Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 26 ayat untuk memohon dengan sangat AND book:10 (0.001 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (2Sam 12:15) (sh: Hukuman Tuhan pasti terjadi. (Sabtu, 27 Juni 1998))
Hukuman Tuhan pasti terjadi.

Karena Daud menyesali dosanya maka Tuhan tidak menghukumnya berat dengan menimpakan malapetaka kepadanya dan keturunannya, tapi Tuhan tetap menghukum dia. Anak hasil perzinahannya dengan Batsyeba mati. Daud memang betul-betul menyesali perbuatannya. Dia berdoa dan berpuasa memohon agar Tuhan mau menyelamatkan anak itu. Tetapi Tuhan tak bergeming dari keputusan-Nya. Itulah kasih yang sejati. Kasih Tuhan tegas kepada Daud dinyatakan dengan cara menghukum Daud. Hukuman itu bertujuan membuat Daud bertanggungjawab dan didisiplin.

Hukuman Tuhan adalah yang terbaik. Agak aneh Daud yang sebelum anaknya meninggal begitu bersedih, setelah si anak meninggal seolah bersukacita. Setelah mendengar berita kematian anaknya Daud berurap, berganti pakaian bagus dan makan minum. Bagi Daud, kehendak Tuhan, walaupun itu penghukuman, adalah yang terbaik. Jalan Tuhan terasa tidak enak, bahkan membuat menderita. Ini terbukti dengan kemenangan yang diberikan Tuhan atas bani Amon. Tetapi Daud sadar dan dalam pertobatan menerima hukuman Tuhan dengan sukacita.

Renungkan: Hukuman Tuhan seperti hukuman orang tua yang sangat mengasihi anaknya.

Doakan: Orang yang sedang menerima hukuman Tuhan.

(0.92) (2Sam 3:32) (ende)

Dawud berlaku sedemikian, untuk menjatakan, bahwa pembunuhan Abner tidak disetudjuinja. Pembunuhan ini sungguh sangat membahajakan perhubungan Dawud dengan Israil serta Binjamin.

(0.89) (2Sam 12:21) (jerusalem: engkau bangun dan makan) Memang Daud tidak berlaku sesuai dengan adat dan kelaziman, sebab rasa keagamaannya sangat spontan dan kurang peduli akan adat dan kelaziman, 2Sa 12:22-23 dan 2Sa 6:21-22.
(0.84) (2Sam 13:21) (full: DAUD SANGAT MARAHLAH. )

Nas : 2Sam 13:21

Daud sangat marah atas pemerkosaan putrinya oleh putra sulungnya (1Taw 3:1). Namun, ia tidak bisa menegur dan menghukum Amnon sebagaimana mestinya (lih. Im 20:17).

  1. 1) Perbuatan Daud sendiri dengan Batsyeba telah melemahkan dan merusak kemampuannya untuk mendisiplin anak-anaknya dan mengatur rumah tangganya sendiri. Karena Daud sendiri bukan tanpa cela (lih. Ams 6:32-33), dia kehilangan wibawa dan keberanian moral untuk menegur anaknya. Teladannya yang kurang baik menghancurkan pengaruh moralnya atas orang-orang yang diasuhnya.
  2. 2) Di bawah perjanjian yang baru, para pemimpin gereja harus menjadi teladan kekudusan. Dengan demikian ketika menegur dosa, mereka tidak perlu takut bahwa kehidupan mereka sendiri bercela dalam menaati standar-standar yang dinyatakan Allah dalam firman-Nya (1Tim 3:1-13).
(0.83) (2Sam 11:27) (full: HAL...ITU JAHAT DI MATA TUHAN. )

Nas : 2Sam 11:27

Dosa perzinaan, pembunuhan dengan sengaja, dan usaha Daud untuk menutupi hal itu sangat jahat dalam pandangan Tuhan. Daud bersalah karena melanggar hukum keenam, ketujuh, kedelapan, kesembilan, dan kesepuluh (Kel 20:13-17). Dosa-dosanya menjadi makin besar karena dia adalah gembala umat Allah (2Sam 5:2) dan orang yang bertanggung jawab untuk melaksanakan keadilan dan kebenaran di Israel (2Sam 8:15).

(0.83) (2Sam 13:36) (full: RAJA ... MENANGIS DENGAN AMAT KERAS. )

Nas : 2Sam 13:36

Setelah Absalom membunuh Amnon, Daud menjadi sangat sedih. Penderitaan Daud sebagai akibat dari tindakan disiplin Allah tidak ada bandingannya dalam sejarah alkitabiah. Allah mengizinkan dosa dan Iblis untuk mendatangkan penderitaan besar atas hidupnya. Sekalipun Daud diampuni Allah dan tidak menderita hukuman kekal karena dosa-dosanya itu

(lihat cat. --> 2Sam 12:13),

[atau ref. 2Sam 12:13]

akibat-akibat yang bersifat sementara, baik yang alami maupun ilahi, terus berlangsung hingga kematiannya. Perbuatan Absalom dan Amnon baru merupakan awal bencana yang ditimpakan Allah kepada Daud (2Sam 12:11) karena ia telah menghina Allah dan Firman-Nya dengan membunuh Uria secara kejam supaya menutupi dosanya dengan Batsyeba (2Sam 12:9-10).

(0.82) (2Sam 12:1) (sh: Berita dari Natan. (Jumat, 26 Juni 1998))
Berita dari Natan.

Nabi Natan membuat cerita (bukan kejadian sesungguhnya) tentang perlakuan seorang kaya terhadap seorang miskin. Tujuannya untuk mengusik nurani dan kepekaan akan keadilan dalam diri Daud agar sesudah itu ia sadar akan dosanya terhadap Uria dan istrinya. Perumpamaan itu sangat tajam. Daud menilai bahwa orang kaya itu sangat jahat dan harus dihukum berat. Dengan cerita ini Nabi Natan menyadarkan Daud akan dosanya. Kecaman keras Natan mengoyak hati Daud yang dikuasai dosa. Begitulah, firman Tuhan menusuk langsung hati manusia yang digelapkan dosa.

Berita dari Tuhan. Berita dari Tuhan kepada Daud berisi penghukuman. Walaupun Daud adalah orang yang diurapi dan dikasihi Tuhan, tetapi Tuhan harus berlaku adil. Yang bersalah harus mempertanggungjawabkan kesalahannya dan dihukum. Vonis Tuhan adalah: Daud dan keluarganya akan mati karena pedang, bahkan Daud akan dipermalukan di depan orang banyak. Daud mengakui dosanya. Kasih Tuhan terhadap orang yang bertobat jauh lebih besar dari penghukuman. Ini membuktikan Tuhan kita itu adil dalam kasih-Nya.

Renungkan: Kasih Tuhan mengampuni dan menyertai kita dengan setia agar kita bisa setia kepada sifat dan kebenaran-Nya.

Doakan: Orang yang diperlakukan tidak adil oleh sesamanya.

(0.82) (2Sam 10:1) (sh: Maksud baik. (Selasa, 23 Juni 1998))
Maksud baik.

Bagi Daud persahabatan sangat penting. Persahabatannya dengan Amon ingin dilanjutkannya kepada Hanun, anak Amon. Karena itu Daud menyampaikan rasa dukacitanya pada Hanun yang berduka ditinggal mati ayahnya. Namun maksud baik ini tidak diterima Hanun dengan baik. Bani Amon menerima maksud baik Daud dengan cara mempermalukan para utusan Daud. Daud tidak membalas, sebab melakukan sesuatu yang baik dengan maksud baik jauh lebih berharga daripada membalas kejahatan dengan kejahatan.

Maksud jahat. Maksud jahat bani Amon dan Hanun mendatangkan ketakutan dalam diri mereka sendiri. Mereka sudah merasa bersalah menghina para utusan Daud. Mereka menduga Daud pasti marah dan akan menyerang mereka. Lalu Hanun bersekongkol dengan raja-raja di wilayahnya untuk menyerang Daud. Maksud jahat Hanun berbuah menjadi tindakan untuk berperang. Memang maksud jahat selalu menghasilkan kejahatan. Kejahatan ini dihancurkan Allah melalui Daud, Yoab, dan para tentara Israel.

Renungkan: Maksud baik walaupun tidak diterima baik tetap membawa kebahagiaan, tetapi maksud jahat membawa ketakutan dan malapetaka.

Doakan: Agar Tuhan selalu menguatkan maksud baik kita.

(0.82) (2Sam 9:1) (full: MENUNJUKKAN KASIHKU ... OLEH KARENA YONATAN. )

Nas : 2Sam 9:1

Pasal 2Sam 9:1-13 mencatat bagaimana Daud memenuhi janjinya kepada sahabat karibnya, Yonatan. Bertahun-tahun sebelumnya Daud telah membuat perjanjian dengan Yonatan untuk menunjukkan kasih setia Tuhan kepada keluarga Yonatan (1Sam 20:11-23). Mefiboset adalah putra Yonatan (ayat 2Sam 9:3,6; bd. 2Sam 4:4). Peristiwa ini menjadi yang pertama dari dua tindakan kebajikan Daud yang dicatat (bd. 2Sam 10:1-5). Kemurahan hati Daud ini sangat bertentangan dengan dua tindakan jahat (berzina dan membunuh) yang menyusul segera (2Sam 11:1-27).

(0.81) (2Sam 1:1) (sh: Berita itu cepat tersiar. (Jumat, 13 Februari 1998))
Berita itu cepat tersiar.

Ada yang berniat jahat dan ada pula yang berniat baik. Di saat Daud beroleh kemenangan, kabar tentang kematian Saul diterimanya. Jika kita bandingkan perikop ini dengan sebelumnya (khususnya ayat memohon+dengan+sangat+AND+book%3A10&tab=notes" ver="">7-10 dengan 1Sam. 31:4-5), ada perbedaan yang mencolok. Mengapa? Barangkali si pembawa kabar merekayasa sedemikian rupa agar supaya dapat dipercaya, dan mendapat upah atau jabatan. Sebaliknya, si pembawa berita dihukum mati sesuai dengan ucapannya (ayat memohon+dengan+sangat+AND+book%3A10&tab=notes" ver="">13-16, bdk. ">Ams. 18:21 dan Mat. 12:37).

Kasih yang mendalam dan tulus. Dari segi kemanusiaan kesempatan yang pada saat ini terpampang di hadapan Daud sangat mempercepat prosesnya menjadi raja. Ternyata Daud menyatakan kasih yang mendalam dan tulus (ayat memohon+dengan+sangat+AND+book%3A10&tab=notes" ver="">12:11-12" context="true">11-12). Seandainya Anda dan setiap pengikut Yesus memiliki kasih yang seperti itu, pasti tidak akan terjadi pertikaian antar pimpinan gereja yang menyangkut kedudukan, penyalah-gunaan harta, dlsb. Contoh yang direfleksikan Daud ini sungguh menakjubkan untuk diberlakukan pada masa kini. Suara siapakah yang berbicara di dalam hatimu dan hatiku, ketika kita mendengar kematian orang lain, terlebih kematian dari orang-orang yang membenci kita?

Doa: Tuhan, ajar kami senantiasa mengasihi sesama, bahkan yang membenci kami pun dapat kami kasihi. Amin.

(0.81) (2Sam 21:15) (sh: Peperangan Daud. (Kamis, 16 Juli 1998))
Peperangan Daud.

Untuk kesekian kalinya Daud berangkat ke medan perang melawan bangsa Filistin. Meskipun peperangan itu membuatnya letih lesu, ia tetap memiliki semangat juang yang tinggi untuk mempertahankan keutuhan bangsa dan negaranya dari serangan musuh-musuh sekitar. Selain itu apa yang dilakukan Daud pun patut mendatangkan decak kagum kita kepadanya. Bayangkan, Daud yang tak muda lagi itu, yang sudah kenyang dengan peperangan, dan yang begitu besar jasa untuk bangsa dan negaranya, masih juga bersungguh-sungguh dalam peperangan. Dia masih tetap memiliki tanggungjawab, dan itu patut kita kita teladani.

Daud dilindungi. Kesungguhan Daud dalam peperangan sempat menimbulkan kecemasan pada banyak orang, sehingga mereka berniat melindungi Daud. Dengan berbagai cara dan alasan mereka berusaha mencegahnya melanjutkan peperangan. Daud seorang raja yang sangat mencintai rakyatnya. Tangan Tuhan telah melindungi Daud lewat perlindungan dan perhatian anak buahnya dengan demikian marilah kita berkata, "Demikianlah cara Tuhan melindungi Daud."

Renungkan: Kepahlawanan tampak bukan dalam perjuangan mempertahankan kedudukan tetapi dalam sikap mengutamakan pengabdian tanpa motif keuntungan diri sendiri.

(0.80) (2Sam 2:1) (sh: Masa Peralihan (Minggu, 15 Februari 1998))
Masa Peralihan

Setiap zaman ada masa peralihan. Musa dengan Yosua. Yosua dipilih Tuhan dan didukung sepenuhnya oleh Musa. Daud dipilih Tuhan, namun dibenci Raja Saul (1Sam. 20:30-31). Daud menyadari dan percaya atas penyertaan Tuhan, sehingga dalam setiap langkah yang diambilnya Daud tetap mengutamakan kehadiran dan kehendak Tuhan (ayat memohon+dengan+sangat+AND+book%3A10&tab=notes" ver="">1-4). Tuhanlah yang memberi petunjuk, sehingga Daud berangkat menuju Hebron bersama pengikut-pengikutnya. Betapa sering kita lihat di sekitar kita, atau barangkali diri kita sendiri melangkah tanpa bertanya kepada Tuhan. Tuhanlah yang menentukan kota Hebron sebagai tujuan, dan di kota itulah orang-orang Yehuda mengurapi Daud sebagai raja (ayat memohon+dengan+sangat+AND+book%3A10&tab=notes" ver="">4).

Pesan istimewa. Ada hal-hal istimewa pada perikop ini. Sikap orang dalam menyambut. raja baru, ada yang spontan merestui, ada yang mencoba mengalihkan pikiran si raja baru pada berita perbuatan baik orang-orang Yabesy-Gilead (ayat memohon+dengan+sangat+AND+book%3A10&tab=notes" ver="">4) Apakah itu disampaikan oleh si pembawa berita dengan maksud baik atau tidak? Bagaimana sikap Daud yang segera bertindak dan memberi pesan istimewa (ayat memohon+dengan+sangat+AND+book%3A10&tab=notes" ver="">5-7)? Pertama menghargai perbuatan orang-orang Yabesy-Gilead. Kedua menghindari pertumpahan darah antara pengikut Daud dengan pengikut raja Saul yang masih setia. Ketiga tidak memberi kesempatan kepada orang lain untuk menyalahgunakan masa transisi.

Keistimewaan kepemimpinan Daud. Kehadiran Daud sebagai pemimpin baru sangat terasa bagi orang Yehuda dan sekitarnya. Gejolak sekecil apapun yang sedang terjadi, Daud segera bertindak. Tidak ada istilah tunggu hari esok, atau biarkan api semakin menyala dan merambat. Yang diutamakannya menanyakan kepada Tuhan, dan bertindak tepat dan cepat. Memang pemimpin dituntut untuk sigap bertindak. Hubungan akrab dengan Tuhan memungkinkan pemimpin tidak lamban dan juga gegabah bertindak.

Renungkan: Pemimpin yang tidak belajar dipimpin dan diajar Tuhan akan cenderung diperalat oleh kepentingan berbagai pihak.

(0.80) (2Sam 19:24) (sh: Yang setia yang difitnah. (Minggu, 12 Juli 1998))
Yang setia yang difitnah.

Informasi negatif tentang Mefiboset yang diterima Daud dari Ziba (">2Sam. 16:3), telah membuat Daud terlanjur mengambil keputusan tanpa meneliti dengan benar faktanya (memohon+dengan+sangat+AND+book%3A10&tab=notes" ver="">16:4">2Sam. 16:4). Namun ia tetap berusaha bertindak bijak dengan bertanya: "Mengapa engkau tidak pergi bersama-sama dengan aku?" Secara manusia Daud memang tidak mampu melihat ke lubuk hati orang, Ziba atau Mefiboset yang benar. Karena itu bisa dimengerti bila ia memerintahkan agar keduanya membagi tanah yang Daud berikan 29). Ketulusan Mefiboset tampak dari kesediaannya menyerahkan tanah itu seluruhnya kepada Ziba (ayat memohon+dengan+sangat+AND+book%3A10&tab=notes" ver="">19:30" context="true">30).

Setia kawan. Persahabatan Daud dan Barzilai yang telah terjalin sekian lama ternyata tak lekang ditelan waktu. Sikap kesetiakawanan yang lahir dari nurani yang tulus, bersih tanpa dibuat-buat telah diperlihatkan Barzilai. Selain dia menyempatkan diri untuk mengantar Daud yang akan kembali ke Yerusalem, segala yang dimilikinya pun, diusahakan membantu keperluan Daud dan para pengikutnya. Bantuan Barzilai sangat berarti bagi Daud, karenanya Daud menawarkan untuk tinggal bersamanya di Yerusalem(ayat memohon+dengan+sangat+AND+book%3A10&tab=notes" ver="">33).

Maksimalkan potensi. Tuhan mengajarkan kepada kita bahwa potensi apa pun yang dikaruniakan-Nya bukanlah untuk dipakai demi kepentingan dan keuntungan sendiri, tetapi supaya dibagikan. Kita tidak pernah menjadi pemilik mutlak karunia Tuhan itu, kita hanyalah penatalayan-Nya. Namun seringkali situasi dan kondisi yang kita hadapi kita pakai sebagai alasan untuk melupakan saudara-saudara kita yang seharusnya tidak boleh terlupakan. Kalau pun kita mengingatnya, seringkali bukan didasari oleh nurani yang tulus, bersih, melainkan lebih diwarnai oleh kepura-puraan demi gengsi derajat hidup.

Refleksi: Janganlah Anda sekadar bersikap natural terhadap sesama Anda, tetapi kasihilah seorang kepada yang lain terus menerus di dalam Yesus Kristus (Ignatius dari Antiokhia).

Doa: Ya Tuhan, mampukan kami mengasihi dengan kasih-Mu.

(0.80) (2Sam 11:1) (sh: Lepas kendali (Rabu, 13 Agustus 2003))
Lepas kendali

Bacaan kita hari ini mengagetkan karena membawa kita menjumpai sebuah titik tanpa jalan kembali dalam kehidupan Daud. Dosa masuk dan hidup pun berubah. Kita akan mencoba melihat tidak hanya bagaimana Daud jatuh dalam perzinahan, namun lebih dari itu, kita akan melihat bagaimana situasi Daud bisa menjadi satu refleksi yang dalam buat kehidupan kita masing-masing.

Peristiwanya terjadi ketika bangsa Israel masih terus berada dalam ketegangan militer dengan bani Amon. Daud, yang adalah seorang raja, yang seharusnya diharapkan maju berperang untuk melindungi bangsanya, malah berada di singgasananya yang nyaman di Yerusalem. Dalam situasi santai seperti itu, Daud melihat seorang wanita yang sangat cantik. Ia menanyakan siapa namanya dan milik siapa wanita itu. Ternyata ia adalah isteri Uria, orang Het, komandan pasukannya sendiri.

Daud tidak berhenti di sana. Ia merasa memiliki kendali. Bukankah ia adalah seorang raja yang kekuasaannya memampukannya melakukan apa saja? Maka, ia meniduri Batsyeba. Tidak ada masalah, sampai ketahuan bahwa wanita itu mengandung. Kini keadaan mulai berada di luar kontrol Daud. Daud panik. Ia memanggil Uria berharap agar Uria pulang dan melakukan hubungan seksual dengan istrinya. Dengan demikian peristiwa itu akan menutupi dosa Daud. Namun, Uria tetap tidak mau bersenang-senang.

Tindakan Uria ini merupakan suatu sindiran kepada Daud yang tidak punya jiwa semulia Uria. Uria adalah komandan pasukan yang senantiasa kuatir terhadap keberadaan anak buahnya dalam pertempuran. Daud makin kehilangan akal. Dosa membuatnya menjadi raja yang lepas kendali.

Renungkan: Kemenangan atau kekalahan tidak terjadi sekejap mata. Itu adalah proses dari bagaimana kita mengandalkan diri dan semua aspeknya, juga menghargai wilayah-wilayah yang harus kita hormati.

(0.79) (2Sam 13:1) (sh: Mata gelap. (Minggu, 28 Juni 1998))
Mata gelap.

Kecantikan Tamar membuat nafsu Amnon, saudaranya bangkit. Amnon sangat menginginkan Tamar, tapi sadar bahwa itu tidak mungkin. Amnon berguru kepada si licik, Yonadab untuk mengatur siasat jahat. Mata Amnon sudah gelap. Nafsu dan keinginan daging telah membutnya tidak dapat melihat bahwa Tamar yang ingin diperkosanya itu adalah saudara satu ayah. Nafsu dan keinginan daging memang selalu membuat mata kita tidak dapat melihat jelas dengan akal sehat.

Hati gelap. Mata yang gelap berasal dari hati yang gelap. Bila nafsu itu tidak diluruskan Tuhan tetapi dituruti saja, ia akan membuat hati tambah gelap. Tamar berusaha memperingatkan Amnon agar jangan memperlakukan perbuatan terkutuk itu, tetapi Amnon sudah digelapkan oleh dosa. Walaupun Tamar memberikan jalan keluar supaya Amnon memintanya dari Daud secara baik-baik, tapi hati Amnon tak mampu menimbang yang baik. Bahkan begitu gelapnya hati Amnon, setelah ia berhasil memperkosa Tamar, kemudian dia tidak mau bertanggungjawab. Adiknya dibiarkan menanggung derita dan malu sendiri. Inilah jahatnya hati yang gelap.

Renungkan: Kepuasan yang berasal dari nafsu terpenuhi tidak pernah menghasilkan sukacita, melainkan rasa takut dan dosa.

Doakan: Orang yang masih hidup dalam belenggu nafsu dan dosa.

(0.61) (2Sam 7:12) (ende: berbaring pada nenek-mojang)

berarti: dikuburkan dalam kubur keluarga, hal mana sangat dihargai di Israil.

(0.61) (2Sam 20:18) (endetn: di Abel ... dst)

diambil dari terdjemahan Junani dan Latin. Naskah Hibrani sangat rusak.

(0.60) (2Sam 2:5) (ende)

Dikuburkan semestinja sangat dihargai di Israil oleh sebab ketenangan orang mati dalam pratala bergantung pada majatnja menurut kepertjajaan dahulu.

(0.60) (2Sam 13:37) (endetn)

Naskah Hibrani sangat katjau. Beberapa kata dipindahkan dan ditukar tempatnja atau ditinggalkan. "Radja", ditambahkan.

(0.58) (2Sam 3:39) (ende)

Kedudukan Dawud sebagai radja belum kukuh-kuat, sehingga ia tidak dapat bertindak lawan Joab, djendral tentaranja, jang masih sangat diperlukan Dawud.



TIP #20: Untuk penyelidikan lebih dalam, silakan baca artikel-artikel terkait melalui Tab Artikel. [SEMUA]
dibuat dalam 0.07 detik
dipersembahkan oleh YLSA