Umat terlalu bersikap masabodoh terhadap pengaruh "rasul-rasul palsu", malah menerima mereka dengan segala hormat.

Malah lebih dari itu: merendahkan hukum Allah berarti merendahkan Allah sendiri, pembikin hukum itu.

Kejakinan akan berbalik djadi kutukan bagi si kaja: harta bendanja akan karat, malah menjengsarakan pula pemiliknja.

Apabila hidupnja baik, manusia tak perlu takut, malah rindu supaja achirat itu lekas-lekas tiba.

"Mandul" itu dianggap orang Jahudi sebagai suatu tjatjat jang paling hina, malah sebagai akibat dosa dan hukuman dari Allah.

Tjinta jang sebesar itu memberi pengharapan jang pasti, malah membuktikan, bahwa kita mendapat segala rahmat jang perlu untuk dapat bertekun.

Abraham adalah tjontoh seorang jang beriman sedjati: ia taat kepada kehendak Allah, malah sampai mau mengorbankan puteranja jang tunggal.

ialah k.l 45.000, malah lebih sampai 90.000 liter. Waduk ini dibutuhkan untuk pembasuhan keigamaan jang pernah dalam ibadah.

Disini (dan djuga dalam tambahan terdjemahan Junani jang berikut) Mordekai mendjadi tokoh jang paling penting dalam kitab Ester, jang malah djauh melebihi Ester sendiri.

Keangkuhan hati dan kepertjajaan pada dirinja diketjam. Sekalipun sudah dirusakkan, namun penduduk Israil merasa diri tjukup kuat untuk memulihkan dirinja dalam keadaan jang malah lebih baik daripada dahulu.

Hal itu hanja sebab mereka tidak berminat, malah dengan mata buta, tanpa berpikir-pikir, mentah-mentah menolak kebenaran dan keluhuran hidup jang diandjurkan Indjil.

Disini ungkapan ini berarti: dalam tjinta Jesus kepada mereka. Mereka tidak boleh mendjauhkan diri dari Jesus atau malah mentjeraikan diri dari padaNja.

ialah kedatangan Kristus dalam kemuliaanNja diachir zaman. Umat-umat dewasa itu sangat umum menjangka, malah mengharapkan, hari kedatangan itu tidak lama lagi akan tiba.

Doa dari orang-orang jang berkumpul sekitar petiduran si sakit, akan membawa selamat abadi, malah kesembuhan kembali daripada orang sakit itu.

Allah tidak sabar lagi, maka melangsungkan hukumanNja. Sekali lagi untuk menginsjafkan orang, tetapi tidak berhasil. Mereka tetap tegar hati malah menghodjat Allah.

Sjitim adalah daerah disebelah barat-laut Laut Asin.

Permaduan seperti disini diandaikan dan di-lain² tempat djuga, dalam Perdjandjian Lama diperbolehkan dan dipraktikkan.

Semua diselenggarakan oleh Allah menurut adjaran perdjandjian Lama.

Karena itu malah roh djahat dikirim oleh Allah. Dualisme tidak ada dalam Perdjandjian Lama. Roh djahat ini rupa²nja penjakit djiwa Sjaul.

dst. Dalam tjeritera jang berikut ini Elija nampak sebagai Musa jang kedua, pembaru, malah pendiri jang kedua agama Jahwe. Karena itu ia nampak bersama dengan Musa diatas Tabor (Mt. 17, 1-9).