Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 20 ayat untuk membuat kering AND book:24 (0.001 detik)
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Yer 40:3) (endetn: (ini))

ditambahkan menurut tjatatan naskah Hibrani (Kere).

(0.90) (Yer 17:11) (endetn: masa hidupnja)

diperbaiki sedikit menurut tjatatan naskah Hibrani (Kere).

(0.90) (Yer 48:31) (endetn: mengerang)

diperbaiki menurut tjatatan naskah Hibrani (Kere). Tertulis: "orang mengerang".

(0.81) (Yer 2:16) (endetn: Tahpanhes)

diperbaiki menurut tjatatan naskah Hibrani (Kere). Naskah Hibrani salah tulis.

(0.81) (Yer 6:25) (endetn: keluar)

"berdjalan", diperbaiki menurut tjatatan naskah Hibrani (Kere). Tertulis: "ia" (perempuan).

(0.81) (Yer 21:12) (endetn: (perbuatan2)mu)

diperbaiki menurut tjatatan naskah Hibrani (Kere). Tertulis: "(-)nja".

(0.81) (Yer 23:18) (endetn: (sabda)Nja)

diperbaiki menurut tjatatan naskah Hibrani (Kere). Tertulis: "(-)Ku".

(0.81) (Yer 50:8) (endetn: Ajuh)

diperbaiki menurut tjatatan naskah Hibrani (Kere) dan terdjemahan2 kuno. Tertulis: "mereka akan keluar".

(0.77) (Yer 32:12) (endetn: djual-beli)

diperbaiki sedikit menurut tjatatan naskah Hibrani (Kere). "(anak)", ditambahkan menurut beberapa naskah Hibrani, terdjemahan Syriah dan Junani.

(0.76) (Yer 3:19) (endetn: mereka)

(2X), diperbaiki menurut tjatatan naskah Hibrani (Kere), terdjemahan Latin (Vgl.) dan keterangan Jahudi (Targum). Tertulis: "kamu".

(0.76) (Yer 5:24) (endetn)

Satu huruf naskah Hibrani (dan) ditinggalkan menurut tjatatan naskah Hibrani (Kere) dan terdjemahan2 kuno.

(0.76) (Yer 31:38) (endetn: (akan datang))

ditambahkan menurut tjatatan naskah Hibrani (Kere) dan terdjemahan2 kuno.

(0.76) (Yer 50:8) (jerusalem: Keluarlah) Begitulah menurut catatan (kere) pada pinggir naskah Ibrani dan terjemahan-terjemahan kuno. Yang tertulis ialah: Mereka akan keluar.
(0.71) (Yer 4:5) (endetn)

Ditinggalkan bersama dengan terdjemahan Junani: "katakanlah".

(0.68) (Yer 14:1) (full: MENGENAI MUSIM KERING. )

Nas : Yer 14:1

Pasal ini membicarakan dampak-dampak merusak dari musim kering atas bangsa dan negeri itu. Allah mengirim bencana alam ini atas Yehuda pada tahun-tahun terakhir mereka karena ketidaksetiaan mereka kepada diri-Nya dan perjanjian-Nya (bd. Im 26:18-19; Ul 28:22-24). Bangsa itu telah menolak Allah -- sumber air hidup (Yer 2:13) -- dan kini mereka akan kehilangan persediaan air alami mereka juga.

(0.67) (Yer 6:29) (endetn: Embusan)

"supaja dimakan habis oleh api". Naskah Hibrani pakai kata jang tak dapat diartikan (embusan ter-engah2) lalu: "dari timah hitam mereka". Diperbaiki menurut tjatatan naskah Hibrani (Kere) dan terdjemahan Junani dan Latin (Vgl.).

(0.67) (Yer 51:43) (endetn: aku (3X))

diperbaiki menurut tjatatan naskah Hibrani (Kere) dan terdjemahan2 kuno. Tertulis: "kita".

(0.66) (Yer 48:21) (sh: Keangkuhan mengundang penghukuman Allah (Selasa, 22 Mei 2001))
Keangkuhan mengundang penghukuman Allah

Moab adalah bangsa yang besar dan disegani oleh bangsa- bangsa di sekitarnya. Nama besar, kekuatan, dan kekuasaan Moab telah membuat mereka mabuk kesombongan sehingga membesarkan diri di hadapan Allah dan sesamanya (26, 29, 42). Itulah yang mengundang penghukuman Allah (30). Secara drastis dan tragis penghukuman Allah mengubah Moab yang kaya, kuat, dan gagah menjadi Moab yang miskin, lemah, dan menderita, sehingga menjadi bahan tertawaan bangsa-bangsa lain.

Hukuman Allah bagi kesombongan sangat fatal, lengkap, dan tuntas (38-39). Tidak ada lagi kota-kota kebanggaan yang berdiri kokoh (21-24) sebab Allah telah mematahkan tanduk kekuatan Moab dan memecahkan lengan kekuasaannya (25). Mereka tidak akan lagi tinggal di kota layaknya orang beradab namun tinggal di bukit batu seperti orang tidak beradab (28). Anggur yang merupakan sumber devisa mereka dilenyapkan oleh Allah (33b). Sungai Nimrim, sumber air mereka pun dijadikan kering (34). Tentara kebanggaan mereka menjadi tidak berdaya (41). Tidak satu pun dari bangsa Moab yang akan luput dari malapetaka karena penghukuman Allah (43-46). Betapa mengerikan penghukuman akibat kesombongan sehingga membuat Yeremia meratap. Ratapan Yeremia juga merupakan berita peringatan kepada bangsa-bangsa lain.

Kehancuran Moab tidak hanya meliputi kehidupan perdagangan dan masyarakatnya namun juga kehidupan beragama, sehingga mengakibatkan perkabungan dan ratapan yang sangat dalam diri mereka (35-39). Namun Allah yang menghukum bangsa-bangsa lain adalah Allah yang juga mengasihi bangsa-bangsa lain, sebab Ialah Allah yang berkuasa atas semua yang ada di seluruh dunia. Kesombongan berdampak penghukuman yang sangat mengerikan karena merupakan sikap yang mengagungkan, memuliakan, menghargai, dan menggantungkan diri kepada apa pun dan siapa pun selain Allah. Allah tidak lagi diakui sebagai sumber dari segala kekayaan, kejayaan, dan kebesaran manusia.

Renungkan: Berhati-hatilah sebab tanpa kita sadari kesombongan ada di dalam hati kita. Ketika uang di rekening kita bertambah banyak, ketika karier dan usaha semakin mapan, benarkah kita masih sungguh-sungguh bergantung kepada Allah? Ataukah sebetulnya kita lebih bergantung kepada kekayaan dan jabatan kita?

(0.60) (Yer 48:18) (jerusalem: di atas kotoran) Ini menurut terjemahan Siria. Dalam naskah Ibrani tertulis: di dalam haus. Ini mungkin dapat diartikan sebagai: tanah yang haus, tanah kering
(0.50) (Yer 52:1) (sh: Kasih setia Allah (Jumat, 1 Juni 2001))
Kasih setia Allah

Kitab Yeremia ditutup dengan kisah runtuhnya Kerajaan Yehuda. Ini merupakan pengulangan dari II Raja-raja 24:18-25:30 dan Yeremia pasal 40 dan 41. Mengapa ada pengulangan?

Pasal 52 terdiri dari 4 bagian: kejatuhan Yerusalem dan penangkapan Zedekia (1-16), penghancuran Bait Allah (17-23), jumlah rakyat Yehuda yang ikut dalam pembuangan (24-30), dan pembebasan Yoyakhin (31-34). Menarik untuk diperhatikan bahwa dalam pasal-pasal sebelumnya, Yeremia menulis tentang dosa Yehuda dan penghukuman yang akan menimpa dengan kata-kata yang menyatakan emosinya. Namun dalam penutupan yang singkat ini, Yeremia memaparkan kisah kejatuhan Yerusalem, penghancuran Bait Allah, dan penangkapan Zedekia secara lugas dan terus terang. Nampaknya emosi dan perasaan Yeremia sudah kering, tidak ada lagi kesan mengerikan ketika membaca kisah ini. Tragedi dan penderitaan bangsa Yehuda seakan-akan sudah menjadi hal biasa. Tragedi dan penderitaan mereka sudah menjadi sejarah yang harus dipelajari oleh generasi Yehuda selanjutnya agar mereka tidak mengulangi kesalahan dan penderitaan yang sama. Jadi pemaparan kembali kehancuran Yehuda mempunyai tujuan untuk menyatakan kepada generasi muda Yehuda bahwa penghukuman Allah atas umat-Nya yang berdosa itu mengerikan dan menghancurkan kondisi sosial, ekonomi, maupun rohani mereka. Kengerian itu bukan suatu dongeng tapi kenyataan dan kepastian yang akan dialami jika mereka mengulangi kesalahan nenek moyangnya.

Namun mengapa pelepasan Yoyakhin dikisahkan setelah kisah kehancuran ini? Yoyakhin adalah raja Yehuda terakhir bukan Zedekia, sebab Zedekia menjadi raja karena diangkat oleh Yehuda. Kisah pelepasan Yoyakhin karena belaskasihan raja Babel memaparkan bahwa belaskasihan Allah atas umat-Nya adalah kenyataan dan kepastian juga.

Renungkan: Bagi umat Allah penghukuman Allah atas dosa-dosa yang mereka lakukan dan belaskasihan Allah kepada mereka sama-sama pasti. Dua hal itu merupakan 2 sisi mata uang logam yang akan selalu membayangi umat-Nya. Namun karena anugerah dan kasih setia-Nya begitu besar maka kata terakhir bagi umat-Nya adalah belaskasihan Allah atas mereka untuk selama-lamanya. Terpujilah Allah yang kita kenal dalam diri Yesus Kristus Tuhan kita.



TIP #13: Klik ikon untuk membuka halaman teks alkitab dalam format PDF. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA