Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 25 ayat untuk lubang (0.000 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Ayb 9:31) (endetn: lumpur)

diperbaiki menurut terdjemahan Junani. Tertulis: "lubang".

(0.83) (Mzm 18:8) (ende: asap dari lubang hidungNja)

ialah awan2 gelap.

(0.83) (Ayb 27:3) (jerusalem: roh Allah... dalam lubang hidungku) Bdk Kej 2:7+.
(0.82) (Kel 15:8) (ende: Napas murkaMu)

tepatnja: "nafas dari lubang-lubang hidung"; gambaran angin sebagai alat Tuhan.

(0.67) (Kej 38:29) (ende: Peres)

artinja: lubang; retak. Nama "Zerah" menundjukkan warna merah seutas benang itu.

(0.67) (Luk 18:25) (ende: Unta melalui lubang djarum)

Lih. Mat 19:24 dan tjatatan tentangnja disitu.

(0.67) (Mzm 135:7) (endetn: lubang2)

ditambahkan. Tertulis: "(dengan) mata-petir dibuatnja bagi (mendjadi) hudjan".

(0.50) (Yes 24:18) (ende: Maka erong2....)

Seperti waktu air bah; air jang diatas langit turun melalui lubang2 dalam kubah itu. Seluruh bumi ditutupi airnja.

(0.50) (Mat 19:24) (ende: Unta melalui lubang djarum)

Ungkapan ini bertjorak peribahasa berlebih-lebihan bunjinja. Maksudnja mengesankan betapa sungguh-sungguh kekajaan dapat mendjadi rintangan untuk masuk kedalam Keradjaan Allah.

(0.50) (Mrk 10:25) (ende: Melalui lubang djarum)

Ungkapan ini merupakan satu peribahasa berlebih-lebihan untuk menekankan betapa sukarnja hal orang-orang kaja menerima tjita-tjita Keradjaan Allah.

(0.47) (Kis 2:25) (jerusalem: berkata) Kutipan Kitab Suci ini mengikuti LXX. Naskah Ibrani hanya mengungkapkan keinginan untuk dibebaskan dari kematian yang mengancam: "dan (Engkau) tidak membiarkan orang yang Kaukasihi melihat lubang kubur" (Maz 16:10). Maka pembuktian Petrus itu mengandaikan bahwa terjemahan Yunani dipergunakan, yang mengungkapkan gagasan lain dengan menterjemahkan "lubang kubur" sebagai "kebinasaan".
(0.42) (Yeh 12:5) (full: PERBUATLAH SEBUAH LUBANG DI TEMBOK. )

Nas : Yeh 12:5

Tindakan ini melukiskan usaha yang sia-sia dari orang Yahudi untuk lolos dari pembuangan.

(0.41) (Mzm 135:7) (jerusalem: kilat mengikuti hujan) Harafiah: kilat-kilat bagi hujan dibuatNya. Ini dapat juga dimengerti sbb: Ia membuat hujan mengikuti kilat. Memang nampaknya kilat menyebabkan hujan turun. Sementara ahli berpendapat bahwa naskah Ibrani perlu diperbaiki, sehingga diterjemahkan: Ia membuat lubang-lubang (di langit) bagi hujan, bdk Kej 7:11
(0.35) (Kej 1:2) (ende)

Dahulu kala, djuga di Israel, dunia ini dilukiskan bagaikan tjakram jang terapung-apung diatas samudera purba, membentang dibawah tjakrawala, jakni lengkungan besar dari bahan amat keras, tempat peredaran matahari, bulan, serta bintang-bintang. Djuga diatas tjakrawala ini terdapat air, jang kadang-kadang masuk melalui lubang-lubang: air hudjan jang turun diatas bumi. (ajat 6-7) (Kej 1:6-7). Dalam melukiskan alam-semesta pengarang sutji tentu sadja menggunakan gambaran ini djuga.

(0.33) (Am 9:9) (ende)

Niru jang dimaksudkan ialah niru dengan lubang jang agak besar: Batu2 (jang tidak perlu, djadi kotoran sadja) tinggal diatas dan lalu dibuang sadja. Demikianpun halnja dengan Israil: Pendosa2 akan ditjari Jahwe dan dihukum, sedangkan jang baik akan selamat.

(0.33) (Yoh 19:41) (full: SUATU KUBUR BARU. )

Nas : Yoh 19:41

Kubur tersebut digali dari bukit batu (Mr 15:46). Lubang itu nampaknya cukup besar untuk berdiri di dalamnya, tetapi pintu masuknya rendah (Yoh 20:11). Setelah membaringkan tubuh Yesus di dalamnya, Yusuf Arimatea menutup pintu masuknya dengan sebuah batu besar (Mat 27:60).

(0.17) (1Raj 19:3) (full: TAKUTLAH (ELIA) ... DAN PERGI MENYELAMATKAN NYAWANYA. )

Nas : 1Raj 19:3

Ungkapan iman dan berbagai kemenangan adikodrati dalam pasal 1Raj 18:1-46 disusul ketakutan, pelarian untuk menyelamatkan diri, dan keputusasaan -- semuanya adalah akibat dari maksud Izebel untuk membunuhnya (ayat 1Raj 19:2).

  1. 1) Karena Elia tidak menerima perintah Tuhan untuk tetap tinggal di Yizreel, maka tetap tinggal berarti membahayakan jiwanya tanpa guna (bd. 1Raj 18:1); tujuan perjalanannya ialah Gunung Horeb (yaitu Gunung Sinai).
  2. 2) Kepergian terpaksa Elia dari Israel ke Yehuda dan padang gurun adalah contoh dari mereka yang "sebab kebenaran"

    (lihat cat. --> Mat 5:10)

    [atau ref. Mat 5:10]

    dianiaya dan terpaksa tinggal di padang gurun, gunung, gua, dan lubang tanah (Ibr 11:37-38). Seperti Elia, ada juga nabi yang harus meninggalkan gereja mereka, pengkhotbah kehilangan mimbar mereka, para mahaguru siswa mereka dan orang awam pekerjaan mereka karena mereka menentang dosa, berbicara sesuai dengan Firman Allah dan mengikuti jalan kebenaran demi nama-Nya. Besarlah upah mereka di sorga (Mat 5:10-12).
(0.17) (Ams 1:8) (sh: Jalan pintas (Minggu, 16 November 2003))
Jalan pintas

“Jalan pintas” seringkali menjadi solusi bagi orang-orang yang ingin cepat memperoleh hasil atas usahanya. Misalnya, kaya dalam waktu singkat, menjadi juara dengan usaha minimal, cantik dengan perombakan sekejap, dan lain sebagainya. Jalan pintas tidak selalu merupakan jalan dosa; namun mentalitas jalan pintas berpotensi besar membawa orang ke jalan dosa. Loba atau tamak adalah salah satu buah mentalitas jalan pintas. Orang yang loba mudah terpeleset jatuh ke lubang dosa. Ia menghalalkan segala cara demi hasil yang memuaskan. Ia tidak segan mengorbankan kepentingan bahkan nyawa orang lain guna mencapai tujuannya (ayat 11-14).Firman Tuhan mengajarkan bahwa sebenarnya orang yang menempuh jalan pintas sedang “menghadang darahnya sendiri dan mengintai nyawanya sendiri.” (ayat 18) Artinya, orang ini tengah berjalan menuju kematian. Ia lupa bahwa Tuhan melihat dan mencatat perbuatannya. Suatu hari kelak, Tuhan akan membuat perhitungan dengannya. Kalaupun sekarang Tuhan belum bertindak, itu dikarenakan Tuhan sabar dan sedang memberinya kesempatan untuk bertobat. Hitler adalah orang yang tamak akan kekuasaan, ingin menguasai seluruh dunia dalam genggaman tangannya. Akan tetapi bagaimana akhir hidup Hitler? Bunuh diri dan semua hasil usahanya lepas dari genggaman tangannya. Orang yang bijak adalah orang yang menerima porsi yang Tuhan tentukan baginya.

Renungkan: Jika jalan pintas terbuka, bertanyalah kepada Tuhan, “Apakah ini jalan-Mu”? Jika bukan, tinggalkanlah jalan itu.

(0.17) (Mrk 12:28) (sh: Yang seharusnya diutamakan: kasih! (Minggu, 6 April 2003))
Yang seharusnya diutamakan: kasih!

Sebagian saudara-saudari kita di Barat sudah berani memakai suatu istilah yang sangat jujur: church industry (terjemahan bebas: industri rohani). Makna istilah ini luas, dan tidak dengan sendirinya berkonotasi buruk. Bait Allah dengan berbagai institusinya seperti korban bakaran dan sembelihan juga adalah salah satu contoh "industri rohani" pada zaman Yesus. Semuanya dipakai Allah untuk menjadi berkat bagi umat-Nya. Tetapi semuanya juga terbuka kepada penyelewengan, ketika entah institusi korban bakaran, penerbitan SH, buku/kaset rohani dll. dilakukan semata hanya demi memenuhi kebutuhan religiositas belaka, baik yang bersifat formal ataupun emosional (atau malah cari untung!), dan bukan agar umat makin mengasihi Allah dan sesamanya dalam kasih yang sejati dan hidup.

Penyelewengan seperti ini yang berkali-kali dikecam para nabi, dan terakhir oleh Yesus sendiri (lht. pasal 7). Ini juga disadari oleh sang ahli Taurat. Hal yang paling utama adalah pengajaran yang dikutip dari Ul. 6:4-5, mengasihi Allah, dan mengasihi sesama, bukan pemuasan kebutuhan rohani yang emosional/formal. Lubang jebakan inilah yang mengintai Kristen masa kini. Kasih yang konsisten terhadap Allah dan manusia adalah yang terutama dalam hidup Kristen. Tanpanya, Kristen hanya akan menjadi pendusta rohani dan jauh dari Kerajaan Allah.

Renungkan: Tugas kita: mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran (I Yoh. 3:18).



TIP #12: Klik ikon untuk membuka halaman teks alkitab saja. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA