Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 5 dari 5 ayat untuk mau menerima nasihat AND book:11 (0.002 detik)
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (1Raj 22:41) (sh: Konsisten dengan imannya (Minggu, 29 Agustus 2004))
Konsisten dengan imannya

Konsisten dengan imannya. Seseorang yang pernah mengalami anugerah Tuhan seharusnya memelihara imannya dengan konsisten. Ia tahu bahwa Allah satu-satunya sumber kebenaran, sehingga ia tidak menjual imannya untuk apapun.

Yosafat adalah seorang anak Tuhan yang belajar dari pengalaman iman, lalu hidup konsisten dengan imannya. Ia tidak mau gegabah menuruti nasihat Ahab untuk berperang bersama melawan Aram (ayat mau+menerima+nasihat+AND+book%3A11&tab=notes" ver="">22:1-28). Ia meminta nasihat nabi Allah sebelum melakukannya. Ia mengalami anugerah Tuhan, ketika ia ikut Ahab memerangi Aram. Seharusnya ia mati dalam peperangan itu, tetapi karena anugerah Tuhan, ia selamat dan Ahab yang mati (ayat mau+menerima+nasihat+AND+book%3A11&tab=notes" ver="">22:29-40). Bagi Yosafat pengalaman berharga ini menyebabkan imannya makin teguh pada Tuhan. Alkitab mencatat ia mengikuti jejak ayahnya, Asa yang saleh (ayat 43). Ia melakukan lebih dari Asa, yaitu menghapuskan praktek pelacuran bakti yang masih ada pada masa sebelumnya (ayat 47).

Ada satu hal yang secara konsisten Yosafat terapkan. Walaupun ia hidup berdamai dengan raja Israel, yaitu Ahab dan kemudian Ahazia, anak Ahab (ayat 45), ia tidak mau terlibat lagi dengan "permainan" politik. Ia tahu turut serta dengan orang tidak seiman lebih banyak menghasilkan kerusakan daripada kebaikan.

Konsisten dengan iman berarti konsisten menghindarkan diri dari persekutuan dengan orang yang tidak seiman, serta konsisten memuliakan Tuhan dengan kehidupannya.

Doaku: Tuhan tolong aku menjadi anak-Mu yang konsisten menjalani hidup dalam anugerah-Mu.

(0.95) (1Raj 1:24) (ende)

Natan menegur Dawud, se-akan2 ia sendiri sudah mengangkat Adonia mendjadi radja tanpa meminta nasihat nabinja, Natan.

(0.79) (1Raj 2:1) (sh: Mental, firman, dan tidak setengah-setengah (Rabu, 26 Januari 2000))
Mental, firman, dan tidak setengah-setengah

Mental, firman, dan tidak setengah-setengah. Dalam masyarakat Indonesia, program asuransi mulai menjamur. Salah satu program asuransi yang paling diminati adalah asuransi bersifat tabungan bagi masa depan anak-anak. Artinya, orangtua membeli sebuah program asuransi yang dapat memberikan bekal bagi masa depan anaknya, baik untuk sekolah maupun keperluan lainnya. Sesungguhnya ini bukan tindakan yang berdosa atau meragukan pemeliharaan Allah. Namun jika yang diutamakan adalah bekal uang bagi masa depan anak-anak, itu berarti menempatkan anak-anak kita pada jalur yang licin dan mengarah kepada jurang kehancuran, karena bekal uang saja tidaklah cukup. Anak-anak perlu sesuatu yang lebih penting daripada sekadar uang, yang mampu menjamin bahwa masa depan mereka menuju kepada kebahagiaan sejati.

Daud pasti juga meninggalkan kekayaan yang besar kepada Salomo. Namun dalam perikop ini hanya nasihat-nasihat Daud kepada Salomo yang dicatat. Hal ini menekankan bahwa nasihat-nasihat Daud jauh lebih berharga dan bermakna bagi Salomo, dibandingkan kekayaan. Di dalam nasihat Daud terdapat sebuah kunci untuk membuka sumber kebahagiaan dan keberhasilan di dalam pemerintahannya dan dinasti selanjutnya (ayat 3-4). Ini menandakan bahwa pemilihan Allah atas Salomo adalah tanpa syarat, namun berkat Allah selanjutnya bersyarat. Berkat ini jauh melebihi harta kekayaan, karena di dalamnya Allah terlibat untuk merealisasikan kebahagiaan dan keberhasilan.

Kunci itu secara khusus terdapat di dalam sikap mental yang kuat dan kokoh dalam mengikut Dia, tidak mudah terombang-ambing dan tergoda (ayat 2), ketaatan terhadap firman Tuhan dalam kehidupannya (ayat 3), dan menuntaskan perkara-perkara yang dapat mengganggu masa depan (ayat 5-10). Dengan kata lain kunci itu meliputi 3 area penting yaitu mental, firman, dan tidak setengah-setengah.

Renungkan: Sudahkah ketiga area di atas menjadi fokus utama bagi kita dalam mempersiapkan anak-anak sebagai generasi penerus, agar mereka memiliki masa depan yang terjamin dan menuju kebahagiaan sejati? Contoh: untuk taat pada firman selalu diperlukan mental yang kuat, namun mental yang kuat juga memerlukan firman. Kemudian mental yang kuat akan membuat tindakan kita tidak setengah-tengah dalam menaati firman-Nya.

(0.77) (1Raj 12:1) (sh: Hikmat anak muda vs hikmat orang tua (Rabu, 11 Agustus 2004))
Hikmat anak muda vs hikmat orang tua

Hikmat anak muda vs hikmat orang tua. Orang tua tidak selalu lebih benar daripada anak muda. Namun, orang tua yang takut akan Tuhan, memiliki pengalaman dan hikmat yang patut didengar dan ditaati oleh anak-anak muda. Orang yang lebih tua dan hidup dalam ketaatan pada firman Tuhan layak kita perhatikan nasihatnya. Rehabeam adalah anak Salomo yang usianya masih muda ketika ia menjadi raja menggantikan Salomo. Para tua-tua (= orang yang dipandang tua, berpengalaman) yang telah melayani ayahnya mendampingi Rehabeam saat itu. Para tua-tua itu telah "Banyak makan asam garam". Mereka telah menyaksikan bagaimana Salomo memerintah, bagaimana reaksi orang yang diperintah dengan "Tangan adil" atau "Tangan keras" serta akibat-akibatnya. Oleh sebab itu, ketika Rehabeam meminta nasihat mereka mengenai bagaimana harus menyikapi tuntutan Yerobeam, nasihat mereka keluar dari pengalaman-pengalaman hidup yang berharga (hikmat orang tua). Mereka menasihati Rehabeam untuk memenuhi permintaan Yerobeam dengan tujuan mengambil hati rakyat (ayat 6-8).

Sayang, Rehabeam memilih mendengar nasihat teman-teman sebayanya (hikmat anak muda), yang berpendapat bahwa keberhasilan memimpin harus ditunjukkan dengan kekuatan, kekerasan, dan teror (ayat mau+menerima+nasihat+AND+book%3A11&tab=notes" ver="">8-11). Akibatnya bisa dibayangkan, rakyat memberontak, melepaskan diri dari kekuasaan Rehabeam (ayat 16-20). Hampir saja terjadi perang saudara, jika Tuhan tidak campur tangan (ayat 21-24).

Ingatlah pelajaran melalui firman Tuhan hari ini. Kepemimpinan yang berhasil adalah kepemimpinan yang persuasif dan peka terhadap pimpinan Tuhan, yang belajar dari pengalaman hidup dan berkomunikasi dengan sesama manusia. Hikmat orang tua yang takut akan Tuhan melebihi hikmat anak muda, namun hikmat ilahi jauh melampaui semua itu. Hikmat ilahi mengajarkan kepemimpinan adalah pelayanan!

Renungkan: Kita dipanggil untuk menjalankan kepemimpinan ala Yesus, yaitu memimpin melalui melayani!

(0.76) (1Raj 2:1) (sh: Belajar dari kegagalan (Minggu, 25 Juli 2004))
Belajar dari kegagalan

Belajar dari kegagalan. Nasihat Daud kepada Salomo sungguh baik. Daud tidak menggurui Salomo bagaimana menjadi raja. Daud memberi dorongan kepada Salomo untuk berhasil dalam hal yang Daud gagal lakukan selama memerintah sebagai raja Israel supaya kerajaan Salomo kokoh.

Apakah kegagalan Daud selama memerintah? Pertama, Daud gagal menjalankan perintah Allah dengan sempurna, maka ia mendesak Salomo untuk menjalankan hukum Allah dengan benar (ayat 2-4). Kedua, Daud gagal membereskan masalahnya dengan Yoab, sehingga ia mendesak Salomo untuk mengurusnya (ayat 5-6). Ketiga, Daud seharusnya memberikan penghargaan kepada anak-anak Barzilai, tapi ia tidak melakukannya sehingga ia mendorong Salomo bermurah hati kepada mereka (ayat 7). Keempat, Daud tidak memberikan hukuman yang pantas kepada Simei yang mengutukinya. Sekarang ia mendesak Salomo untuk mengurusnya (ayat 8-9). Daud mendorong Salomo untuk menyelesaikan benang kusut yang Daud tinggalkan, supaya Salomo dapat memikirkan kemajuan masa depannya.

Demikian pula dengan kehidupan kita sekarang ini. Pada masa lampau kita sering kali gagal. Dengan pertolongan Tuhan, kita perlu memeriksa kegagalan-kegagalan yang pernah terjadi. Dengan hikmat Tuhan, mari kita bereskan sekarang. Bersama Tuhan kita dapat luput dari mengulang-ulang kesalahan yang sama.

Renungkan: Sejarah telah mencatat kegagalan hidup Daud. Biarlah catatan itu tidak hanya untuk Salomo tetapi juga menjadi nasihat bagi kehidupan kita semua.



TIP #27: Arahkan mouse pada tautan ayat untuk menampilkan teks ayat dalam popup. [SEMUA]
dibuat dalam 0.19 detik
dipersembahkan oleh YLSA