Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 54 ayat untuk melakukan pula AND book:[1 TO 39] AND book:2 (0.004 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 3 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Kel 40:31) (ende)

Selaku perantara Musa sendiri djuga mendjalankan tugas keimanan. Tetapi ada pula jang berpendapat, bahwa nama Musa baru kemudian disusulkan.

(0.98) (Kel 16:9) (sh: Percaya dan harta (Kamis, 8 September 2005))
Percaya dan harta

Percaya dan harta Banyak orang merasa khawatir akan kehidupannya. Khawatir sebenarnya menunjukkan ketidakpercayaan kita kepada Tuhan. Entah kita merasa Tuhan tidak mengerti dan tidak peduli akan kebutuhan kita, atau bahkan kita tidak yakin Dia mampu menolong kita. Akibatnya, kita tidak mampu taat kepada firman-Nya.

Kondisi seperti itu yang dihadapi oleh umat Israel. Ketika mereka bersungut-sungut karena kekurangan makanan, Allah menjawab mereka dalam kepedulian dan kemaha-kuasaan-Nya (ayat 12-14). Ia menyediakan manna yang langsung dikirim-Nya dari langit. Ia secara ajaib memelihara mereka. Allah mengirimkan pula burung puyuh agar mereka bisa menikmati daging. Allah memakai alam mencukupi kebutuhan umat-Nya. Tindakan Allah ini menunjukkan kesetiaan sekaligus kemahakuasaan-Nya terhadap umat yang berseru kepada-Nya. Seharusnya mereka percaya kepada Allah. Namun, umat Israel tidak sepenuhnya percaya akan pemeli-haraan Tuhan. Itu membuat mereka khawatir tentang kebutuhan jasmani mereka. Akibatnya mereka tidak taat ketika diperintahkan untuk hanya mengumpulkan manna sesuai kebutuhan keluarga mereka (ayat 19-20).

Pernyataan iman kita terbukti melalui sikap dan tindakan nyata kita. Tidak cukup hanya mengaku percaya bahwa Allah Mahakuasa dan Mahakasih. Ungkapan kepercayaan tersebut seringkali hanya di bibir saja sebab tatkala diperhadapkan masalah, kita memilih menyelesaikannya dengan kekuatan sendiri. Hal itu membuktikan bahwa sebenarnya kita meragukan Allah. Cara kita mendapatkan nafkah dan bagaimana kita menggunakannya adalah ungkapan iman kita sesunguhnya. Kekhawatiran dan keserakahan adalah tanda ketidakpercayaan. Kepercayaan akan terwujud dalam kesahajaan, kemurahan terhadap sesama, serta ucapan syukur yang berlimpah.

Renungkan: Percaya sejati selalu mewujudkan ketaatan melakukan firman Tuhan.

(0.98) (Kel 31:1) (sh: Karunia Roh untuk memuliakan Tuhan (Minggu, 14 September 1997))
Karunia Roh untuk memuliakan Tuhan

Karunia Roh untuk memuliakan Tuhan
Pekerjaan Tuhan tidak boleh dititipkan kepada sembarang orang. Semua jenis pelayanan, baik yang langsung bersifat rohani maupun yang bersifat praktis, merupakan panggilan dari Tuhan. Bezaleel dan Aholiab dipanggil Tuhan untuk suatu tugas yang mulia, yakni untuk membuat alat dan perabot yang akan dipakai untuk ibadah umat Israel dalam Kemah Pertemuan. Agar mereka dapat melakukan tugas mulia itu, Allah memenuhi Bezaleel dengan Roh Kudus, dengan keahlian dan pengertian. Karunia Roh Kudus yang Bezaleel terima ialah karunia keahlian kesenian pahat yang berguna untuk pembangunan Kemah Ibadah itu. Keahlian seni dan apa yang mereka kerjakan, bukan sekadar kemampuan dan kehendak manusia, melainkan sesuai dengan segala apa yang Tuhan sendiri inginkan dan perintahkan (ayat 6). Dengan karunia dari Tuhan itu, tim tersebut menghasilkan tempat ibadah yang sungguh di padang gurun.

Karunia khusus, tugas istimewa. Dalam Gereja Tuhan, tiap orang percaya diberikan karunia Roh Kudus (1Kor. 12:7). Karunia dari Tuhan itu bisa berbentuk karunia supernatural seperti berbuat mukjizat, atau yang berkaitan dengan keahlian atau bakat seperti mengajar atau ukir mengukir. Meski berbeda dan cenderung dinilai berbeda pula oleh manusia, tetapi oleh Tuhan semua sama pentingnya. Apakah Anda berbakat untuk mengajar, menjahit, bernyanyi, membangun, mendoakan, mengunjungi, dlsb., lakukanlah untuk Tuhan dan demi pewujudan kemuliaan-Nya dalam Gereja-Nya. Pakai jangan tahan atau sembunyikan karunia Roh yang dikaruniakan-Nya itu (Rm. 12:4-8).

Renungkan: Tidak ada hal yang lebih menghambat kemajuan pekerjaan Tuhan daripada dua hal ini: 1) Orang yang beranggapan bahwa kemampuannya tidak berarti, 2) orang yang beranggapan dia saja yang paling penting.

Doa: Pakailah tanganku, ya Tuhan, pakailah hidupku. Biarlah segala bakat dan keahlian yang ku terima dari Roh Kudus dipakai hanya untuk kemuliaanMu.

(0.93) (Kel 13:13) (ende)

Kemudian keledai tidak digolongkan binatang-binatang jang halal, sehingga tidak boleh pula dikorbankan (Ima 11:3; 22:19; Bil 18:15). Hukum keras-keras melarang korban kanak-kanak (lihat Kej 22:13 tjatatan).

(0.90) (Kel 2:10) (ende)

Nama "Musa" (hibr: "Mosjeh") kiranja berasal dari bahasa Mesir, seperti dapat diperkirakan pula dari ajat ini. Artinja: anak, Putera (bandingkan dengan nama-nama radja Mesir: Tutmoses, Ahmoses). Selain itu teks memberikan arti hibrani berpangkal pada kata hibrani "masjak" = menarik (dari air). Ialah jang pertama-tama diselamatkan dari kekuasaan Mesir. Adalah tugasnja pula, menjelamatkan seluruh umat Israel dengan menjeberangi air-laut.

Disini Musa masih nampak sebagai seseorang jang terdorong perasaan manusiawi belaskasihan dan kemarahan. Tetapi umat Israel sendiri sudah begitu lemah sikap-semangatnja, sehingga hanja takut sadja, kalau-kalau tindakan-tindakan Musa malahan mengakibatkan penindasan jang lebih kedjam lagi.

(0.90) (Kel 35:1) (ende)

Fasal-fasal berikutnja mentjeritakan pelaksanaan tugas-tugas jang tertjantum dalam fasal melakukan+pula+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A2&tab=notes" ver="ende">25-31(Kel 25:1-31:18). Dapat dikatakan: merupakan ulangannja, ketjuali bahwa ada beberapa perubahan ketjil.

Dalam terdjemahan junani Septuaginta fasal-fasal ini tidak disalin oleh penterdjemah jang sama seperti fasal melakukan+pula+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A2&tab=notes" ver="ende">25-31(Kel 25:1-31:18), lagi pula agak banjak menjimpang dari teks hibrani, jang ada pada kita. Mungkin sekali penterdjemah menggunakan teks hibrani jang lain. Seperti peraturan-peraturan ibadat dalam Kel 31:12-17 berachir dengan hukum Sabbat, begitu pula disini Sabbat mendapat tempatnja, tetapi pada permulaan (lihat Kel 31:12 tjatatan).

(0.89) (Kel 6:6) (ende: Membebaskan)

(hibr. "ga'al"): sebetulnja: membeli kembali apa jang telah didjualnja sendiri; pula: menebus sesuatu (orang atau barang) dari keadaan tidak bebas. Istilah ini digunakan djuga untuk pembebasan Israel dari pembuangan. Dengan mengulurkan TanganKu": bagaikan seorang jang siap-siap untuk memukul.

(0.89) (Kel 23:11) (ende)

Peraturan ini ada hubungannja dengan hukum Sabbat (aj. melakukan+pula+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A2&tab=notes" ver="ende">12)(Kel 23:12). Alasan sosial, jang mungkin sekali mendjadi dasar semula dari perajaan Sabbat, disini ditekankan (lihat Kel 20:8 tjatatan, dan Kel 21:1-4).

Seperti waktu, demikian pula tanah adalah kurnia Tuhan. Milik jang berupa tanah tidak boleh membahajakan kesatuan masjarakat Israel.

(0.89) (Kel 33:3) (ende)

Tuhan lebih suka agak mendjauhkan Diri dari UmatNja, daripada terus-menerus harus menjiksanja karena ketidak-pertjajaannja. Semakin erat Tuhan mendekati, semakin banjak Rahmat jang ditjurahkanNja, semakin berat pula wadjib manusia mendengarkan Tuhan, dan semakin besar kesalahannja kalau ia menentang Kehendak dan Rahmat Tuhan.

(0.87) (Kel 4:16) (ende)

Harun akan mendjadi instrumen Musa dalam menjampaikan perintah Tuhan kepada UmatNja dengan tjara jang amat djelas lagi mejakinkan. Hubungan antara Musa dan Harun dibandingkan dengan hubungan antara Tuhan sendiri dan para Nabi jang terpilih olehnja. Nabi pula adalah alat Tuhan, untuk menjampaikan sabda jang diilhamkanNja kepada umatNja dengan bahasa jang mudah dimengerti, atas nama Tuhan. Begitu pula disini Musa, jang setjara langsung menerima tugasnja dari Tuhan, dapat dikatakan, seakan-akan bertindak "seperti Tuhan" terhadap Harun. Harun menerima pesan-pesan dari Musa, dan atas nama Musa harus menjampaikannja kepada umat Israel (Lihat djuga Kel 7:1).

Dalam ajat-ajat ini bukan Harun, melainkan Musalah jang membuat tanda-tanda sebagai bukti, bahwa kewibawaannja berasal dari Tuhan. (Lihat djuga tjatatan pada Kel 7:9). Mungkin djuga pengarang sutji disini sudah membajangkan tugas-kewadjiban para Imam Levita keturunan Harun dikemudian hari, sebagai pewarta-pewarta sabda-sabda Musa, jakni Hukum Musa.

(0.87) (Kel 24:1) (ende)

Perdjandjian dengan Jahwe harus dirajakan pula dengan upatjara ibadat besar-besaran. Darah korban jang ditjurahkan, dituangkan diatas mezbah dan dipertjikkan diatas umat.

Darah merupakan sumber kehidupan. (Ima 17:14).

Demikianlah dilambangkan adanja pertalian jang hidup, sematjam hubungan darah, antara Tuhan (dilambangkan dengan mezbah) dan umatNja (aj. melakukan+pula+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A2&tab=notes" ver="ende">3-8(Kel 24:3-8); tradisi E).

Sesudah itu diadakan perdjamuan ditempat sutji. Para peserta menganggap Tuhan hadir disitu. Ini pula mendjadi lambang persatuan antara Tuhan dan bangsaNja (aj. melakukan+pula+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A2&tab=notes" ver="ende">9-11(Kel 24:9-11): tradisi J.).

Pada upatjara resmi ini djuga Hukum Perdjandjian dipermaklumkan dan diterima oleh umat.

Tema Perdjandjian ini diulang-ulangi pada segala tahap-tahap penting sedjarah Keselamatan (terutama menurut tradisi P.). Pembaharuan-pembaharuan Perdjandjian dikemudian hari (Ula 27:2-10; Yos 24:14-28) bertudjuan memperdalam kesadaran, bahwa Israel bersatu dengan Jahwe.

Menurut Kel 6:23 Nadab dan Abihu adalah putera-putera Harun.

(0.87) (Kel 28:1) (ende)

Disini kita menjaksikan timbulnja imamat jang baru, berlainan dengan fungsi imamat dalam masjarakat suku-suku. Dalam masjarakat itu biasanja kepala suku atau orang jang paling tualah jang bertindak selaku wakil masjarakat, menghadap Tuhan atas namanja, dan mempersembahkan korban. Kesatuan religieus Israel jang baru, mengatasi perbatasan suku-suku, dan membutuhkan lembaga imamat jang mewakili kesatuan tersebut dalam tempat sutji milik seluruh umat.

Selain itu Israel memang bukan masjarakat atau persekutuan kodrati semata-mata, tetapi umat jang terkumpulkan karena Perwahjuan dan Rahmat Jahwe sendiri mendjadi Bangsa jang sutji (lihat: Kel 19:6 tjatatan). Maka dari itu imamat baru ini pula tertanda Rahmat kemurahan tuhan. Mereka sendiri, jang mewakili Bangsa terpilih dihadirat Tuhan, merupakan golongan jang terpilih oleh Tuhan sendiri. Tugas kewadjiban mereka berdasarkan panggilan Tuhan. Oleh karena itu mereka djuga dinobatkan mendjadi imam, artinja: pribadi dan hidup mereka seutuhnja disutjikan kepada Tuhan dan disendirikan dari apapun jang bersifat profan. Ini ternjata pula dari pakaian mereka jang sangat chas.

(0.87) (Kel 6:2) (ende)

Disini ditjeriterakan panggilan Musa menurut tradisi P. Dalam tradisi ini amat menarik perhatian kata-kata: "Aku ini Jahwe" (lihat djuga aj. melakukan+pula+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A2&tab=notes" ver="ende">6,7,8,29 (Kel 6:6,7,8,29) dan fasal (Kel 7:5) dan bandingkan dengan Ima 18; 19; 20; 22); dll.). Demikian pula dalam kesusasteraan sekitar masa pembuangan: bagian kedua dari Jes. dan Jehesk. tuhan membuktikan hadirNja dengan karja-karjaNja.

(0.87) (Kel 10:22) (ende)

Kegelapan ini tidak diterangkan lebih landjut. Taufan dipadang pasir jang membawa banjak pasir kadang-kadang dapat menjebabkan kegelapan. Tetapi kegelapan ini dapat pula mempunjai sebab-sebab lain. Jang terutama dimaksudkan penulis ialah: bahwa kegelapan itu menandakan bentjana. Adapun dalam Kitab S. kegelapan kerapkali berarti, bahwa Tuhan menjembunjikan dan mendjauhkan Diri, sedangkan terang melambangkan hadirnja Tuhan jang menjelamatkan (Bandingkan dengan ajat melakukan+pula+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A2&tab=notes" ver="ende">23)(Kel 10:23)

(0.87) (Kel 20:3) (ende)

Kejakinan umat Israel, bahwa hanja ada satu tuhan, terutama berdasarkan pengalaman Perwahjuan tuhan. Paham perihal ini lambat-laun akan semakin mendalam.Sungguhpun begitu Israel masih sering djuga tertarik politeisme.

Mengikuti S. Augustinus, Geredja latin pun pula geredja Lutheran memandang aj. melakukan+pula+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A2&tab=notes" ver="ende">3-6(Kel 20:3-6) sebagai perintah pertama. Perintah ini berkenan dengan ibadat (kultus) dan aj. melakukan+pula+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A2&tab=notes" ver="ende">4-6(Kel 20:4-6) dapat dianggap sebagai keterangan lebih konkrit dari aj.3(Kel 20:3).

(0.87) (Kel 12:43) (jerusalem) Ayat-ayat ini menetapkan syarat-syarat yang harus dipenuhi orang asing (bukan aseli Ibrani)yang ingin turut makan perjamuan (domba) Paskah. Ditetapkan pula bagaimana anak domba Paskah harus disediakan. Peraturan-peraturan ini melengkapi tata upacara dari tradisi para Imam, Kel 12:3-11. Orang Israel dianggap penduduk negeri yang aseli, bdk Kel 12:48, seolah-olah Israellah penduduk aseli negeri Kanaan. Paskah yang disebut dalam Kel 12:43 ialah anak domba paskah, bukannya perayaan.
(0.87) (Kel 31:18) (jerusalem) Ayat ini bersangkutan dengan Kel 24:12-15 dan melanjutkan kisah tua yang terputus oleh sisipan besar yang berasal dari tradisi Para Imam. - Kedua loh itu ditulis dengan Dekalog dan karenanya disebut "loh-loh kesaksian" (terj: loh hukum), Kel 25:16+. yang memuat syarat-syarat perjanjian. Begitu pula perjanjian-perjanjian di kawasan timur dahulu ditulis pada papan-papan batu atau tiang-tiang, lalu disimpan dalam salah satu kuil.
(0.86) (Kel 13:1) (ende)

Ajat-ajat ini mempersiapkan ajat. melakukan+pula+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A2&tab=notes" ver="ende">11-16 (Kel 13:11-16). Wadjib mengorbankan anak sulung tidak dari semula berhubungan dengan pesta Paskah. Maksudnja: mengakui Allah sebagai Tuhan segala sesuatu jang hidup, dan memohon berkatNja atas hidup didunia ini, pun pula meminta kesuburan. Dalam hal ini ada persamaannja dengan pesta-pesta roti-roti tidak beragi. Bahwa sementara itu orang teringat akan anak-anak sulung Mesir jang binasa, sedangkan anak-anak sulung Israel diselamatkan, tidak sukar difahami. (Lihat Kel 11:5 tjatatan; dan Bil 3:13; 8:17). Demikianlah peraturan ini dimasukkan dalam rangka perajaan Paskah.

(0.86) (Kel 24:12) (ende)

Ini suatu tradisi jang berlainan dengan aj. melakukan+pula+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A2&tab=notes" ver="ende">9 (Kel 24:9) jang menjebutkan bahwa Musa telah mendaki gunung. Ketika itu dokumen-dokumen penting dipahat dalam batu, misalnja di Mesopotamia (Kitab hukum Hammurabi) dan di Mesir.

Hukum dianugerahkan atas nama Tuhan. Tradisi merumuskan ini setjara konkrit: Tuhan sendiri memberikan loh batu kepada Musa, memuat Hukum (lihat Kel 31:18; 32:16; 34:1 dsl.). Hukum mentjantum kesepuluh perintah (Ula 4:13; 5:22). Sebelum tuhan menulis firman-firmanNja menggunakan Musa, seperti Ia bersabda pula dengan perantaraannja (lihat aj. melakukan+pula+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A2&tab=notes" ver="ende">4 (Kel 24:4) dan Kel 34:28).

(0.86) (Kel 25:10) (ende)

Peti Perdjandjian menandakan hadirnja Tuhan sendiri (lihat ajat melakukan+pula+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A2&tab=notes" ver="ende">22) (Kel 25:22). Kemah-Perdjandjian atau "Kemah Pertemuan" tempat kediamanNja. Demikianlah Jahwe dimanapun djuga berada ditengah-tengah umatNja. Peti Perdjandjian djuga mendjadi pusat pertemuan keagamaan, mendjamin kesatuan suku- suku dan mendjadi lambang perdjuangan melawan bangsa-bangsa asing. Dalam perdjuangan ini Tuhan sendiri memimpin Israel (Bil 14:44).

Sehasta kira-kira sama dengan setengah meter. Dalam Kemah sutji terdapat pula benda-benda, jang diluar lingkungan bangsa Israel termasuk perlengkapan tempat-tempat sutji.



TIP #30: Klik ikon pada popup untuk memperkecil ukuran huruf, ikon pada popup untuk memperbesar ukuran huruf. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA