(0.40) |
(Kis
7:54)
|
(sh: Berani mengatakan yang benar dan menyatakan yang salah (Selasa, 8 Juni 1999)) Berani mengatakan yang benar dan menyatakan yang salah
Banyak orang tidak mau memberikan peringatan apalagi mengatakan
kesalahan mereka, demi menyenangkan orang lain. Alasannya karena
menegur orang lain mengandung risiko (ay. 54). Tetapi Stefanus,
dalam kesaksiannya, telah mengingatkan mereka akan
pekerjaan-pekerjaan yang telah Allah lakukan kepada nenek moyang
mereka, sekaligus menyatakan ketidaktaatan mereka. Untuk kesekian
kalinya, perkataan Stefanus membangkitkan amarah anggota-anggota
Mahkamah Agama yang mendengarkan.
Penuh dengan Roh Kudus.
Ketika seseorang berani mengatakan yang benar dan menyatakan yang
salah, maka akan timbul reaksi marah dan berontak. Stefanus
mengalaminya. Setelah Stefanus berkhotbah, orang-orang yang
mendengar langsung menyeretnya keluar dan melemparinya dengan
batu. Alkitab mengatakan bahwa ketika itu Stefanus dipenuhi Roh
Kudus, maka dalam keadaan sulit ia tetap berserah kepada Tuhan
dan berdoa mohon pengampunan bagi orang-orang yang berbuat jahat
kepadanya. Sikap Stefanus ini mengingatkan kita kepada sikap
Yesus ketika menghadapi penderitaan. Ketika itu Yesus juga
mendoakan orang-orang yang menganiaya-Nya. Teladan Yesus nyata
dalam hidup Stefanus yang berani menderita demi kebenaran.
|