Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 8 dari 8 ayat untuk melakukan pekerjaan AND book:[1 TO 39] AND book:24 (0.005 detik)
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Yer 17:19) (sh: Terbaik di antara yang baik (Selasa, 26 September 2000))
Terbaik di antara yang baik

Terbaik di antara yang baik. Bila dibandingkan dengan dosa-dosa lain yang dilakukan oleh Yehuda, mengapa Allah memerintahkan Yeremia memfokuskan khotbahnya pada masalah pengudusan hari Sabat? Sudah pasti penyembahan berhala yang dilakukan oleh bangsa Yehuda jauh lebih buruk dibandingkan dengan membawa barang-barang pada hari Sabat. Juga sudah pasti bahwa masalah kebobrokan moral bangsa Yehuda jauh lebih serius dibandingkan dengan melakukan suatu pekerjaan di hari Sabat. Namun khotbah Yeremia tentang pengudusan hari Sabat dan janji berkat yang akan Allah berikan kepada bangsa Yehuda jika mereka taat kepada Allah (24-26), merupakan sebuah ujian. Jika bangsa Yehuda memprioritaskan Allah pada hari Sabat, mereka juga akan memprioritaskan Allah di dalam kehidupan mereka sehari-hari. Kegagalan mereka untuk memuliakan dan menghormati Allah pada hari yang sudah ditetapkan, merupakan bukti bahwa seluruh nilai-nilai yang mereka pegang adalah nilai-nilai yang tidak berdasarkan pada kebenaran Allah.

Kristen masa kini pun harus memberikan prioritas pertama untuk beribadah ke gereja pada hari Minggu serta menguduskannya dan untuk mempunyai waktu bersekutu dengan-Nya secara pribadi melalui doa dan perenungan firman-Nya. Ketika kita memberikan prioritas pertama bagi Allah, maka bidang-bidang lain akan mengikutinya.

Namun mengkhususkan dan menguduskan hari Minggu bukanlah keputusan yang mudah dan sepele bagi Kristen yang hidup di kota besar, terlebih bagi mereka yang sudah menikah dan berkeluarga. Hari Senin hingga Jumat mereka disibukkan urusan pekerjaan dan kantor hingga larut malam. Hari Sabtu biasanya digunakan untuk ke bengkel, atau memperbaiki peralatan atau perabotan rumah yang rusak. Satu-satunya hari yang tersisa bagi keluarga untuk berkumpul dan bercengkerama hanyalah hari Minggu. Kristen di kota besar sering diperhadapkan pada pilihan yang sulit yaitu memilih yang terbaik dari yang baik.

Renungkan: Berkumpul bersama keluarga maupun menguduskan hari Minggu adalah kewajiban dan pelayanan yang harus ditunaikan dengan sungguh. Karena itu tidak ada pilihan lain selain mengurangi aktivitas di hari biasa untuk berkumpul bersama keluarga sehingga dapat memprioritaskan Allah di hari Sabat-Nya.

(0.98) (Yer 18:18) (jerusalem: sebab imam....) Maksud keterangan lawan-lawan Yeremia ini ialah: tugas dan pekerjaan biasa ketiga macam pemimpin rohani, yaitu imam, nabi dan orang bijaksana, tidak berhenti oleh karena seorang pengacau seperti Yeremia tampil ke depan.
(0.98) (Yer 18:1) (jerusalem) Menurut Yer 18:12 perumpamaan berupa perbuatan ini diadakan Yeremia sebelum malapetaka itu terjadi, jadi sebelum th 598.Nabi-nabi dahulu, misalnya Samuel, 1Sa 15:27-28, Ahia dari Silo, 1Ra 11:29-33 (dan nabi gadungan Zedekia), 1Ra 22:11-12) sudah menguatkan nubuat-nubuat mereka dengan perbuatan berupa lambang. Pikiran yang melatarbelakangi tindakan-tindakan semacam itu bukanlah bahwa dengan jalan itu perkataan lebih mengesan di hati para pendengar, tetapi keyakinan bahwa tindakan-tindakan itu benar-benar kuat dan berdaya untuk melaksanakan apa yang dilambangkan. Setelah lambang diadakan pasti akan terjadi apa yang diibaratkan. nabi-nabi besarpun kadang-kadang mengadakan lambang berupa perbuatan. Seluruh pekabaran nabi Hosea terkait pada suatu pengalaman pribadi, yaitu perkawinannya, Hos 1-3. Yesaya jarang memakai sarana itu, namun iapun mengenalnya, Yes 20 dan nama anak-anaknya merupakan nubuat dan lambang, Yes 7:3 (bdk Yes 10:21); Yes 8:1-4; 8:18; bdk Yes 1:26+. Nabi Yeremia sering melakukan hal yang merupakan lambang dan iapun menjelaskan artinya: dahan pohon badam dan periuk, Yer 1:11-14 ikat pinggang yang disembunyikan di tepi sungai Efrat, Yer 13:1-11 (walaupun barangkali hanya terjadi dalam sebuah penglihatan); pekerjaan tukang periuk, Yer 18:1-12; buli-buli yang pecah, Yer 18:19; keranjang-keranjang buah ara, Yer 24:1-10 memikul kuk, Yer 27:1-28:17; pembelian sebidang tanah, Yer 32:1-44. Boleh ditambah lagi bahwa kehidupan nabi Yeremia sendiri sebuah lambang pula, Yer 16:1-8, dan bahwa penderitaannya (meskipun nabi Yeremia sendiri tidak menjelaskannya) melambangkan kemalangan umat yang dihukum, sehingga Yeremia juga menjadi pra-lambang Hamba Tuhan, bdk Yes 42:1+. Nabi Yehezkiel kemudian melakukan juga berbagai perbuatan yang menjadi lambang dan nubuat: batu bata yang melambangkan pengepungan kota Yerusalem, Yer 4:1-3; makanan yang terbatas, Yer 4:9-17; rambut-rambut yang dipotong-potong dan diserak-serakkan, Yer 18:5; kuali yang berkarat, Yer 24:3-10; kedua batang kayu, Yeh 37:15-28. Sama seperti yang dilakukan nabi Hosea demikianpun nabi Yehezkiel mengartikan pengalamannya sebagai lambang: penyakitnya, Yer 4:4-8; kematian isterinya, Yeh 24:15-24' kebisuannya serta penyembuhannya, Yeh 24:27; 33:22. Dalam Perjanjian Baru juga masih terdapat tindakan yang merupakan lambang dan nubuat: Pohon ara yang dikutuk Yesus, Mat 21:18-19 dsj; nabi Agabus yang mengikat tangan dan kakinya dengan ikat pinggang Paulus, Kis 21:10-14.
(0.83) (Yer 18:1) (sh: Tukang periuk Illahi (Rabu, 27 September 2000))
Tukang periuk Illahi

Tukang periuk Illahi. Yeremia diutus pergi ke tukang periuk dan memperhatikan bagaimana ia bekerja. Ketika bejana yang sedang dibentuknya rusak atau mempunyai cacat, bejana tersebut dihancurkan menjadi tanah liat kembali, kemudian dibentuk ulang agar menjadi bejana yang lebih baik (1-4). Allah memberitahukan Yeremia bahwa Ia akan bertindak terhadap Yehuda seperti tukang periuk itu terhadap bejana tanah liatnya. Ia akan membentuk bangsa Yehuda terus-menerus melalui penghukuman dan pembaharuan, hingga menjadi bangsa pilihan sesuai kehendak-Nya (5-10). Yeremia segera mewartakan berita ini kepada seluruh Yehuda dan mendesak mereka untuk bertobat. Namun bangsa Yehuda bersikeras bahwa semua sudah terlambat dan tetap tidak mau mengubah jalannya (11-12).

Alam secara konsisten mengikuti pola kehidupan yang sudah ditentukan Allah (14). Namun bangsa Yehuda telah meninggalkan pola kehidupan yang sudah Allah sediakan bagi mereka. Bangsa Yehuda seperti bejana tanah liat yang rusak sehingga harus dihancurkan ( 16-17), untuk kemudian dibentuk dan diperbaharui lagi menjadi bangsa yang sesuai rencana-Nya. Berita yang Allah komunikasikan melalui gambaran pekerjaan tukang periuk bukanlah semata-mata berita tentang kedaulatan Allah namun berita tentang anugerah Allah. Sekalipun umat-Nya membangkang terhadap 'tukang periuk' Illahi namun Allah tetap sudi mengulangi pekerjaan dari awal dan membentuk kembali bangsa pilihan-Nya menjadi periuk yang baik yang sudah Ia rencanakan sejak semula. Bangsa Yehuda yang tetap memberontak kepada Allah dan terlalu terlambat meninggalkan jalannya yang sesat, akan mengalami penderitaan dan penghancuran ketika Babel menyerang. Mereka yang selamat dari penyerangan Babel menjadi 'tanah liat' yang siap dibentuk kembali di tangan-Nya.

Renungkan: Sampai kini pun Allah masih menjadi tukang periuk Illahi bagi kehidupan kita. Ia bekerja melalui berbagai peristiwa yang menyakitkan, menyedihkan, dan menyesakkan, agar terus membentuk kita menjadi bejana indah yang sesuai dengan maksud-Nya. Kita harus senantiasa melembutkan dan tidak mengeraskan hati ketika ditegur karena dosa-dosa kita, sehingga Dia dapat bekerja di dalam diri kita dan menjadikan kita indah pada waktunya.

(0.82) (Yer 18:2) (full: RUMAH TUKANG PERIUK. )

Nas : Yer 18:2

Yeremia diperintahkan untuk pergi ke rumah tukang periuk untuk menyaksikan pembuatan sebuah periuk dari tanah liat. Karena periuk itu tidak sesuai dengan maksud tukangnya, maka ia harus membentuknya kembali menjadi sesuatu yang lain daripada yang semula direncanakannya. Perumpamaan ini mengandung beberapa prinsip penting untuk pekerjaan Allah dalam kehidupan kita.

  1. 1) Penyerahan kita kepada Allah selaku Yang membentuk baik watak maupun pelayanan kita kepada-Nya untuk sebagian besar menentukan apa yang dapat dibuat-Nya dengan kita.
  2. 2) Kurangnya komitmen yang sungguh-sungguh kepada Allah dapat menghalangi maksud semula Allah bagi kita (bd. ayat Yer 18:10).
  3. 3) Allah tetap bebas untuk mengubah rencana-rencana-Nya bagi kehidupan kita. Jikalau Ia telah merencanakan kebaikan dan berkat bagi kita dan kita memberontak kepada-Nya, maka Ia dapat membentuk kita menjadi periuk untuk dibinasakan (ayat Yer 18:7-11; bd. Yer 19:10-11; Rom 9:22); pada pihak lain, jikalau kita, karena keras kepala kita sendiri, menjadi periuk untuk dibinasakan, tetapi kemudian bertobat, Allah akan mulai membentuk kita menjadi perabot untuk kehormatan dan berkat (bd. 2Tim 2:20-21).
(0.82) (Yer 39:5) (full: MENYUSUL ZEDEKIA. )

Nas : Yer 39:5-7

Zedekia banyak menderita karena dia menolak untuk mendengarkan Allah dan menaati firman-Nya (bd. Yer 38:20-23). Kesedihan dan penderitaan akan dialami semua orang yang bersikeras mengikuti jalan mereka yang penuh dosa sambil mengabaikan suara Allah, yang berusaha menyelamatkan semua orang (Yoh 3:16; Luk 19:10). Jikalau orang hanya dapat mengerti bahwa dosa mendatangkan ketidakbahagiaan dan kematian, mereka pasti akan berbalik kepada Allah untuk memohon pengampunan dan kasih karunia (Rom 6:16,23); akan tetapi, Iblis telah demikian membutakan mata orang tidak percaya sehingga mereka tidak dapat melihat keadaan mereka sekarang atau nasib mengerikan yang menanti mereka (2Kor 4:4). Hanya melalui doa, pemberitaan firman Allah, dan pekerjaan Roh Kudus yang menginsafkan

(lihat cat. --> Yoh 16:8)

[atau ref. Yoh 16:8]

orang yang belum selamat menyadari keadaan rohani mereka yang sesungguhnya serta bahaya yang menanti mereka.

(0.79) (Yer 10:1) (sh: Bodoh sekaligus sombong (Rabu, 13 September 2000))
Bodoh sekaligus sombong

Bodoh sekaligus sombong. Perbandingan menyolok antara Allah dan berhala dipaparkan oleh Yeremia. Berhala terbuat dari bahan dasar kayu, sesuatu yang fana dan akan lapuk karena alam dan waktu. Ia ada karena inisiatif manusia yang membuatnya. Ia dibentuk dan diperindah oleh karena akal budi manusia. Ia tidak dapat menopang dirinya sendiri dan bertahan terhadap goncangan jika tidak diperkuat oleh paku dan palu. Ia juga tidak mempunyai kekuatan untuk menggerakkan dirinya sendiri jika tidak digerakkan oleh manusia apalagi mendatangkan berkat bagi manusia dan melindunginya, karena ia tidak pernah hidup. Berhala tidak pernah mempunyai nilai jika tidak diberi oleh manusia. Manusialah pencipta, sumber keberadaan, dan penopang berhala.

Siapa Allah? Tidak ada yang menyamai-Nya dalam hal kebesaran dan keperkasaan-Nya (6). Dialah Allah yang hidup (10), sumber dari segala sesuatu yang pernah ada, yang ada, dan yang akan ada (12). Dialah yang mengatur seluruh alam semesta ini (13). Kebesaran dan kemuliaan Allah disimpulkan dalam ayat melakukan+pekerjaan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A24&tab=notes" ver="">12 yaitu: dengan kekuatan-Nya Ia menjadikan langit dan bumi, dengan kebijaksanaan-Nya ia menegakkan dunia dan dengan akal budi-Nya Ia membentangkan langit. Apakah berhala mempunyai kekuatan, kebijaksanaan, dan akal budi seperti Allah?

Manusia yang menyembah berhala adalah manusia bodoh sekaligus sombong. Ia bodoh karena menggantungkan hidupnya pada sesuatu yang tidak mempunyai kekuatan apa pun. Ia sombong karena yakin bahwa hasil ciptaannya memiliki kekuatan luar biasa. Manusia zaman sekarang juga banyak yang sombong dan bodoh walaupun berhala yang disembahnya berbeda bentuknya. Mereka telah menciptakan uang, pekerjaan, jabatan, dunia usaha, ideologi, sistem ekonomi, bahkan agama bagi kepentingan mereka. Mereka yang memberi dan menentukan nilai-nilai semua itu. Namun anehnya kini mereka justru mendewakan dan menggantungkan hidupnya pada apa yang mereka telah ciptakan sendiri. Bahkan yang sangat ironis adalah mereka tega menindas, memeras, melukai, bahkan melenyapkan sesamanya demi berhala-berhala zaman modern ini.

Renungkan: Periksalah kehidupan Anda, adakah Anda juga termasuk barisan orang yang sombong dan bodoh karena mempunyai berhala dan menggantungkan hidup kepada kekuatannya.

(0.79) (Yer 31:1) (sh: Apa yang membatasi Allah? (Selasa, 24 April 2001))
Apa yang membatasi Allah?

Apa yang membatasi Allah? Pertanyaan itu seakan-akan mengecilkan keberadaan Allah. Bukankah Ia maha segala-galanya? Apakah ada yang dapat membatasi tindakan-Nya? Tidak kecuali kasih- Nya yang kekal yang membatasi Allah. Dalam hal apa?

Aspek kehidupan masyarakat yang dipulihkan oleh Allah untuk pertama kali adalah kehidupan rohani. Pemulihan rohani ini dimulai dari struktur masyarakat yang terkecil (1). Ini berarti pemulihan itu tidak dibatasi oleh usia maupun gender, tingkatan sosial maupun pendidikan, miskin maupun kaya. Pemulihan rohani akan memberikan pengaruh kepada seluruh bidang kehidupan manusia seperti pekerjaan, rumah tangga, pergaulan, karier, maupun politik. Betapa indahnya masyarakat yang sudah dipulihkan kerohaniannya. Setelah pemulihan rohani dikerjakan, maka pemulihan di sektor lainnya juga dikerjakan oleh Allah. Karya Allah ini memulihkan 7 aspek penghukuman yang diderita oleh Yehuda. Sebagai orang buangan yang tidak mempunyai tempat tinggal, Allah akan membangunkan buat mereka (4). Ladang dan kebun yang merupakan sumber pangan mereka akan dikembalikan (5). Penjaga menara yang dulunya meneriakkan kedatangan musuh penghancur kini meneriakkan seruan untuk beribadah (6). Bangsa yang sudah tercerai-berai akan disatukan kembali (8). Seluruh bangsa akan menerima bimbingan dan tuntutan dari Allah. Ratapan dan tangisan digantikan dengan perayaan yang penuh sukacita dan sorak sorai (7). Bait Allah yang sudah dihancurkan akan dibangun kembali (6). Allah ingin memulai kembali membina hubungan-Nya dengan Yehuda (9). Mengapa? Kasih Allah yang kekal itulah jawabannya. Kasih yang kekal itulah yang membuat Allah terus melanjutkan kasih setia-Nya kepada Yehuda. Kasih- Nya yang kekal itulah yang membatasi penghukuman-Nya atas mereka. Kasih-Nya yang membuat Allah sudi menampakkan diri kepada bangsa yang sudah menjauh dari- Nya.

Renungkan: Puncak kasih Allah kepada manusia dinyatakan oleh-Nya melalui kematian Kristus yang juga merupakan penyataan Allah bahwa Ia ingin memulai kembali membina hubungan dengan seluruh umat manusia dan Allah sudi memberikan berkat-Nya untuk memulihkan kehidupan manusia. Yeremia memberitakan kepada Yehuda. Kita harus memberitakannya kepada bangsa Indonesia. Bagaimana caranya?



TIP #28: Arahkan mouse pada tautan catatan yang terdapat pada teks alkitab untuk melihat catatan ayat tersebut dalam popup. [SEMUA]
dibuat dalam 0.07 detik
dipersembahkan oleh YLSA