atau mengadili orang lain dalam angan-angan atau dengan perkataan, tanpa hak atau bertudjuan baik. Mereka seolah-olah mendjatuhkan suatu hukuman atas orang-orang itu jang merugikannja.

(0.93) (Mat 27:48) (ende: Anggur asam)

Bukanlah tjuka, melainkan sedjenis anggur asam, jang sangat menjegarkan dan sebab itu digemari orang Romawi sebagai minuman biasa sehari-hari. Sebab itu minuman itu tentu disodorkan kepada Jesus dengan maksud jang baik.

(0.93) (Mat 12:47) (jerusalem) Naskah-naskah yang paling baik tidak memuat ayat ini. Ayat ini nampaknya hanya ulangan Mat 12:46 dengan meniru Markus dan Lukas. Lihat juga Mat 13:55 dsj.
(0.93) (Mat 21:12) (jerusalem: penukar uang....pedagang merpati) Mereka menyediakan bagi kaum ziarah baik uang maupun binatang yang perlu untuk persembahan. Tetapi adat yang sesuai dengan hukum itu banyak disalah-gunakan.
(0.91) (Mat 12:39) (ende: Kaum djahat dan berzinah)

Jang dimaksudkan njatalah orang Jahudi jang "menentang Roh Allah". Mengenai arti "berzinah" disini baik diingat, bahwa hubungan antara Allah dan kaum Israel sering diumpamakan dengan pertalian nikah. Orang Jahudi jang tidak setia lagi akan "Perdjandjian nikah" itu disebut "berzinah", sama artinja dengan murtad.

(0.91) (Mat 3:17) (jerusalem: Inilah Anak yang Kukasihi) Seharusnya: Inilah Anakku...perkataan ilahi ini pertama-tama menunjuk Yesus sebagai "Hamba Tuhan" yang sejati, sebagaimana dinubuatkan oleh Yesaya. tetapi sebutan "Hamba" diganti dengan sebutan "Anak" (karena kata Yunani "pais" berarti baik Hamba maupun Anak) untuk menonjolkan Yesus sebagai Mesias dan hubungannya dengan Bapa sebagai Anak sesungguhnya, bdk Mat 4:3+.
(0.91) (Mat 7:7) (sh: Minta, cari, ketok! (Jumat, 14 Januari 2005))
Minta, cari, ketok!

Minta, cari, ketok! Apakah yang membuat permohonan doa kita dijawab? Kesungguhan kita berdoakah, atau kebaikan Allah yang ingin memberikan yang terbaik untuk kita? Tuhan Yesus mengajar kita bahwa keduanya tidak bertentangan tetapi saling menunjang. Kita berdoa dengan penuh kesungguhan bukan karena Allah perlu "dipaksa" oleh klaim-klaim kita, tetapi karena kita percaya Allah baik adanya.

Tuhan Yesus menegaskan kesungguhan dan ketekunan berjalan seiring dengan keyakinan bahwa doa kita disambut oleh Bapa Surgawi yang baik. Ia melukiskan hal berdoa itu dengan tiga kata kerja: minta, cari, ketok (ayat 7). Melalui ketiga kata kerja itu Ia menegaskan dua hal penting tentang doa. Pertama, posisi pendoa ada dalam posisi orang yang berkebutuhan sedangkan Tuhan dalam posisi penjawab dan pemenuh kebutuhan. Dalam posisi demikian, yang menentukan bukan pendoa tetapi sang Penjawab doa.

Kedua, ketiga kata kerja itu menekankan keserasian antara kegiatan berdoa dan sikap bersungguh serta bertekun dalam doa. Kesungguhan dan ketekunan berdoa itu lahir dari keyakinan bahwa Allah baik adanya dan pasti akan menjawab doa-doa kita sesuai dengan sifat baik sempurna-Nya sebagai Bapa Surgawi. Yesus mempertentangkan Bapa Surgawi dengan bapak duniawi. Bila bapak duniawi yang jahat saja tahu memberi yang baik kepada anak-anaknya, alangkah lebih baik lagi sikap dan tindakan Bapa Surgawi kita (ayat 11). Keyakinan akan kebaikan Allah bukan saja berdampak pada kehidupan doa kita, tetapi juga berdampak pada sikap sosial kita (ayat 12). Seperti Bapa Surgawi memberikan yang terbaik untuk kita, kita juga mau memberikan yang terbaik untuk sesama kita.

Ingat: Berdoa berarti menundukkan diri kepada kehendak Allah. Jangan menjadikan doa alat untuk mengatur atau memaksa Tuhan. Yakinlah bahwa Allah baik dan akan memberi yang terbaik bagi kita. Jangan berdoa asal-asalan sebab itu berarti menyepelekan kebaikan Tuhan.

(0.89) (Mat 7:11) (full: BAPAMU ... AKAN MEMBERIKAN YANG BAIK. )

Nas : Mat 7:11

Kristus menjanjikan bahwa Bapa di sorga tidak akan mengecewakan anak-anak-Nya. Ia bahkan mengasihi kita lebih daripada seorang ayah manusiawi mengasihi anaknya, dan Ia menginginkan agar kita memohon segala kebutuhan kita kepada-Nya, dengan menjanjikan untuk memberikan yang baik kepada kita. Allah ingin memberikan pemecahan bagi semua persoalan kita dan makanan bagi kebutuhan kita sehari-hari. Dan yang terbaik adalah bahwa Ia memberikan Roh Kudus kepada anak-anak-Nya sebagai Penasihat dan Penolong (Luk 11:13; Yoh 14:16-18).

(0.88) (Mat 25:31) (sh: Pemisahan kekal. (Senin, 20 April 1998))
Pemisahan kekal.

Pemisahan kekal.
Pengikut Yesus sejati dan pengikut palsu sulit dibedakan. Jangankan itu, membedakan antara Kristen dan bukan Kristen saja pun sulit. Ada Kristen yang jahatnya ampun-ampun dibandingkan yang tidak mengaku Kristen. Ada pula bukan Kristen yang kebaikannya boleh diadu dengan Kristen serius mana pun. Apa yang kini saApr dan tidak jelas itu tidak akan berlangsung terus. Akan tiba saatnya Tuhan sendiri memisahkan manusia ke dalam dua kelompok. Mereka yang beroleh perkenan-Nya dan mereka yang ditolak-Nya.

Tempat bagi perbuatan baik. Tahun lalu hati kita tersentuh oleh amal bakti dua wanita teladan: Putri Diana dan Ibu Teresa. Di sini Tuhan menyatakan bahwa perbuatan baik orang terhadap yang lapar, yang miskin, yang telanjang menyebabkan mereka disambut Tuhan ke dalam kebahagiaan kekal. Hidup kekal karena amal dan perbuatan; itukah yang sedang Tuhan ajarkan? Tidak! Tak seorang pun dibenarkan oleh perbuatannya. Tak seorangpun mampu menghasilkan perbuatan baik dan benar terus menerus tanpa cacat. Maksud Tuhan, orang yang sungguh beriman pasti menghasilkan ibadah. Kebaikan itu dilakukan bukan supaya diselamatkan, tetapi syukur kepada Tuhan sendiri.

Renungkan: Orang yang sungguh baik berbuat baik bukan karena ingin pahala, tetapi semata karena motif bersyukur.

(0.87) (Mat 19:16) (sh: Kekayaan dapat membawa duka (Jumat, 23 Februari 2001))
Kekayaan dapat membawa duka

Kekayaan dapat membawa duka. Kekayaan seringkali menjadi dambaan insan demi kebahagiaan. Namun seringkali pula realita berbicara sebaliknya, bahwa kekayaan membawa duka: ketidakharmonisan, retaknya persahabatan, rela menjual kejujuran dan ketulusan, dan kehancuran diri. Terlebih lagi bila kekayaan telah menjadi dewa dalam kehidupan seseorang, sehingga segala sesuatu diukur dengan kekayaan. Inilah yang terjadi dalam diri sang pemuda kaya yang malang.

Strategi pemuda kaya dalam mengajukan pertanyaan (ayat 16) menunjukkan bahwa sesungguhnya ia tidak sedang bertanya, tetapi memamerkan kesalehannya (ayat 20). Ketika ia menganggap bahwa semua yang baik telah dilakukannya, Yesus menegaskan bahwa hanya Satu yang baik (ayat 17), yakni Tuhan. Bagaimana pun baiknya manusia tetaplah manusia berdosa, yang tidak mungkin mencapai standar kebaikan Allah. Maka Yesus mengatakan bahwa untuk memperoleh hidup kekal, manusia harus datang kepada Allah (ayat 17), dan tidak mungkin dengan usaha atau perbuatan baik manusia. Namun pemuda tersebut menilai kehidupan kekal hanya sejauh usaha manusia (ayat 20). Mungkinkah seorang dapat melakukan semua perintah Allah dengan sempurna, bukan dengan standar manusia tetapi dengan standar Allah?! Bila benar bahwa pemuda tersebut telah melakukan semuanya demi kasihnya kepada Allah, maka ketika Yesus menyuruhnya menjual segala miliknya dan membagikan kepada orang miskin, tidak akan membuatnya sedih, tetapi dengan sepenuh hati ia akan melakukannya. Namun ia gagal karena kekayaan telah menjeratnya.

Ketidakmengertian murid-murid, menyebabkan Yesus harus menjelaskan bahwa orang kaya sulit masuk surga, bukan karena kekayaannya, tetapi karena pemahaman yang salah, sehingga tidak menyadari bahwa keselamatan adalah anugerah, yang sesungguhnya tidak dapat diukur dan diupayakan dengan materi. Demikian pula pemahaman mereka tentang apa yang didapatkan sebagai balasan dari kerelaan meninggalkan segala sesuatu untuk mengikut Yesus (ayat 27). Mereka pun mengukur segala sesuatu dengan neraca untung-rugi. Bagi mereka kehidupan kekal masih merupakan sesuatu yang abstrak, maka titik tolak pembicaraan mereka berkisar hal materi.

Renungkan: Kekayaan manakah yang lebih berarti, yang bersifat sementara ataukah yang bersifat kekal walau tak nampak wujudnya kini?

(0.87) (Mat 7:1) (sh: Jadilah saudara, bukan hakim sesamamu! (Kamis, 13 Januari 2005))
Jadilah saudara, bukan hakim sesamamu!

Jadilah saudara, bukan hakim sesamamu! Tuhan Yesus tidak saja mengajar para pengikut-Nya tentang relasi dengan Allah dan sikap terhadap harta. Ia ingin para murid-Nya memiliki relasi yang benar dengan sesamanya.

Tuhan Yesus melarang kita menghakimi (ayat 1). Maksud Tuhan bukan berarti kita tidak usah memedulikan kesalahan orang lain dan membiarkan ia hidup dalam kesalahan. Ia juga tidak bermaksud bahwa Allah melarang adanya lembaga peradilan. Maksud Tuhan, kita tidak boleh menghakimi dengan menggunakan ukuran yang keras dan tidak bertujuan untuk memulihkan. Ia juga melarang kita menghakimi dengan standar ganda: ukuran yang lunak dan rendah untuk diri sendiri, ukuran yang keras dan terlalu tinggi untuk orang lain (ayat 3-4). Ayat menepati+dengan+baik+AND+book%3A40&tab=notes" ver="">5 jelas menunjukkan bahwa kita perlu menggunakan kapasitas penilaian kita dengan baik, asal tidak munafik.

Tuhan Yesus juga realistis tentang keinginan baik kita dalam membangun relasi dengan sesama. Bila tadi Ia menentang orang yang terlalu membesarkan masalah orang akibat mengenakan standar terlalu berat, kini Ia menentang orang yang terlalu menganggap enteng masalah sebab menggunakan ukuran yang terlalu rendah. Tuhan keras sekali menyebut bahwa ada orang yang bagaikan anjing atau babi (ayat 6) keduanya menekankan kondisi najis dan bebal yang tidak responsif kepada-Nya.

Penggunaan standar ganda sering kita jumpai masa kini, baik dalam masyarakat luas maupun dalam kalangan gereja. Entah kita cenderung meringankan kesalahan diri sendiri dan memberatkan kesalahan orang lain, atau kita menilai orang dengan memandang kedudukannya. Keduanya tidak Tuhan perkenan atau izinkan. Tuhan Yesus ingin agar kita bertindak sebagai saudara terhadap sesama kita, bukan menjadi hakim apalagi algojo.

Responsku: Aku harus menjadikan sifat dan sikap Allah mengujud penuh dalam sikapku terhadap sesamaku.

(0.87) (Mat 5:7) (full: ORANG YANG MURAH HATINYA. )

Nas : Mat 5:7

"Yang murah hatinya" penuh belas kasihan dan rasa iba terhadap orang menderita, baik karena dosa maupun karena dukacita. Orang yang murah hati itu sungguh ingin mengurangi penderitaan itu dengan menuntun orang itu kepada Kristus sehingga ia dapat menerima kasih karunia dan pertolongan Allah (bd. Mat 18:23-35; Luk 10:30-37; Ibr 2:17). Dengan menunjukkan kemurahan kepada orang lain, kita sendiri "akan beroleh kemurahan".

(0.87) (Mat 9:11) (full: MAKAN BERSAMA-SAMA DENGAN ... ORANG BERDOSA. )

Nas : Mat 9:11

Dalam ayat Mat 9:11-13 Yesus memberikan pedoman untuk bergaul dengan orang yang belum percaya. Pergaulan tersebut hendaknya bukan untuk kesenangan atau persahabatan yang akrab namun untuk berbuat baik kepada mereka dan menunjuk jalan keselamatan kepada mereka (ayat Mat 9:12; Mazm 1:1). Orang percaya seharusnya tidak berpacaran apalagi menikahi orang yang tidak percaya (1Kor 7:39;

lihat art. PEMISAHAN ROHANI ORANG PERCAYA).

(0.86) (Mat 6:9) (sh: Doa yang benar (Senin, 10 Januari 2005))
Doa yang benar

Doa yang benar. Tuhan Yesus bukan hanya mengoreksi motivasi dan isi ibadah, serta doa yang salah. Ia kini mengajar mereka bagaimana mereka seharusnya berdoa. Berdoa itu berbicara langsung dengan Allah secara hangat, sederhana, dan apa adanya. Dengan hangat kita memanggil Allah, Bapa Surgawi kita sebab Tuhan Yesus, Putra-Nya yang Tunggal telah lebih dulu memanggil kita untuk mengikut Dia dan belajar dari Dia. Doa itu sederhana, tidak rumit dan bertele-tele sebab bukan pertunjukan rohani, tetapi merupakan perjumpaan hati dengan hati. Doa dalam hubungan riil memungkinkan orang membuka hidupnya apa adanya di hadapan Allah.

Doa yang baik mendahulukan kepentingan Allah lalu menempatkan kepentingan kita di dalam wilayah kepentingan Allah. Inilah sifat isi doa yang Tuhan Yesus ajarkan. Tiga pokok penting menyangkut Allah (ayat 9-10) merangkul tiga pokok penting kebutuhan nyata kita (ayat 11-13). Doa yang dimulai dengan sapaan iman kepada Allah Bapa Surgawi, ditutup dengan pernyataan iman tentang kedaulatan Allah (ayat menepati+dengan+baik+AND+book%3A40&tab=notes" ver="">13b). Tiga hal yang perlu kita utamakan dalam doa dan hidup kita adalah Nama, Kerajaan, dan kehendak Allah. Kita berdoa agar diri Allah dijunjung tinggi, pemerintahan-Nya terwujud, dan kehendak-Nya yang baik itu terjelma dalam dunia nyata ini di dalam dan melalui kita. Allah juga memperhatikan kebutuhan jasmani dan rohani kita. Karena itu, kita tidak perlu ragu memohon Allah memenuhi kebutuhan hidup kita dan kebutuhan kita akan pengampunan dan kemenangan dalam pencobaan.

Kita perlu berdoa menurut doa yang Tuhan Yesus ajarkan ini dengan segenap hati dan menjadikan kebenaran di dalamnya model bagi doa-doa kita. Hubungan kita dengan Allah tidak dapat dilepaskan dari keadaan hubungan kita dengan sesama, jadi penerimaan Allah akan doa kita pun terkait dengan penerimaan kita akan sesama kita.

Ingat: Hayati dan terapkan prinsip serta isi doa ini setiap kali Anda berdoa.

(0.86) (Mat 5:13) (sh: Peran positif pengikut Kristus. (Kamis, 1 Januari 1998))
Peran positif pengikut Kristus.

Peran positif pengikut Kristus.
Tinggalkan yang lama dari tahun lama, masuki tahun baru ini dengan kebaruan dari Allah, maka kita akan berperan baru. Peran itu adalah peran pembaharu yaitu dengan aktif kita menjadi instrumen Tuhan menaklukkan dan mengubahkan proses perusakan dan kegelapan dunia ini. Garam yang tidak asin tidak ada gunanya, terang yang jadi gelap pun tidak ada gunanya, sebab kehilangan hakekat dan perannya. Demikianlah diri kita tidak boleh kehilangan hakekat dan peran sepanjang perjalanan hidup.

Fungsi garam dan terang. Kristen harus menjadi manusia yang dibutuhkan oleh setiap orang. Kalau tidak lagi ada beda antara Kristen dan dunia ini, Kristen menjadi tak berguna, akan dilecehkan, diacuhkan, atau disingkirkan. Inilah peringatan Tuhan. Kehadiran Kristen di tengah dunia adalah juga kehadiran Kristus. Wajarlah bila dimana pun Kristen berada, seharusnya lingkungan sekitarnya merasakan dampaknya. Dampak itu harus terpancar baik melalui pewartaan Injil maupun melalui sikap hidup dan perbuatan baik kita. Bersaksi dan berbuat baik adalah sarana untuk membahagiakan sesama kita.

Renungkan: Di dalam kesetiaan kita kepada Tuhanlah terletak kemampuan kita menjadi berkat dalam dunia ini.

Doa: Kaulah yang ingin kusaksikan, Tuhan Yesus!

(0.86) (Mat 3:17) (full: CONTOH TENTANG TRINITAS. )

Nas : Mat 3:17

Baptisan Yesus merupakan perwujudan yang sangat baik untuk menunjukkan kebenaran tentang Trinitas.

  1. 1) Yesus Kristus, yang dinyatakan setara dengan Allah (Yoh 10:30), dibaptis di Sungai Yordan.
  2. 2) Roh Kudus, yang juga setara dengan Bapa (Kis 5:3-4) turun ke atas Yesus sebagai burung merpati.
  3. 3) Bapa menyatakan bahwa Ia sangat berkenan kepada Yesus. Jadi, kita mempunyai tiga oknum ilahi yang setara; adalah bertentangan dengan seluruh Alkitab bila kita menafsirkan peristiwa ini dengan cara yang lain. Menurut doktrin Trinitas ketiga oknum ilahi ini demikian bersatu hakikatnya sehingga mereka merupakan Allah yang Esa

    (lihat cat. --> Mr 1:11

    [atau ref. Mr 1:11]

    mengenai Trinitas; bd. Mat 28:19; Yoh 15:26; 1Kor 12:4-13; Ef 2:18; 1Pet 1:2).
(0.86) (Mat 6:9) (full: KARENA ITU BERDOALAH DEMIKIAN. )

Nas : Mat 6:9

Dengan contoh doa ini, Kristus menunjukkan apa saja yang harus menjadi pokok doa orang Kristen. Ada enam permohonan dalam doa itu: tiga yang pertama berkaitan dengan kekudusan dan kehendak Allah; tiga sisanya berkaitan dengan kebutuhan kita sehari-hari. Singkatnya doa ini tidak berarti bahwa kita harus berdoa secara singkat saja mengenai kebutuhan kita. Kristus kadang-kadang berdoa sepanjang malam (Luk 6:12).

(0.86) (Mat 17:22) (sh: Kewajiban bayar pajak! (Senin, 14 Februari 2005))
Kewajiban bayar pajak!

Kewajiban bayar pajak! Membayar pajak adalah kewajiban setiap warga negara. Pajak digunakan untuk pembangunan dan menjalankan roda pemerintahan. Namun, kalau pajak itu diselewengkan untuk kekayaan pribadi oknum pejabat, bolehkah kita tidak membayar pajak?

Yesus memberikan teladan yang sangat baik. Pelayanan-Nya memang mengkonfrontasikan diri-Nya dengan para pemimpin agama, yang pada akhirnya akan menyalibkan Dia (ayat 22-23). Namun, ketika diperhadapkan pada kewajiban sebagai orang Yahudi untuk membayar pajak bait Allah, Ia tidak menghindar walaupun kewajiban membayar pajak Bait Allah tidak tercantum dalam Hukum Taurat. Peraturan itu diciptakan oleh para pemimpin agama. Yesus tetap membayarnya karena tidak ingin menjadi batu sandungan bagi para pemimpin agama (ayat 27). Ia tidak menjadikan pertentangan dengan para pemimpin agama sebagai alasan untuk tidak menaati peraturan.

Dengan memperlihatkan sikap Yesus di nas ini, Matius menampilkan teladan Yesus supaya para pengikut-Nya tahu bersikap dengan tepat. Pada waktu Matius menulis Injilnya, pemerintah Roma memaksa penduduk Yahudi untuk juga membayar pajak kuil dewa-dewi Romawi. Orang-orang Yahudi menolak dengan keras dan menimbulkan huru-hara. Sikap inilah yang Yesus tidak inginkan ada dalam diri para pengikut-Nya. Jadi, meski mereka tidak setuju dengan keputusan pemerintah, rakyat harus menaati peraturan yang dibuat.

Orang Kristen masa kini memang harus bersikap kritis terhadap kinerja pemerintah, khususnya kalau mereka tidak menjalankan tugasnya dengan jujur. Namun demikian, tidak ada alasan bagi kita untuk tidak membayar pajak. Sebagaimana teladan Yesus maka membayar pajak adalah tanggung jawab setiap orang Kristen sebagai warga negara yang baik.

Tekadku: Bersaksi bagi Kristus dengan meneladani Dia dalam setiap aspek kehidupan bermasyarakat dan bernegara!

(0.86) (Mat 22:1) (sh: Jangan main-main dengan anugerah Allah (Senin, 28 Februari 2005))
Jangan main-main dengan anugerah Allah

Jangan main-main dengan anugerah Allah. Menerima undangan, apalagi dari seorang yang terhormat dan terkenal, tentunya akan menjadi suatu kehormatan dan kebanggaan tersendiri. Pasti orang yang diundang itu akan mempersiapkan diri dengan sungguh-sungguh. Ia akan menaruh di agendanya, bahkan menggeser acara-acara lain supaya bisa menghadiri undangan tersebut. Ia akan mempersiapkan pakaian pesta dan hadiah yang layak untuk si pengundang.

Namun, yang terjadi dalam kisah ini sungguh ironis. Seorang raja mengundang banyak tamu untuk menghadiri pesta perkawinan anaknya. Namun, tidak seorang pun tamu yang hadir pada perjamuan itu. Ada saja alasan mereka untuk menolak undangan itu. Masing-masing mementingkan urusan mereka dan bahkan ada yang dengan kasar menganiaya serta membunuh utusan-utusan yang menjemput mereka (ayat 2-6). Jelas sikap mereka yang seperti ini meremehkan raja. Ini sama saja dengan memberontak. Tidak ada hukuman yang lebih pantas daripada ditumpas habis (ayat 7).

Kini undangan perjamuan Kerajaan Surga disebarkan lagi kepada setiap orang yang bukan tamu terhormat. Raja menyatakan anugerahnya kepada rakyat. Namun sekali lagi, banyak di antara rakyat yang tidak merespons dengan tepat. Mereka datang tanpa mempersiapkan diri baik-baik. Mereka datang dengan sembarangan (ayat 11-12). Seakan-akan perjamuan Kerajaan Surga tidak lebih daripada makan di warung makan sekadarnya. Orang-orang itu pun harus tersingkir (ayat 13). Kebaikan dan anugerah Allah mahal harganya dan menuntut pertobatan serta komitmen yang sepadan pula.

Yesus melalui perumpamaan ini memperingatkan dengan keras bahwa anugerah Allah tidak boleh dipermainkan. Anugerah Allah memang diberikan cuma-cuma tetapi bukan berarti murahan. Setiap orang yang menyepelekannya akan membayar mahal, yaitu ditolak Tuhan.

Camkan: Menolak Injil atau merespons Injil secara sembarangan sama fatal akibatnya.



TIP #06: Pada Tampilan Alkitab, Tampilan Daftar Ayat dan Bacaan Ayat Harian, seret panel kuning untuk menyesuaikan layar Anda. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA