Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 261 - 280 dari 586 ayat untuk mempersembahkan binatang (0.001 detik)
Pindah ke halaman: Pertama Sebelumnya 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.18) (Ayb 40:1) (sh: Ayub Takjub dan Takzim (Selasa, 20 Desember 2016))
Ayub Takjub dan Takzim

Setelah membaca gugatan panjang Tuhan yang tersaji dalam tujuh puluh satu ayat (Ayb. 38:1-39:33), penulis kitab menyanyikan replik atau jawaban Ayub atas gugatan Tuhan tersebut.

Terhadap para sahabatnya, Ayub berani berbantah, berdebat, dan beradu berargumentasi dengan sengit.Saat Tuhan menantang Ayub, justru respons yang diberikan Ayub menjadi berbeda, "Bersiaplah engkau sebagai laki-laki! Aku akan menanyai engkau supaya engkau memberitahu Aku" (Ayb. 38:3). Kita mesti membayangkan bahwa sikap Ayub ini bukan sebuah reaksi spontan yang muncul seketika, setelah Tuhan melancarakan berbagai pertanyaan gugatan yang keras dan tajam kepadanya.

Ayub pasti kaget bahwa Tuhan menginterupsi perdebatannya dengan para sahabatnya dengan melontarkan pelbagai pertanyaan yang dahsyat. Melalui pertanyaan tersebut, Tuhan menyatakan siapakah diri-Nya. Tampaknya, Ayub sejenak merenung dan menyimak dengan serius apa-apa yang dikatakan Tuhan. Ayub menyelidiki dengan cermat berbagai hal yang diungkapkan Tuhan dengan panjang lebar. Sebagai seorang yang jujur dan beriman kepada Tuhan, Ayub melakukan introspeksi diri. Setelah merenungkannya secara mendalam, Ayub takjub dan takzim. Ia terdiam dan tidak dapat berkata-kata (speechless). Apa pun pertanyaannya, Ayub hanya bisa memberikan jawaban bahwa segala sesuatu yang ada di balik alam semesta dan yang terus bergerak hanya Tuhan. Mengenai dirinya, Ayub tidak ikut andil dalam apa pun dalam mengaryakan pekerjaan Tuhan. Kesadaran Ayub terlihat dari pernyataannya yang jujur dan rendah hati, "Sesungguhnya, aku ini terlalu hina ; jawab apakah yang dapat kuberikan kepada-Mu? Mulutku kututup dengan tangan" (Ayb. 39:37). Menutup mulut dengan tangan menggambarkan sikap takjub dan kekaguman yang luar biasa.

Alkitab suka menggunakan kata "takjub dan takzim" sebagai ekspresi dan ungkapan "takut akan Tuhan". Sikap hati seperti itu merupakan tindakan yang tepat, ketika kita menyadari kebesaran dan keagungan-Nya. [SS]

(0.18) (Ayb 41:1) (sh: Hanya Allah yang mampu (Selasa, 20 Agustus 2002))
Hanya Allah yang mampu

Tidak ada keraguan bahwa Lewiatan (buaya) berkaitan dengan kepercayaan mitos (ayat 40:20), meskipun gambarannya, sama seperti Behemoth, mirip seperti reptil yang asli. Namun, Lewiatan (hidup) di dalam air. Yang dimaksud di sini adalah laut dan kedalaman samudera, bukan di sungai di mana Behemoth hidup. Ini menunjukkan bahwa Lewiatan hidup bukan di laut biasa saja, tetapi di samudera yang sangat luas dan dalam. Dua dari tiga pemunculan Lewiatan dalam PL menunjukkan bahwa Allah berperang untuk membunuhnya (Mzm. 74:14, Yes. 27:1). Namun demikian, dalam Mzm. 104:26, Lewiatan telah dijinakkan dan telah menjadi binatang yang tak berbahaya, bermain-main di lautan ciptaan Allah.

Tidak ada alasan untuk menyamakan Lewiatan dan Behemoth karena ciri-ciri yang sangat berbeda. Dalam bagian ini, pertama-tama Lewiatan dilukiskan memiliki kekuatan yang menakutkan manusia (ayat 40:20-41:2). Tidak mungkin ia ditangkap dan amat berbahaya untuk mencoba menjinakkannya. Gambaran tentang ciri-ciri fisiknya dimulai dari 41:3. Dari pengungkapan ini, terlihat bahwa Lewiatan memang mirip buaya. Ayat-ayat yang muncul berbicara mengenai rahang dan gigi yang mengerikan (ayat 41:5), "sisik" yang tidak dapat ditembus oleh apa pun (ayat 41:3,6-8,14). Lehernya yang keras menjadi kekuatannya (ayat 41:13). Di lain pihak, ciri yang dimilikinya adalah nafas api seperti yang dipunyai binatang naga dalam mitos dan legenda (ayat 41:9-12). Namun demikian, dalam 41:24-25, Lewiatan dilihat sebagai makhluk bumi. Ia digambarkan sebagai raja dari binatang-binatang yang tiada taranya di atas bumi. Dalam 41:24b, ia dinyatakan sebagai makhluk, yang tidak mengenal takut. Dari bahasa aslinya, kata "makhluk" dapat diterjemahkan dengan lebih tepat, yaitu "yang dibuat". Allah yang membuat Lewiatan. Setelah Ayub melihat Lewiatan dan Behemoth, Ayub tidak hanya mengerti, tetapi juga dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh Yahweh kepadanya (ayat 40:20 dan 41:4-5). Hanya Yahweh yang dapat melakukan semuanya itu!

Renungkan: Mari kita merenungkan kebesaran Allah di dalam dunia ini dan mempercayakan hidup kita sepenuhnya kepada Dia!

(0.18) (Kej 3:1) (ende)

Ular adalah pengatjau keadaan bahagia manusia jang baru ditjiptakan, dan melambangkan kekuasaan kedjahatan.

Lambang ular dipilih, karena ular itu binatang jang berbahaja bagi manusia. Selain itu djuga karena ibadat kafir terhadap ular merupakan godaan besar bagi umat Israel untuk mengchianati Tuhan. Bagi suku-suku Kanaan dan lain-lain ular melambangkan kehidupan, kesuburan, dan pengetahuan magis.

Perhatikan penggunaan kata carum dengan arti jang berlainan: Kej 2:25: telandjang; disini: litjin, litjik; Kej 3:7,10,11: telandjang = kehilangan kesutjian dan kehormatan.

(0.18) (Kej 6:2) (ende)

Menurut chajalan populer, segala-sesuatu jang hidup didjaman purbakala adalah lebih besar daripada sekarang. Begitu misalnja badan manusia dan binatang, dan umurnja. Orang mentjari keterangannja dalam hubungan antara manusia dan machluk-machluk tingkat lebih tinggi, jang disini disebut "putera-putera Allah". Mungkin djuga orang berpikir tentang malaikat-malaikat, tetapi berpendapat bahwa malaikat bukanlah roh semata-mata.

Pengarang menggunakan tjerita-tjerita rakjat ini untuk melukiskan makin meluasnja kedjahatan. Datanglah masa merosotnja achlak dan masa kebuasan. Gambaran ini merupakan persiapan tjerita air bah.

(0.18) (Yes 6:2) (ende)

Seraf itu kiranja sama dengan "kerub", (patung) machluk gaib, setengah binatang, setengah manusia, seperti ada diatas peti perdjandjian. Disini seraf itu adalah machluk jang hidup dan berbakti kepada Jahwe, djadi bukan ilah. Kurang djelas apa artinja kata "seraf". Mungkin "jang berpidjar". Ditempat lain (Yes 14:29) seraf adalah ular gaib, jakni ular terbang. Naskah Hibrani tidak berkata berapa djumlahnja seraf itu pada tachta Jahwe, kiranja dua. Seraf itu "menutup mukanja" oleh sebab menurut anggapan perdjandjian Lama, machluk tidak dapat melihat Allah tanpa mati (lih.aj.5 (Yes 6:5); Kel 20:19; 33:18-23; Hak 13:22; 1Ra 19:13).

(0.18) (Flp 3:2) (ende: Andjing-andjing)

"andjing" adalah suatu kata penghinaan paling besar dari orang Jahudi terhadap orang-orang "kafir". Andjing dipandang orang Jahudi binatang jang paling nadjis. Paulus tentu sadja hendak mengesankan bahwa pengandjur-pengandjur palsu bangsa Jahudi itu, sama nadjisnja dengan orang "kafir". Pekerdja-pekerdja djahat", jaitu jang berkedok mengadjarkan Indjil murni tetapi sebenarnja penipu belaka. Dalam Gal 2:4 mereka dinamakan "saudara-saudara palsu".

(0.18) (Why 13:18) (full: BILANGANNYA IALAH ENAM RATUS ENAM PULUH ENAM. )

Nas : Wahy 13:18

Sekalipun antikristus itu disebut "binatang" dalam seluruh kitab Wahyu, bilangannya ialah 666. Banyak penafsir percaya bahwa angka enam merupakan angka manusia dalam Alkitab dan angka tiga merupakan angka bagi Allah. Oleh karena itu, tiga angka enam yang berjajar itu barangkali melambangkan seorang manusia yang telah menjadikan dirinya sendiri allah. Seperti para kaisar Roma dan banyak orang lain sebelum dan sesudah mereka, ia percaya bahwa ia adalah allah

(lihat cat. --> Wahy 13:8;

[atau ref. Wahy 13:8]

2Tes 2:4).

(0.18) (Why 17:11) (full: RAJA KEDELAPAN. )

Nas : Wahy 17:11

Binatang, yaitu antikristus (pasal Wahy 13:1-18), akan menjadi kepala kekaisaran dunia yang terakhir. Ia adalah "satu dari ketujuh raja"

(lihat cat. --> Wahy 17:10 sebelumnya),

[atau ref. Wahy 17:10]

tetapi juga merupakan "yang kedelapan". Ia menjadi bagian dari sistem dunia yang tidak mengenal Allah sama seperti ketujuh raja yang pertama, namun ia bukanlah salah satu daripadanya

(lihat cat. --> Wahy 17:8).

[atau ref. Wahy 17:8]

Antikristus itu akan dibinasakan pada akhir masa kesengsaraan.

(0.18) (Kej 1:7) (jerusalem: Allah menjadikan) Selain menciptakan dengan firmanNya (Berfirmanlah Allah), Allah menciptakan juga dengan "menjadikan", ialah sebuah perbuatan. Begitu Allah menjadikan bintang-bintang, Kej 1:16, bintang-bintang melata, Kej 1:25, dan manusia, Kej 1:26. Istilah itu diambil alih dari sebuah tradisi kuno yang serupa dengan tradisi yang menjadi sumber bagi kisah penciptaan yang kedua, Kej 2:4-25. Sebab dalam Kej 2:4-25 Allah juga "menjadikan" dan "membentuk" bumi dan langit, manusia dan semua binatang. Tradisi kuno itu oleh pengarang digabung dengan pikirannya sendiri tentang penciptaan, yang lebih halus dan rohaniah.
(0.18) (Kej 48:22) (jerusalem: punggung gunung) Ibrani: Syekem. Kata ini berarti baik bahu (punggung) maupun kota Sikhem serta wilayahnya. Kota dan wilayah itu diserahkan kepada anak-anak Yusuf dan Yusuf sendiri dikubur di situ, Yos 24:32. Yakub membagikan tanah suci, sebagaimana tuan rumah (bapa) membagi-bagikan daging binatang korban dalam sebuah perjamuam korban kepada para peserta, 1Sa 1:4 dst. Bahu memang bagian yang dianggap bagian istimewa, 1Sa 9:23-24. Ini sebuah tradisi mengenai pembagian tanah Kanaan oleh Yakub dan mengenai perebutan daerah Sikhem dengan kekerasan senjata. Menurut Kej 33:19 Yakub hanya menjadi sebidang tanah di situ.
(0.18) (Im 17:4) (jerusalem: Kemah Pertemuan) Hukum ini membayangkan bahwa dahulu, waktu Israel masih di gunung, hanya ada satu tempat kudus saja. Hukum yang hanya mengizinkan satu tempat kudus oleh Ula 12:1-12 barulah diumumkan. Korban hanya boleh dipersembahkan pada pintu Kemah Persembahan itu. Tetapi Ima 7:3-5 ini belum membebankan, seperti terjadi dalam Ula 12:13-15, bahwa semua binatang (meskipun tidak dipersembahkan sebagai korban) harus disembelih di tempat kudus itu. Hukum Imamat masih berlatarbelakang adat kuno, bdk 1Sa 14:32 dst; Ima 17:12; 19:26; Kis 15:29.
(0.18) (Mzm 74:13) (jerusalem: membelah laut....) Maz 74:13-14 menyinggung penyeberangan Laut Teberau oleh umat Israel Kel 14:29, dan pemusnahan tentara Mesir, Yeh 29:3; 32:4; Yes 51:9,10. Tetapi peristiwa-peristiwa itu digambarkan sebagai penciptaan baru. allah berperang dengan ular naga dan Lewiatan yang berkepala banyak: binatang mitologis itu melambangkan samudera purba yang menentang penciptaan tetapi ditaklukkan oleh Allah pencipta, bdk Ayu 3:8; 7:12+; Ayu 9:13; 26:12; Maz 89:11+.
(0.18) (Yer 12:5) (jerusalem: Jika engkau...) Bdk Yer 15:10+
(0.18) (Yeh 40:37) (jerusalem: Balai gerbangnya) Begitu terbaca dalam terjemahan Yunani. Dalam naskah Ibrani tertulis: Tiang temboknya. Yeh 40:37 ini diteruskan dalam Yeh 40:47. Di antara kedua ayat ini diselipkan beberapa tambahan: Yeh 40:38-43 berkata mengenai sarana-sarana guna menyiapkan korban binatang: sarana-sarana itu terdapat di dekat pintu gerbang utara yang sudah dibicarakan dalam Yeh 40:35-37; Yeh 40:44-46 merupakan tambahan lain mengenai dua bilik di samping pintu gerbang utara dan pintu gerbang selatan.
(0.18) (Ibr 13:12) (jerusalem) Pada hari raya Pendamaian Yahudi imam besar masuk ke dalam Tempat Mahakudus dan memercikinya dengan dara korban, Ibr 9:21; tetapi bangkai binatang korban dibakar di luar perkemahan, Ima 16:27, Yesus sebagai korban penghapus dosa sudah melaksanakan pralambang itu oleh karena disalibkan di luar Yerusalem, Mat 27:32 dsj. Dari situ diambil kesimpulan praktis ini: orang Kristen pada gilirannya harus keluar dari perkemahan, artinya: memutuskan segala hubungan dengan agama Yahudi dan menganggap dirinya kaum buangan di dunia, Ibr 13:14.
(0.18) (Why 13:1) (jerusalem: ia tinggal berdiri) Var: aku tinggal berdiri. Kalau demikian, kalimat ini harus dihubungkan dengan Wah 18:1
(0.18) (Why 14:1) (jerusalem) Dengan pengikut-pengikut binatang, yang membawa meterai bilangan namanya, Wah 13:16-17, Yohanes memperlawankan orang-orang yang setia pada Anak Domba, Wah 5:6+, dan yang dimeterai dengan nama BapaNya, Wah 7:4; 12:17. Inilah "Sisa", Wah 11:1+, yang di tengah-tengah penganiayaan tetap setia. Berpangkal pada mereka Kerajaan akan dipulihkan setelah kemenangan tercapai. Bukit Sion (Wah 14:1), ialah tempat takhta Allah, bdk Wah 21:1+.
(0.18) (Ayb 38:1) (sh: Hikmat dan misteri (Sabtu, 17 Agustus 2002))
Hikmat dan misteri

Setelah Elihu menegaskan bahwa Allah tak dapat ditemui (ayat 37:23), kita dikejutkan dengan kehadiran Yahweh. Kehadiran Allah seakan merupakan pembenaran diri-Nya. Namun, kita melihat bahwa Allah tidak menjawab tuduhan Ayub, melainkan bertanya, menyudutkannya lagi sama seperti yang dilakukan Elihu dalam 37:15-18. Argumen Allah adalah bahwa Ayub ternyata tidak memahami desain yang diciptakan-Nya (ayat 38:2). Kebesaran Allah ini menunjukkan bahwa Ia tidak terkungkung atau dikotak-kotakan dalam pikiran sempit Ayub dan teman-temannya.

Pertemuan ini mengubah konsep Ayub. Yahweh datang dalam badai, suatu tanda kemurkaan. Ayub mungkin berpikir bahwa ia akan dihancurkan Allah. Tetapi, ternyata Allah hanya menusuk dengan kata-kata. Jika Ayub ada waktu penciptaan, ia pasti memiliki hikmat Allah. Perkataan Yahweh selebihnya terdiri dari 2 bagian. Pertama, tentang keteraturan dunia (ayat 38:12-38) dan kedua, tentang dunia binatang (ayat 38:39-39:30). Di bagian pertama, Allah berbicara tentang embun dan pagi (ayat 38:12-15), tentang dunia bawah tanah (ayat 38:16-18), tentang terang dan kegelapan (ayat 38:19-21), tentang salju, hujan batu, dan guruh (ayat 38:22-24), tentang hujan (ayat 38:25-28), tentang es dan embun beku (ayat 38:29-30), tentang langit dan gugusannya (ayat 38:31-33), dan tentang guntur dan awan (ayat 38:34-38). Ayub terpojok. Ia tidak memiliki hikmat penciptaan. Ia tidak memiliki hikmat Allah.

Di bagian kedua, serentetan binatang liar yang asing bagi Ayub didaftarkan: singa (ayat 39:1-2), burung gagak, kambing gunung, dan rusa (ayat 39:3-7), keledai liar (ayat 39:8-11), lembu hutan (ayat 39:12-15), burung unta (ayat 39:16-21), burung elang dan rajawali (ayat 39:29-33), kecuali kuda perang yang tidak liar (ayat 39:22-28). Binatang-binatang liar ini disebutkan untuk menunjukkan ada hal-hal yang berada di luar jangkauan berpikir dan hikmat Ayub. Hal ini ditegaskan kembali dengan penyebutan kuda perang yang ideal yang menunjukkan bahwa Ayub memang tak memiliki hikmat seperti Yahweh.

Renungkan: Jawaban Allah di dalam penderitaan kadang bisa berbentuk pertanyaan yang menyadarkan batas-batas pengertian.

(0.17) (2Raj 17:17) (jerusalem: mempersembahkan anak-anaknya...) Bdk Ima 18:21+.


TIP #24: Gunakan Studi Kamus untuk mempelajari dan menyelidiki segala aspek dari 20,000+ istilah/kata. [SEMUA]
dibuat dalam 0.52 detik
dipersembahkan oleh YLSA