Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 15624 ayat untuk meminta dan mendesak [Pencarian Tepat] (0.003 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (2Raj 4:29) (ende)

Memberi salam adalah suatu upatjara jang pandjang dan makan banjak waktu. Pesan Elisja mendesak, sehingga Gehazi tidak boleh membuang waktunja.

(0.73) (Yos 15:18) (bis: Otniel mendesak Akhsa)

Otniel mendesak Akhsa: (Lihat Hak. Yos 1:14): dalam teks Ibrani Akhsa mendesak Otniel.

(0.64) (Kej 38:29) (bis: Peres)

Peres: Nama ini dalam bahasa Ibrani berarti "mendesak ke luar".

(0.64) (Tit 3:14) (jerusalem: keperluan hidup yang pokok) Terjemahan lain: keperluan mendesak.
(0.63) (Hak 1:14) (bis: Otniel mendesak Akhsa)

Di dalam beberapa terjemahan kuno tertulis Otniel mendesak Akhsa, tapi dalam naskah Ibrani tertulis Akhsa mendesak Otniel.

(0.62) (Kis 16:39) (jerusalem) Dalam sejumlah naskah ayat ini berbunyi sebagai berikut: Mereka datang mendesak mereka meninggalkan kota. Jadi tidak ada apa-apa mengenai minta maaf dan (dengan hormat) mengantar ke luar kota. Dalam teks barat ayat ini berbunyi: Setelah mereka pergi ke penjara dengan disertai banyak sahabat, mereka memohon supaya mereka: (Paulus dan Silas) keluar. Kata mereka: Kami tidak tahu mengenai apa yang terjadi dengan kamu dan bahwa kamu adalah orang benar. Setelah mengantarnya ke luar mereka mendesak dengan berkata: Hendaklah meninggalkan kota ini supaya mereka yang meneriaki kamu jangan berkumpul lagi melawan kamu. Dalam teks ini peristiwa diperbagus lagi.
(0.57) (Kej 23:6) (ende)

Penduduk mau memberikan sebidang tanah itu. Akan tetapi berkeberatan untuk mendjualnja, karena dengan demikian Ibrahim akan memperoleh hak jang sama atas tanah itu (lihat ajat 11)(Kej 23:11). Tetapi Ibrahim mendesak (ajat 9(Kej 23:9) dan Kej 23:13).

(0.57) (2Raj 4:29) (jerusalem: janganlah beri salam) Tidak memberi salam adalah tanda bahwa ada perkara yang sangat mendesak, bdk Luk 10:4
(0.57) (Yer 51:59) (jerusalem) Nubuat berupa tindakan simbolis, bdk Yer 18:1+, ini dilakukan sekitar th 593. Nubuat itu tetap harus tersembunyi. Terungkap di dalamnya keyakinan nabi Yeremia bahwa firman Allah tidak dapat dibatalkan atau dicabut. Ternyata pula betapa tajam pengamatan Yeremia. Meskipun ia mendesak supaya Yerusalem menyerah dan menaklukkan diri, namun nabi baik-baik menyadari kejahatan Babel juga.
(0.51) (Am 5:12) (ende: mendesak....dst.)

Artinja: memperkosa (dalam pengadilan) hak orang2 jang tidak kuasa.

(0.51) (Mat 6:5) (jerusalem: kamu berdoa) Dengan teladan, Mat 14:23, dan wejangan, Yesus mengajar murid-muridnya kewajiban berdoa dan caranya. Doa harus dengan rendah hati di hadapan Allah, Luk 18:10-14, dan di hadapan manusia, Mat 6:5-6; Mar 12:40 dsj. Perlu orang berdoa lebih dengan hati dari pada dengan mulut, Mat 6:7, penuh kepercayaan pada kebaikan Bapa, Mat 6:8; Mat 7:7-11 dsj, dan dengan mendesak seperti mengganggu, Luk 11:5,8; Luk 11:1-8. Doa dikabulkan, jika dilakukan dengan iman, Mat 21:22 dsj, dengan menyerukan nama Yesus, Mat 18:19-20; Yoh 14:13-14; Yoh 15:7,16; Mat 16:23-27, dan jika orang meminta apa yang tepat, Mat 7:11, misalnya Roh Kudus, Luk 11:13, pengampunan dosa, Mar 11:25, apa yang baik bagi penganiaya, kedatangan Kerajaan Allah dan daya tahan dalam percobaan terakhir, Mat 24:20 dsj; Mat 26:41 dsj; Luk 21:36; bdk Luk 22:31-32. Itulah inti doa yang diajarkan Yesus sebagai contoh, Mat 6:9-13 dsj.
(0.50) (Yoh 10:24) (jerusalem: terus terang) Dan tidak lagi samar-samar seperti dengan menggunakan perumpamaan, bdk Yoh 10:6; 16:25,29. Dengan lebih mendesak dari dahulu, Yoh 2;18; 5:16; 6:30; 8:25, orang-orang Yahudi mengajukan pertanyaan mengenai martabat Mesias Yesus. Menurut injil-injil sinoptik Imam Besar mengajukan pertanyaan itu menjelang sengsara Yesus, Mat 26:63 dsj.
(0.47) (Ayb 8:1) (sh: Terlalu luas untuk dipahami (Senin, 22 Juli 2002))
Terlalu luas untuk dipahami

Ketika Tuhan menciptakan manusia, Tuhan meminta agar manusia mematuhi-Nya, dan bahkan Ia menjanjikan berkat bagi kita yang menaati-Nya. Sebaliknya, hukuman akan diberikan bagi kita yang tidak menaati kehendak-Nya (Mzm. 1). Inilah pemahaman Bildad dan kebanyakan kita, tentang Tuhan - sebuah pemahaman yang benar, namun tidak menyeluruh. Itu sebabnya Bildad terus mendesak Ayub untuk mengakui dosanya. Alasan Bildad sederhana saja, yaitu bahwa Tuhan memberkati orang yang benar dan menghukum orang yang fasik. Tuhan tidak mungkin keliru menjatuhkan vonis-Nya dan Ayub memang layak menerima hukuman ini. Ini adalah sebuah hukum sebab-akibat yang universal dan mudah dicerna.

Namun, ada segi-segi lain dalam hukum ini yang perlu kita pertimbangkan. Kemakmuran bukan pertanda bahwa Tuhan memberkati kita dan kesusahan bukan pertanda bahwa Tuhan menghukum kita. Rencana dan karya-Nya terlalu luas untuk dikotakkan dalam hukum ini. Sebagai Allah, Ia memiliki kebebasan untuk berbuat sekehendak hati-Nya dan kadang tindakan-Nya melenceng dari pemahaman kita tentang Allah yang terlalu sederhana ini. Tetapi, jangan mengira bahwa kebebasan Allah identik dengan kejahatan. Kebebasan Allah tidak sama dengan kesewenang-wenangan. Ia adalah Allah yang kudus. Jadi, segala tindakan-Nya tidak akan tercemari oleh dosa dan tidak akan termuati oleh maksud jahat.

Sewaktu kesusahan menimpa kita, janganlah kita tergesa-gesa memvonis bahwa Tuhan sedang menghukum kita. Periksalah diri kita, apakah ada dosa tersembunyi yang perlu kita bereskan dengan Tuhan. Jika tidak ada, terimalah kesusahan itu sebagai kehendak Tuhan yang tidak kita pahami. Tuhan tidak berjanji bahwa kita akan senantiasa mengerti tujuan akhir dari tindakan-Nya karena Ia terlalu luas untuk dicerna oleh otak kita yang terlalu kecil ini.

Renungkan: Charles Haddon Spurgeon, pengkhotbah terkenal, berkata,"Kemurahan Tuhan kerap kali datang ke pintu hati kita mengendarai seekor kuda hitam yang bernama Penderitaan." Kesusahan tidak senantiasa berarti kemarahan Tuhan; ada kalanya kesusahan adalah baju kemurahan Tuhan.

(0.46) (Mzm 119:121) (full: JANGANLAH MENYERAHKAN AKU KEPADA PEMERAS-PEMERASKU. )

Nas : Mazm 119:121

Seperti pemazmur, orang percaya dapat memohon pertolongan dari Allah, berlandaskan

  1. (1) ketaatan dan kasih untuk Firman-Nya (ayat Mazm 119:121-122),
  2. (2) janji-janji Allah di dalam Firman-Nya yang pasti (ayat Mazm 119:123),
  3. (3) kemurahan dan kasih Allah yang kokoh (ayat Mazm 119:124),
  4. (4) komitmen kita untuk melayani Dia (ayat Mazm 119:125), dan
  5. (5) kebutuhan mendesak di dalam hidup kita (ayat Mazm 119:126).
(0.45) (1Raj 1:18) (ende)

Untuk mendesak Dawud, supaja lekas bertindak, Batsjeba' bitjara seakan2 komplotan Adonia sudah berhasil.

(0.45) (Am 4:1) (full: LEMBU-LEMBU BASAN. )

Nas : Am 4:1

Wanita kalangan atas disebut "lembu-lembu Basan" (yaitu, ternak Kanaan yang berketurunan murni dan diberi makanan cukup; bd. Mazm 22:13). Sementara para wanita ini minum anggur, mereka mendesak suami mereka untuk mencari uang lebih banyak dengan menindas orang miskin supaya mereka dapat minum lebih banyak lagi dan bersenang-senang dalam kemewahan.

(0.45) (Flp 2:13) (full: ALLAHLAH YANG MENGERJAKAN DI DALAM KAMU. )

Nas : Fili 2:13

Kasih karunia Allah sedang bekerja di dalam anak-anak-Nya untuk menghasilkan di dalam mereka baik keinginan maupun kuasa untuk melakukan kehendak-Nya

(lihat art. IMAN DAN KASIH KARUNIA).

Akan tetapi, pekerjaan Allah bukan berarti paksaan atau kasih karunia yang mendesak. Pekerjaan kasih karunia di dalam kita (Fili 1:6; 1Tes 5:24; 2Tim 4:18; Tit 3:5-7) selalu bergantung pada kesetiaan dan kerja sama kita (ayat Fili 2:12,14-16).

(0.45) (1Kor 15:1) (sh: Yang sangat penting. (Minggu, 26 Oktober 1997))
Yang sangat penting.

Apa hal penting yang menduduki peringkat pertama dalam hidup kita pribadi, menentukan jatuh bangunnya gereja, bahkan menentukan nasib kekal manusia? Yang sangat penting itu ialah Injil Yesus Kristus. Banyak hal mendesak yang orang anggap penting untuk segera dibereskan dalam dunia masa kini. Ambillah contoh berikut ini: soal lingkungan hidup, soal perdamaian dunia, kerukunan, pengadaan perumahan rakyat, peningkatan pendidikan, pengadaan lapangan kerja, dlsb. Semuanya itu memang mendesak bahkan penting, namun bukan sangat penting. Hanya Injil Yesus Kristus yang sangat penting sebab Injil menentukan hidup kekal manusia yang akan mempengaruhi total radikal kehidupan setiap manusia baik kelak maupun kini di dunia ini. Gereja yang berdiri teguh ialah gereja yang tidak melupakan fondasinya yaitu Injil Yesus Kristus. Gereja ada karena Injil Yesus diberitakan dan disambut dalam iman. Bila hal yang sangat penting itu dilupakan, gereja dan kehidupan Kristen kita terancam bahaya. Oleh Injil itulah kita diselamatkan. Kematian dan kebangkitan-Nya telah melepaskan kita dari kuasa dosa dan dari murka Allah. Hal-hal mendesak yang tiap hari harus kita hadapi seharusnya kita perhadapkan di bawah terang Injil dan bukan membuat keyakinan kita akan Injil menjadi goyah!

Kasih karunia Allah. Banyak orang meragukan kebenaran Injil. Rupanya hal itu sudah terjadi bahkan sejak zaman Paulus. Benarkah Yesus saja satu-satunya jalan? Benarkah Dia bangkit dari kematian? Banyak lagi pertanyaan orang ajukan terhadap kebenaran Injil, namun yang terutama ialah kebenaran tentang kebangkitan-Nya. Paulus sebenarnya tidak pernah berjumpa Yesus sewaktu Yesus hidup. Untuk apa ia mati-matian menjadi penganjur dari Orang yang tidak pernah dikenalnya bahkan pernah dimusuhinya, bila ia tidak benar-benar pernah mengalami sesuatu dari Yesus ini?

Renungkan: Bersaksi adalah akibat dari fakta bahwa Yesus sungguh hidup dalam diri seseorang.

(0.44) (Mzm 27:1) (sh: Aman dalam perlindungan Tuhan (Kamis, 27 Februari 2003))
Aman dalam perlindungan Tuhan

Sekali lagi bila orang benar diserang, difitnah dan diancam, kepada siapakah ia berlindung? Adakah tempat yang cukup aman di bumi ini bagi orang benar? Di manakah perlindungan sejati?

Pemazmur menyatakan dengan tegas bahwa Tuhan adalah terang, keselamatan, dan benteng hidupnya. Maka, ia tidak usah takut akan musuh seperti apa pun karena kepercayaannya bahwa Tuhan adalah perlindungannya (ayat 1-3). Lebih dari pada itu, pemazmur yakin bahwa tempat paling aman adalah rumah Tuhan, yaitu kehadiran Tuhan dalam hidupnya karena di hadirat Tuhanlah pemazmur terlindungi dari mara bahaya (ayat 4-6). Maka, dengan mantap pemazmur menaikkan doa permohonannya agar Tuhan segera menyelamatkan dia (ayat 7), dan jawaban Tuhan tidak jauh dari keyakinannya, yaitu agar pemazmur mencari wajah-Nya (ayat 8), maksudnya tentu meminta firman atau juga belajar dari firman- Nya. Maka, pemazmur minta sungguh Tuhan mengajarnya supaya ia semakin yakin akan perkenanan Tuhan atasnya (ayat 7-10). Permohonan pemazmur semakin mendesak karena desakan dari para musuh yang telah memfitnahnya dan ingin menghabiskannya. Namun, pemazmur tetap berpegang pada kepercayaannya, yaitu Tuhan yang akan menyelamatkannya. (ayat 11-13) Mazmur ini ditutup dengan ajakan untuk menantikan Tuhan (ayat 14).

Pemazmur mempercayakan hidupnya ke tangan Tuhan, yang diyakininya sebagai perlindungan sejati. Hadirat Tuhan adalah tempat perlindungan yang paling aman. Bila Tuhan yang melindungi, siapakah musuh yang dapat mengganggu?

Renungkan: Sewaktu-waktu kerusuhan dapat menimpa kita; penderitaan, wabah penyakit, malapetaka, kemiskinan menyerbu tanpa dapat kita elakkan. Saat itu, Anda tidak dapat lari berlindung kepada siapa pun atau ke tempat mana pun yang aman, kecuali kepada Tuhan dan tempat kudus-Nya.

(0.44) (Mat 14:22) (sh: Kebutuhan untuk berdoa (Senin, 7 Februari 2005))
Kebutuhan untuk berdoa

Yesus mengambil waktu untuk berdoa secara pribadi kepada Allah. Yesus naik ke atas bukit seorang diri (ayat 23). Jika Yesus merasa doa merupakan bagian penting dalam pelayanan-Nya, siapakah kita sehingga masih memandang remeh doa?

Murid-murid berada beberapa mil jauhnya dari pantai. Malam gelap. Meski berada di bukit tidak ada kemungkinan Yesus melihat dengan jelas situasi murid-murid. Tetapi, apakah Yesus tidak tahu keadaan murid-murid yang sedang diombang-ambing gelombang? Yesus tahu. Itulah sebabnya Ia segera mendatangi murid-murid yang sedang berjuang melawan gelombang. Ketika melihat ada manusia berjalan di atas air, wajar saja jika murid-murid berteriak hantu. Yesus menyatakan diri-Nya dengan ungkapan penting Allah dalam PL yakni `Inilah Aku' (ego eimi 27). Istilah ini bukan hanya identifikasi diri tetapi penyingkapan ke-Allah-an Yesus.

Untuk memastikan bahwa Yesuslah yang dilihat murid-murid, Petrus memberanikan diri menyapa-Nya (ayat 28). Petrus meminta Yesus memerintahkannya untuk datang kepada-Nya dengan berjalan di atas air. Permintaan Petrus dikabulkan Yesus (ayat 29), Petrus berjalan di atas air mengalami kuasa Yesus. Petrus berjalan di atas air bergelombang. Sesaat kemudian timbul ketakutannya. Petrus meragukan perintah Yesus dan kuasa Yesus yang sudah dialaminya, meski sesaat. Dalam situasi demikian tidak ada cara lain kecuali berteriak memohon pertolongan Yesus. `Tuhan, tolonglah aku!'

Inilah doa Petrus. Singkat dan mendesak. Uluran tangan Yesus menyelamatkan Petrus. Yesus menegur Petrus yang sesaat menjadi goyah iman (ayat 31), gelombang menjadi reda, murid-murid menyembah-Nya. Goncangan dan gelombang kehidupan adalah latihan iman dan kesempatan untuk berdoa. Tak satu kejadian pun dalam hidup kita luput dari perhatian dan kasih-Nya.

Renungkan: Dalam doa kita akan mengalami lebih nyata pengakuan iman bahwa `Yesus adalah Anak Allah'.



TIP #13: Klik ikon untuk membuka halaman teks alkitab dalam format PDF. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA