Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 29 ayat untuk mendapat berkat AND book:24 (0.001 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Yer 31:23) (full: YEHUDA. )

Nas : Yer 31:23-30

Yeremia bernubuat bahwa Yehuda, kerajaan selatan, akan dipulihkan dan bangsa itu dipersatukan kembali oleh kasih karunia dan berkat Allah.

(0.97) (Yer 2:19) (full: KEJAHATANMU AKAN MENGHAJAR ENGKAU. )

Nas : Yer 2:19

Dosa sering kali mendatangkan hukumannya sendiri. Bila orang percaya meninggalkan Tuhan, mereka kehilangan perlindungan dan berkat Allah sehingga mereka terbuka kepada aneka pencobaan yang bersifat merusak. Dosa memperbudak mereka, dan banyak kemalangan dan kegetiran dapat terjadi pada mereka.

(0.97) (Yer 35:19) (full: TAKKAN TERPUTUS MELAYANI AKU. )

Nas : Yer 35:19

Kesetiaan suku Rekhab kepada leluhur mereka akan mendapatkan pahala; mereka akan senantiasa memiliki keturunan yang akan melayani Tuhan. Semua orang percaya yang mempunyai pendirian yang saleh dan tinggal setia kepada pendirian itu karena menghormati Allah, gereja, dan orang-tua akan menerima berkat dan pahala dari Allah.

(0.97) (Yer 46:27) (full: JANGANLAH TAKUT. )

Nas : Yer 46:27-28

Israel tidak perlu takut akan kebinasaan total. Mereka akan dihukum karena dosa-dosa mereka, tetapi akan ada sisa yang selamat dan dibawa kembali ke negeri perjanjian dan berkat Allah (bd. Yer 30:10-11; Yer 31:1-6).

(0.95) (Yer 22:16) (full: ORANG SENGSARA DAN ORANG MISKIN. )

Nas : Yer 22:16

Rasul Yakobus menekankan kebenaran yang sama: iman yang diperkenan Allah ialah iman yang terungkap dalam perhatian yang sungguh-sungguh kepada mereka yang berkekurangan

(lihat cat. --> Yak 1:27).

[atau ref. Yak 1:27]

Apabila kita membantu orang kekurangan dan tertindas, kita akan menerima berkat dan pujian Allah (bd. Gal 6:10;

lihat art. PEMELIHARAAN ORANG MISKIN DAN MELARAT).

(0.95) (Yer 28:1) (full: NABI HANANYA. )

Nas : Yer 28:1

Hananya, yang menentang berita Yeremia tentang malapetaka, menjadi seorang nabi palsu yang meramalkan kekalahan Babel dan kembalinya orang buangan dan harta Bait Suci dalam waktu dua tahun. Pemimpin agama yang palsu sering mengatakan bahwa berkat Allah akan dicurahkan tanpa syarat, tanpa perlu bertobat atau hidup kudus; berita semacam ini memiliki daya tarik bagi orang banyak.

(0.95) (Yer 31:1) (full: PADA WAKTU ITU. )

Nas : Yer 31:1-40

Pasal ini berhubung dengan pengembalian Israel secara umum (ayat Yer 31:2-22) dan Yehuda secara khusus (ayat Yer 31:23-26) ke negeri perjanjian. Umat Allah akan sekali lagi hidup bersama di bawah berkat Allah (ayat Yer 31:27-30). Setelah meyakinkan mereka akan pemulihan ini, Yeremia menyatakan bahwa Allah akan mengadakan suatu perjanjian baru yang lebih baik dengan umat-Nya yang akan mencakup kuasa rohani untuk menaati perintah-perintah-Nya.

(0.95) (Yer 32:27) (full: ADAKAH SESUATU ... MUSTAHIL UNTUK-KU? )

Nas : Yer 32:27

Dengan pasukan Babel mengepung kota Yerusalem, masa depan kelihatan suram; namun Allah meyakinkan Yeremia bahwa dengan kuasa-Nya bangsa itu akan dikembalikan ke negeri mereka. Firman Allah menjanjikan masa depan yang penuh berkat bagi semua orang yang percaya kepada Kristus. Kita dapat mengandalkan firman-Nya sekalipun kita tidak tahu cara yang khusus hal itu akan terlaksana.

(0.95) (Yer 34:8) (full: MEMAKLUMKAN PEMBEBASAN. )

Nas : Yer 34:8

Hukum Musa menyatakan bahwa semua laki-laki dan wanita Ibrani yang dijual sebagai budak karena utang harus dibebaskan setelah enam tahun (Kel 21:2-11; Ul 15:12-18). Raja mendorong agar semua pemimpin dan bangsa itu menaati hukum ini dengan membebaskan budak-budak mereka. Dengan melakukan hal ini, raja berharap dapat memperoleh berkat Allah; apa lagi, para budak yang bebas itu akan lebih bersedia untuk membantu mempertahankan Yerusalem.

(0.95) (Yer 4:1) (sh: Pertobatan yang mahal (Kamis, 31 Agustus 2000))
Pertobatan yang mahal

Bangsa Yehuda untuk kesekian kalinya menjauh dari Tuhan dan untuk kesekian kalinya pula Allah mengundang untuk bertobat. Yehuda seharusnya mengalami pertobatan yang dalam dan radikal (1-2). Yakni kembali kepada Allah namun dengan meninggalkan segala berhala. Artinya harus ada perbedaan sikap yang jelas terhadap Allah, sebab Allah dan berhala tidak dapat disamakan dan disatukan.

Kesungguhan pertobatan ini harus lebih dikuatkan lagi dengan sumpah dalam kesetiaan, dalam keadilan, dan dalam kebenaran demi TUHAN yang hidup (2). Bagi kita yang hidup di zaman ini, sumpah sudah tidak mempunyai arti yang besar. Banyak orang bersumpah palsu di pengadilan. Namun bagi bangsa Yehuda, artinya besar sekali. Sebab bagi mereka, orang yang tidak mengakui kedaulatan Allah tidak berani bersumpah demi Dia. Bahkan salah satu hukum Taurat melarang umat Allah untuk menyebut nama TUHAN dengan sia-sia (Kel. 20:7). Artinya nama TUHAN harus disebut dalam kebenaran dan keadilan.

Pertobatan sejati mendatangkan berkat bagi bangsa Yehuda dan bangsa-bangsa lain. Mengapa demikian? Bangsa-bangsa lain yang melihat berkat yang diterima oleh Yehuda, mencari untuk mendapatkan berkat yang sama. Pencarian ini akan berakhir pada penyerahan diri kepada Allah yang berdaulat sebab dari sanalah berkat bagi Yehuda mengalir. Apa yang diutamakan dalam pertobatan sejati? Permulaan yang baru! (3) Karena masa depan bangsa Yehuda terancam oleh kejahatannya di masa lampau. Hanya permulaan baru yang total dan radikal yang dapat menyelamatkan bangsa Yehuda. Karena itu nantinya, kerajaan Yehuda harus dihancurkan dan bangsanya dibuang ke Babel. Namun sekali lagi ini hanya dapat dimungkinkan jika ada komitmen hati yang total kepada TUHAN (4).

Renungkan: Uraian di atas memperlihatkan bahwa untuk sampai kepada pertobatan sejati bangsa Yehuda harus membayar harga yang mahal. Mereka terlalu terlambat. Seandainya dari dulu mereka mau mentati Allah, mereka tidak perlu mengalami pembuangan dan kehancuran. Ini peringatan keras bagi Kristen untuk berbalik dari jalan yang salah dan berpaling kepada Allah segera setelah Allah memperingatkan kita. Jangan sampai kita terlalu terlambat, hingga seluruh hidup kita harus dirombak untuk sampai kepada pertobatan yang sejati

(0.94) (Yer 18:2) (full: RUMAH TUKANG PERIUK. )

Nas : Yer 18:2

Yeremia diperintahkan untuk pergi ke rumah tukang periuk untuk menyaksikan pembuatan sebuah periuk dari tanah liat. Karena periuk itu tidak sesuai dengan maksud tukangnya, maka ia harus membentuknya kembali menjadi sesuatu yang lain daripada yang semula direncanakannya. Perumpamaan ini mengandung beberapa prinsip penting untuk pekerjaan Allah dalam kehidupan kita.

  1. 1) Penyerahan kita kepada Allah selaku Yang membentuk baik watak maupun pelayanan kita kepada-Nya untuk sebagian besar menentukan apa yang dapat dibuat-Nya dengan kita.
  2. 2) Kurangnya komitmen yang sungguh-sungguh kepada Allah dapat menghalangi maksud semula Allah bagi kita (bd. ayat Yer 18:10).
  3. 3) Allah tetap bebas untuk mengubah rencana-rencana-Nya bagi kehidupan kita. Jikalau Ia telah merencanakan kebaikan dan berkat bagi kita dan kita memberontak kepada-Nya, maka Ia dapat membentuk kita menjadi periuk untuk dibinasakan (ayat Yer 18:7-11; bd. Yer 19:10-11; Rom 9:22); pada pihak lain, jikalau kita, karena keras kepala kita sendiri, menjadi periuk untuk dibinasakan, tetapi kemudian bertobat, Allah akan mulai membentuk kita menjadi perabot untuk kehormatan dan berkat (bd. 2Tim 2:20-21).
(0.93) (Yer 24:1) (sh: Di balik penghukuman Allah kepada umat-Nya (Senin, 9 Oktober 2000))
Di balik penghukuman Allah kepada umat-Nya

Yeremia mendapatkan penglihatan tentang 2 keranjang yang berisi buah ara sebagai persembahan kepada Tuhan (1-3). Keranjang yang satu berisi buah ara yang sangat baik dan ini melambangkan orang Yahudi yang diangkut ke dalam pembuangan di negeri Babel oleh Nebukadnezar (4-7). Keranjang yang satu lagi berisi buah ara yang sangat jelek sehingga tidak bisa dimakan. Ini melambangkan orang-orang Yahudi yang tidak ikut ke dalam pembuangan yang akan mengalami kehancuran (8-10).

Ada masa depan bagi mereka yang mengalami pembuangan namun kehancuran bagi mereka yang tetap tinggal di Yehuda. Mengapa demikian? Baik mereka yang ikut dalam pembuangan maupun yang tinggal di Yehuda secara spiritual dan moral sama-sama bobrok. Mereka sama-sama menolak firman yang disampaikan Yeremia. Namun mereka yang ikut dalam pembuangan akan diterima Allah. Ia akan memberkati mereka. Karena pembuangan tersebut merupakan hukuman Allah terhadap dosa umat-Nya. Namun karena Allah adalah Allah yang penuh anugerah dan belas kasihan, penderitaan yang akan dialami oleh mereka yang ikut dalam pembuangan merupakan ganjaran dari Bapa yang penuh kasih. Ada maksud dan tujuan yang mulia dalam pembuangan itu. Mereka harus 'dicabut dan dirobohkan' karena Allah akan 'membangun dan menanam' yang baru (6). Dengan kata lain, melalui penderitaan dan kehinaan mereka akan menyesali dosa-dosa mereka lalu bertobat dan menerima hati yang sudah dibaharui sehingga dapat mengenal Allah (7).

Ada 2 kebenaran yang indah yang bisa kita dapatkan melalui penglihatan Yeremia ini. Pertama, di balik penderitaan akibat dosa-dosa kita tersembunyi kasih sayang Allah yang besar. Hendaklah kita kuat, sabar, dan dengan sikap pertobatan yang sungguh menanggung itu semua karena melalui penderitaan itu kita akan dibawa kepada pengenalan Allah yang semakin indah. Kedua, Allah menjanjikan berkat bagi mereka yang menjalani hukuman pembuangan: kelimpahan, kembali ke tanah air, negaranya akan dibangun kembali, dan pembaharuan rohani (4-7).

Renungkan: Indah sekali janji itu. Allah sudah menyediakan berkat-berkat-Nya sebelum mereka bertobat. Inilah bukti bahwa Allah kita adalah Allah yang penuh dengan anugerah dan belas kasihan. Apa lagi yang kita perlukan?

(0.92) (Yer 6:16) (full: TANYAKANLAH JALAN-JALAN YANG DAHULU KALA. )

Nas : Yer 6:16

Umat Allah telah menyimpang dari jalan kebenaran ke penyembahan berhala dan kefasikan, dan Ia memanggil mereka kembali kepada jalan-jalan yang sebelumnya dari perjanjian dan hukum Musa. Demikian pula, gereja harus senantiasa mawas diri untuk melihat apakah telah meninggalkan jalan kuasa Roh dan kebenaran yang diberitakan dalam PB. Berkat Allah yang penuh akan dinikmati hanya oleh mereka yang meminta, mencari, dan mengetuk memohon yang terbaik dari Allah (bd. Luk 11:5-13) dan yang berkomitmen untuk hidup sesuai dengan pola yang diberikan dalam PB

(lihat cat. --> Kis 7:44).

[atau ref. Kis 7:44]

(0.92) (Yer 16:2) (full: JANGANLAH MENGAMBIL ISTERI. )

Nas : Yer 16:2-10

Kehidupan dan pelayanan Yeremia agak dibatasi sebagai pelajaran peraga bagi umat itu ketika saat hukuman telah tiba.

  1. 1) Pembatasan pertama ialah larangan untuk menikah dan mempunyai anak, melukiskan bahwa dalam penderitaan yang akan datang banyak keluarga akan mati (ayat Yer 16:1-4).
  2. 2) Pembatasan kedua ialah larangan untuk meratap atau menunjukkan bela sungkawa pada suatu jamuan penguburan, yang menunjukkan bahwa Allah telah menarik berkat, kasih, dan belas kasihan-Nya dari bangsa itu (ayat Yer 16:5-7).
  3. 3) Pembatasan ketiga ialah larangan untuk ikut berpesta, yang menunjukkan bahwa Allah akan mengakhiri semua sukacita dan kegembiraan di Yehuda (ayat Yer 16:8-9).
(0.92) (Yer 37:3) (full: BERDOALAH ... UNTUK KAMI. )

Nas : Yer 37:3

Sekalipun Zedekia menolak untuk memperhatikan firman Tuhan (ayat Yer 37:2), ia masih ingin Yeremia mendoakan Yehuda, mengharapkan berkat Tuhan dengan cara bagaimanapun. Zedekia seperti banyak orang sekarang ini yang ingin ditolong Allah, namun pada saat yang sama berusaha untuk menikmati kesenangan dosa dunia ini. Orang semacam itu adalah penganut agama yang dangkal yang tidak memiliki hubungan sungguh dengan Allah namun percaya bahwa ketika kesulitan datang, mereka dapat berseru kepada-Nya dan menerima pertolongan-Nya; seperti Zedekia, mereka pun akan kecewa (ayat Yer 37:6-9).

(0.92) (Yer 16:1) (sh: Kehidupan Yeremia sebagai tanda (Minggu, 24 September 2000))
Kehidupan Yeremia sebagai tanda

Allah melarang Yeremia mempunyai kehidupan sosial yang normal yaitu menikah, berkeluarga, mengunjungi rumah duka, dan ikut dalam perjamuan pesta (1-9). Kesendirian dan keterasingan Yeremia merupakan keanehan bagi bangsa Yehuda. Yeremia sendiri pasti merasakan ketidaknyamanan dan ketidaknikmatan mempunyai kehidupan sosial demikian. Namun kehidupan sosial Yeremia itulah yang dipakai Allah sebagai sarana menyatakan betapa hebatnya hukuman yang akan dialami oleh Yehuda dan kelanjutan kehidupan bangsa Yehuda. Mereka yang berkeluarga akan menjadi seperti Yeremia -- tanpa keluarga -- sehingga ketika mereka mati karena bencana tidak ada seorang pun yang menguburkannya (3-4). Keterpisahan Yeremia dengan masyarakat Yehuda merupakan kesaksian yang kuat bahwa Allah telah mengundurkan diri dari kehidupan bangsa Yehuda, tidak ada lagi damai sejahtera dan penghiburan. Sebaliknya mereka akan ditimpa hukuman berupa bencana dan malapetaka yang dahsyat (16-18). Apakah tanda-tanda yang sangat jelas ini dipahami oleh bangsa Yehuda (10)? Hati nurani mereka telah dibutakan dan ditumpulkan oleh dosa hingga mereka tidak mampu mengenali dosa yang mereka perbuat sendiri. Sehingga Allah perlu memaparkan lagi dosa-dosa mereka dan nenek moyangnya (11-12). Tetapi Allah adalah Maha Pengasih dan penuh anguerah. Masih ada pengharapan dan hari esok bagi mereka (14-15).

Renungkan: Hidup dan seluruh keberadaan Yeremia dikorbankan dan dipersembahkan kepada Allah untuk menjadi berkat bagi bangsa Yehuda. Namun pengorbanan dan pelayanan Yeremia tidak akan memberikan hasil dalam waktu singkat. Bersediakah Anda jika Allah memakai seluruh keberadaan Anda untuk menjadi berkat bagi bangsa ini, walaupun Anda harus mengorbankan kemapanan, kenyamanan, dan kenikmatan hidup, sedangkan hasilnya tidak akan Anda lihat ketika Anda masih hidup?

(0.92) (Yer 30:12) (sh: Paradoks tindakan Allah (Senin, 23 April 2001))
Paradoks tindakan Allah

Firman Tuhan yang berbicara tentang pembaharuan bangsa Yehuda terus berlanjut. Kali ini berisi berita yang paradoks yaitu pemaparan tentang penderitaan bangsa Yehuda dan pemulihannya yang semuanya disebabkan karena tindakan Allah.

Yehuda menderita penyakit yang tidak ada obatnya dan luka yang tidak dapat disembuhkan. Penderitaan fisik yang sangat mengerikan membuat mereka berteriak-teriak kesakitan. Tidak hanya fisik, mereka pun mengalami penderitaan mental sebab semua sekutunya meninggalkan. Mereka dipandang sebagai buangan yang sudah tidak berguna dan tidak layak untuk diajak bersekutu (17). Siapa yang akan berpihak kepada Yehuda ketika Allah sendiri bangkit melawannya? Mengapa Yehuda harus mengalami itu semua? Sebab Allah tidak mentolerir sedikit pun dosa yang menggerogoti manusia apalagi bangsa Yehuda sebagai umat pilihan-Nya. Allah menghajar untuk mengoreksi dan mendisiplin mereka.

Namun murka Allah tidak untuk selama-lamanya. Bila waktunya tiba, Allah akan membebaskan dan menyelamatkan umat-Nya.(16,1 7). Apa yang akan dilakukan oleh Allah? Pembangunan bangsa baik secara sosial, politik, ekonomi, martabat, maupun spiritual akan dikerjakan oleh-Nya (18-21) sehingga teriakan kesakitan akan diganti dengan nyanyian syukur kepada Allah (19). Tindakan Allah yang paling besar adalah membawa Yehuda kembali ke dalam relasi yang benar dengan diri-Nya yaitu menjadi umat-Nya dan Allah menjadi Allah mereka (23). Berkat dan keselamatan akan dialami oleh Yehuda pada saat musuh-musuhnya sedang dihancurkan oleh Allah (20, 23).

Renungkan: Koreksi dan disiplin-Nya juga akan dijatuhkan atas gereja-Nya jika Ia mendapati dosa dan kesalahan menggerogoti kehidupan gereja-Nya. Ia pun dapat menggunakan tangan-tangan musuh gereja untuk mendatangkan hajaran itu dan memporakporandakannya. Namun demikian jika hal itu terjadi, gereja harus bertobat dan jangan pesimis, karena anugerah dan belas kasihan-Nya yang mengejutkan akan memulihkan gereja dengan berkat yang berlipat ganda. Yang terpenting bagi umat Allah saat ini adalah merenungkan dan mencermati setiap peristiwa yang menimpa gereja, apakah merupakan koreksi dan hajaran dari Allah.

(0.90) (Yer 2:8) (full: DI MANAKAH TUHAN? )

Nas : Yer 2:8

Para imam sudah demikian tidak peka terhadap kehadiran dan kuasa Allah sehingga mereka tidak sadar bahwa Ia sudah meninggalkan mereka; mereka tidak pernah bertanya mengapa kehadiran dan berkat Tuhan tidak ada lagi di Israel. Para pemimpin rohani masa kini harus sangat prihatin ketika kehadiran Allah dan manifestasi Roh Kudus tidak tampak lagi di jemaatnya. Seorang hamba Allah yang sejati akan bertanya, "Di manakah Tuhan?"

(0.89) (Yer 2:1) (sh: Bulan madu sudah berakhir (Minggu, 27 Agustus 2000))
Bulan madu sudah berakhir

Sepasang suami istri sedang menikmati makan malam di sebuah restoran dimana beberapa tahun yang lalu sang pria untuk pertama kalinya menyatakan cintanya kepada sang gadis. Setiap kali mengenang peristiwa itu, mereka menemukan kekuatan yang mendorong untuk tersenyum bahagia dan memiliki perasaan cinta yang semakin dalam.

Firman Tuhan hari ini mengungkapkan kebalikan dari kisah di atas. Setiap kali Allah mengenang hubungan-Nya dengan umat-Nya Yehuda di masa yang lalu, Allah hanya merasakan ketidakmengertian, kepedihan, dan sakit hati (1-5). Kasih Allah sebagai mempelai laki-laki masih terus membara (5). Namun mempelai perempuan yang Ia kasihi-bangsa Yehuda-sudah mengkhianati-Nya dan meninggalkan-Nya untuk mengikuti berhala-berhala lain yang sia-sia. Padahal apakah kekurangan Allah? Bukankah segala berkat dan perlindungan sudah Ia berikan (3, 5-7)?

Ada 2 penyebab utama kandasnya cinta itu yang dinyatakan oleh Yeremia. Pertama, mereka sudah puas dengan kepuasan semu sehingga kisah masa lalu mereka dengan Allah tidak bermakna lagi bagi mereka (6, 8). Kedua, mereka menyukai kerohanian bebas seperti orang menyenangi seks bebas (18). Kebebasan mereka yang salah akan membawa konsekuensi yang dahsyat dan menyeluruh (11, 19). Segala kegiatan usaha mereka tidak akan mendatangkan hasil (13). Kedudukan sosial mereka akan dijatuhkan dari seorang pengantin perempuan menjadi seorang budak (14). Sebagai 'janda' bangsa Yehuda tidak akan lagi mempunyai seorang pelindung hingga bahaya dan ancaman dengan mudah akan melumatnya (15, 18-19).

Renungkan: Anda perlu mengenang kembali saat pertama kali bertemu dengan Yesus. Perasaan yang muncul sekarang mungkin akan berbeda. Namun jika pengenangan kembali ini tidak memberikan sukacita, hati-hatilah ini mungkin Anda sudah jauh dari kasih mula-mula kepada-Nya.

Bacaan untuk Minggu ke-11 sesudah Pentakosta

Yesaya 55:1-3 Roma 8:31-39 Matius 14:13-21 Mazmur 78:14-20, 23-29

Lagu: Kidung Jemaat 395

Pemahaman Alkitab 8 -- Yeremia 1:4-19

Tugas yang diemban Yeremia tidaklah ringan. Bangsa Yehuda sudah terjerumus ke dalam lembah kebobrokan yang dalam. Ia harus memberitakan berita yang menyakitkan dan mengancam mayoritas bangsa Yehuda dan pejabat negara. Risikonya terlalu besar! Tapi mengapa ia menerima panggilan-Nya dan tidak pernah berhenti melayani walaupun harus bercanda dengan maut terus-menerus? Inilah rahasianya!

Pertanyaan-pertanyaan pengarah:

1. Siapa berprakarsa dalam pelayanan Yeremia (4)? Baca Kej.1:1 dan Yoh.1:1 kemudian kaitkan dengan ayat mendapat+berkat+AND+book%3A24&tab=notes" ver="">4, apakah pelayanan akan terhenti di tengah kesulitan dan ancaman? Jelaskan! Perhatikan ayat mendapat+berkat+AND+book%3A24&tab=notes" ver="">4-19 khususnya kalimat 'Aku.', apa dampak bagi perjalanan pelayanan Yeremia? Jika demikian, apakah mungkin pelayanan gereja di Indonesia berhenti karena faktor ancaman dan kesulitan? Jelaskan!

2. Apakah Allah meninggalkan pelayan-Nya? Ada 4 hal yang dilakukan Allah kepada Yeremia: a) mengenal (5) = hubungan yang erat dan komitmen (Am. 3:2). Bagaimana komitmen Allah kepada Yeremia? b) menguduskan (5) = memisahkan seseorang bagi Allah. Bagaimana ini menolong Yeremia ketika menghadapi ancaman? c) apa yang akan dilakukan Allah untuk mengatasi kelemahan Yeremia (9a)? Adakah keterlibatan penuh dan pengidentifikasian Allah terhadap masalah Yeremia? Jelaskan! d) apa makna kuasa yang diberikan kepada Yeremia (10)?

3. Jelaskan diskriminasi dalam pelayanan Yeremia (5)! Bagaimanakah bentuk diskriminasi dalam pelayanan di sekitar Anda? Dua aspek apakah yang harus disampaikan Yeremia (10)? Apakah pelayanannya dapat ditunda-tunda (11-16: penglihatan pohon badam berarti pohon ini akan bersemi dan periuk mendidih). Jelaskan!

4. Bagaimana respons manusia terhadap panggilan Allah (6, 17)?

5. Adakah Allah menutup mata terhadap konsekuensi pelayanan Yeremia (18,19)? Jelaskan! Bandingkan respons Allah yang berbeda terhadap keluhan ketakutan Yeremia (6)! Bagaimana keterlibatan Allah terhadap konsekuensi yang akan dihadapi Yeremia (18,19)?

6. Tempatkanlah diri Anda sebagai Yeremia; kesulitan dan tantangan apakah yang akan Anda hadapi? Bagaimanakah kebenaran di atas memotivasi dan menguatkan Anda untuk tetap melayani?

(0.89) (Yer 25:30) (sh: Ilustrasi yang tepat (Kamis, 12 Oktober 2000))
Ilustrasi yang tepat

Yeremia diutus kepada bangsa-bangsa untuk memaparkan hukuman Allah yang akan menimpa mereka dengan menggunakan gambaran-gambaran khusus (30-32). Suara Tuhan akan mengaum seperti singa menerkam mangsanya. Untuk menyangatkan dampak dari 'auman' Allah, Yeremia membandingkannya dengan suara pekik pengirik buah anggur yang gemanya mencapai ujung bumi. Suara deru perang yang dahsyat akan terdengar kemana-mana ketika Allah menghukum bangsa-bangsa. Malapetaka besar akan menjalar kemana-mana dan badai besar akan mengamuk. Sampai mati pun mereka yang menerima penghukuman itu tetap akan mendapatkan penghinaan besar. Para pemimpin bangsa-bangsa akan seperti gembala-gembala yang disembelih. Padang rumput mereka rusak, padahal padang rumput merupakan sumber utama kehidupan mereka.

Gambaran-gambaran yang dipergunakan untuk melambangkan penghukuman di atas sangat akrab di mata, telinga, dan otak mereka. Sebab mereka dapat melihatnya di dalam kehidupan mereka sehari-hari. Mengapa Yeremia menggunakan gambaran-gambaran yang demikian? Tidak cukupkah hanya dengan mengatakan 'Allah akan menghukum kamu semua'? Yeremia melihat pentingnya bangsa-bangsa yang menerima pemberitaan firman itu memahaminya secara benar. Sebab pemahaman yang benar akan membuahkan respons yang sesuai dengan kehendak-Nya. Respons yang demikian akan mendatangkan berkat.

Melalui bagian firman Tuhan ini, Kristen seharusnya menyadari bahwa menyampaikan firman Tuhan yang dapat dimengerti dan dipahami dengan benar, membutuhkan tehnik komunikasi yang tepat dan pemahaman yang menyeluruh tentang konteks sosial dan budaya orang yang akan mendengarkan firman-Nya. Misalnya jika kita akan memberitakan Injil kepada orang-orang miskin, akan sangat tidak efektif jika kita menekankan bahwa orang yang tidak di dalam Kristus hidupnya akan menderita. Sebab penderitaan sudah menjadi bagian hidup mereka. Penderitaan macam apa lagi yang dapat menyadarkan mereka bahwa mereka membutuhkan Kristus?

Renungkan: Gambaran apa yang akan Anda gunakan untuk memberitakan kebenaran betapa bobroknya kondisi moral dan spiritual bangsa kita, dan Allah menuntut pertanggungjawaban dari kita semua?



TIP #08: Klik ikon untuk memisahkan teks alkitab dan catatan secara horisontal atau vertikal. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA