Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 13 dari 13 ayat untuk memohon dengan sangat AND book:51 (0.001 detik)
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Kol 1:9) (sh: Tidak cukup sekadar tahu (Selasa, 3 Juli 2001))
Tidak cukup sekadar tahu

Tidak cukup sekadar tahu. Banyak orang tahu dan mengakui kebenaran pepatah yang mengatakan: “hemat pangkal kaya”, namun berapa banyak orang yang tahu tersebut menerapkan prinsip ini dalam kehidupannya? Ternyata tidak banyak. Hal ini membuktikan bahwa kecenderungan manusia adalah sekadar tahu namun sulit termotivasi untuk melakukannya, sehingga pengetahuan tidak mengubah cara hidupnya. Berbeda halnya dengan jemaat Kolose yang bertumbuh karena pengetahuan akan firman Tuhan telah mengubah cara hidup mereka.

Berita pertumbuhan jemaat yang terdengar sampai ke telinga Paulus, menjadi dasar permohonan Paulus yang tiada putus-putusnya (ayat 9a). Pokok doa Paulus merupakan kebutuhan rohani yang sangat penting (ayat memohon+dengan+sangat+AND+book%3A51&tab=notes" ver="">9b).Pertama, memohon hikmat dan pengertian agar jemaat mengetahui kehendak Allah. Kedua, agar jemaat hidup layak dan berkenan di hadapan Allah (ayat memohon+dengan+sangat+AND+book%3A51&tab=notes" ver="">10a). Ketiga, agar jemaat memberi buah dalam segala pekerjaan baik, dan bertumbuh dalam pengetahuan yang benar tentang Allah (ayat memohon+dengan+sangat+AND+book%3A51&tab=notes" ver="">10b). Keempat, agar jemaat diberikan kekuatan untuk dapat menanggung segala sesuatu dengan tekun dan sabar (ayat memohon+dengan+sangat+AND+book%3A51&tab=notes" ver="">11a). Kelima, agar jemaat selalu mengucap syukur kepada Allah (ayat memohon+dengan+sangat+AND+book%3A51&tab=notes" ver="">12a). Melalui isi doa ini Paulus mengingatkan jemaat bahwa pertumbuhan dan perkembangan iman yang sekarang terjadi dalam jemaat semata-mata didasari oleh anugerah Allah yang telah memperbaharui hidup dan mengaruniakan status yang baru. Keberadaan jemaat yang berakar dari persekutuan dengan Yesus Kristus akan bertumbuh dan berbuah di dalam anugerah kekuatan-Nya. Ucapan syukur jemaat lahir dengan sukacita karena menyadari bahwa pertumbuhannya adalah anugerah Allah (ayat 12). Bersumber dari anugerah dan oleh anugerah, demikian seharusnya jemaat Tuhan bertumbuh. Inilah pertumbuhan yang tidak cukup sekadar tahu, tetapi pengetahuan akan firman Tuhan akan mengubah cara hidup mereka.

Renungkan: Asahlah kepekaan rohani Anda untuk melihat dan mendoakan kebutuhan jemaat di sekitar Anda. Jemaat membutuhkan hikmat dan pengertian agar hidup sesuai kehendak Allah dan bukan kehendak para aktivis yang melayani. Kiranya kebenaran firman Tuhan yang ditaburkan menjadi dasar motivasi bagi jemaat untuk bertumbuh dan berbuah, serta kekuatan-Nya menjadi nyata dalam menghadapi segala problema hidup.

(0.86) (Kol 4:5) (sh: Relasi dengan Tuhan teraplikasi dalam relasi dengan sesama (Sabtu, 14 Juli 2001))
Relasi dengan Tuhan teraplikasi dalam relasi dengan sesama

Relasi dengan Tuhan teraplikasi dalam relasi dengan sesama. Betapa indahnya kehidupan seorang kristen yang hidupnya transparan baik di hadapan manusia maupun di hadapan Tuhan. Siapa pun yang bertemu dan berinteraksi dengannya akan merasakan sentuhan kasih yang tulus dan penuh kekuatan, karena doa merupakan prioritas dalam hidupnya.

Relasi Kristen dengan Tuhan dalam doa merupakan sarana yang spesifik dan konkrit. Pertama, berdoa dengan tekun (ayat 2). Ini membutuhkan usaha dan kesabaran dalam menanti jawaban Tuhan. Di dalam doa yang tekun terkandung kesiapsiagaan terhadap musuh-musuh yang seringkali menggoyahkan ketekunan dalam berdoa, sehingga kita cepat menggerutu, mempersalahkan Tuhan, mogok berkomunikasi dengan Tuhan, dan kehilangan kerinduan hati untuk berdoa. Oleh karena itu Paulus mengatakan bahwa doa yang tekun adalah doa yang disertai ucapan syukur, karena apa pun dan kapan pun doanya dijawab, ia yakin bahwa semuanya kehendak Tuhan bagi kebaikannya. Kedua, sehebat apa pun seseorang tetap membutuhkan dukungan doa dari saudara seiman. Paulus menyatakan kebutuhan ini dengan satu permintaan yang spesifik (ayat 3-4). Ada tiga hal penting yang ia mohon didoakan: [1] agar Allah membuka pintu bagi pemberitaan Injil, [2] agar ia memiliki kesempatan untuk memproklamasikan Kristus, dan [3] agar presentasi tentang Injil yang disampaikan dapat dimengerti dengan jelas oleh orang-orang yang dilayaninya. Permohonan ini sangat spesifik dan relevan dengan kondisi Paulus saat itu.

Relasi dengan Tuhan akan teraplikasi dalam relasi dengan sesama (ayat 5-6). Kristen memiliki hubungan sosial yang baik dengan sesama, dapat memanfaatkan waktu dengan baik, dan menjadi seorang komunikator yang baik: perkataannya merefleksikan anugerah Allah, membangun dan memberikan semangat orang lain, serta siap mempertanggungjawabkan hidupnya dalam situasi apa pun kepada siapa pun.

Renungkan: Hidup penuh hikmat dan dapat merefleksikan anugerah Allah adalah kehidupan Kristen yang menjaga kualitas hidup rohaninya dalam persekutuan dengan Tuhan melalui doa. Milikilah jam doa dan alami kuasa doa yang mengubahkan hidup Anda, sehingga aplikasi konkrit dalam relasi dengan sesama pun menjadi nyata.

(0.86) (Kol 1:23) (full: KAMU HARUS BERTEKUN DALAM IMAN. )

Nas : Kol 1:23

Perhatikanlah tanggung jawab dan kegiatan pada pihak manusia yang menurut Paulus sangat perlu bagi orang Kristen agar pada akhirnya mereka dapat berdiri di hadapan Kristus dengan "kudus dan tak bercela dan tak bercacat" (ayat Kol 1:22). Kita harus

  1. (1) "bertekun dalam iman", yaitu memelihara iman yang tabah pada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat

    (lihat art. IMAN DAN KASIH KARUNIA);

  2. (2) "tetap teguh dan tidak bergoncang" dalam ajaran Yesus dan para rasul; dan
  3. (3) "jangan mau digeser dari pengharapan Injil," yaitu kita tidak boleh kembali ke keadaan lama kita yang tanpa harapan dengan segala perbuatan jahatnya yang membinasakan jiwa (Kol 3:5-11;

    lihat cat. --> Ibr 10:38).

    [atau ref. Ibr 10:38]

(0.85) (Kol 1:19) (jerusalem: kepenuhan Allah) Harafiah: kepenuhan. Kata ini sukar diartikan dengan tepat. Banyak ahli (a.l. penterjemah) mengartikannya sebagai "kepenuhan keallahan" seperti dalam Kol 2:9. Tetapi di sini (Kol 1:15-18 sudah menjelaskan bahwa Kristus mempunyai ciri ilahi) orang juga dapat mengartikan istilah itu (yang mengungkapkan sebuah gagasan alkitabiah) sebagai Jagat raya yang "penuh" dengan kehadiran Allah yang menciptakan, bdk Maz 24:1; 50:12; 72:19; Yes 6:3; Yer 23:23; Wis 1:7; Sir 43:27, dll. Sebaliknya gagasan itu sangat laku di dunia yang berkebudayaan Yunani-Romawi. Menurut pandangan Paulus kemanusiaan Kristus oleh inkarnasi yang memuncak dalam kebangkitan tidak hanya dijadikan Kepala umat manusia seanteronya tetapi juga Kepala seluruh ciptaan. Memang ciptaan itu bersangkutan dengan keselamatan seperti dahulu bersangkutan dengan kesalahan, bdk Rom 8:19-22; 1Ko 3:22; 15:20-28; Efe 1:10; 4:10; Fili 2:10 dst; Fili 3:21; Ibr 2:5-8. Bdk Fili 2:9+.
(0.85) (Kol 4:6) (full: KATA-KATAMU ... PENUH KASIH. )

Nas : Kol 4:6

Tutur kata seorang percaya seharusnya menyenangkan, menarik, baik hati, dan sangat ramah. Perkataan itu harus merupakan hasil dari pekerjaan kasih karunia Allah di dalam hati kita dan kita mengucapkan kebenaran dengan kasih (Ef 4:15). "Jangan hambar" mungkin berarti percakapan yang sopan, dan ditandai oleh kesucian bukan kemesuman (bd. Ef 4:29). Bagaimanapun juga, tutur kata yang sopan tidak mengesampingkan kata-kata yang keras dan tegas, bila perlu, untuk menentang orang-orang percaya palsu yang adalah seteru salib (lih. Mat 23:1-39; Kis 15:1-2; Gal 1:9).

(0.84) (Kol 2:20) (sh: Pemujaan diri sendiri (Selasa, 10 Juli 2001))
Pemujaan diri sendiri

Pemujaan diri sendiri. Para penganut gaya hidup asketis berpandangan bahwa tubuh ini jahat, maka untuk menyucikannya perlu penyangkalan diri terhadap hawa nafsu, penolakan terhadap selera makan, dan menekan seminimal mungkin segala keinginan termasuk keinginan yang berkaitan dengan seks. Sepintas nampaknya gaya hidup ini sangat bijaksana, namun sesungguhnya mereka sedang melakukan ibadah yang berpusat pada pemujaan diri sendiri. Ibadah semacam ini mengarah kepada kesombongan rohani karena menilai diri lebih suci daripada yang lain.

Paulus mendorong jemaat Kolose untuk meninggalkan kehidupan asketis, karena kekristenan bukan resep hidup atau daftar peraturan menuju kesempurnaan dan kesucian hidup, tetapi relasi hidup dengan Kristus (ayat 20). Kristen bukan berjuang sendiri melawan dan meminimalkan hawa nafsu, tetapi mengendalikan seluruh keberadaan tubuh bersama Kristus, sehingga perubahan yang dialami bukan paksaan diri melainkan secara alami mengalami pembentukan Roh Kudus yang bekerja di dalam ketaatannya kepada kehendak-Nya. Peraturan yang ditetapkan (ayat 21) adalah buatan manusia belaka yang dibuat seolah-olah merupakan ibadah kepada Tuhan, namun sesungguhnya bertujuan memuaskan diri sendiri (ayat 22-23). Pengendalian diri semacam ini justru akan menyebabkan kemunduran rohani, karena lebih mementingkan legalitas daripada loyalitas.

Bagaimanakah hidup yang merupakan ibadah sejati kepada Tuhan? Fokuskan hidup kepada Kristus, gantikan posisi “aku” dalam takhta kehidupan dengan Kristus (ayat 1-4), maka bukan lagi perkara dunia dan segala kenikmatan semunya yang menjadi tujuan akhir hidup kita, melainkan bagaimana hidup mempertuhankan Kristus setiap hari. Perubahan hidup ini memang tidak otomatis tetapi penggantian posisi “aku” kepada Kristus harus radikal, dengan demikian fokus hidup kita menjadi jelas dan kita mengarahkan hidup kita secara pasti.

Renungkan: Tanpa sadar mungkin kita menyajikan ibadah yang berpusat pada diri sendiri, sehingga posisi Kristus terabaikan. Pujian dan pengakuan tentang Dia yang manis terucap di bibir seringkali bukan lahir dari kehidupan ibadah yang berpusatkan Kristus. Bagaimana kebenaran firman-Nya menuntun kita mengambil sikap konkrit? Adakah sesuatu yang perlu diubah dalam sikap hidup ibadah kita?

(0.84) (Kol 4:2) (full: BERTEKUNLAH DALAM DOA DAN ... BERJAGA-JAGALAH. )

Nas : Kol 4:2

"Bertekunlah" (Yun. _proskartereo_) berarti "meneruskan dengan tabah", tersirat ketekunan dan semangat yang kuat, tetap berpaut pada doa. "Berjaga-jagalah" (Yun. _gregoreo_) berarti "tersadar atau waspada secara rohani."

  1. 1) Agar dapat sangat bertekun dalam doa, kita harus waspada terhadap banyak hal yang hendak membuat kita menyimpang dari maksud ini. Iblis dan kelemahan sifat manusiawi kita akan mencoba menyebabkan kita mengabaikan doa itu sendiri atau mengalihkan perhatian kita sementara berdoa. Kita harus mendisiplin diri kita untuk mencapai doa yang dibutuhkan untuk memperoleh kemenangan kristiani.
  2. 2) Ini merupakan kebiasaan yang penting sekali bagi orang-orang di gereja PB yang telah dibaptis dalam Roh. "Mereka bertekun ... berdoa" (Kis 2:42). Ketekunan dalam doa harus diperkuat oleh ucapan syukur kepada Kristus atas apa yang telah dilakukan-Nya bagi kita.
(0.84) (Kol 4:7) (sh: Saling menguatkan, kunci kebersamaan umat kristen (Minggu, 15 Juli 2001))
Saling menguatkan, kunci kebersamaan umat kristen

Saling menguatkan, kunci kebersamaan umat kristen. Betapa indahnya persekutuan umat Kristen dimana terjalin saling menyemangati, menguatkan, memperingatkan, menolong, dan bertumbuh bersama melewati suka dan duka. Paulus sebagai rasul yang hebat juga menyadari bahwa di dalam kehidupannya, peran rekan-rekan sepelayanan sangatlah berarti.

Pada bagian akhir suratnya, rasul Paulus menyebutkan: nama beberapa rekan sepelayanan yang membantunya (ayat 7-11), salam dari orang-orang yang mengenal jemaat Kolose (ayat 12-14), serta salam Paulus untuk saudara-saudari seiman yang dikenal jemaat (ayat 15-17). Dengan mencantumkan nama dan salam dari orang-orang tersebut, Paulus ingin mengingatkan jemaat bahwa ada orang lain, yang selalu mengingat dan membantu membangun jemaat Kolose (ayat 12).

Dalam perjalanan pelayanan Paulus mengalami banyak perubahan dan pembentukan karakter, seorang yang begitu mandiri, keras, dan tegas, tetap menyadari bahwa keberadaan rekan-rekan sepelayanan tidak dapat diabaikan. Sementara nilai pribadi zaman kini mulai diabaikan karena lebih berfungsi sebagai pelengkap sosial ekonomi, Paulus menjunjung tinggi keunikan dan kelebihan masing-masing pribadi. Ia sangat mengenal masing-masing rekan sepelayanannya, maka Ia dapat menyebut mereka dengan asosiasi yang berarti. Peran mereka bukan hanya bagi pribadinya tetapi juga bagi jemaat yang mereka layani. Bentuk keterlibatan mereka lebih kepada kehidupan kasih dan doa yang dibagikan bagi pertumbuhan jemaat.

Renungkan: Kristen menilai sesama sebagai pribadi yang berarti dan bukan sebagai fungsi sosial ekonomi saja. Belajarlah mengingat peran rekan-rekan sepelayanan kita dalam kehidupan kekristenan kita dan ingatlah mereka dalam doa-doa kita.

Bacaan untuk Minggu Ke-6 sesudah Pentakosta

Kejadian 4:3-10

II Korintus 8:7-15

Markus 5:21-43

Mazmur 30

Lagu: Kidung Jemaat 448

PA 2 Kolose 3:5-17

Ketika Paulus menulis surat ini, Ia tahu bahwa iman dan keyakinan Jemaat Kolose sedang berusaha diguncangkan dan diserang oleh orang-orang yang menyebut dirinya kaum intelektual (kaum Gnostik). Ajaran ini sangat tidak puas dengan pengajaran Kristen yang dinilai sangat sederhana, sehingga mereka ingin mengubahnya menjadi suatu filsafat. Dalam usaha mengubah pemahaman iman jemaat, golongan ini memberikan pengajaran yang menjatuhkan Kristus dari jabatan-Nya sebagai Tuhan dan Juruselamat yang satu- satunya. Berhasilkah upaya mereka? Apa yang Paulus lakukan sebagai upaya untuk memperteguh iman dan keyakinan jemaat Kolose? Kita akan mempelajarinya dalam PA di bawah ini.

Pertanyaan-pertanyaan pengarah:

1. Menurut kaum Gnostik, Yesus hanyalah salah satu dari sekian banyak perantara Allah dengan manusia. Apakah pengajaran ini bertentangan dengan pemahaman kristiani? Apakah yang Paulus lakukan untuk menangkis pernyataan tersebut? Sebutkan tujuh hal penting yang Paulus kemukakan tentang Yesus (ayat 15-18)!

2. Dari penjelasan Paulus tentang keutamaan Kristus, dapatkah Anda menjelaskan tentang: (a) Siapa Yesus Kristus di dalam diri-Nya (ayat 15); (b) Siapa Yesus Krsitus bagi penciptaan (ayat 16-17); (c) Siapa Yesus Kristus bagi gereja (ayat 18); (d) Siapa Yesus Kristus bagi segala sesuatu (ayat 19-20); (e) Apakah tujuan kedatangan Yesus Kristus ke dalam dunia (ayat 21-23)! Mengapa manusia tidak dapat mendamaikan dirinya sendiri dengan Allah? Jelaskan!

3. Uraian Paulus tentang keutamaan Kristus selain telah mementahkan ajaran golongan gnostik, juga meneguhkan keyakinan iman Kristen kepada Yesus Kristus. Menurut Anda, bagaimanakah seharusnya Kristen menyikapi pengajaran-pengajaran miring tentang Kristus dari luar, dan dari dalam kekristenan? Apa yang harus Kristen lakukan? Jelaskan!

4. Apakah yang harus Kristen lakukan, dalam tindakan konkret, sebagai konsekuensi dan tanggung jawab terhadap tindakan pendamaian Yesus Kristus? Jelaskan!

Pengantar Kitab Yehezkiel

Imam Yehezkiel ikut dalam pembuangan yang kedua bersama-sama raja

Yoyakhin dan sejumlah besar masyarakat dari golongan menengah ke atas.

Mereka ditempatkan di Tel Aviv -- sekitar sungai Kebar dan diberi hak-hak istimewa. Karena terpengaruh oleh ajaran nabi palsu yang ada di Yehuda, mereka mengharapkan kejatuhan Nebukadnezar dalam waktu dekat supaya dapat segera kembali ke negerinya. Dalam kondisi yang demikian pada tahun 593 s.M. Yehezkiel dipanggil Allah sebagai nabi bagi orang-orang

Yehuda dalam pembuangan untuk menyuarakan berita seperti yang disampaikan oleh Yeremia di Yehuda. Setelah kejatuhan Yerusalem, suara nabi berhenti selama 12 tahun. Setelah itu berita pembaharuan dari Allah diwartakan kepada mereka.

Karakteristik dan tema-tema utama

Kitab Yehezkiel dapat dibagi menjadi 3 bagian yaitu Penghakiman atas

Yehuda dan Yerusalem (ayat 1-24); Nubuat atas bangsa-bangsa lain (ayat 25-32);

Berkat untuk Yehuda dan Yerusalem (ayat 33-48). Di dalam kitab Yehezkiel banyak menyampaikan penglihatan, simbol, alegori, dan perumpamaan.

Beberapa tema utama: ? Allah yang kudus dan tak terhampiri. Penglihatan yang dilihat

Yehezkiel berupa suatu penampilan yang menyerupai Allah namun Ia sendiri tetap tak terhampiri dan tersembunyi (ayat memohon+dengan+sangat+AND+book%3A51&tab=notes" ver="">1:28). Allah adalah kudus. Dosa merupakan pemberontakan terhadap kekudusan-Nya karena itu harus dihukum. Israel adalah bangsa pemberontak namun pembuangan dirancang untuk menciptakan sebuah bangsa yang taat kepada Allah (ayat 6:8);

9:8; 11:12, 13; 12:16; 14:22, 23). ? Anugerah dan kemurahan Allah. Penghakiman atas Yehuda dan

Yerusalem tidak menggagalkan rencana Allah atas pemilihan Israel.

Allah akan menunjukkan kemurahan-Nya kepada orang-orang dalam pembuangan. Mereka inilah yang akan menikmati janji Allah yang baru dan mengalami pembaharuan di tanah mereka. ? Kedaulatan Allah. Allah memerintah atas kehidupan bangsa-bangsa lain tidak hanya Israel. Firman Allah melalui nabi-Nya akan terlaksana. ? Tanggung jawab individu. Walaupun dosa suatu bangsa mempunyai dimensi korporate, diantara nabi-nabi lainnya Yehezkiellah yang lebih menekankan konsekuensi individu terhadap ketidaktaatan.

(0.83) (Kol 1:1) (sh: Pengucapan syukur (Rabu, 14 April 2004))
Pengucapan syukur

Pengucapan syukur. Rasul Paulus dan teman-teman sepelayanan tidak hanya sekali mengucap syukur tetapi selalu. Hal ini dilakukan mengingat Allah patut menerima hormat dan pujian atas karya-Nya yang menarik mereka dari kegelapan ke dalam terang-Nya. Itu adalah pekerjaan Tuhan yang sangat istimewa bukan hasil usaha manusia. Ia menyadari bahwa kenyataan akan penyebaran injil dan pertumbuhan iman jemaat Kolose itu berpusat pada karya Yesus Kristus. Maka patutlah ia bersyukur.

Pertama, bersyukur atas karya Tuhan Yesus dalam kehidupan umat yang mau menerima Injil Yesus Kristus. Jemaat Kolose telah menyambut kasih karunia dan damai sejahtera Allah Bapa di dalam Yesus Kristus yang diberitakan oleh Epafras; dan Epafras mendengar berita Injil dari Rasul Paulus di Efesus (Kis. 19:10). Ciri-ciri Injil: berpusat kepada pribadi Yesus Kristus (ayat 2,4), merupakan 'firman kebenaran' (ayat 5), berita kasih karunia (ayat memohon+dengan+sangat+AND+book%3A51&tab=notes" ver="">6b), dan diperuntukkan bagi seluruh dunia (ayat 6).

Kedua, bersyukur atas karya Tuhan Yesus dalam kehidupan umat yang imannya ditujukan kepada obyek yang tepat, yaitu Yesus Kristus. Jemaat di Kolose telah menjadi percaya kepada Yesus Kristus (ayat memohon+dengan+sangat+AND+book%3A51&tab=notes" ver="">2). Meskipun banyak ajaran dan guru-guru palsu berkembang di Kolose.

Ketiga, bersyukur atas karya Tuhan Yesus dalam kehidupan umat yang setia menjadi murid Kristus. Paulus menghargai sikap jemaat untuk menjadi murid Epafras hingga mereka mengenal kasih karunia Allah yang sebenarnya (ayat 6). Tentu saja, dengan penekanan bahwa Epafras adalah hamba Kristus yang setia. Epafras telah menjadi model yang diteladani oleh jemaat (ayat 7).

Gereja masa kini hendaknya selalu mensyukuri karya Tuhan dalam pemberitaan Injil dan pertumbuhan iman gereja-Nya.

Yang kulakukan: Selalu mensyukuri karya Tuhan Yesus dalam membangun dan memelihara gereja-Nya di seluruh dunia.

(0.83) (Kol 2:8) (sh: Dasar ajaran yang benar (Senin, 19 April 2004))
Dasar ajaran yang benar

Dasar ajaran yang benar. Imbauan Paulus agar jemaat Kolose tetap hidup dalam Kristus bukanlah imbauan tanpa harapan. Paulus yakin bahwa jemaat Kolose yang telah menerima Kristus sebagai Juruselamatnya mampu mempertahankan keyakinan tersebut. Harapan Paulus dan keyakinan jemaat ini mengingatkan saya pada anak saya. Sebagai orang tua, saya berharap agar dia bertumbuh sehat baik fisik maupun mental atau spiritual. Lalu apa yang harus saya lakukan? Awalnya saya over protective, bahkan jika mungkin saya akan menempatkan anak saya pada suatu ruangan steril dan aman. Tetapi jika itu saya lakukan, saya tidak memban-tunya bertumbuh malah justru mengkerdilkannya.

Sering kali kita merasa bahwa kita akan lebih aman dan lebih berhasil bertumbuh sehat jasmani maupun rohani jika kita bebas dari godaan dan ancaman. Ternyata itu keliru, karena berbagai godaan atau ancaman yang ada di sekitar kita justru dapat dijadikan sarana bagi pengujian mental dan spiritual kita. Seperti halnya jemaat Kolose yang meskipun hidup dalam ancaman ajaran doktrin dan moral yang sesat, namun mereka tetap bisa dan terus bertumbuh. Apa kuncinya? Mereka hidup dalam Kristus. Kristus bukan saja dasar, tetapi sekaligus bangunan dan isi hidup kita. Kita bukan saja menerima keselamatan dengan beriman kepada-Nya, tetapi juga kekudusan dan kekuatan rohani kita. Itu sebabnya kita perlu tinggal tetap dalam Dia.

Bila kita ada di dalam Kristus yang adalah kepenuhan Allah, kita memiliki semua yang Allah berikan kepada kita melalui Kristus: keselamatan, kekudusan dan kedamaian. Yang telah dimungkinkan Kristus itu, kini kita cicipi tiap hari dalam persekutuan iman dalam Kristus. Berkat Kristus apakah yang Anda syukuri kini?

Ingat: Bahwa nafas hidup, pekerjaan dan pelayanan yang kita tekuni, adalah bentuk-bentuk berkat Tuhan yang sangat patut kita syukuri kehadirannya dalam kehidupan kita.

(0.58) (Kol 4:11) (jerusalem: Yesus, yang dinamai Yustus) Nama orang ini tidak disebut-sebut lagi dalam Perjanjian Baru. Nama "Yustus" sangat lazim di kalangan orang Yahudi dan di kalangan Proselit, bdk Kis 1:23; 18:7.
(0.57) (Kol 3:24) (jerusalem: menerima bagian yang ditentukan bagimu sebagai upah) Harafiah: menerima upah warisan/bagian (artinya: upah ialah warisan). Kenyataan bahwa juga hamba/budak mendapat "warisan", bdk Mat 21:35-38; Luk 15:19; Gal 4:1-2, adalah bukti tata penyelamatan batu "di dalam Kristus", yang sangat mengesankan; bdk Rom 8:15-17; Gal 4:3-7; File 16.
(0.56) (Kol 1:10) (ende: Pengetahuan jang sedjati)

Doa-doa dalam Kol 1:9-13 ini sekedar mengandung atjara pokok seluruh surat. Epafras bukan sadja memudji umat, melainkan mengutarakan kepada Paulus kechawatirannja mengenai "pengetahuan palsu" (sematjam gnosis?) jang sedang disiarkan didalam umat Kolose dan umat-umat lain-lain sekitarnja. Adjaran itu rupanja terdiri dari suatu tjampuran anasir-anasir Jahudi, kafir dan serani, sangat bersifat tachjul. Paulus disini hanja berdoa meminta bagi umat "pengetahuan sedjati" jang menghasilkan kebidjaksanaan hidup; kemudian ia mengutjapkan peringatan-peringatan jang lebih terang dan tegas.



TIP #20: Untuk penyelidikan lebih dalam, silakan baca artikel-artikel terkait melalui Tab Artikel. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA