(1.00) | (Yak 4:11) |
(ende) Bitjara djahat dan menghukum orang lain, itu melawan hukum Allah. Siapa berbuat demikian, memandang rendah hukum Allah. |
(0.87) | (1Tim 4:12) |
(ende: Usiamu jang muda) Diduga waktu itu umurnja kira-kira 35 tahun. |
(0.77) | (Rm 12:16) |
(bis: sesuaikanlah ... kedudukannya) sesuaikanlah ... kedudukannya: atau jangan menolak tugas-tugas yang rendah. |
(0.66) | (Luk 7:38) |
(ende) Maklumlah pada perdjamuan orang Jahudi biasa makan berbaring diatas divan-divan rendah keliling medja rendah pula, sambil bersandar pada lengan kiri dan kaki mengarah kebelakang. |
(0.62) | (Ef 4:9) |
(bis: tempat yang serendah-rendahnya di bumi ini) tempat yang serendah-rendahnya di bumi ini: atau tempat yang sangat rendah, yaitu bumi sendiri. |
(0.62) | (Yak 3:13) |
(ende) Siapa jang pandai dalam suatu lapangan, hendaknja ia bidjaksana dan rendah hati dalam perbuatan dan sikapnja. |
(0.62) | (1Ptr 5:3) |
(ende: Djangan....) Memerintah berarti melajani bawahan dengan rendah hati, dan tidak memperlakukan mereka sebagai hambanja. |
(0.62) | (Yoh 13:14) | (jerusalem: saling membasuh kakimu) Artinya: saling melayani dengan rendah hati dan kasih. |
(0.55) | (Mat 23:9) |
(ende: Bapa) Disini dimaksudkan sebagai gelar kehormatan. Murid-murid Jesus harus rendah hati, djangan gila-hormat seperti orang parisi. |
(0.55) | (Why 2:14) |
(ende: Balaam) ialah lambang nabi palsu. Disini dimaksudkan seorang pengandjur mazhab "Nikolai", jang rupanja sangat bebas dan rendah taraf kesusilaannja. |
(0.48) | (1Ptr 5:6) |
(ende: Tundukkanlah....) Orang kristen hendaknja taat dengan rendah hati kepada perintah-perintah Allah. Dan djika tiba waktunja, kerendahan hati itu akan dibalas oleh Tuhan. |
(0.46) | (Ibr 10:29) |
(full: MENGINJAK-INJAK ANAK ALLAH.
) Nas : Ibr 10:29 Berbuat dosa terus-menerus dengan sadar setelah menerima pengetahuan mengenai kebenaran (ayat Ibr 10:26) berarti
|
(0.45) | (Mat 11:25) |
(ende: Hal-hal itu) jakni rahasia-rahasia (nilai-nilai dan kebidjaksanaan) Keradjaan Allah. "Orang-orang ketjil", jaitu orang biasa dan rendah kedudukannja, jang rendah hati pula, menaruh roh kemiskinan, jang berdukatjita, jang lembut hati, dan golongan-golongan lain jang disebut berbahagia dalam Mat 5:2-11. |
(0.45) | (Yak 1:9) |
(full: SAUDARA YANG BERADA DALAM KEADAAN YANG RENDAH ... DAN ORANG KAYA.
) Nas : Yak 1:9-10 Lihat art. KEKAYAAN DAN KEMISKINAN. |
(0.41) | (Luk 17:2) |
(ende: Jang terketjil) "Orang ketjil" dalam Indjil lazim berarti orang miskin dan jang rendah kedudukannja. Mereka biasa diabaikan orang, tetapi djustru merekalah jang dipanggil untuk masuk keradjaan Allah. Bdl. Mat 5:2. |
(0.41) | (Why 12:7) |
(ende: Didalam surga) Bukan disurga jang dibajangkan sebagai tempat dimana kemuliaan Allah nampak dan tempat para orang sutji, melainkan suatu petala angkasa jang lebih rendah, jang dibajangkan sebagai tempat tinggal roh-roh jang djahat. |
(0.41) | (Yak 1:9) | (jerusalem) Orang kaya tidak turut ditinggikan bersama dengan orang rendah dan miskin, 1Sa 2:7-8; Maz 72:4,12; 113:7-9; Luk 1:52 bdk Zef 2:3, kecuali kalau merendahkan diri. |
(0.40) | (Mrk 12:1) |
(full: PERUMPAMAAN PENGGARAP KEBUN ANGGUR.
) Nas : Mr 12:1 Perumpamaan ini menunjukkan kesalahan bangsa Israel. Mereka telah menjadikan Kerajaan Allah sebagai milik pribadi, memandang rendah pada Firman-Nya, dan menolak menaati Putera-Nya, yaitu Yesus Kristus. Gereja dewasa ini menunjukkan sikap yang sama seperti penggarap tanah yang jahat itu bilamana mereka menolak Firman Kristus dan para utusan-Nya yang sejati lalu mendirikan gereja menurut pikiran mereka sendiri. |
(0.37) | (Flp 2:3) |
(full: DENGAN RENDAH HATI.
) Nas : Fili 2:3 Karena umat manusia yang telah jatuh dalam dosa berpembawaan egosentris, maka dunia kurang menghormati sifat rendah hati. Akan tetapi, Alkitab, yang berisi pandangan yang berpusat kepada Allah dalam hal umat manusia dan keselamatan, sangat mementingkan sifat rendah hati.
|
(0.36) | (Mat 7:1) |
(sh: Jadilah saudara, bukan hakim sesamamu! (Kamis, 13 Januari 2005)) Jadilah saudara, bukan hakim sesamamu!Tuhan Yesus tidak saja mengajar para pengikut-Nya tentang relasi dengan Allah dan sikap terhadap harta. Ia ingin para murid-Nya memiliki relasi yang benar dengan sesamanya. Tuhan Yesus melarang kita menghakimi (ayat 1). Maksud Tuhan bukan berarti kita tidak usah memedulikan kesalahan orang lain dan membiarkan ia hidup dalam kesalahan. Ia juga tidak bermaksud bahwa Allah melarang adanya lembaga peradilan. Maksud Tuhan, kita tidak boleh menghakimi dengan menggunakan ukuran yang keras dan tidak bertujuan untuk memulihkan. Ia juga melarang kita menghakimi dengan standar ganda: ukuran yang lunak dan rendah untuk diri sendiri, ukuran yang keras dan terlalu tinggi untuk orang lain (ayat 3-4). Ayat 5 jelas menunjukkan bahwa kita perlu menggunakan kapasitas penilaian kita dengan baik, asal tidak munafik. Tuhan Yesus juga realistis tentang keinginan baik kita dalam membangun relasi dengan sesama. Bila tadi Ia menentang orang yang terlalu membesarkan masalah orang akibat mengenakan standar terlalu berat, kini Ia menentang orang yang terlalu menganggap enteng masalah sebab menggunakan ukuran yang terlalu rendah. Tuhan keras sekali menyebut bahwa ada orang yang bagaikan anjing atau babi (ayat 6) keduanya menekankan kondisi najis dan bebal yang tidak responsif kepada-Nya. Penggunaan standar ganda sering kita jumpai masa kini, baik dalam masyarakat luas maupun dalam kalangan gereja. Entah kita cenderung meringankan kesalahan diri sendiri dan memberatkan kesalahan orang lain, atau kita menilai orang dengan memandang kedudukannya. Keduanya tidak Tuhan perkenan atau izinkan. Tuhan Yesus ingin agar kita bertindak sebagai saudara terhadap sesama kita, bukan menjadi hakim apalagi algojo. Responsku: Aku harus menjadikan sifat dan sikap Allah mengujud penuh dalam sikapku terhadap sesamaku. |